POLIKLINIK
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
Oleh:
Rina Mulya Sari, dr.
Portofolio Kasus-5
No. ID dan Nama Peserta :
No. ID dan Nama Wahana :
Topik : KET
Tanggal (kasus): 5 Oktober 2014
Nama Pasien: Nn. N
Tanggal Presentasi: Obyektif Presentasi:
Keilmuan
Keterampilan
Diagnostik
Manajemen
Neonatus
Bayi
Anak
Tinjauan Pustaka
Istimewa
Lansia
Bumil
Tinjauan Pustaka
Diskusi
Riset
Kasus
Presentasi dan diskusi
E-mail
Audit
Pos
Data pasien
Nama: Nn. N (21 tahun)
No RM:
Nama Klinik: RSUD
Telp Terdaftar sejak
Blambangan
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/ Gambaran Klinis/Laboratoris/Radiologis: Snake Bite
ANAMNESIS
Pasien mengeluh nyeri perut kiri bawah hilang timbul, pasien tidak nafsu makan. Makin
lama pasien makin pucat dan perut makin nyeri.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Kesadaran
: GCS 456
Tekanan darah : 80/40 mmHg
Suhu badan
: 36,70C
Pernapasan
: 20x/menit
Nadi
: 80x/menit, teratur, dan kuat angkat
Kepala & leher : anemis (+), icterus (-), cyanosis (-), dyspnea (-), pKGB (-)
Thorax
: simetris, bentuk normal, deformitas (-)
Cor: S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-), extra systole (-)
Pulmo: vesikuler/vesikuler, wheezing -/-, rhonchi -/Abdomen
: flat, BU(+), timpani, soepel, nyeri kuadran kiri bawah, nyeri epigastrium.
Extremitas
: akral hangat,kering, merah, CRT<2detik, edema tungkai -/PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
USG: KET
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hb: 6,7 gr/dl
Kehamilan: positif
2. Riwayat Pengobatan
Pasien berobat ke bidan tapi tidak membaik.
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit
4. Riwayat Keluarga
Belum ada keluarga yang pernah mengalami hal serupa.
5. Riwayat Psikososial
Pasien tinggal di daerah Sobo, seorang pelajar, belum menikah, beragama Islam, diantar ke
IGD oleh orang tuanya.
6. Riwayat Gizi
Kesan gizi pasien cukup.
Daftar Pustaka:
Wibowo B. 2007. Kehamilan Ektopik. Dalam: Ilmu Kebidanan. Edisi
III. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. 2010. Ectopic Pregnancy.
Dalam: Williams Obstetrics. Edisi XXIII. Jakarta: EGC.
Hasil pembelajaran:
1. Penegakan diagnosis KET
2. Differensial diagnosis KET
3. Saran penanganan lanjutan untuk pasien KET