20)
Untuk mendiagnosis kasus ini kita harus merujuk pada gangguan skizofrenia, adapun
kriteria diagnostiknya:
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau
lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
a) Thought
Thought echo : isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau bergema dalam
kepalanya (tidak keras), dan isi pikiran ulangan, walaupun isi sama, namun
(withdrawal) atau
Thought broadcasting : isi pikirannya tersiar keluar sehingga orang lain atau
umum
mengetahuinya.
b) Delusion
Delusion of control : waham tentang dirinya dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu
Tidak mungkin ada di dunia waham bizarre (ex. bisa mengendalikan cuaca)
2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
a) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik oleh waham yang
mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas,
ataupun disertai oleh ide ide berlebihan (over loaded ideas) yang menetap, atau yang
apabila terjadi setiap hari selama berminggu minggu atau berbulan bulan terus
menerus;
b) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan (interpolation), yang
berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang tidak relevan atau neologisme;
c) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
(posturing), atau fleksibilitas cerea, negativisme, mutisme dan stupor;
Furol diatasnya gaduh gelisa
d) Gejala-gejala negatif, seperti sangat apatis, bicara yang jarang, dan respons emosional
yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari
pergaulan sosial dan menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika
3. Adanya gejala gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun waktu satu bulan
atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik prodormal);
4. Harus ada suatu perbuatan yang konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan (overall
quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal behaviour), bermanifestasi sebagai
hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self
absorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
Sebagai tambahan:
o Halusinasi dan/atau waham harus menonjol
auditorik
tanpa
bentuk
verbal
berupa
bunyi
pluit,
Diagnosis hebefrenia untuk pertama kali hanya ditegakkan pada usia remaja atau
dewasa muda (onset biasanya mulai 15-25)
Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tak dapat diramalkan serta mannerism;
ada kecendurungan untuk selalu menyendiri (solitary) dan perlikau menunjukkan
hampa tujuan dan hampa perasaan;
Afek pasien dangkal (shallow) dan tidak wajar (inappropriate), sering disertai oleh
cekikan (ginggling) atau perasaan puas diri (self-satisfied), senyum sendiri (selfabsorbed smilling), atau oleh sikap, tinggi hati (loft manner), tertawa menyeringai
(grimaces), mannerism, mengibuli secara bersenda gurau (pranks), keluhan
hipokondriakal, dan ungkapan kata yangf diulang-ulang (reiterated phrases);
Gangguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses pikir umumnya
menonjol. Halusinasi dan waham mungkin ada tetapi biasanya tidak menonjol (fleeting
and fragmentary delusions and hallucinations). Dorongan kehendak (drive) dan yang
bertujuan (determination) hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga perilaku penderita
memperlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa tujuan (aimless), dan tanpa maksud
(empty of puspose). Adanya suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat-buat
terhadap agama, filsafat dan tema abstrak lainnya, makin mempersukar orang
memahami jalan pikiran pasien.
Perasaan , kekank-kanakan
kalimat.
Pada pasien yang tidak komunikatif dengan manifestasi perilaku dari gangguan
katatonik, diagnosis skizofrenia mungkin harus ditunda sampai diperoleh bukti
yang memadai tentang adanya gejala-gejala lain.
Penting untuk diperhatikan bahwa gejala-gejala katatonik bukan petunjuk
diagnostik untuk skizofrenia. Gejala katatonik dapat dicetuskan oleh penyakit
otak, gangguan metabolik, atau alkohol dan obat-obatan, serta dapat juga terjadi
pada gangguan afektif.
katatonik;
Tidak memenuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pascaskizofrenia.
Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, persyaratan berikut ini harus dipenuhi
semua:
(a) Gejala negatif dari skizofrenia yang menonjol, misalnya perlambatan
psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan
ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan,
komunikasi non-verbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak
mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial
yang buruk;
(b) Sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas di masa lampau
yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia;
(c) Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan
frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat
berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom negatif dari skizofrenia;
(d) Tidak terdapat dementia atau penyakit/gangguan otak organik lain, depresi
kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negatif
tersebut.
Sama2 ada gejala negative , negative dari awal
Dulu positif sekarang negative residual gara2 obat psikotik golongan tipikal
Kategori ini digunakan baik untuk episode asizoafektif tipe manik yang tunggal
maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besra episode skizoafektif tipe
manik
Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang begitu
menonjol dikombinasikan dengan iritabilitas atau kegelilsahan yang memuncak.
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua
gejala skizfrenia yang khas (sebagaimana ditetapkam untuk skizofrenia, F.20.pedoman diagnostik (a) sampai (b))
GANGGUAN SKIZOTIPIKAL (F.21)
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE MANIK (F.25.0)
Kategori ini digunakan baik untuk episode skziafektif tipe manic yang tunggal
maupun untuk gangguan berulang dengan sebagian besar episode skizoafektif tipe
manik
Afek harus meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tak begitu
menonjol dikombinasi dengan irritabilitas atau kegelisahan yang memuncak
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik lagi dua,
gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, F20.pedoman diagnostic (a) sampai dengan (d).
D. Eksklusi gangguan mood dan skizoafektif: gangguan skizoafektif dan gangguan mood
dengan ciri psikotik telah disingkirkan baik karena (1) tidak ada episode depresif, manik,
atau campuran mayor yang terjadi bersamaan dengan gejala fase aktif; maupun (2) jika
episode mood terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya relatif singkat dibanding
durasi periode aktif dan residual.
E. Eksklusi kondisi medis umum/zat: gangguan tersebut tidak disebabkan efek fisiologis
langsung suatu zat (cth: obat yang disalahgunakan, obat medis) atau kondisi medis
umum.
F. Hubungan dengan gangguan perkembangan pervasif: jika terdapat riwayat gangguan
akuistik atau gangguan perkembangan pervasif lainnya, diagnosis tambahan skizofrenia
hanya dibuat bila waham atau halusinasi yang prominen juga terdapat selama setidaknya
satu bulan (atau kurang bila telah berhasil diobati).
Klasifikasi perjalanan penyakit longitudinal (dapat diterapkan hanya setelah sekurangnya
1 tahun berlaku sejak awitan awal gejala fase aktif):
Episodik dengan gejala residual antarepisode (episode didefinisikan sebagai
kemunculan kembali gejala psikotik prominen); juga rinci apakah: dengan gejala
negatif prominen.
Episodeik tanpa gejala residual antarepisode:
o Berkelanjutan (gejala psikotik prominen terdapat selama seluruh periode
pengamatan); juga rinci apakah: dengan gejala negatif prominen.
o Episode tunggal remisi parsial; juga rinci apakah: dengan gejala negatif
prominen.
o Episode tunggal remisi sempurna
o Pola lain atau yang tidak terdefinisikan.
A. Tidak ada waham, halusinasi, bicara kacau yang prominen, serta perilaku sangat kacau atau
katatonik.
B. Terdapat bukti kontinu adanya gangguan, sebagaimana diindikasikan oleh adanya gejala
negatif atau dua atau lebih gejala yang tercantum pada kriteria A untuk skizofrenia, yang
tampak dalam bentuk yang lebih lema (cth: keyakinan aneh, pengalaman perseptual tak
lazim).