Anda di halaman 1dari 2

PENGARUH TATA CARA HIDUP ISLAMI

Sesungguhnya tata cara kehidupan yang Islami itu dapat mewujudkan masyarakat Islam dengan
sejumlah keistimewaan (karakteristik) dan pengaruh yang positif, antara lain:

1. Tamayyuz (berpenampilan berbeda)


Maksudnya tata kehidupan dan kebiasaan itu bisa menjadikan setiap individu anggota masyarakat
Islam sebagai syakhshiyah (kepribadian) yang memiliki identitas tersendiri. Jelas pendiriannya dan bisa
mempertahankan diri untuk tidak meleleh dan larut oleh nilai-nilai dari luar sehingga hilang
kepribadiannya, untuk kemudian mengadopsi seluruh tradisinya, tanpa dapat membedakan mana yang
baik dan mana yang tidak baik, mana yang bermanfaat dan mana pula yang tidak. Inilah yang banyak
terjadi di kalangan masyarakat Islam saat ini. Sesudah mereka terlepas dari identitasnya, tahap
berikutnya mereka mengikuti budaya dan tata kehidupan masyarakat Barat secara keseluruhan, tanpa
menyaring atau menyeleksi. Ini pula yang pernah diperingatkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya:
"Sungguh kamu akan mengikuti ummat suatu kaum sejengkal demi sejengkal, sehasta demi
sehasta, sehingga seandainya mereka masuk ke lubang biawak niscaya kamu juga ikut
masuk ke dalamnnya." Sahabat bertanya, "Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani wahai
Rasulullah?" Nabi bersabda, "Siapa lagi (kalau bukan mereka)." (Muttafaqun 'Alaih)

2. Al Wahdah Al 'Amaliyah (kesatuan/keseragaman amal)


Sesungguhnya tatacara kehidupan seperti ini akan mampu membentuk kehidupan kaum Muslimin,
meskipun tempat mereka berjauhan, bahasa mereka berbeda-beda, darah keturunan mereka juga
berlainan. Mereka memiliki keseragaman (kesatuan) amal yang realistis, disamping kesatuan problem,
kesatuan prinsip dan pemikiran, yang kesemuanya itu berpangkal tolak pada kesatuan aqidah dan
ibadah mereka kepada Allah.
Maka di mana saja kamu singgah di tengah-tengah kaum Muslimin di bumi mana saja mereka memberi
ucapan salam kepadamu dengan kata-kata "Assalaamu Alaikum," dan menyambutmu dengan
pemuliaan dan jamuan. Yang demikian itu karena mereka mengikuti adat Islam dalam menghormati
tamu, sebagaimana diperintahkan oleh Nabi SAW Apabila kamu makan bersama mereka maka kamu
akan mendapatkan mereka memulai makan dengan membaca bismillah, makan dengan tangan kanan,
lalu mengakhirinya dengan bacaan hamdallah, dan mereka tidak akan menyuguhkan kepadamu daging
babi ataupun khamr.
Dalam tata kehidupan dan tradisi Islam itu seorang Muslim ke mana saja ia pergi ia merasa seakan
bertemu dengan keluarganya dan saudara-saudaranya, tidak ada perbedaan di antara mereka kecuali
dalam hal-hal tertentu yang berkenaan dengan kondisi lingkungan.

3. Mudah dan Sederhana


Sesungguhnya tradisi Islam dan tata cara kehidupannya ditegakkan berdasarkan fithrah dan berorientasi
kepada kemudahan, menjauhi keberatan dan kesulitan serta jauh dari sikap berlebihan.
Di antara bukti dari kemudahan dan kesederhanaan itu adalah dimudahkannya segala urusan,
disedikitkannya beban kewajiban, dan diringankannya dari ketidakteraturan kerja, waktu dan harta,
yang tanpa adanya itu semua akan merugikan masyarakat.
Sesungguhnya tata kehidupan masyarakat Islam dalam berpakaian dan berhias bagi seorang wanita
Muslimah bisa menghindarkan kerusakan yang mengancam pada setiap masa dan bisa menolak adanya
persaingan mode pakaian yang merangsang, seperti menyambung rambut, mencukur dan mengecilkan
alis mata, meratakan gigi, operasi kecantikan (plastik) dan lain-lain yang itu dilaknat oleh Rasulullah
SAW karena termasuk perbuatan merubah ciptaan Allah.

Sistem Masyarakat Islam dalam Al Qur'an & Sunnah


(Malaamihu Al Mujtama' Al Muslim Alladzi Nasyuduh)
oleh Dr. Yusuf Qardhawi
Cetakan Pertama Januari 1997
Citra Islami Press
Jl. Kol. Sutarto 88 (lama)
Telp.(0271) 632990 Solo 57126

Anda mungkin juga menyukai