Anda di halaman 1dari 25

DENGUE

HAEMORAGIC
FEVER
Siti Nur Rachmani
Pembimbing :
Dr. H. Abdul Wahid, Sp.Pd

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT DALAM RSUD CIANJUR
FKK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
2015

Definisi
Demam dengue/DD dan Demam berdarah
dengue/DBD (Dengue Haemorhagic Fever/DHF)
adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri
otot, dan/atau nyeri sendi yang disertai oleh
leukopenia ,ruam,
limfadenopati,trombositopeni,dan diatesis
hemoragic.

Suhendro dkk. Demam Berdarah Dengue. Buku


Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid III. 2006.

Epidemiologi
Morbiditas dan mortalitas DBD yang dilaporkan beebagai Negara
bervariasi disebabkan beberapa factor, antara lain status umur
penduduk, kepadatan vector, tingkat penyebab virus dengue,
prevalensi serotpie virus dengue dan kondisi meteorologist

di Indonesia secara garis besar jumlah kasus meningkat antara


September sampai februari dengan mencapai puncaknya pada
bulan januari

Etiologi

Disebabkan oleh virus Dengue. termasuk dalam kelompok B


Arthropod Virus (Arbovirosis) yang sekarang dikenal sebagai
genus Flavivirus, famili Flaviviride, dan mempunyai 4 jenis
serotipe, yaitu: Den-1, Den-2, Den-3, Den-4.
Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang dominan dan
diasumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik
yang berat.
Suhendro dkk. Demam Berdarah Dengue. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam jilid III. 2006.

Secondary heterologous dengue infection


Replikasi virus

Anamnestic antibody respons

Kompleks virus-antibodi
Aktifasi komplemen
Komplemen menurun
Anafilatoksin (C3a, C5a)
Histamin dalam urin
Permeabilitas kapiler meningkat
30% kasus
syok

Perembesan plasma

Natrium turun
Cairan dalam
rongga serosa

Hipovolemia
Anoksia

Syok
Meninggal

Ht meningkat

Asidosis

Perjalanan Penyakit
Infeksi Dengue
Fase Febris

Fase kritis

Fase Recovery

Demam mendadak tinggi 2-7 hari


Muka
Terjadi
kemerahan,
setelah
kulit,
fasenyeri
kritisseluruh badan, myalgia
Terjadi
pada
harieritema
3-7
sakit
Terjadi pengembalian
cairan
dari ekstravaskular
ke
arthralgia
Ditandai dengan
penurunan suhu
tubuh
disertai kenaikan
Sakit
kepala intravascular
ke intravascular
secara perlahan
pada
permeabilitas
kapiler dan
timbul kebocoran
plasma yang
Beberapa
48-72
ditemukan
jam setelahnya
nyeri
tenggorokan, injeksi farings
biasanyakasus
berlangsung
24-48
jam
KU
konjungtiva,
membaik,
anoreksia,
nafsu
mual
makan
dan muntah.
pulih,
hemodinamik
dan
Kebocoran
plasma
sering
didahului
leukopenia
progresif
Dapat
pulapenurunan
ditemukan
stabil, diuresis
tandamembaik.
perderahan seperti petekie,
disertai
hitung
trombosit
mukosa,
perdarahan
Dapat terjadi
syok walau jarang dapat pula terjadi
perdarahan pervaginam dan gastrointestinal

Gambaran Klinis

1. Undifferentiated fever (sindrom infeksi virus)


Demam disertai kemerahan berupa makulopapular, timbul saat
demam reda. Gejala dari saluran pernapasan dan
saluran cerna
sering dijumpai.
2. Demam Dengue
Anamnesis : demam mendadak tinggi, disertai nyeri kepala, nyeri
otot
& sendi/tulang, nyeri retroorbital, photophobia,nyeri pada
punggung, facial flushed, lesu, tidak mau makan, konstipasi, nyeri
perut, nyeri
tenggorok, dan depresi umum.

Gambaran Klinis

Pemeriksaan Fisik
Demam: 39 - 40C, berakhir 5-7 hari
Pada hari sakit ke 1-3 tampak flushing pada muka
(mukakemerahan),leher, dan dada
Pada hari sakit ke 3-4 timbul ruam kulit
makulopapular/rubeolliform
Mendekati akhir dari fase demam dijumpai petekie pada kaki
bagian dorsal, lengan atas, dan tangan.
Convalescent rash, berupa petekie mengelilingi daerah yang
pucat pada kulit yg normal, dapat disertai rasa gatal.

Gambaran Klinis
Manifestasi Perdarahan
Uji bendung positif dan/atau petekie
Mimisan hebat, menstruasi yang lebih banyak, perdarahan
saluran cerna (jarang terjadi, dapat terjadi pada DD dengan
trombositopenia
3. Dengue Hemoragic Fever (DHF)
onset akut dari demam tinggi dan fase awal gejala yang serupa
dengan DF,seperti tes positif tourniquet (TT), petechiae, mudah
memar. Pada akhir fase demam, dapat menyebabkan syok
hipovolemik(dengue syok sindrom) akibat kebocoran plasma,
tanda tanda seperti muntah terus-menerus, sakit perut, lesu atau
kegelisahan, atau marah dan oliguria

Gambaran Klinis

4. Expended Dengue Syndrome


Manifestasi berat yang tidak umum terjadi meliputi organ
seperti hati, ginjal, otak,dan jantung. Kelainan organ tersebut
berkaitan dengan infeksi penyerta, komorbiditas, atau
komplikasi dari syok yang berkepanjangan.

Diagnosis DHF
Kriteria klinis

Demam tinggi mendadak,


Kriteria laboratorium
:
tanpa
sebab
yang
jelas,
berlangsung
terus-menerus
Trombositopenia
selama 2-7 hari.
(100.000/mikroliter)
Manifestasi
perdarahan,
termasuk uji bendung positif,
Hemokonsentrasi, dilihat
petekie, purpura, ekimosis,
dari peningkatan hematokrit
epistaksis,
perdarahan
gusi,
Diagnosis
DBD ditegakkan
berdasarkan
:
20% dari nilai dasar /
hematemesis, dan/melena.
Pembesaran
1. Dua
kriteria klinishati
pertama ditambah trombositopenia dan
Syok, ditandai
nadi cepat Hematokrit
dan
hemokonsentrasi/
peningkatan
20%
lemah hepatomegali
serta
penurunan
2. Dijumpai
sebelum terjadi perembesan plasma
tekanantanda
nadiperembesan
(20 mmHg),
3. Dijumpai
plasma
tangan
-hipotensi,
Efusi pleurakaki
(foto dan
toraks/ultrasonografi)
kulit lembab, dan
-dingin,
Hipoalbuminemia
pasien tampak gelisah

Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium
Leukosit: dapat normal atau menurun
Trombosit: umumnya terdapat trombositopenia
Hemostasis: PT, APTT, Fibrinogen, D-Dimer
Protein/albumin
Ureum, Kreatinin
Elektrolit
Golongan darah dan cross match

Pemeriksaan Penunjang
b. Radiologi
Pada foto toraks (DBD derajat III/IV dan sebagian besar derajat
II) didapatkan efusi pleura, terutama di hemitoraks sebelah
kanan
c. Pemeriksaan Antigen dan Antibodi
Antibody IgM terdeteksi hari kelima setelah onset
Antibody IgG terdetekasi beberapa hari setelah IgM

Antigen NS-1 terdeteksi hari pertama sampai hari ke 12


demam

Diagnosa banding
Demam chikungunya

DC biasanya penularannya mirip


dengan influenza. Bila
dibandingkan dengan DBD, DC
memperlihatkan serangan demam
mendadak, masa demam lebih
pendek, suhu lebih tinggi,
hamper selalu disertai ruam
makulopapular,injeksi
konjungtiva, dan lebih sering
dijumpai nyeri sendi. Proporsi uji
tourniquet positif, petekie
epistaksis hampir sama dengan
DBD.

Idiophatic Thrombocytopenic
Purpura (ITP)

ITP demam cepat menghilang, tidak


dijumpai leukopeni, tidak dijumpai
hemokonsentrasi. Pada fase
penyembuhan DBD jumlah trombosit

Diagnosa Banding
Leukimia atau Anemia Aplastik

Pada leukemia demam tidak


teratur, kelenjar limfe dapat
teraba dan anak sangat anemis.
Pada anemia aplastik akan sangat
anemic, demam timbul karena
infeksi sekunder. Pada
pemeriksaan darahditemukan
pansitopenia (leukosit,
hemoglobin, trombosit menurun).

Penatalaksanaan DHF
Tanda Bahaya ( Warning Sign )
Tidak ada perbaikan klinis atau perburukan dari situasi sebelum atau
selama masa transisis dari fase demam atau perjalanan penyakit.
Muntah terus menerus
Nyeri perut
Letargi, lemah
Perdarahan : epistaksis, BAB hitam, hematemesis, urin berwarna gelap
(hemoglobinuria) atau hematuria.
Pucat, dingin dan basah pada tangan dan kaki
Sedikit atau tidak ada pengeluaran urin untuk 4-6 jam

World Health Organization. Comprehensive guidelines for prevention and


control of dengue and dengue haemorrhagic fever. Revised and expanded
edition.South-East Asia : WHO, 2011.

Tatalaksana Grup A

Anjuran rehidrasi peroral dengan larutan rehidrasi oral, jus buah,


dan minuman lain yang mengandung elektrolit dan gula

Jika temperature 39C berikan pasien paracetamol. Paracetamol


yang tersedia adalah 325 atau 500 mg dossi dalam tablet atau
120 mg per 5ml pada sediaan sirup. Rekomendasi dosis 10
mg/kgBB/kali dan harus diberikan tidak kurang dari 6 jam

Bawa ke rumah sakit apabila : tidak ada perbaikan klinis apabila


ada tanda dari warning sign

Tatalaksana DBD grupB


Cairan awal 57ml/kgBB/1-2jam
Monitor tanda vital
Hb,Ht,trombo tiap 6-12jam
Perbaikan

Tidak ada perbaikan

Tidak gelisah
Nadi kuat
Tek drh stabil
Ht turun
Diuresis 1ml/kgBB/jam

Tetesan dikurangi
3-5ml/kgBB/2-4jam

Tetesan dinaikkan
5-10ml/kgBB/12jam

2-3ml/kgBB/1-2jam
Perbaikan klinis

Gelisah
Distres nafas
Frek nadi naik
Ht tinggi
Tek nadi
<20mmHg
Diuresis kurang

Evaluasi 15
menit

Tatalaksana
DSS

Tanda vital tidak stabil

DBD

O2 2-4 l/menit
Penggantian Vol cairan
plasma :
grupC
kristaloid 510mg/kgbb/jam
secepatnya (bolus dalam
30 menit)
Evaluasi 30 menit, syok telah teratasi? ( pantau tanda
Vital tiap 10 menit ).

perbaikan

Tidak

10-20ml/kgBB/jam ( max 1jam)


Koreksi asidosis
Evaluasi 1 jam

Tetesan sesuaikan
5-7mg/kgBB/1-2jam
Evaluasi ketat
Tanda vital, Diuresis,tanda
perdarahan
HHTL

Teratasi

Stabil dlm 24 jam/Ht< 40


Tetesan 5 ml/kgBB/jam

Tidak teratasi

Ht
turun
Transfusi darah segar
10 ml/kgBB diulang
Sesuai kebutuhan

nai
k

Koloid
20ml/kgBB

Komplikasi

Demam Dengue
Perdarahan dapat terjadi pada pasien dengan ulkus peptik, trombositopenia
hebat, dan trauma.
Demam Berdarah Dengue
Ensefalopati dengue dapat terjadi pada DBD dengan atau tanpa syok.
Kelainan ginjal akibat syok berkepanjangan dapat mengakibatkan gagal
ginjal akut.
Edema paru dan/ atau gagal jantung seringkali terjadi akibat overloading
pemberian cairan pada masa perembesan plasma
Syok yang berkepanjangan mengakibatkan asidosis metabolik & perdarahan
hebat (DIC, kegagalan organ multipel)
Hipoglikemia / hiperglikemia, hiponatremia, hipokalsemia akibat syok
berkepanjangan dan terapi cairan yang tidak sesuai

Kriteria Pulang
Tidak demam selama 24 jam tanpa antipiretik
Nafsu makan membaik
Tampak perbaikan klinis
Diuresis baik
Syok teratasi min 2-3 hari
Jumlah trombosit cenderung meningkat (>50.000/ul)
Tidak dijumpai distres pernafasan (disebabkan oleh efusi pleura atau
asidosis).
World Health Organization. Comprehensive guidelines for prevention and
control of dengue and dengue haemorrhagic fever. Revised and
expanded edition.South-East Asia : WHO, 2011.

Prognosis

Infeksi dengue pada umumnya mempunyai prognosis yang


baik.
Prognosis buruk jika sudah terjadi perdarahan berat dan
komplikasi, dapat menyebabkan kematian jika syok tidak
teratasi.

Daftar Pustaka
World Health Organization. Comprehensive guidelines for
prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic
fever. Revised and expanded edition.South-East Asia : WHO,
2011.
Comprehensive guidelines for prevention and control of
dengue hemmoragic fever. 20112 : WHO, 2102.
Suhendro dkk. Demam Berdarah Dengue. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jilid III. Edisi IV. Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta, Juni 2006. Hal. 1731-5.

Anda mungkin juga menyukai