Neraca Arus Dana Indonesia Tahun 2009
Neraca Arus Dana Indonesia Tahun 2009
Oleh:
Serly Hasibuan (12.7377)
3SE1
Pendahuluan
Sejalan dengan perkembangan yang terjadi sekarang ini, arus finansial dari sektor
surplus ke sektor defisit melalui instrumen-instrumen yang ada menjadi tidak sederhana lagi.
Perubahan-perubahan yang begitu cepat dalam sektor finansial ini perlu dicatat dan dipantau
secara berkala dalam satu sistem data yang lengkap, komprehensif, dan konsisten sehingga
berguna sebagai masukan dalam menentukan arah kebijakan ekonomi dan moneter secara
lebih tepat. Sistem data tersebut selanjutnya disebut Neraca Arus Dana (NAD).
Neraca Arus Dana (NAD) merupakan suatu sistem data finansial yang secara lengkap
menggambarkan penggunaan tabungan dan sumber dana lainnya untuk membiayai investasi
yang dilakukan oleh sektor-sektor institusi pada periode waktu tertentu. Neraca Arus Dana
(NAD) juga menggambarkan arus transaksi finansial antar berbagai sektor institusi melalui
(menggunakan) berbagai jenis instrument finansial pada periode waktu tertentu.
Neraca Arus Dana (NAD) atau Flows of Funds (FoF) adalah suatu sistem pencatatan
transaksi finansial yang dilakukan oleh suatu sektor ekonomi (institusi) domestik dengan
sektor ekonomi (institusi) domestik lainnya atau luar negeri melalui instrumen-instrumen
finansial pada suatu periode waktu (dapat triwulanan atau tahunan). Setiap sektor dalam
NAD memiliki seperangkat sumber dan penggunaan dana yang dibentuk oleh adanya
pembelian dan penjualan berbagai jenis instrumen finansial, seperti: deposito, obligasi,
pinjaman, dan sebagainya. Instrumen finansial ini merupakan komponen harta atau kewajiban
finansial dari masing-masing sektor. Karena memasukkan sektor luar negeri sebagai salah
satu sektornya, maka disebut juga sebagai sistem yang terbuka untuk setiap transaksi. Dengan
kata lain, setiap pembelian instrument finansial pada suatu sektor akan menjadi penjualan di
sektor lain. NAD juga dapat dilihat sebagai suatu perangkat data yang dirancang untuk
menggambarkan bagaimana tabungan dihubungkan dengan sektor-sektor surplus dan defisit.
Secara sederhana, sektor ekonomi yang melakukan transaksi finansial terdiri dari:
Bank Sentral
Perbankan
Pemerintahan Umum
Domestik lainnya dan
Luar negeri.
Sedangkan jenis-jenis instrumen finansial yang dilakukan oleh sektor-sektor ekonomi
tersebut, secara sederhana dapat dirinci menjadi sebagai berikut:
Cadangan valuta asing pemerintah
Uang dan Simpanan
Surat berharga jangka pendek
Pinjaman/kredit
Modal saham dan penyertaan
Surat berharga jangka panjang
Instrumen finansial lainnya.
Secara umum, NAD bermanfaat dan bertujuan untuk:
Menggambarkan alokasi tabungan ke dalam bentuk investasi fisik (untuk
memperoleh harta non-finansial) dan investasi finansial (untuk memperoleh
harta finansial)
Sg
: tabungan pemerintah
Sh
: tabungan rumah tangga
Ch
: konsumsi rumah tangga
Cg
: konsumsi pemerintah
GDCF : pembentukan modal tetap bruto
X
: ekspor
M
: impor
Beberapa persamaan yang digunakan untuk menyusun NAD antara lain sebagai berikut.
Y=C+I dimana
Y : pendapatan
C : konsumsi
I : investasi
S=Y-C atau Y=S+C atau S=I (asumsi dasar NAD secara keseluruhan)
Si = Ii ; untuk semua sektor i
NLi = Si-IiNF, i=1,2,3, , n dimana
NLi : pinjaman neto sektor ke-i
Si : tabungan neto sektor ke-i
IiNF : investasi non-finansial oleh sektor ke-i
NLi = IiF
IiF = TPiF TsiF dimana
IiF : investasi finansial neto sektor ke-i
TPiF : jumlah penggunaan investasi finansial sektor ke-i
TSiF : jumlah sumber dana finansial sektor ke-i
Si IiNF =TPiF - TSiF atau Si TpiF = IiNF - TSiF
NAD dibangun dalam bentuk matriks untuk menggambarkan transaksi finansial yang
terjadi antar berbagai sektor ekonomi. Tabel 5.2 menjelaskan bagan umum NAD Indonesia
2009. Kolom pada tabel 5.2 menunjukkan sektor-sektor ekonomi yang melakukan transaksi
finansial, sedangkan baris pada tabel 5.2 menunjukkan berbagai instrumen finansial yang
digunakan dalam transaksi finansial. Setiap sektor dirinci menjadi dua kolom, yang pertama
menunjukkan sumber dana (S), dan kolom yang kedua menunjukkan penggunaan dana (P).
kolom S menampung semua transaksi finansial yang berasal dari sisi kewajiban (liquidity)
atau sisi pasiva, sedangkan kolom P menampung semua transaksi finansial yang berasal dari
sisi harta (assets) atau sisi aktiva. Kenaikan jumlah harta maupun kewajiban suatu sektor
dicerminkan oleh arus finansial yang positif dan sebaliknya penurunan harta maupun
kewajiban ditunjukkan oleh arus finansial yang negatif.
Pembiayaan kartu kredit adalah jenis kegiatan usaha yang memberikan pembiayaan
kepada para nasabah untuk kepentingan pembelian barang dan jasa dengan menggunakan
kartu kredit. Kertu kredit merupakan fasilitas pembayaran yang diberikan oleh pihak penerbit
kartu kredit.
Modal Ventura
Modal ventura adalah kegiatan usaha yang kegiatan utamanya melakukan pembiayaan
dalam bentuk penyertaan modal kepada Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) dalam jangka
waktu tertentu umumnya selama sepuluh tahun, dan dapat diperpanjang kembali.
Usaha Perasuransian
Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang No.2 tahun 1992 pasal 3, usaha
perasuransian dibedakan menjadi dua yaitu (a) Usaha Asuransi, dan (b) Usaha Penunjang
Usaha Asuransi.
Usaha Asuransi
Usaha Asuransi terdiri dari Asuransi Kerugian, Asuransi Jiwa, dan Reasuransi.
Usaha Asuransi kerugian
Usaha asuransi kerugian adalah usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan
resiko atas kerugian, kehilangan manfaat resiko atas kerugian, dan tanggung jawab hukum
kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
Usaha Asuransi Jiwa
Usaha asuransi jiwa adalah usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan
resiko yang dikaitkan dengan hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Usaha Reasuransi
Usaha reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa dalam penanggulangan ulang
terhadap resiko yang dihadapi oleh perusahaan asuransi kerugian dan perusahaan asuransi
jiwa.
Usaha Jasa Penunjang Usaha Asuransi
Usaha jasa penunjang usaha asuransi terdiri dari Usaha Pialang Asuransi, Usaha
Pialang Reasuransi, Usaha Penilai Kerugian Asuransi, Usaha Konsultan Akturia, dan usaha
Agen Asuransi.
Usaha Pialang Asuransi
Usaha pialang asuransi adalah usaha yang memberikan jasa perantara dalam
penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk
kepentingan tertanggung.
Usaha Pialang Reasuransi
Usaha pialang reasuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan dalam
penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak
untuk kepentingan Perusahaan Asuransi.
Usaha Penilai Kerugian
Usaha penilai kerugian adalah usaha yang memberikan jasa penialian terhadap
kerugian pada obyek yang dipertanggungkan.
Usaha Konsultan Akturia
Usaha konsultan akturia adalah usaha yang memberikan jasa konsultasi akturia.
Usaha Agen Asuransi
Usaha agen asuransi adalah usaha yang memberikan jasa keperantaraan di bidang
pemasaran asuransi untuk/atas nama penananggung.
Program Asuransi Sosial
UU No.2 tahun 1992 mengatur program asuransi sosial yaitu sebagai suatu program
asuransi yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu undang-undang dengan tujuan
untuk memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat.
Pegadaian
Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah yang tugasnya membina
perekonomina rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai. Besarnya
pinjaman disesuaikan dengan nilai barang jaminan yang diserahkan oleh pihak peminjam
tanpa syarat apapun mengenai penggunaan dananya.
Dana Pensiun
Dana pension bertujuan untuk memelihara kesejahteraan sosial karyawan perusahaan,
melalui pemberian santunan hari tua/uang pension.
Program Pensiun Berdasarkan Keuntungan (PPBK)
Pada program pension jenis ini. Karyawan biasanya tidak perlu ikut membayar iuran,
sedangkan perusahaan sebagai pemberi kerja membayar iuran dalam batas persentase tertentu
dari keuntungannya dalam tahun tertentu.
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Pada program pension jenis ini, kewajiban membayar iuran ditanggung oleh pihak
pemberi kerja dan peserta yang telah ditetapkan lebih dahulu berdasakran kemampuan
masing-masing pihak. Berdasarkan kesepakatan ini, dalam keadaan bagaimanapun pihak
perusahaan sebagai pihak pemberi kerja harus tetap membayar iuran kepada pihak dana
pensiun sesuai yang telah disepakati.
Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Pada jenis program ini manfaat pasti telah ditetapkan sebelumnya. Dalam program ini
besarnya iuran yang harus dibayarkan oleh pihak pemberi kerja berubah-ubah sesuai dengan
hasil perhitungan akturia dan hasil pengelolaan dananya. Sedangkan bagi peserta, besarnya
iuran yang harus dibayarkan oleh peserta besarnya tetap.
Pasar Modal
Pasar modal adalah sarana yang dapat mempertemukan kepentingan pihak investor
dengan pihak emiten.
SEKTOR BUKAN KEUANGAN (NONFINANCIAL SECTORS)
Pemerintah
Pengertian sektor pemerintah adalah sektor yang semata-mata melakukan kegiatan
administrasi pemerintah dan melakukan kegiatan pelayanan kepada masyarakat tanpa
mengharap balas jasa.
Pemerintah Pusat
Mencakup semua unit pemerintah baik yang berada di pusat seperti: Kementerian,
lembaga Non Kementerian, Lembaga Tinggi Negara dan Lembaga Pemerintah lain, serta
semua unit vertikalnya yang berada di daerah. Lembaga ini umunya melakukan jasa
pelayanan umum seperti administrasi, pertahanan dan keamanan, membuat peraturanperaturan pemerintah, merencanakan tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat
Perubahan inventori adalah perubahan nilai persediaan pada akhir tahun dikurangi
dengan persediaan pada awal tahun. Persediaan meliputi bahan baku, pekerjaan yang masih
dalam proses dan barang jadi yang belum terjual.
Pinjaman Neto
Pinjaman neto merupakan selisih antara tabungan bruto dengan perolehan harta non
finansial. Instilah ini disebut juga dengan celah tabungan dan investasi atau saving
investment gap.
Selisih Statistik
Selisih statistik adlah selisih antara pinjaman neto dan investasi finansial neto.
Penyebab utama adanya selisih statistic di beberapa sektor adalah adanya perbedaan sumber
data antara bagian atas NAD dan sisi finansialnya.
Investasi Finansial Neto
Investasi Finansial Neto merupakan selisih antara jumlah penggunaan finansial
(kenaikan harta finansial neto) dengan jumlah finansial (kenaikan kewajiban finansial neto).
Jumlah Penggunaan Finansial
Jumlah penggunaan finansial merupakan jumlah seluruh perubahan instrument
finansial dari neraca keuangan sisi aktiva. Kenaikan dari penggunaan finansial berarti positif
dan penurunannya berarti negatif.
Jumlah Sumber Finansial
Jumlah Sumber Finansial merupakan jumlah seluruh perubahan instrument finansial
dari neraca keuangan sisi pasiva. Kenaikan dari sumber finansial berarti positif dan
penurunannya berarti negatif.
Cadangan Valuta Asing Pemerintah
Cadangan valuta asing (valas) pemerintah terdiri dari emas moneter, special drawing
rights, posisi cadangan di IMF, deposito, dan surat berharga dalam valuta asing yang dimiliki
oleh otoritas moneter. Cadangan valas pemerintah adalah aktiva otoritas moneter dan
merupakan kewajiban sektor luar negeri. Dalam penghitungan pendapatan nasional, emas
moneter diperlakukan sebagai hutang luar negeri.
Emas Moneter
Kategori ini mencakup emas yang dimiliki atau disimpan oelh Bank Indonesia. emas
moneter juga mencakup emas yang yang disimpan pada lembaga keuangan luar negeri.
Special Drawing Rights (SDR)
Merupakan aktiva cadangan yang diciptakan oelh dana moneter internasional sebagai
pelengkap emas dan mata uang cadangan.
Posisi Cadangan di IMF
Merupakan kalin negara kepada IMF.
Cadangan Valuta Asing
Kategori ini mencakup mta uang asing yang dikuasai dan disimpan oleh Bank
Indonesia, Giro dan Deposito Berjangka di bank-bank luar negeri, wesel ekspor yang
didiskontokan lagi oleh bank-bank devisa di Indonesia, investasi dalam surat-surat berharga
luar negeri dan klaim atas pemerintah pusat.
Lainnya
Kategori ini mencakup seluruh klaim luar negeri Bank Indonesia yang tidak termasuk
dalam kategori sebelumnya.
perusahaan swasta atau sektor pemerintah baik dalam nilai rupiah maupun mata uang asing
lainnya.
Kredit
Kategori ini menunjukkan jumlah pinjaman bank dan pinjaman dari institusi lainnya
baik dalam rupiah maupun valas. Pinjaman merupakan hasil persetujuan antara peminjam
dengan si pemberi pinjaman. Pinjaman adalah suatu instrumen finansial yang tidak dapat
diperjualbelikan di pasar uang.
Kredit Bank dalam Rupiah
Kategori ini mencakup pinjaman (kredit) dan cerukan yang dikeluarkan oleh bank
Indonesia, BPUG, dan bank lain di Indonesia.
Kredit Modal Kerja
Kredit ini diberikan untuk membiayai modal kerja. Modal kerja adalah pembiayaan
yang diperlukan oleh perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan sehari-hari.
Kredit Investasi
Kredit investasi adalah kredit jangka panjang atau menengah yang tujuannya untuk
pembelian barang modal dan jasa yang diperlukan untuk rehabilitasi, modernisasi, perluasan,
proyek penempatan kembali dan/pembuatan proyek baru.
Kredit Konsumsi
Kredit konsumsi adalah kredit perorangan untuk tujuan non bisnis, termasuk kredit
pemilikan rumah. Kredit konsumsi biasanya digunakan untuk membiayai pembelian mobil
atau barang tahan lama lainnya untuk keperluan konsumsi. Dalam kategori ini juga termasuk
hutang hipotek atau persetujuan penjualan yang dijamin oleh harta berwujud seperti tanah
dan bangunan tempat tinggal.
Kredit Institusi Lain dalam Rupiah
Kategori ini dimaksudkan untuk menampung semua jenis pinjaman dalam rupiah
yang diberikan oleh berbagai institusi selain bank. Kredit oleh lembaga keuangan bukan bank
dan perusahaan non finansial termasuk di sini.
Kredit Konsumsi
Kategori ini mencakup pinjaman dalam rupiah dari perusahaan asuransi jiwa,
koperasi, dan lembaga keuangan bukan bank lainnya.
Kredit dalam Valuta Asing
Kategori ini mencakup semua jenis pinjaman dalam valuta asing dari semua sektor
ekonomi baik di dalam maupun luar negeri.
Modal Saham dan Penyertaan
Kategori ini mencakup segala jenis saha, baik yang diperjualnelikan maupun tidak.
dalam kategori ini termasik juga penyertaan modal pemerintah dan penyertaan sektor-sektor
lainnya. Dalam NAD yang dicatat adalah saham baru yang diterbitkan, pembelian kembali
saham serta jual-beli saham yang beredar berdasarkan harga pasar.
Surat Berharga Jangka Panjang
Kategori ini mencakup hutang jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari satu
tahun. Kategori ini merupakan jumlah obligasi pemerintah dan surat berharga jangka panjang
lainnya baik dalam nilai rupiah maupun valas.
Surat Berharga Pemerintah
Kategori ini mencakup semua surat berharga jangka panjang pemerintah yang dijual
di dalam maupun luar negeri. Kategori ini meliputi surat berharga jangka panjang dalam nilai
rupiah dan valas.
Surat Berharga Lainnya
Kategori ini mencakup surat berharga jangka panjang dalam pengertian luas, yang
dikeluarkan oleh selain pemerintah. Jenis surat berharga ini dapat dikeluarkan oleh sektor
dalam negeri maupun luar negeri.
Cadangan Asuransi dan Pensiun
Kategori ini mencakup cadangan asuransi jiwa, asuransi non jiwa, asuransi sosial dan
dana pensiun.
Kredit Dagang
Kategori ini mencakup kredit jangka pendek yang terjadi dalam bisnis, berupa hutangpiutang antar penyuplai dan pembeli barang dan jasa. Kredit ini berlangsung sejak barang dan
jasa diserahkan sampai dengan pembayaran diterima.
Rekening Antar Bank
Rekening antar bank adalah semua jenis klaim yang terjadi antara bank yang satu
dengan bank lainnya. Tidak termasuk rekening kantor, antar cabang dan kantor pusat, atau
antar cabang dari bank yang sama.
Lain-Lain
Kategori ini mencakup berbagai transaksi lainnya yang tidak termasuk di dalam
semua kategori yang disebutkan di atas.
domestic lainnya mengalami net borrowing yang masing-masing sebesar 53 dan 59 triliun
rupiah. Besar pinjaman neto dengan investasi finansial neto adalah sama.
Jumlah sumber finansial setiap sektor berbeda. Jumlah sumber finansial sektor Bank,
Pemerintahan Umum, Domestik Lainnya dan Luar Negeri masing-masing sebesar 305, 36,
1.330, dan 240 triliun rupiah. Terlihat bahwa jumlah sumber finansial terbesar dimiliki oleh
sektor Domestik Lainnya. Jumlah sumber finansial setiap sektor akan disebar untuk transaksi
lainnya seperti cadangan valas pemerintah, klaim dalam valas lainnya, uang dan simpanan,
dan lain-lain. Jumlah sumber finansial awal akan berbeda dengan jumlah setelah disebar ke
beberapa transaksi dikarenakan adanya perkembangan yang terjadi pada beberapa transaksi
tersebut sehingga menyebabkan jumlah akhir menjadi berbeda bahkan menjadi lebih besar.
Hal ini terjadi di setiap sektor dan totalnya.
Tabel 5.2
Neraca Arus Dana Indonesia Tahun 2009
(dalam Rp Triliun)
Bank
Kategori Transaksi
P
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Tabungan bruto
Investasi non-finansial
Pinjaman neto
Investasi finansial neto
Jumlah penggunaan
finansial
Jumlah sumber finansial
Cadangan valas
pemerintah
Klaim dalam valas lainnya
Uang dan simpanan
Surat berharga jangka
pendek
Pinjaman dan kredit
Modal dan penyertaan
Surat berharga jangka
panjang
Rekening antar bank
Rupa-rupa
Jumlah
6
73
73
378
Pemerintahan
Umum
S
SS P
S
78
137
190
(53)
(53)
(17)
305
36
140
(14)
41
2
130
3
(9)
(4)
227
2
(5)
38
(4)
(10)
(0)
(1)
2
(7)
68
18
384
102
(51)
384
(1)
173
Domestik
Lainnya
P
S
1.484
1.543
(59)
(59)
1.271
1.330
111
2
281
1
8
739
51
5
235
1.039
15
(96)
173
(2)
173
2.814
43
2.814
(0)
21
(7)
Kategori Transaksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Tabungan bruto
Investasi non-finansial
Pinjaman neto
Investasi finansial neto
Jumlah penggunaan
finansial
Jumlah sumber finansial
Cadangan valas pemerintah
Klaim dalam valas lainnya
Uang dan simpanan
Luar Negeri
P
S
Total
SSP
39
S
1.738
1.738
39
39
279
(1)
(10)
0
1.911
240
140
(2)
73
140
(12)
301
1.911
140
(12)
301
1
118
340
93
36
(246)
279
(3)
3
6
6
102
(2)
279
4
254
1.084
127
102
(106)
3.649
4
254
1.084
127
102
(106)
3.649
Kesimpulan
Neraca Arus Dana (NAD) merupakan suatu sistem data finansial yang secara lengkap
menggambarkan penggunaan tabungan dan sumber dana lainnya untuk membiayai investasi
yang dilakukan oleh sektor-sektor institusi pada periode tertentu. Tujuan penyusunan NAD
adalah menyediakan data rinci mengenai kegiatan pinjam-meminjam yang terjadi dari
beberapa sektor surplus ke beberapa sektor defisit lainnya dalam pasar finansial.
Tabel 5.2 menggambarkan NAD yang disederhanakan. Dalam tabel tersebut ada
empat sektor yang ditampilkan yaitu Bank, Pemerintahan Umum, Domestik Lainnya, dan
Luar Negeri. Sektor luar negeri memperlihatkan transaksi antara bukan penduduk dan
penduduk Indonesia. Selain itu, dalam pembahasan ini mencantumkan beberapa jenis
kategori transaksi.