Anda di halaman 1dari 17

BERITA DAERAH KOTABOGOR

Nomor39Tahun 2014

Seri E Nomor31

PERATURAN WALIKOTA BOGOR


NOMOR 39 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM
DAERAHKOTA BOGOR
DiundangkandalamBerita Daerah KotaBogor
Nomor 31Tahun 2014
Seri E
Tanggal19 November 2014
SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR,
Ttd.
ADE SARIP HIDAYAT
Pembina Utama Muda
NIP. 19600910 198003 1 003

Walikota Bogor
Provinsi Jawa Barat
PERATURAN WALIKOTA BOGOR
NOMOR 39 TAHUN 2014
TENTANG
PEDOMAN PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAHKOTA BOGOR
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA BOGOR,
Menimbang

: a.

bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kota


Bogor telah ditetapkan sebagai Organisasi
Perangkat Daerah yang menerapkan pola
pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum
Daerah
secara
penuh
berdasarkanKeputusan
Walikota
Bogor
Nomor 900.45-114 tentang Rumah Sakit
Umum
Daerah
Kota
Bogor
sebagai
Organisasi
Perangkat
Daerah
yang
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah Secara
Penuh;
b. bahwa untuk menindak-lanjuti ketentuan
Pasal 34 Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
1

c.

Mengingat

: 1.

2.

Badan Layanan Umum sebagaimana telah


diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum, dan Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
109/PMK.05/2007
tentang
Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum,
maka perlu mengatur terkait Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bogor;
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
huruf b maka perlu menetapkan Peraturan
Walikota tentang Pedoman Pembentukan
Dewan Pengawas Badan Layanan Umum
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Bogor;
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia
Nomor
4437),
sebagaimana telah beberapakali diubah
terakhir dengan UndangUndang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844);
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik
2

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Indonesia Nomor 5072);


Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (Lembaran Negara
Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 48,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4502) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23
Tahun
2005
tentang
Pengelolaan
Keuangan
Badan
Layanan
Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5340);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah;
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
109/PMK.05/2007tentang
Dewan
Pengawas pada Badan Layanan Umum;
Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan Kota Bogor
(Lembaran Daerah Kota Bogor Tahun 2008
Nomor 1 Seri E);
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013
tentang Pembentukan Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Bogor (Lembaran Daerah Kota
Bogor Tahun 2013 Nomor 1 Seri D);
Peraturan Walikota Nomor 42 Tahun 2013
tentang Tugas Pokok, Fungsi, Tata Kerja,
dan Uraian Tugas Jabatan Struktur di
lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Bogor (Berita Daerah Kota Bogor
Tahun 2013Nomor 27 Seri E);
3

MEMUTUSKAN :
Menetapkan

PERATURAN WALIKOTA TENTANG PEDOMAN


PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS BADAN
LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT
UMUM DAERAH KOTA BOGOR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan :


1.
Daerah adalah Kota Bogor.
2.
Walikota adalah Walikota Bogor.
3.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Bogor.
4.
Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bogor.
5.
Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat
BLUD adalah Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan
Pemerintah Daerah yang menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum dan dibentuk untuk
memberikan
pelayanan
kepada
masyarakat
berupa
penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
6.

Direktur adalah Direktur BLUD RSUD Kota Bogor.

7.

Dewan Pengawas adalah Dewan Pengawas BLUD RSUD Kota


Bogor.
Nilai omzet adalah jumlah seluruh pendapatan operasional
yang diterima oleh BLUD RSUDKota Bogor yang berasal dari
jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat, hasil kerja
sama dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya.

8.

9.

Nilai aset adalah jumlah aktiva yang tercantum dalam neraca


BLUD RSUD Kota Bogor pada akhir suatu tahun buku
tertentu.
4

10.

Rencana Strategis Bisnis BLUD RSUD Kota Bogor


yangselanjutnya
disebut
Renstra
adalah
dokumen
perencanaan BLUD RSUD Kota Bogor untuk periode 5 (lima)
tahun.

11.

Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD RSUD Kota Bogor yang


selanjutnya disebut RBA adalah dokumen perencanaan
bisnis dan penganggaran tahunan BLUD RSUD Kota Bogor
yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran
BLUD RSUD Kota Bogor.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Walikota ini meliputi:


a. persyaratan pembentukan dewan pengawas;
b. persyaratan keanggotaan dewan pengawas;
c. pengangkatan dewan pengawas;
d. tugas dan kewajiban dewan pengawas;
e. masa jabatan dewan pengawas;
f. honorarium dewan pengawas;
g. laporan dewan pengawas;
h. pemberhentian dan pergantian antar waktu dewan;
i. pengawas;
j. sekretariat dewan pengawas.
BAB III
PERSYARATAN PEMBENTUKAN DEWAN PENGAWAS
Pasal 3
(1)

Dalam
rangka
pelaksanaan
pengawasan
terhadap
pengelolaan BLUD RSUD dapat dibentuk Dewan Pengawas.

(2)

Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat


dibentuk apabila BLUD RSUD Kota Bogor telah memiliki :
5

a.

realisasi nilai omzet tahunan menurut laporan realisasi


anggaran
tahun
terakhir,
minimum
sebesar
Rp15.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah),
dan/atau

b. nilai
aset
menurut
neraca,
minimum
sebesar
Rp75.000.000.000,00 (tujuh puluh lima milyar rupiah).
Pasal 4
(1)

Jumlah
Dewan
Pengawas
sebagaimana
dimaksud
dalamPasal 3 ayat (1) ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang atau
5 (lima) orang disesuaikan dengan nilai omzet dan/atau nilai
aset, serta seorang diantara Dewan Pengawas ditetapkan
sebagai Ketua Dewan Pengawas.

(2)

Jumlah Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang apabila BLUD RSUD
Kota Bogor telah memiliki :
a. realisasi nilai omzet tahunan menurut laporan realisasi
anggaran tahun terakhir, sebesar Rp15.000.000.000,00
(lima
belas
milyar
rupiah)
sampai
dengan
Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh milyar rupiah), dan/
atau
b. nilai aset menurut neraca sebesar Rp75.000.000.000,00
(tujuh puluh lima milyar rupiah) sampai dengan
Rp200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah).

(3)

Jumlah Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) dapat ditetapkan sebanyak 3 (tiga) orang atau 5 (lima)
orang dibentuk apabila BLUD RSUD Kota Bogor telah
memiliki:
a. realisasi nilai omzet tahunan menurut laporan realisasi
anggaran
tahun
terakhir,
lebih
besar
dari
Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh milyar rupiah), dan/
atau
b. nilai
aset
menurut
neraca,
lebih
besar
Rp200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah).

dari

(4)

Pembentukan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 3ayat (2) dan jumlah keanggotaan Dewan
Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dapat ditinjau kembali, apabila realisasi nilai omzet tahunan
menurut laporan realisasi anggaran tahun terakhir dan/atau
nilai aset menurut neraca, mengalami penurunan selama 2
(dua) tahun berturut turut lebih rendah dari persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3).
BAB IV
PERSYARATAN KEANGGOTAAN DEWAN PENGAWAS
Pasal 5

Untuk menjadi Calon Anggota Dewan Pengawas wajib memenuhi


persyaratan sebagai berikut :
a. berpendidikan minimal sarjana (S1);
b. sehat jasmani dan rohani;
c.

berusia setinggi-tingginya 55 (lima puluh lima) tahun;

d. memiliki integritas, dedikasi, dan memahami masalahyang


berkaitan dengan kegiatan BLUD RSUD Kota Bogor;
e.

memahami
ketentuan
tentang BLUD RSUD;

f.

menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan


tugasnya;
mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah
dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi anggota Direksi
atau Komisaris atau Dewan Pengawas yang dinyatakan
bersalah sehingga menyebabkan suatu badan usaha pailit;

g.

peraturan

perundang-undangan

h. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang


merugikan keuangan Daerah/Negara;
i.

tidak terikat hubungan keluarga dengan Walikota/Wakil


Walikota atau Dewan Pengawas yang lain atau Direktur
sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus atau
kesamping termasuk menantu dan ipar.

Pasal 6
(1)

Usulan anggota Dewan


Walikota oleh Direktur.

(2)

Usulan
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
disertaiinformasi tentang kompentensi anggota Dewan
Pengawas yang bersangkutan.

(3)

Informasi kompentensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),


memuat paling sedikit terdiri dari :
a.

Pengawas

disampaikan

kepada

daftar riwayat hidup;

b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk yang masih berlaku;


c.

pas photo 4x6 sebanyak 3 (tiga) lembar;

d. fotokopi ijazah terakhir yang dimiliki dan disahkan oleh


pejabat yang berwenang;
e.

fotocopi tanda kepesertaan diklat atau pelatihan yang


pernah diikuti;

f.surat pernyataan bahwa yang bersangkutan tidak pernah


dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan Daerah/Negara;
g.

surat pernyataan bahwa yang bersangkutan tidak terikat


hubungan keluarga dengan Walikota/Wakil Walikota
atau Dewan Pengawas yang lain atau Direktur sampai
derajat ketiga baik menurut garis lurus atau kesamping
termasuk menantu dan ipar.
BAB V
PENGANGKATAN DEWAN PENGAWAS
Pasal 7

(1)

Dewan Pengawas diangkat oleh Walikota melalui Keputusan


Walikota.

(2)

Dewan Pengawas terdiri dari unsur Pejabat Pengelola


Keuangan Daerah, unsur pejabat OPD/unit kerja terkait
BLUD RSUD Kota Bogor,serta tenaga ahli sesuai kebutuhan.
8

(3)

Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


mempunyai susunan keanggotaan sebagai berikut :
a. ketua;
b. anggota.

(4)

Kepada Dewan Pengawas dilakukan


pengambilan sumpah jabatan.

pelantikan

dan

Pasal 8
(1)

Untuk mendukung kelancaran tugas Dewan Pengawas, dapat


diangkat paling banyak 3 (tiga) orang Sekretaris Dewan
Pengawas.

(2)

Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) diangkat oleh Direktur dengan persetujuan Dewan
Pengawas.

(3)

Pengangkatan Sekretaris Dewan Pengawas ditetapkan dalam


Keputusan Direktur.
BAB VI
TUGAS DAN KEWAJIBAN DEWAN PENGAWAS
Pasal 9

(1)

Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap


pengelolaan BLUD RSUD Kota Bogor yang dilakukan oleh
Direktur mengenai pelaksanaan Renstra, RBA, dan peraturan
perundang-undangan.

(2)

Dewan Pengawas berkewajiban :


a. memberikan pendapat dan saran kepada Walikota
mengenai Renstra dan RBA yang diusulkan oleh
Direktur;
b. melaporkan kepada Walikota apabila terjadi
menurunnya kinerja BLUD RSUD Kota Bogor;
c.

gejala

mengikuti perkembangan kegiatan BLUD RSUD Kota


Bogor, memberikan pendapat dan saran kepada Walikota
mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi
pengelolaan BLUD RSUD;
9

d. memberikan
nasihat
kepada
Direktur
dalam
melaksanakan pengelolaan BLUD RSUD Kota Bogor;
e.

(3)

memberikan masukan, saran, atau tanggapan atas


laporan keuangan dan laporan kinerja BLUD RSUD Kota
Bogor kepada Direktur.

Dewan
Pengawas
menyampaikan
laporan
tertulispelaksanaan tugasnya kepada Walikota secara
berkalasetiap bulannya dan/atau sewaktu-sewaktu apabila
diperlukan.
BAB VII
MASA JABATAN DEWAN PENGAWAS
Pasal 10

(1)

Masa jabatan Dewan Pengawas selama 5 (lima) tahun dan


dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan
berikutnya.

(2)

Pengangkatan
kembali
anggota
Dewan
Pengawas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan
kinerja pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan BLUD
RSUD Kota Bogor dalam meningkatkan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Pasal 11

(1)

Walikota melakukan evaluasi kinerja Dewan Pengawas setiap


tahun.

(2)

Evaluasi kinerja Dewan pengawas dilakukan ataslaporan


hasil pengawasan Dewan Pengawas yang disampaikan
kepada Walikota secara berkala setiap bulan.

(3)

Apabila dari hasil evaluasi kinerja ternyata Dewan Pengawas


tidak dapat melakukan pengawasannya secara optimal, maka
Walikota dapat memberhentikan Dewan Pengawas sebelum
habis masa jabatannya.

10

BAB VIII
HONORARIUM DEWAN PENGAWAS
Pasal 12
(1)

Kepada Dewan Pengawas diberikan honorarium yang


ditetapkan
dengan
Keputusan
Walikota
dengan
memperhatikan pertimbangan Direktur dan kemampuan
keuangan BLUD RSUD Kota Bogor.

(2)

Honorarium Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) ditetapkan sebagai berikut :
a. Ketua Dewan Pengawas, paling banyak sebesar 40%
(empat puluh persen) dari gaji Direktur;
b. Anggota Dewan Pengawas, paling banyak sebesar 36%
(tiga puluh enam persen) dari gaji Direktur; dan
c. Sekretaris Dewan Pengawas, paling banyak sebesar 15%
(lima belas persen) dari gaji Direktur.

(3)

Honorarium sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat


(2) dibebankan kepada Anggaran BLUD RSUD Kota Bogor
dan dimuat dalam Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD
RSUD Kota Bogor.
Pasal 13

(1)

Pada setiap akhir masa jabatannya, Dewan Pengawas dapat


diberikan pesangon berupa santunan purna jabatan dengan
pengikut-sertaan dalam program asuransi yang beban
premi/iuran tahunannya ditanggung oleh BLUD RSUD Kota
Bogor.

(2)

Premi atau iuran tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat


(2) ditetapkan paling banyak sebesar 25% (dua puluh lima
persen) dari honorarium dalam satu tahun.

11

BAB IX
LAPORAN DEWAN PENGAWAS
Pasal 14
(1)

Dewan
Pengawas
melakukan
pengawasan
terhadap
pengelolaan BLUD RSUD yang dilakukan oleh Direktur.

(2)

Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Dewan pengawas


berkewajiban menyampaikan laporan pengawasan kepada
Walikota.

(3)

Laporan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)


disampaikan Walikota paling sedikit 1 (satu) kali per
triwulan.
Pasal 15

Laporan Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14


sekurang-kurangnya memuat :
a. penilaian terhadap Renstra dan pelaksanaannya meliputi:
1. penilaian terhadap Renstra;
2. penilaian terhadap implementasi Renstra;
3. Laporan terkait kendala yang dihadapi oleh Direktur dalam
melaksanakan Renstra;
4. pendapat Dewan Pengawas dan Saran/Rekomendasi
kepada Direktur guna menghadapi kendala pelaksaan
Renstra;
b. penilaian terhadap RBA dan pelaksanaannya;
1. penilaian terhadap RBA;
2. penilaian terhadap implementasi RBA;
3. laporan terkait kendala yang dihadapi oleh Direktur dalam
melaksanakan RBA;
4. pendapat Dewan Pengawas dan Saran/Rekomendasi
kepada Direktur guna menghadapi kendala pelaksaan
RBA.
c. evaluasi Kinerja yang berisikan:
1. ringkasan target kinerja yang ada pada RBA (pelayanan dan
keuangan) dan pencapaiannya;
2. analisis pencapaian kinerja (penyebab keberhasilan);
12

3. analisis penyebab tidak tercapainya target) berikut


kaitannya dengan pencapaian target Renstra; dan
4. implementasi Standar Pelayanan Minimal;
d. penilaian ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
yang berisikan uraian pelaksanaan pengelolaan keuangan dan
teknis layanan pada BLUD RSUD Kota Bogor yang belum
mengikuti ketentuan peraturan yang berlaku;
e. tindak lanjut atas hasil pengawasan sebelumnya yang
berisikan tindak-lanjut yang telah dan/atau seharusnya
dilakukan oleh Direktur atas nasihat, masukan, saran dan
tanggapan yang disampaikan Dewan Pengawas.
Pasal 16
Selain laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Dewan
Pengawas sewaktu-waktu menyampaikan laporan apabila terjadi
hal-hal
yang
secara
substansial
berpengaruh
terhadap
pengelolaan BLUD RSUD Kota Bogor, antara lain :
a. penurunan kinerja BLUD RSUD Kota Bogor;
b. pergantian lebih dari satu anggota Dewan Pengawas;
c. berakhirnya masa jabatan Dewan Pengawas.
BAB X
PEMBERHENTIAN DAN PERGANTIAN ANTAR WAKTU
DEWAN PENGAWAS
Pasal 17
(1)

Dewan Pengawas berhenti karena:


a. masa jabatan berakhir; atau
b. meninggal dunia.

(2)

Dewan Pengawas dapat diberhentikan sebelum habis masa


jabatannya karena:
a. atas permintaan sendiri;
b. adanya reorganisasi;
c. tidak melaksanakan tugasnya dengan baik;
d. tidak melaksanakan ketentuan perundang-undangan;
e. melakukan tindakan yang merugikan BLUD RSUD Kota
Bogor;
13

f.dijatuhi hukuman pidana penjara; atau


g. berhalangan tetap.
Pasal 18
(1)

Apabila terdapat salah satu atau beberapa anggota Dewan


Pengawas yang diberhentikan sebelum habis masa
jabatannya, maka dapat dilakukan penggantian antar waktu
Dewan Pengawas.

(2)

Masa
jabatan
anggota
Dewan
Pengawas
penggantisebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
selama sisa masa jabatan anggota Dewan Pengawas yang
diganti.

(3)

Anggota Dewan Pengawas Antar Waktu sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan
Keputusan Walikota.
BAB XI
SEKRETARIAT DEWAN PENGAWAS
Pasal 19

(1)

Untuk mendukung kelancaran tugas Dewan Pengawas, dapat


dibentuk Sekretariat Dewan Pengawas.

(2)

Anggota Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Dewan Pengawas
melalui Keputusan Dewan Pengawas.

(3)

Anggota Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


berjumlah paling banyak 3 (tiga) orang.

(4)

Kepada Anggota Sekretariat diberikan uang jasa/honorarium


bulanan yang dibebankan kepada Anggaran BLUD RSUD
Kota Bogor.
Pasal 20

Segala biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas


Dewan Pengawas dan Sekretariat Dewan Pengawas dibebankan
14

kepada Anggaran BLUD RSUD Kota Bogor dan dimuat dalam


Rencana Bisnis dan Anggaran BLUD RSUD Kota Bogor.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 21
Peraturan Walikotaini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita
Daerah Kota Bogor.

Ditetapkan di Bogor
pada tanggal19 November 2014
WALIKOTA BOGOR,
ttd.
BIMA ARYA
Diundangkan di Bogor
pada tanggal19 November 2014
SEKRETARIS DAERAH KOTA BOGOR,
ttd.
ADE SARIP HIDAYAT
BERITA DAERAH KOTA BOGOR
TAHUN 2014 NOMOR 31 SERI E
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM,

TOTO M. ULUM, S.H., MM.


Pembina Tingkat I
15

NIP. 19620308 1987011003

16

Anda mungkin juga menyukai