Anda di halaman 1dari 2

Status

Dokumen

Induk

PUSKESMAS
BULULAWANG
PROTAP
UNIT BP

Salinan

No.Distribusi

SOP / PROTAP
ANAFILAKTIK SYOK
No Dokumen
No Revisi
PT-BULULAWANG BP01
01
Tanggal Terbit
24 Agustus 2015

Halaman
1/1

Disetujui oleh,
Kepala UPTD Puskesmas Bululawang

drg. Bambang Pujaswendro


NIP. 19691211 198703 1 009
Pengertian

Kriteria diagnosis
Diagnosis syok anafilaktik ditegakkan berdasarkan adanya gejala klinis sistemik
yang muncul beberapa detik atau menit setelah penderita terpapar oleh alergen
atau faktor pencetusnya.

Tujuan

Sebagai acuan tatalaksana pasien anafilaktik syok

Kebijakan

Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan bidan

Prosedur

TAHAP I :
1.

Sniffing position :

2.

O2 nasal atau masker

3.

HCl epinerfrin 1:1000 : 0,1 0,4 ml IM.

4.

Tourniquet proximal masuknya antigen

5.

HCl epinefrin 1:1000 : 0,1 0,2 IM

TAHAP II :
1.

RL atau NaCl 0,9% tetesan cepat

2.

Aminofilin 3-5 ml/KgBB iv pelan-pelan

3.

Hidrocortison 50-100 mg iv (7 mg/KgBB)

4.

Plasma 10-20 ml/KgBB atau plasma expander

TAHAP III :
1. Pengelolaan komplikasi
2. Koreksi gangguan asam basa
3. Pengelolaan aritmia jantung
4. kejang === diazepam 0,3 mg/KgBB im
luminal 30-75 mg/KgBB im
5. Adema larynx === pasang intubasi endotracheal

Unit terkait

UGD, PONKESDES/PUSTU, KABER, RAWAT INAP

ANAFILAKTIK SYOK

SOP

No. Dokumen

No. Revisi

/PKM/X/2015

Tanggal Terbit :
Halaman

Ttd Ka Puskesmas
PEMERINTAH
KABUPATEN
MALANG

drg. Bambang Pujaswendro


NIP. 10601211 198703 1 009

Pengertian

Kriteria diagnosis
Diagnosis syok anafilaktik ditegakkan berdasarkan adanya gejala klinis sistemik
yang muncul beberapa detik atau menit setelah penderita terpapar oleh alergen
atau faktor pencetusnya.

Tujuan

Sebagai acuan tatalaksana pasien anafilaktik syok

Kebijakan

Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter dan bidan

Prosedur

TAHAP I :
1.

Sniffing position :

2.

O2 nasal atau masker

3.

HCl epinerfrin 1:1000 : 0,1 0,4 ml IM.

4.

Tourniquet proximal masuknya antigen

5.

HCl epinefrin 1:1000 : 0,1 0,2 IM

TAHAP II :
1.

RL atau NaCl 0,9% tetesan cepat

2.

Aminofilin 3-5 ml/KgBB iv pelan-pelan

3.

Hidrocortison 50-100 mg iv (7 mg/KgBB)

4.

Plasma 10-20 ml/KgBB atau plasma expander

TAHAP III :
1. Pengelolaan komplikasi
2. Koreksi gangguan asam basa
3. Pengelolaan aritmia jantung
4. kejang === diazepam 0,3 mg/KgBB im
luminal 30-75 mg/KgBB im
5. Adema larynx === pasang intubasi endotracheal

Unit terkait

UGD, PONKESDES/PUSTU, KABER, RAWAT INAP

Anda mungkin juga menyukai