Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kasus 3
Pengalaman Pasien Kelainan Kel Tiroid
Seorang pasien hipotiroid berusia 45 tahun mengatakan pada 24 tahun
yang lalu ia menderita hipertiroid. Setelah ditangani dengan terapi radioaktif.
Gangguan yang diderita hilang. Namun kini justru ia menderita hipotiroid
sehingga harus mengkonsumsi hormon tiroid seumur hidupnya. Setelah
hipertiroid saya sembuh. Saya tidak merasakan gejala apa-apa yang khusus yang
saya rasakan saat itu mata saya lebih menonjol. Berat badan turun derastis, tidak
tahan dingin, dan rasanya mengantuk terus. Katanya.
STEP 1
1. Hipotiroid =
Respon
jaringan
tubuh
terhadap
Suatu
hormon
yang
STEP 2
1. Bagaimana anatomi dan fisiologi kelenjar tiroid ?
2. Mengapa pasien mengalami hipotiroid setelah pasien mengalami hipertiroid
3. Hubungan keluhan pasien dengan hipertiroid
4. Jenis radioaktif seperti apa yang diberikan kepada pasien yang mengalami
hipertiroid
5. a. Mengapa pasien harus mengkonsumsi hormon tiroid seumur hidupnya ?
b. Sediaan obat hormon tiroid yang dikonsumsi pasien
6. Bagaimana terapi hipotiroid ?
7. Selain terapi radioaktif terapi apa saja yang dilakukan ?
8. Apa saja kelainan dan keluhan tiroid ?
STEP 3
1.
- Kelenjar yang terletak di bawah leher yang menutupi cincin trakea 2 dan 3
terdiri dari 2 lobus dekstra dan sinistra.
Yang dihubungkan oleh isthmus yang menempel pada trakea oleh sel
fibrosa yang dialiri oleh urteri tiridea cabang konotis eksturna.
- Mempunyai lebih dari 1 juta sel
- 3 fungsi
Eksokrin
Endokrin
Absurprif
3.
4.
Jenis radioaktif
R. lodium u/ mempengaruhi kadar lodium
5.
Tiroksin
Untuk menyumbangkan TSH di dalam darah
Preparat TSH
- Kadar dari HT dalam darah normal stabil
- Mengurangi gejala
-
oral
Intravena
6.
Terapi Hipertiroid
- Obat anti tiroid - propiltourasil
- metimazol
- Badrenergik
- Propanolol
- Pempedahun tiroidektomi
Terapi Hipotiroid
- Anti tiroid
- Kolestipol
- Iodium
7.
8.
Kelainan = - Hipertiroid
- hipotiroid goider karsinomu adenoma
- tiroditis nodul tiroid GAKJ
STEP 4
1.
Penyimpanan
HT di dalam tubuh ep kuboid membentuk tangan menangkap
sebagai Ert dalam bentuk vesikel lisosom eprotiolitik
memecah ikatan keluar pada T3 dan T4 pelepasan iodnasi (MIT dan
DIT)
- 3 Protein - IBG
- TBPA
- TBA
2.
Hipotiroid
- Sentual
- Primer
Sentual
- Tumor, infiltuasi
- Latuogen (radiasi, operasi)
- Infeksi
- nekrosis iskemik
Primer
- Oprasi
- Radiasi
- Tiroiditis Tiroiditis autonium
- Karsinomu
- Tiroiditis
- Ageresis
Etiologi Hipertiroid
A. Gangguan kelenjar Hipofisis
Adenoma Hipopisis
hal ini karena adanya produksi sel kelenjar hipofisis sehingga
terjadi peningkatan produksi TSH, akibatnya TSH memicu Kelenjar tiroid
untuk memproduksi hormon tiroid yang meningkat,dan memberikan
Autoimun/grave diseases
Hal ini dikarenakan pada kondisi ini tubuh akan menghasilkan
TSHb yang bekerja meneruai TSH yang dapat memicu kelenjar tiroid
untuk memproduksi hormon tiroid
C Gangguan Non kelenjar
Mola hidantosa (hamil anggur)
Pada kondisi ini ubuh menghasilkan HCG yang berjumlah sangat
banyak, dimana HCG dappat meningkatkan TSH untuk Memicu kelenjar
Tiroid menghasilkan hormon tiroid sehingga terjadi hippertiroid
Kangker ovarium
Hipotiroid
Eksoflalmus
Palpitasi
BB
Dispned
Otot Lembek
4.
Pengaruh obat
- DAT berlebih hipertiroid
- Fenitoindan fenobaubital metabolisme Tiroksin di hepar
- Kolestiramin dan kolestipol mengikat hormon tiroid di usus
Hipertiroidisme dan gondok
STEP 5
1. Regulasi umpan balik ?
2. Farmakologi Hipotiroid dan hipertiroid?
3. .Kelainan pada Kelenjar Tiroid dan manifestasi klinisnya?
4. Fungsi fisiologi kelenjar tiroid?
STEP 6
Belajar mandiri
SETEP 7
obat
bersifat
menghambat
sekresi
TSH
somatostatin,
10
tempat
ia
disimpan
dan
dikeluarkan
lewat
sistem
11
Gambar. Jalur umpan balik positip maupun negatif pada aksis hipotalamus hipofisis - tiroid. TSHr-Ab = antibodi terhadap TSHr.
2. Farmakologi Hipotiroid dan hipertiroid?
Hipotiiroid
1.
12
tersebut
ukuran-ukuran
membaiknya
fungsi
tiroid
dan
pemberian
hormon
tiroksin
dianjurkan
pada
wanita
13
tahun
2008
tidak
menganjurkan
penggunaan
kombinasi
14
levotiroksin
dan
steroid
intravena.
Awalnya
dosis
15
produksi
hormon
tiroid.
Sehingga
diperlukan
keadaan
16
a. Pengobatan Umum
b. Pengobatan Khusus
c. Pengobatan dengan Penyulit
Pengobatan Umum :
1. Istirahat.
Hal ini diperlukan agar hipermetabolisme pada penderita
tidak makin meningkat. Penderita dianjurkan tidak melakukan
pekerjaan yang melelahkan/mengganggu pikiran baik di
rumah
atau
di
tempat
bekerja.
Dalam keadaan
berat
ini
antara
lain
karena
terjadinya
peningkatan
17
metabolisme,
keseimbangan
nitrogen
yang
negatif
dan
diiodotyrosine
(DIT),
serta
menghambat
coupling
PTU
dianggap
sebagai
obat
pilihan.
Obat
antitiroid
18
lama
dibanding
PTU
di
clalam
kelenjar
tiroid.
waktu
pemberian
tergantung
masing-masing
kemungkinan
yang
dapat
menggagalkan
demam
kepala,
edema,
rhinitis,
conjunctivitis,
limfadenopati,
sakit
hipoprotombinemia,
2. Yodium.
alopecia,
19
yodium
(MJ)
digunakan
untuk
hati.
20
pengurangan tremor
Di samping pengaruh pada reseptor beta, propranolol
dapat menghambat konversi T4 ke T3 di perifer. Bila obat
tersebut dihentikan, maka dalam waktu 4 - 6 jam hipertiroid
dapat kembali lagi. Hal ini penting diperhatikan, karena
penggunaan dosis tunggal propranolol sebagai persiapan
operasi dapat menimbulkan krisis tiroid sewaktu operasi.
Penggunaan propranolol a.l. sebagai : persiapan tindakan
pembedahan atau pemberian yodium radioaktif, mengatasi
kasus yang berat dan krisis tiroid.
4. Ablasi kelenjar gondok.
Pelaksanaan ablasi dengan pembedahan atau pemberian I.
a. Tindakan pembedahan
Indikasi
utaina
untuk
melakukan
tindakan
alergi
terhadap
obat-obat
antitiroid.
Tindakan
dengan
(wanita
hamil
atau
yang
persiapan
pembedahan
dapat
diberikan
21
b. Ablasi dengan I
Sejak
ditemukannya
terjadi
perubahan
dalam
perubahan
gen
dan
keganasan
akibat
22
terjadi
propranolol
hipotiroidi
masih
yang
ireversibel.
kontroversiil.
Penggunaan
Beberapa
peneliti
mendapatkan
gejala-gejala
proses
kelahiran
yang
dianjurkan
hanya
pemberian
obat
antitiroid
dan
merupakan
obat
antitiroid
yang
digunakan,
23
oleh
antara
lain
infeksi
dan
tindakan
pembedahan.
Prinsip pengelolaan hampir sama, yakni mengendalikan
tirotoksikosis dan mengatasi komplikasi yang teijadi. Untuk
mengendalikan
tirotoksikosis
dapat
digunakan
terapi
mg).
Sedangkan
untuk
mengatasi
a. Definisi
Gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang mempunyai
nilai sangat penting untuk dikonsumsi oleh tubuh. Garam Beryodium adalah
24
suatu garam yang telah diperkaya dengan KIO 3 (Kalium Iodat) sebanyak 308- ppm.
GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena
kekurangan Yodium, akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan
penyakit slah satu yang sering kita kenal dan ditemui dimasyarakat adalah
Gondok.
b. Klasifikasi
-
Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan
dengan palpasi tidak teraba.
Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah
maksimal, dan palpasi teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari
penderita.
Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat
dengan tengadah maksimal dan dengan palpasi teraba lebih besar dari
Grade IA.
Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan
palpasi teraba lebih besar dari Grade IB.
Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih.
Abortus
Steel Birth
25
Kretin Neuroligi
Kretin Myxedematosa
Defek Psikomotor
2. Pada Neonatal
-
Hipotiroid
Gondok Neonatal
Juvenile Hipothyroidesm
4. Pada Dewasa
-
Hipotiroid
d. Manifestasi Klinis
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti:
1. Terhadap Pertumbuhan
-
26
2. Kelangsungan Hidup
Wanita hamil didaerah Endemik GAKY akan mengalami berbagai
gangguan kehamilan antara lain :
-
Abortus
3. Perkembangan Intelegensia
-
27
5. Perkembangan Ekonomi
GAKI akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan
merasa dingin dan lesu sehingga akan berakibatnya rendahnya
produktivitas kerja, yang akan mempengaruhi hasil pendapatan keluarga.
e. Penatalaksanaan
Farmakologi :
1. Parasetamol
Sebagai analgetik antipiretik
28
Salmonella
sp,
Shigella,
kulit,
luka
selulitis,
leukimia
limfatik,
superinfeksi.
ferrofumarete,
zink
sulfat.
Inositol
2,5
mg,
Choline
2,5
mg,
29
30
Kelainan histopatologis yang khas ialah adanya sel sel raksasa. Keadaan
tersebut kemudian diikuti periode hipotiroidisme selama 2 4 minggu.
Kadar tiroksin rendah atau normal, ambialan I 131 masih tetap rendah. TSH
normal atau sedikit meninggi. Perbaikan fungsi tiroid terjadi dalam waktu
2 4 bulan, kadang kadang lebih lama. Penyembuhan biasanya sejajar
dengan perbaikan uji tangkap iodium.
3. Diagnosa banding
Diagnosa banding tiroiditis subakut adalah :
Perdarahan akut kedalam nodul tiroid.
Tiroiditis piogenik yang akut
Pada yang pertama, nyeri biasanya lebih terlokalisasi, tidak ditemukan
gejala sistemik. Pada keadaan kedua, perlu dipikirkan apabila selain
ditemukan tanda-tanda sistemik peradangan, juga terdapat fluktuasi pada
perabaan kelenjar tiroid, serta tidak dapat menghasilkan perbaikan pada
pemberian glukokortikoid.
4. Pengobatan
Penyakit ini biasaya sembuh sendiri, sehingga pengobatan yang
diberikan hanya bersifat simtomatis.
Pada umumnya dapat diberikan asetosal untuk mengurangi rasa nyeri.
Pada keadaan berat dapat diberikan glukortikoid misalnya prednisone
dengan dosis awal 50 mg/hari. Respon terapeutik biasanya tampak setelah
24 jam. Selanjutnya dosis diturunkan bertahap dalam waktu 1 4 minggu
kemudian dihentikan.
Glukortikoid selain mengurangi gejala, juga mempercepat terjadinya
remisi yang selanjutnya dapat menetap. Pada masa hipotiroidisme dapat
diberikan L-tiroksin 0,05-0,1 mg/hari yang kalau perlu dapat dinaikan
dosisnya dengan 0,05 mg tiap 3-5 minggu sampe eutiroidisme tercapai.
b. Tiroiditis akut supuratif
31
Istilah lain dari tiroidis akut supuratif adalah anfective thyroiditis dan ini
menunjukan tiroiditis bukan oleh virus, tetapi oleh bakteri atau jamur. Infeksi
ini dapat memberikan gambaran akut, subakut dan menahun. Tetapi bentuk
yang khas infeksi bakteri ini ialah tiroiditis septic akut. Kejadian tiroiditis ini
sangat jarang. Dalam 18 tahun, seorang peneliti hanya menemukan 15 kasus.
1. Etiologi
Kuman penyebab biasanya stafhylococcus aureus, stafhylocaccus
hemolyticus dan pneumococcus. Infeksi dapat terjadi melalui aliran darah,
penyebaran langsung dari jaringan sekitarnya, saluran getah bening,
trauma langsung dan duktuk tiroglosus yang persisten, kelainan yang
terjadi dapat disertai terbentuknya abses atau tanpa abses. Abses ini dapat
menjurus ke mediastinum, bahkan dapat pecah ke trakea dan esophagus.
2. Gejala klinis
Gejala klinis berupa nyeri leher mendadak, malaise, demam,
menggigil dan takikardia. Nyeri bertambah pada pergerakan leher dan
gerakan menelan. Daerah tiroid membengkak dengan tanda tanda
peradangan lain dan sangat nyeri tekan. Pemeriksaan laboratorium
menunjukan leukositosis, LED meninggi, sidikan tiroid memperlihatkan
daerah nodul dingin.
3. Pengobatan
Tanpa pengobatan penyakit ini dapat menjadi hebat yaitu dengan
terbentuknya abses yang kemudian mudah pecah. Kadang kadang ada
juga yang sembuh spontan. Pengobatan utama ialah menggunakan
antibiotic. Coccus gram positif biasanya dapat diatasi dengan penisilin dan
derivatnya, tetrasiklin, kloramfenikol. Kadang kadang diperlukan
tindakan lanjutan yaitu bila terbentuk abses. Kalau jelas hal ini
menyangkut satu lobus, perlu lobektomi (dengan lindungan antibiotic).
Bila infeksi sudah menyebar melalui satu kapsul dan mencapai jaringan
sekitarnya, perlu insisi dan drainage.
32
c. Tiroiditis Hashimoto
Merupakan suatu tiroiditis autoimun. Nama lainya adalah struma
limfomatosa, tiroiditis autoimun. Yang terserang umumnya wanita berumur 3050 tahun. Pada keadaan ini, kelenjar tiroid biasanya membesar secara lambat,
tidak terlalu besar, simetris, regular dan padat. Kadang-kadang ada nyeri
spontan dan nyeri tekan. Pasien bisa eutiroid atau hipotiroid dan jarang
hipertiroid.titer antibody biasanya tinggi dan ada imunitas yang cell mediated
terhadap antigen tiroid.
Kelainan histopatologisnya dapat bermacam-macam yaitu antara lain
infiltrasi limfosit yan difus, obliterasi folikel tiroid dan fibrosis. Diagnosis
hanya dapat ditegakan dengan pasti secara histopatologis melalui biopsy.
Sayangnya hasil biopsy sering tidak dapat dipercaya. Diagnosis presumtif
dapat dibuat atas dasar gambaran klinis dan tingginya titer antibody yaitu lebih
dari 1/32 untuk antibody mikrosomal atau 1/100 untuk antibody tiroglobulin.
Pengobatan biasanya tidak diperlukan pengobatan karena strumanya
kecil dan asimtomatik. Bila kelenjar tiroid sangat besar mungkin diperlukan
tindakan pengangkatan, sebaiknya operasi ini ditunda karena kelenjar tiroid
tersebut dapat mengecil sejalan dengan waktu. Pemberian tiroksin dapat
mempercepat hal tersebut. Disamping itu tiroksin juga dapat diberikan pada
keadaan hipotiroidisme. Hipotiroidisme dapat terjadi pada beberapa pasien
tetapi prosesnya lambat. Bila terjadi hipertiroidisme dapat diberikan obat
antitiroid. Pemberian glukokortikoid dapat menyebabkan regresi struma dan
mengurangi titer antibody. Tetapi mengingat efek samping dan kenyataan
bahwa aktivitas penyakit dapat kambuh kembali sesudah pengobatan
dihentikan, maka pemakaian obat golongan ini tidak dianjurkan pada keadaan
biasa.
Karsinoma tiroid
33
II.1 Epidemiologi
Kanker tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh keganasan tersering. Lebih
banyak pada wanita dengan distribusi berkisar antara 2 : 1 sampai 3 : 1.
Insidensnya berkisar antara 5,4-30%. Berdasarkan jenis histopatologi, sebarannya
adalah kanker tiroid jenis papilar (71,4%); kanker tiroid jenis folikular ( 16,7%);
kanker tiroid jenis anaplastik (8,4%); dan kanker tiroid jenis medular (1,4%).
Berdasarkan usia kanker tiroid jenis papilar biasanya pada pasien yang berusia
kurang dari 40 tahun, berbeda dengan kanker tiroid folikular yang banyak pada
usia di atas itu. Sedangkan kanker jenis medular sering ditemukan pada usia tua
(50-60 tahun).
Angka insidensi tahunan kanker tiroid bervariasi di seluruh dunia, yaitu dari 0,510 per 100.000 populasi. Karsinoma tiroid mempunyai angka prevalensi yang
sama dengan multipel mieloma. Karsinoma tiroid ini merupakan jenis keganasan
jaringan endokrin yang terbanyak, yaitu 90% dari seluruh kanker endokrin.
American Cancer Society memperkirakan bahwa sekitar 17.000 kasus baru
muncul setiap tahunnya di Amerika Serikat dan sekitar 1.300 diantaranya
mengakibatkan kematian. Tetapi dengan pengobatan yang adekuat, sekitar
190.000 penderita tetap dapat hidup normal dan beberapa dapat bertahan lebih
dari 40 tahun.
II.2 Etiologi
Etiologi yang pasti belum diketahui. Yang berperan khususnya untuk well
differentiated carcinoma (papilar dan folikular) adalah radiasi dan goiter endemis
sedangkan untuk jenis medular adalah faktor genetik. Belum diketahui suatu
karsinogen yang berperan untuk kanker anaplastik dan medular. Diperkirakan
kanker tiroid anaplastik berasal dari perubahan kanker tiroid berdiferensiasi baik
(papiler dan folikuler) dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar.
Sedangkan limfoma pada tiroid diperkirakan karena perubahan-perubahan
degenerasi ganas dari tiroiditis Hashimoto.
34
II.4.Diagnosis
Anamnesis pada penderita dilakukan secara mendalam agar dapat
menggali faktor risiko yang berperan, selain itu juga mengidentifikasi jenis nodul
berdasarkan gejala klinis yang muncul, apakah sudah tampak gejala metastasis
jauh seperti benjolan pada kalvaria sebagai tanda metastasis tulang, sesak nafas
sebagai tanda gangguan organ paru, rasa penuh di ulu hati dapat mengarahkan
kecurigaan akan gangguan organ hepar, dan lain sebagainya.
Pemeriksaan fisik nodul mencakup 7 kriteria. Nodul diidentifikasi
berdasarkan konsistensinya keras atau lunak, ukurannya, terdapat tidaknya nyeri,
permukaan nodul rata atau berdungkul-dungkul, berjumlah tunggal atau multipel,
memiliki batas yang tegas atau tidak, dan keadaan mobilitas nodul. Secara klinis,
nodul tiroid dicurigai ganas apabila
a. Usia penderita dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun
35
1. Pemeriksaan Laboratorium
Menilai Human Thyroglobulin, suatu penanda tumor untuk karsinoma tiroid; jenis
yang berdifferensiasi baik, terutama untuk follow up.
2. Pemeriksaan Radiologis
Dilakukan pemeriksaan foto paru anteroposterior untuk menilai adanya
metastasis.
3. Pemeriksaan Ultrasonografi
Diperlukan untuk mendeteksi nodul yang kecil atau nodul di posterior yang secara
klinis belum dapat dipalpasi.
4. Pemeriksaan Sidik Tiroid
Dasar pemeriksaan ini adalah uptake dan distribusi yodium radioaktif dalam
kelenjar tiroid. Yang dapat dilihat dari pemeriksaan ini adalah besar, bentuk, dan
36
letak kelenjar tiroid serta distribusi dalam kelenjar. Juga dapat diukur uptake
yodiumnya dalam waktu 3, 12, 24 dan 48 jam.
5. Pemeriksaan Sitologi melalui Biopsi Aspirasi Jarum Halus
Ketepatan pemeriksaan sitologi untuk tipe anaplastik, meduler dan papiler hampir
mendekati 100%
6. Pemeriksaan Histopatologi
Merupakan pemeriksaan dianostik utama. Jaringan diperiksa setelah dilakukan
tindakan lobektomi atau isthmolobektomi.
II.5 KLASIFIKASI
Pengelompokan tumor ganas tiroid adalah sebagai berikut : 1
Karsinoma berdiferensiasi baik (75%)
Adenokarsinoma papiler
Adenokarsinoma folikuler
Adenokarsinoma sel Hurtle
Karsinoma berdiferensiasi buruk (20%)
Karsinoma anaplastik sel kecil
Karsinoma anaplastik sel besar
Adenokarsinoma meduler (4%)
Tumor ganas lain (jarang sekali)
Sarkoma tiroid
Limfoma maligna
37
Karsinoma epidermoid
Metastasis dari karsinoma lain
38
39
dari T3 tidak genomik, seperti penurunan dari deiodinase-5' tipe 2 hipofisis dan
peningkatan dari transpor glukosa dan asam amino. Sejumlah efek spesifik dari
hormon tiroid diringkaskan berikut ini.
1.
manusia
sekitar
11
minggu.
Sebelum
saat
ini,
tiroid
janin
tidak
Bebas
T3 meningkatkan konsumsi O2 dan produksi panas sebagian melalui
stimulasi Na+-K+ ATPase dalam semua jaringan kecuali otak, lien, dan testis. Hal
ini berperan pada peningkatan kecepatan metabolisme basal (keseluruhan
konsumsi O2 hewan saat istirahat) dan peningkatan kepekaan terhadap panas pada
hipertiroidisme. Hormon tiroid juga menurunkan kadar dismutase superoksida,
menimbulkan peningkatan pembentukan radikal bebas anion superoksida. Hal ini
dapat berperan pada timbulnya efek mengganggu dari hipertiroidisme kronik.
3.
Efek Kardiovaskular
T3 merangsang transkripsi dari rantai berat miosin dan menghambat rantai
40
dan heart rate yang nyata pada hipertiroidisme dan kebalikannya pada
hipotiroidisme.
4.
Efek Simpatik
Seperti dicatat di atas, hormon tiroid meningkatkan jumlah reseptor
adrenergik-beta dalam otot jantung, otot skeletal, jaringan adiposa, dan limfosit.
Mereka juga menurunkan reseptor adrenergik-alfa miokardial. Di samping itu;
mereka juga dapat memperbesar aksi katekolamin pada tempat pascareseptor.
Dengan demikian, kepekaan terhadap katekolamin meningkat dengan nyata pada
hipertiroidisme, dan terapi dengan obat-obatan penyekat adrenergik-beta dapat
sangat membantu dalam mengendalikan takikardia dan aritmia.
5.
Efek Hematopoetik
Peningkatan
kebutuhan
selular
akan
O2
pada
hipertiroidisme
Efek Gastrointestinal
Hormon tiroid merangsang motilitas usus, yang dapat menimbulkan
7.
Efek Skeletal
Hormon tiroid merangsang peningkatan penggantian (turn over) tulang,
meningkatkan
resorpsi
tulang.
Dengan
demikian,
hipertiroidisme
dapat
41
8.
Efek Neuromuskular
Walaupun hormon tiroid merangsang peningkatan sintesis dari banyak
Efek Endokrin
Hormon tiroid meningkatkan pergantian metabolik dari banyak hormon
dapat
terganggu
pada
hipertiroidisme
maupun
hipotiroidisme,
Daftar Pustaka
Guyton, Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC, Jakarta
Hermawan, Guntur A. 1990. Pengelolaan dan Pengobatan Hipertiroid (pdf). FK
Universitas Sebelas Maret. Surakarta
http://internis.files.wordpress.com/2011/01/penatalaksanaan-perioperatifhipotiroid.pdf. Diakses 16 Oktober 2013
42