ANALISIS
HUBUNGAN
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI TINGKAT KINERJA KARYAWAN
(PT GUNUNG PULO SARI)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
Azwan Arief Putra1, Guslian Sinaga2, Mutiara Yulanda Adha3, Suchi Nita
Revandha4, Rini Syahfitri5
Abstrak
PT Gunung Pulo Sari yang bergerak dalam usaha vulkanisir ban kini tengah membenahi diri
dalam meningkatkan kinerja karyawan. Pihak perusahaan membutuhkan metode yang dapat
memperlihatkan hubungan dan pengaruh faktor-faktor kerja yang dimiliki terhadap tingkat
kinerja karyawan. Berdasarkan hal tersebut, metode yang sesuai adalah metode regresi
linier berganda, koefisien korelasi, dan uji hipotesis. Hasil yang diperoleh adalah adanya
pengaruh setiap faktor-faktor kerja terhadap kinerja karyawan PT Gunung Pulo Sari dan
korelasi antar variabel bebas dan terikat. Salah satunya ditunjukkan oleh koefisien korelasi
yang bernilai 0,9697.
Kata kunci: Kinerja, Koefisien Korelasi, Regresi Linier Berganda, Uji Hipotesis
ISSN 2088-4842
1. Pendahuluan
Pendahuluan berisi tentang latar belakang penggunaan metode regresi linier berganda dan
uji hipotesis berdasarkan dengan jurnal yang dibuat, tujuan penulisan jurnal, dan batasan
masalah.
1.1 Latar Belakang
Berbagai bentuk instansi dan perusahaan yang menyokong segala aspek kehidupan kini
tengah membenahi diri menjadi yang lebih baik, salah satunya dunia perindustrian. Tidak
heran, segala jenis industri saling bersaing menciptakan inovasi-inovasi untuk menarik minat
konsumen.
Disamping itu, perusahaan-perusahaan juga berusaha meningkatkan
manajemen sumber daya manusia yang dimiliki salah satunya dengan meningkatkan kinerja
karyawan. Usaha tersebut yang berusaha dipakai oleh PT Gunung Pulo Sari, perusahaan
vulkanisir ban yang mengolah ban bekas menjadi ban rekondisi dan banyak diminati oleh
pihak angkutan umum.
Kinerja karyawan yang ingin ditingkatkan oleh pihak PT Gunung Pulo Sari tentu
membutuhkan sebuah metode yang dapat memberi pola atau memodelkan berbagai faktorfaktor yang telah ada. Faktor-faktor yang telah ada seperti, kompensasi karyawan, nilai
kedisiplinan, dan lingkungan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Metode tersebut juga
harus mampu menghasilkan sebuah gambaran bagaimana masing-masing faktor
berpengaruh pada tingkat kinerja karyawan. Pengaruh yang dimaksud adalah memberikan
pengaruh positif yang berarti meningkatkan kinerja karyawan atau pengaruh negatif yang
mana dapat menurunkan kinerja karyawan.
Berdasarkan apa yang dibutuhkan oleh PT Gunung Pulo Sari, metode regresi linier berganda,
analisis korelasi, dan uji hipotesis yang dapat digunakan untuk memecahkan kasus seperti
yang telah disebutkan sebelumnya yaitu dalam meningkatkan kinerja karyawan. Maka dari
itu, penulis memilih metode-metode dalam pembuatan Jurnal Tugas Besar Statistika Industri
KELOMPOK XXIV
II agar pengaplikasiannya tepat dan menjawab apa yang seharusnya dibutuhkan oleh pihak
PT Gunung Pulo Sari.
1.2 Tujuan Penulisan Jurnal
Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui pengerjaan Jurnal Tugas Besar Statistika Industri II
ini adalah:
1) Mengetahui kinerja karyawan PT Gunung Pulo Sari menggunakan regresi linier berganda
yang diperoleh dari persamaan hubungan faktor kerja (kedisiplinan, kompensasi, dan
lingkungan kerja).
2) Mengetahui derajat hubungan masing-masing faktor (berpengaruh positif atau negatif)
terhadap kinerja karyawan PT Gunung Pulo Sari yang dinyatakan dalam koefisien
korelasi.
3) Menguji seluruh faktor apakah memiliki pengaruh atau tidak terhadap kinerja karyawan
PT Gunung Pulo Sari.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang terdapat pada Jurnal Analisis Hubungan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Tingkat Kinerja Karyawan ini adalah:
1) Data yang digunakan sebanyak 26 data karena total karyawan yang bekerja di PT
Gunung Pulo Sari sebanyak 26 karyawan.
2) Metode yang digunakan dalam pengujian adalah regresi linier berganda, koefisien
korelasi, dan uji hipotesis.
3) Variabel bebas yang akan dipilih sebanyak 3 yaitu faktor kedisiplinan, kompensasi, dan
lingkungan kerja.
2. Tinjauan Pustaka
Analisis regresi merupakan sebuah teknik analisis statistik yang digunakan untuk membuat
model hubungan antara sebuah variabel terikat (Y) dengan satu atau lebih variabel bebas
(X1,X2,X3,...,Xk). Dari ke empat asumsi klasik tersebut masalah yang sering muncul dalam
regresi linier berganda adalah tidak terpenuhinya asumsi [1].
2.1 Regresi Linier Berganda
Model regresi linier berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas. Modelnya
Y 0 1 X 1 2 X 2 ... k X k
[2] :
... (1)
dimana :
Y = variabel terikat
Xi = variabel bebas ( i = 1, 2, 3, , k)
0 = intersep
i = koefisien regresi ( i = 1, 2, 3, , k)
Model penduganya adalah:
Y b0 b1 X 1 b2 X 2 ... bk X k
... (2)
Dalam menentukan nilai a dan b1, b2, b3, ... digunakan persamaan regresi linier berganda
1) SY
= an+b1SX1+b2SX2+b3SX3+
2) SX1Y = aSX1+b1SX1+b2SX1X2+
3) SX2Y = aSX2+b2SX1X2+b2SX21+ dan seterusnya.
[2] :
Dalam menghitung nilai a, b1, b2, b3, ... pada persamaan regresi linier berganda dapat
dirumuskan =nx-1 di mana nx = banyaknya variabel bebas (X).
Asumsi-asumsi model regresi linear berganda adalah sebagai berikut [3]:
KELOMPOK XXIV
1)
2)
3)
4)
5)
6)
Estimasi parameter model regresi linier berganda bertujuan untuk mendapatkan model
regresi linier berganda yang akan digunakan dalam analisis. Pengujian parameter bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas,
baik secara serentak maupun secara parsial [3].
Tahapan Uji Parsial :
1) Hipotesis
j
H 1 : j
H0 :
dimana
2) Statistik uji
dimana :
bj j
s c jj
...(3)
bj = nilai koefisien bj
s =
JKG / n k 1
...(4)
3) Pengambilan keputusan
H0 ditolak jika thitung > t/2(df=n-k-1)
2.2
Uji Hipotesis
Hipotesis asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu
yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya [4]. Penolakan suatu hipotesis berarti
menyimpulkan bahwa hipotesis itu salah, sedangkan menerima suatu hipotesis semata-mata
mengimplikasikan bahwa kita tidak mempunyai bukti untuk mempercayai sebaliknya.
Pengujian Hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan tujuan memutuskan
apakah menerima atau menolak hipotesis mengenai parameter populasi.
1) Pasangan Hipotesis
Hipotesis nol ( H 0 diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi
H0
H1
: = 0
H 1 : > 0
[5]
KELOMPOK XXIV
H0
H1
: = 0
: 0
H 0 selalu dituliskan dengan tanda sama dnegan sehingga menspesifikasikan suatu nilai
tunggal. Dengan demikian, peluang melakukan kesalahan tipe I dapat dikendalikan.
Pemilihan uji satu arah atau dua arah, tergantung pada kesimpulan yang akan ditarik jika
H 0 ditolak. Lokasi wilayah kritik dapat ditentukan setelah hipotesis alternatif H 1
dinyatakan. Langkah-langkah uji hipotesis [3]:
1) Menentukan formulasi hipotesis
Hipotesis nol yaitu (H0) dirumuskan sebagai pernyataan yang akan diuji. Rumusan
pengujian hipotesis, hendaknya H0 dibuat pernyataan untuk ditolak (Hipotesis
Alternatif/Tandingan (H0/H1) dirumuskan sebagai lawan/tandingan hipotesis nol.
2) Tentukan taraf nyata (Significant Level)
Taraf nyata () adalah besarnya toleransi dalam menerima kesalahan hasil hipotesis
terhadap nilai parameter populasinya. Taraf nyata dalam bentuk % umumnya sebesar
1%, 5% dan 10%.
3) Tentukan Kriteria Pengujian
Bentuk keputusan menerima / menolak H0.
[6]
KELOMPOK XXIV
5) Membuat kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan dalam hal penerimaan atau
penolakan hipotesis nol yang sesuai dengan kriteria pengujianya.
2.3 Analisis Korelasi
Analisis Korelasi merupakan studi yang membahas tentang derajat keeratan hubungan antar
peubah, yang dinyatakan dengan Koefisien Korelasi. Hubungan antara peubah X dan Y dapat
bersifat [4] :
1) Positif, artinya jika X naik (turun) maka Y naik (turun).
2) Negatif, artinya jika X naik (turun) maka Y turun (naik).
3) Bebas, artinya naik turunnya Y tidak dipengaruhi oleh X.
Rumus umum koefisien korelasi adalah
r
[4]:
=
nxy
(x)
(y)
{nx (x)} {ny2 (y)2} ...(5)
dimana:
n
=
x
=
y
=
x2
=
y2
=
xy
=
KELOMPOK XXIV
KELOMPOK XXIV
3.7 Penutup
Penutup berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan
data.
Berikut merupakan flowchart metodologi penelitian :
KELOMPOK XXIV