Anda di halaman 1dari 6

A.

Pelabuhan Laut
Menurut PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut,
pelabuhan laut adalah pelabuhan yang dapat digunakan untuk melayani
kegiatan angkutan laut dan/atau angkutan penyeberangan yang terletak di
laut atau di sungai.
Pelabuhan laut terdiri atas pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul,
dan pelabuhan pengumpan. Rencana induk pelabuhan laut meliputi rencana
wilayah daratan dan perairan. Rencana peruntukkan wilayah daratan disusun
berdasarkan kriteria kebutuhan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang.
Rencana peruntukan wilayah daratan untuk rencana induk pelabuhan
laut disusun berdasarkan kriteriakebutuhan fasilitas pokok, dan fasilitas
penunjang. Fasilitas pokok meliputi dermaga, gudang lini 1, lapangan
penumpukan lini 1, terminal penumpang, terminal peti kemas, terminal ro-ro,
fasilitas penampungan dan pengolahan limbah, fasilitas bunker, fasilitas
pemadam kebakaran, fasilitas gudang untuk bahan/barang berbahaya dan
beracun (B3), dan fasilitas pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan sarana
bantu navigasi-pelayaran (SBNP). Fasilitas penunjang meliputi kawasan
perkantoran, fasilitas pos dan telekomunikasi, fasilitas pariwisata dan
perhotelan, instalasi air bersih, listrik, dan telekomunikasi, jaringan jalan dan
rel

kereta

api,

jaringan

air

limbah,

drainase,

dan

sampah,

areal

pengembangan pelabuhan, tempat tunggu kendaraan bermotor, kawasan


perdagangan, kawasan industri, dan fasilitas umum lainnya.
Rencana peruntukan wilayah perairan untuk rencana induk pelabuhan
laut disusun berdasarkan kriteria kebutuhan fasilitas pokok, dan fasilitas
penunjang. Fasilitas pokok meliputi alur-pelayaran, perairan tempat labuh,
kolam pelabuhan untuk kebutuhan sandar dan olahgerak kapal, perairan
tempat

alih

muat

kapal,

perairan

untuk

kapal

yang

mengangkut

bahan/barang berbahaya dan beracun (B3), perairan untuk kegiatan


karantina, perairan alur penghubung intrapelabuhan, perairan pandu, dan
perairan untuk kapal pemerintah. Fasilitas penunjang meliputi perairan untuk
pengembangan

pelabuhan

jangkapanjang,

perairan

untuk

fasilitas

pembangunan danpemeliharaan kapal, perairan tempat uji coba kapal


(percobaan berlayar), perairan tempat kapal mati, perairan untuk keperluan
darurat, dan perairan untuk kegiatan kepariwisataan danperhotelan.
Pembangunan pelabuhan laut oleh penyelenggara dilakukan setelah
diperolehnya izin yang diajukan oleh penyelenggara pelabuhan kepada
menteri untuk pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, gubernur untuk

pelabuhan pengumpan regional, dan bupati/walikota untuk pelabuhan


pengumpan lokal.
Pelabuhan laut dapat ditingkatkan kemampuan pengoperasian fasilitas
pelabuhan dari fasilitas untuk melayani barang umum (general cargo)
menjadi untuk melayani angkutan peti kemas dan/atau angkutan curah cair
atau curah kering.
Untuk menunjang kegiatan tertentu di luar Daerah Lingkungan Kerja
dan Daerah Lingkungan Kepentingan pelabuhan laut dapat dibangun
terminal khusus untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan usaha
pokoknya.
Penyelenggaraan pelabuhan laut yang digunakan untuk melayani
angkutan

penyeberangan

yang

diusahakan

secara

komersial

harus

memenuhi ketentuan di antaranya yaitu mengenai kegiatan pengaturan dan


pembinaan,

pengendalian,

dan

pengawasan

kegiatan

kepelabuhanan

dilaksanakan oleh Otoritas Pelabuhan yang digunakan untuk melayani


angkutan penyeberangan, kegiatan pemerintahan di bidang keselamatan
dan keamanan pelayaran dilaksanakan oleh Syahbandar, serta kegiatan
pengusahaan

dilaksanakan

oleh

Badan

Usaha

Pelabuhan

yang

mengusahakan pelabuhan laut untuk melayani angkutan penyeberangan.


Penyelenggara pelabuhan laut yang digunakan untuk melayani
angkutan

penyeberangan

yang

belum

diusahakan

secara

komersial

dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pemerintah, Unit Pelaksana Teknis


pemerintah provinsi, atau Unit Pelaksana Teknis pemerintah kabupaten/kota.

Gambar 1: Pelabuhan Laut

Gambar 2 Pelabuhan Laut Batu Ampar


Dalam diagram di bawah ini akan digambarkan mengenai hierarki, peran,
dan fungsi pelabuhan:
INTERNATIONAL HUB
INTERNATIONAL

PELABUHAN
LAUT

NATIONAL

REGIONAL
LOKAL

PELABUHAN

PELABUHAN
SUNGAI DAN
DANAU

LINTAS ANTAR PROVINSI


LINTAS ANTARKOTA/KAB DALAM
PROVINSI
LINTAS DALAM KAB / KOTA

PELABUHAN
PENYEBERANGA
N

LINTAS ANTAR
PROVINSI
LINTAS ANTAR KAB / KOTA
DALAM PROVINSI
LINTAS DALAM KAB /
KOTA

B. Pelabuhan Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Menurut PP Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan, pelabuhan


sungai dan danau adalah pelabuhan yang digunakan untuk melayani
angkutan sungai dan danau yang terletak di sungai dan danau.
Pelabuhan sungai dan danau digunakan untuk melayani angkutan
sungai dan danau, pelabuhan sungai dan danau yang melayani angkutan
penyeberangan meliputi penyeberangan antarprovinsi dan/atau antarnegara,
antarkabupaten/kota dalam 1 (satu) provinsi, dan/atau dalam 1 (satu)
kabupaten/kota.
Berikut merupakan fasilitas pokok dari pelabuhan sungai, danau, dan
penyeberangan:

FASILITAS
PERAIRAN
TEMPAT LABUH DAN
ALUR PELAYARAN
KOLAM PELABUHAN
DERMAGA DAN
TEMPAT SANDAR
KAPAL

FASILITAS DARAT
TERMINAL
PENUMPANG
FASILITAS PENIMBANG
MUATAN
AKSES KE
DERMAGA
PERKANTORAN UNTUK
KEPEMERINTAHAN DAN PELAYANAN
JASA
BUNKER
INSTALASI AIR, LISTRIK, DAN
KOMUNIKASI
AKSES ANGKUTAN LANJUTAN (JALAN
RAYA/ JALAN..REL
PEMADAM KEBAKARAN
TEMPAT TUNGGU KENDARAAN SEBELUM
NAIK KEKAPAL

Bagan di bawah ini menggambarkan mengenai klasifikasi pelabuhan


sungai dan danau:

VOLUME ANGKUTAN PNP >500, 300 TON /HARI


PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU KLAS I

CALL KAPAL > 20 /HARI


FASILITAS POKOK (12 ITEM)

VOL ANGKUTAN 200-500 PNP, 100-300 TON /HARI

ABUHAN SUNGAI DAN DANAU


PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU KLAS IICALL KAPAL 10-20 KAPAL/HARI
FASILITAS POKOK
POKOK (8
(8 ITEM)
ITEM)
FASILITAS
VOLUME ANGKUTAN < 200 PNP; < 100 TON / HARI

PELABUHAN S&D KLAS III


CALL
10 KAPAL
/ HARI
CALLKAPAL
KAPAL<<10
KAPAL/HARI
PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU KLAS III
FASILITAS POKOK (7 ITEM)

Rencana lokasi pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk


melayani angkutan sungai dan danau dan/atau penyeberangan disusun
dengan berpedoman pada kedekatan secara geografis dengan tujuan pasar
nasional dan/atau internasional, memiliki jarak tertentu dengan pelabuhan
lainny, memiliki luas daratan dan perairan tertentu serta terlindung dari
gelombang, mampu melayani kapal dengan kapasitas tertentu, berperan
sebagai tempat alih muat penumpang dan barang internasional, volume
kegiatan bongkar muat dengan jumlah tertentu, jaringan jalan yang
dihubungkan, dan/atau jaringan jalur kereta api yang dihubungkan.
Rencana

induk

pelabuhan

sungai

dan

danau

meliputi

rencana

peruntukan wilayah daratan dan perairan. Rencana peruntukan wilayah


daratan dan perairan disusun berdasarkan kriteria kebutuhan fasilitas pokok
dan fasilitas penunjang.
Rencana peruntukan wilayah daratan untuk rencana induk pelabuhan
sungai dan danau disusun berdasarkan kriteria kebutuhan:fasilitas pokok dan
fasilitas penunjang. Fasilitas pokok meliputi dermaga, lapangan penumpukan,
terminal penumpang,

fasilitas penampungan dan

pengolahan

limbah,

fasilitas bunker, fasilitas pemadam kebakaran, dan fasilitas penanganan


bahan/barang berbahaya dan beracun (B3). Fasilitas penunjang meliputi
perkantoran, fasilitas pos dan telekomunikasi, fasilitas pariwisata, instalasi
air bersih, listrik, dan telekomunikasi, jaringan jalan dan rel kereta api,
jaringan air limbah, drainase, dan sampah, areal pengembangan pelabuhan,
tempat tunggu kendaraan bermotor, kawasan perdagangan, kawasan
industri, dan fasilitas umum lainnya.
Rencana peruntukan wilayah perairan untuk rencana induk pelabuhan
sungai dan danau disusun berdasarkannkriteria kebutuhan fasilitas pokok
dan fasilitas penunjang. Fasilitas pokok meliputi alur-pelayaran, areal tempat
labuh, areal untuk kebutuhan sandar dan olah gerak kapal, areal untuk kapal
yang mengangkut bahan/barang berbahaya dan beracun (B3), dan areal
untuk

kapal

pemerintah.

pengembangan

Fasilitas

pelabuhan

penunjang

jangkapanjang,

meliputi
areal

areal

untuk

untuk
fasilitas

pembangunan dan pemeliharaan kapal, danareal untuk keperluan darurat.


Pembangunan

pelabuhan

sungai

dan

danau

oleh

penyelenggara

pelabuhan dilakukan setelah diperolehnya izin. Untuk menunjang kegiatan


tertentu

di

luar

Daerah

Lingkungan

Kerja

dan

Daerah

Lingkungan

Kepentingan pelabuhan sungai dan danau dapat dibangun terminal khusus


untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan usaha pokoknya.
Penyelenggaraan

pelabuhan

sungai

dan danau

digunakan

untuk

melayani angkutan penyeberangan yang diusahakan secara komersial harus


memenuhi ketentuan di antaranya yaitu mengenai kegiatan pengaturan dan
pembinaan,

pengendalian,

dan

pengawasan

kegiatan

kepelabuhanan

dilaksanakan oleh Otoritas Pelabuhan yang digunakan untuk melayani


angkutan penyeberangan, kegiatan pemerintahan di bidang keselamatan
dan keamanan pelayaran dilaksanakan oleh Syahbandar, serta kegiatan
pengusahaan

dilaksanakan

oleh

Badan

Usaha

Pelabuhan

yang

mengusahakan pelabuhan laut untuk melayani angkutan penyeberangan.


Penyelenggara pelabuhan sungai dan danau yang digunakan untuk
melayani angkutan penyeberangan yang belum diusahakan secara komersial
dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Pemerintah, Unit Pelaksana Teknis
pemerintah provinsi, atau Unit Pelaksana Teknis pemerintah kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai