Anda di halaman 1dari 13

Laporan Kasus

Adenomiosis

Oleh :
Debora Lusiana Herman
11 2014 052
Pembimbing:
dr. Ari K Januarto, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI-GINEKOLOGI


PERIODE 21 DESEMBER 2015 27 FEBRUARI 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RUMAH SAKIT BHAKTI YUDHA
2016
1

KEPANITERAAN KLINIK
STATUS GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA
Jl. Arjuna Utara No. 6. Kebon Jeruk- Jakarta Barat
SMF OBSTETRI RS Bhakti Yudha Depok

Nama

: Debora Lusiana

NIM

: 11.2014.052

Dr pembimbing / penguji

: Dr. Ari K, Sp.OG

Tanda tangan :

A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. AJ
Usia
: 44 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pegawai swasta

Suami
Usia
Agama
Pekerjaan

: Tn. MS
:: Islam
:-

B. ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Os datang dengan terdapat benjolan pada perut bagian bawah.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nyeri haid dan siklus haid tidak teratur dialami sejak kurang lebih 6 tahun terakhir. Saat haid
dapat berlangsung lama dan darah yang keluar banyak. Os sudah disarankan untuk operasi tetapi
os menolak. Demam (-), pusing (-), batuk (-), mual (-), muntah (-), penurunan nafsu makan (-)
dan penurunan berat badan (-), BAK (+), BAB (+).
Riwayat Penyakit Dahulu

Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Peny. Jantung (-), Asma (-), Alergi (-)

PEMERIKSAAN FISIK

KU

: Baik

Tekanan Darah: 110/70 mmHg


Nadi

: 84 x/mnt

Respirasi

: 20 x/mnt

Suhu Tubuh: 36, 6C

Kepala Leher :
Conjungtiva Anemis

: (-/-)

Sklera ikterik

: (-/-)

Pembesaran KGB

: (-/-)

Thorax :
Inspeksi

: Pergerakan dada simetris ki=ka, retraksi (-/-)

Palpasi

: Nyeri tekan (-/-), vocal fremitus simetris ki=ka, krepitasi (-/-)

Perkusi

: sonor (+/+)

Auskultasi : Bunyi nafas vesikuler, Rh -/-, Wh -/

Abdomen :
Inspeksi

: Tampak cembung

Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal

Perkusi

: Timpani

Palpasi

: Massa (-), Nyeri tekan (+).

Genitalia

Pemeriksaan Dalam (VT) :


a. Vagina

: tumor (-)
3

b. Portio

: pembukaan (-), ukuran dan bentuk dbn, konsistensi kenyal, nyeri goyang

(-)

Ekstremitas
Edema

: (-/-)

Akral hangat.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboraturium tanggal periksa 27 November 2015
HEMATOLOGI

Hemoglobin

12,5 g/dL

(N: 11,7 15,5)

Leukosit

6,9 ribu/mm3

(N: 3.600 11.000)

Hematokrit

38 %

(N: 30-43)

Trombosit

459.000

(N: 150.000-440.000)

Waktu perdarahan/BT

4,30 menit

(N: 1-3)

Waktu pembekuan/CT

10.00 menit

(N: 2-6)

GDS

83 mg/dl

RESUME
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di perut bagian bawah. Riwayat haid yang tidak
teratur dan keluar banyak darah jika sedang haid. Dari pemeriksaan fisik di dapatkan abdomen
tampak cembung, massa (-), nyeri tekan (+). Pemeriksaan vaginal toucher didapatkan
pembukaan portio tidak ada, tumor (-).
DIAGNOSIS
Mioma uteri dan Kista ovarium

PENATALAKSANAAN
-

Rencana operasi Laparatomi tanggal 22/12/2015

Konsul anestesi

Konsul penyakit dalam

Klisma yal 1 x

Injeksi ceftriaxon 1 gr

Informed consent, cukur, puasa 6-8 jam

Laporan Operasi
-

Anestesi Spinal
Peritoneum dibuka, tampak uterus membesar berbenjol
Daerah adneksa tampak perlengketan,
Dilakukan pembebasan perlengketan, diputuskan untuk melakukan
histerektomi subtotal dan kistektomi bilateral

Tinjauan Pustaka
Definisi
Adenomiosis adalah suatu keadaan dimana jaringan endometrium yang merupakan lapisan
bagian dalam rahim, ada dan tumbuh di dalam dinding (otot) rahim. Biasanya terjadi di akhir2
masa usai subur dan pada wanita yang telah melahirkan.
Ademomyosis adalah keadaan di mana jaringan endometrium, yang biasanya ada pada garis
rahim, hadir dalam dan tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Hal ini paling mungkin terjadi di
akhir tahun Anda melahirkan dan setelah Anda sudah memiliki anak.
Adenomiosis tidak sama seperti endometriosis - suatu kondisi di mana lapisan rahim menjadi
tertanam di luar rahim - meskipun perempuan dengan adenomiosis sering juga memiliki
endometriosis.
Etiologi
Ukuran rahim membesar 2 atau 3 kali lipat ukuran normal.
Penyebab tidak diketahui pasti, ada beberapa teori diduga sebagai penyebabnya:
1. Jaringan endometrium yang menyusup ke dinding rahim.
Ini terjadi contohnya saat dilakukan operasi cesar, sel endometrium menyusup ke
dinding rahim, lalu tumbuh dan berkembang disana. Beberapa ahli percaya bahwa
adenomiosis hasil dari invasi langsung dari sel-sel endometrium dari permukaan
rahim ke dalam otot yang membentuk dinding rahim. Insisi uterus dilakukan selama
operasi seperti operasi caesar (C-section) mempromosikan invasi langsung dari selsel endometrium ke dalam dinding rahim.
2. Teori Pertumbuhan.
Diyakini sejak awal, jaringan endometrium ini memang sudah ada saat janin mulai
tumbuh. ahli lainnya berspekulasi adenomiosis yang berasal dalam otot rahim dari

jaringan endometrium disimpan di sana ketika rahim pertama kali terbentuk pada
janin perempuan.
3. Peradangan rahim akibat proses persalinan.
Teori ini menyatakan ada hubungan antara adenomiosis dan proses persalinan.
Proses deklamasi endometrium pada periode paska persalinan bisa menyebabkan
pecahnya/putusya ikatan sel pada endometrium.
Dari teori diatas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa faktor risiko terkena adenomiosis
adalah persalinan baik cesar maupun normal.
Walaupun tidak berbahaya, nyeri dan perdarahan berlebihan yang ditimbulkannya bisa
menggangu aktifitas sehari-hari. Bahkan jika nyeri berulang dapat menyebabkan gangguan
psikologi pada penderita seperti depresi, sensi, gelisah, marah dan rasa tidak berdaya. Dalam
hal-hal seperti ini perlu segera cari pertolongan dokter. Perdarahan yang banyak dalam
waktu yang lama akan menyebabkan anemia.
Faktor resiko
a.
b.
c.
d.
e.

Sebelum operasi rahim, seperti bagian-C atau penghapusan fibroid


Melahirkan
Trauma pembedahan
Kebisaan kesehatan
Menstruasi

Manifestasi Klinis
Adenomyosis mungkin tidak menghasilkan segala gejala-gejala, meskipun beberapa wanitawanita mungkin mengalami:
a. Perdarahan yang berlebihan,
b. Periode-periode menstruasi yang menyakitkan, Diharapkan dengan menikah dan kemudian
melakukan hubungan intim dan mengalami orgasme akan mengurangi ketegangan pada
rahim sehingga dismenore akan berkurang. Kehamilan juga dapat mengurangi dimenore,
c.
d.
e.
f.
g.

yang diduga terjadi karena hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.
Perdarahan diantara periode-periode, dan
Hubungan seksual yang menyakitkan.
Perdarahan menstruasi berat atau lama
Parah kram atau tajam, nyeri panggul pisau seperti selama menstruasi (dismenore)
Kram menstruasi yang berlangsung sepanjang periode Anda dan memburuk seiring
bertambahnya usia
7

h. Nyeri selama hubungan seksual


i. Pendarahan antara periode
j. Gumpalan darah Passing selama periode anda
Komplikasi
Meskipun tidak berbahaya, rasa sakit dan perdarahan yang berlebihan berhubungan dengan
adenomiosis dapat memiliki efek negatif pada gaya hidup Anda. Anda mungkin menemukan
diri menghindari kegiatan yang sebelumnya dinikmati karena Anda tidak tahu kapan atau di
mana Anda mungkin mulai berdarah. periode Nyeri dapat menyebabkan Anda kehilangan
pekerjaan atau sekolah dan dapat strain hubungan. Berulang sakit dapat menyebabkan
depresi, mudah tersinggung, kemarahan kecemasan, dan perasaan tak berdaya. Itulah
mengapa penting untuk mencari evaluasi medis jika Anda curiga Anda mungkin memiliki
adenomiosis.
Penatalaksanaan
Farmakologi
a. Anti-inflamasi obat. Jika anda menjelang menopause, dokter Anda mungkin telah Anda
mencoba obat anti-inflamasi, seperti ibuprofen (Advil, Motrin, lainnya), untuk
mengontrol rasa sakit. Dengan memulai obat anti-radang dua sampai tiga hari sebelum
haid dimulai dan terus membawanya selama periode Anda, Anda dapat mengurangi
aliran darah menstruasi selain menghilangkan rasa sakit.
b. Obat hormon. Mengontrol siklus menstruasi Anda melalui kombinasi kontrasepsi
estrogen-progestin oral atau melalui hormon yang mengandung tambalan atau cincin
vagina dapat mengurangi perdarahan berat dan rasa sakit yang terkait dengan
adenomiosis. Kontrasepsi progestin-only, seperti alat kontrasepsi yang mengandung
progestin atau pil kelahiran terus menerus-menggunakan kontrol, sering menyebabkan
amenore - tidak adanya periode menstruasi Anda - yang mungkin memberikan bantuan.
c. Tramalsupp
Kandungan
Tramadol100 mg/ supositoria
Indikasi
Nyeri kronik sedang sampai berat

Kontra Indikasi
Pasien dlm terapi MAOI. Hipersensitif thd opioid lain. Pasien dengan ketergantungan
obat.
Efek Samping
Mual, muntah, dispepsia, konstipasi, lelah, sedasi, pusing, pruritus, berkeringat, wajah
memerah, mulut kering, sakit kepala
Perhatian
Penderita trauma kepala, peningkatan TIK, gangguan fungsi ginjal & hati yang berat.
Hipersekresi bronkus. Penderita ketergantungan obat. Tidak dapat menekan gejala "putus
obat" akibat pemberian morfin. Hamil & laktasi. jangan mengemudi/menjalankan mesin
Dosis
Sehari 1-8 kapsul; 1-4 supositoria; 1-8 ampul 50 mg/ml; 1-8 ampul 100 mg/2 ml I.V.; I.
M.; S.K.; tablet retard: Dewasa diatas umur 14 th: 1-2 tablet sebagai dosis tunggal,
diutamakan pagi dan malam hari; nyeri yang berat: 2 tablet dapat digunakan sebagai
dosis awal; dosis harian sampai 400 mg; anak-anak: Tidak direkomendasikan untuk anak
dibawah 14 th
Interaksi
Obat yg bekerja pada SSP, peningkatan efek sedasi. Jangan digunakan bersama MAOI
Kemasan
Suppositoria 100 mg x 10
Non Farmakologi
Histerektomi.

Jika rasa sakit parah dan menopause adalah tahun lagi, dokter mungkin menyarankan operasi
untuk mengangkat rahim (histerektomi). Menghapus ovarium Anda tidak perlu untuk
mengendalikan adenomiosis.

Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim dan uterus) pada seorang wanita,
sehingga setelah menjalani operasi ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak.
Histerektomi biasanya disarankan oleh dokter untuk dilakukan karena berbagai alasan. Alasan
utama dilakukannya histerektomi adalah kanker mulut rahim atau kanker rahim.
Adapun penyebab lainnya adalah sebagai berikut.
1. Adanya fibroid yang merupakan tumor jinak pada rahim. Histerektomi perlu dilakukan
karena tumor ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia,
dan tekanan pada kandung kemih.
2. Endometriosis, suatu kelainan yang disebabkan dinding rahim bagian dalam yang
seharusnya tumbuh di rahim saja, juga ikut tumbuh di indung telur, tuba fallopii, atau
bagian tubuh lainnya. Hal ini bisa membahayakan bagi ibu. Oleh karena itu, biasanya
dianjurkan untuk melakukan histerektomi oleh dokter.
Ada beberapa jenis histerektomi yang perlu kita ketahui. Berikut ini adalah penjelasannya.
1. Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, rahim diangkat, tetapi mulut
rahim (serviks) tetap dibiarkan. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker
mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan pap smear (pemeriksaan leher rahim)
secara rutin.
10

2. Histerektomi total. Pada histerektomi ini, rahim dan mulut rahim diangkat secara
keseluruhannya.
3. Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral. Histerektomi ini mengangkat uterus,
mulut rahim, kedua tuba fallopii, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium
menyebabkan keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih muda.
4. Histerektomi radikal. Histerektomi ini mengangkat bagian atas vagina, jaringan, dan
kelenjar limfe disekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis
kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan nyawa penderita.
Histerektomi dapat dilakukan melalui irisan pada bagian perut atau melalui vagina. Pilihan ini
bergantung pada jenis histerektomi yang akan dilakukan, jenis penyakit yang mendasari, dan
berbagai pertimbangan lainnya.
Pemulihan dari operasi histerektomi biasanya berlangsung dua hingga enam minggu. Selama
masa pemulihan, pasien dianjurkan untuk tidak banyak bergerak yang dapat memperlambat
penyembuhan bekas luka operasi. Dari segi makanan, disarankan untuk menghindari makanan
yang menimbulkan gas seperti kacang buncis, kacang panjang, brokoli, kubis dan makanan yang
terlalu pedas. Seperti setelah operasi lainnya, makan makanan yang kaya protein dan meminum
cukup air akan membantu proses pemulihan.

Pembahasan
Pada kasus ini setelah dilakukan laparatomi dapat diketahui bahwa pasien menderita
adenomiosis. Penyebab pasti penyakit tersebut tidak diketahui namun faktor risiko yang dimiliki
pasien diduga dapat memicu berkembangnya penyakit tersebut. Faktor usia pasien, dimana 7080% adenomiosis terjadi pada dekade 4 dan 5, usia pasien saat ini masuk pada dekade 4. Faktor
multiparitas juga menjadi salah satu pemicu terjadinya adenomiosis. Pasien telah melahirkan
secara spontan sebanyak 2 kali.
11

Menoragi terjadi akibat fokus adenomiosis yang terbentuk pada miometrium menyebabkan
otot-otot uteri tidak dapat berkontraksi dengan optimal sehingga perdarahan terjadi lebih banyak
saat menstruasi. Pembesaran uterus karena adanya adenomiosis membuat luas permukaan
endometrium menjadi lebih luas
Dismenore terjadi diperkirakan karena jaringan adenomiosis mungkin memiliki
karakteristik yang sama dengan endometriosis, dimana endometrium ektopik tersebut memiliki
reseptor siklooksigenase 2 dalam jumlah yang sangat banyak. Jumlah reseptor yang sangat
banyak ini menyebabkan peningkatan pembentukan prostaglandin, dan mengakibatkan
dismenorea berat dan nyeri panggul kronik.
Tindakan yang dilakukan yaitu histerektomi total. Histerektomi perlu dilakukan karena
tumor ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, dan tekanan
pada kandung kemih.

Daftar Pustaka
1. Boback,Lowdermilk,Jensen.2004.Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4.Jakarta :
EGC
2. Hall, guyton. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 11. EGC : Jakarta
3. Potter & Perry.2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran
EGC.
12

4. Smeltzer, Suzanne C. dan Brenda G. Bare. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
5. Juall, Lynda. 2008. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis edisi 09.
Jakarta: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai