Makalah PKN
Makalah PKN
OLEH
KELOMPOK 4
SEPTIYANI PUTRI
BADILLAH ODE JUL
NUR AFNI OKTAVIA
KINTAN KHUSNUL UMIYYAH
WA ODE RISNA
GRACE BURA PATOLA
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang maha Esa, karena berkat rahmatnya
dan bimbingannya penulis mampu memyelesaikan makalah yang berjudul EKSISTENSI DAN
URGENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI Sebagai
Tugas Mata kulia PENDIDIKAN PANCASILA. Tak lupa pula penulis mengucapkan terimah
kasih kepada bapak Dosen, yang telah membimbing kami mengenai berbagai macam Urgensi
pendidikan yang berguna bagi penulis dan rekan-rekan mahasiswa yang mempersiapkan diri
menjadi seorang pendidik sehingga dengan konsep tersebut penulis mampu menyesuaikan
makalah ini sebagai aplikasi yang telah diterimah dalam mengikuti mata kuliah PANCASILA.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
perguruan tinggi dengan cepat menyatakan bahwa mata kuliah tersebut tidak perlu dicantumkan
dalamkurikulum, karena tidak ada ketentuan yang mewajibkannya. Namun ternyata ada juga
beberapa perguruan tinggi yang masih menyelenggarakan perkuliahan Filsafat Pancasila.
Hal yang cukup memprihatinkan bahwa di kalangan mahasiswa pengetahuan tentang
Pancasila sedemikian terbatas mulai dari segi akses tentang pendidikan Pancasila namun juga
pemahaman secara mendalam tentang nilai-nilai pancasila yang sesuai dengan kapsitas seorang
mahasiswa. Dari sini muncul persoalan lagi dimana nila-nilai dan esensi dari Pancasila telah
dipolitisr untuk kepentingan pihak tertentu dengan memanfaatkan sifat idealis mahasiswa yang
ditunjang dengan terbatasnya pengetahuan mereka tentang nilai-nilai Pancasila. Inilah yang
menyebabkan banyak aksi protes yang menggunakan Pancasila sebagai landasan atau sebagai
alasan. Sehingga peran mahasiswa yang seharusnya bisa menjadi problem solver malah
menambah permasalahan dengan aksi atau aktivitas yang berbau politik dan kepentingan dari
pihak tertentu. Dari uraian diatas bisa diambil sebuah permasalahan yang berkaitan dengan
urgensi pendidikan pancasila di perguruan tinggi yaitu seberapa jauh pentingnya pendidikan
Pancasila bagi mahasiswa dilaksanakan di perguruan tinggi
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang akan diajukan adalah
sebagai berikut
1. Bagaimana urgensi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan di perguruan tinggi?
2. Contoh kasus Urgensi Pancasila di perguruan tinggi serta penyelesaiannya berdasarkan
Pancasila.
1.3 Tujuan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1.
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
latih. Ditinjau dari aspek psikhologis, manusia dipandang sebagai makhluk psycho-physick
netral yaitu makhluk yang memiliki kemandirian jasmaniah dan rohaniah. Dari aspek ini
manusia memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara materil maupun
non-materil, maka pendidikanlah menjadi faktor utama yang berperan dalam mengendalikan
baik/buruk hidup manusia. Ditinjau dari aspek sosiologis dan kultural, manusia dipandang
sebagai homo socius (makhluk sosial) yaitu makhluk yang memiliki kemampuan dasar untuk
hidup bermasyarakat. Kemampuan ini harus dikembangkan agar manusia mampu menyesuaikan
diri dengan lingkungan masyarakat, mampu bergaul dengan sesama anggota masyarakat sebagai
suatu kesatuan hidupnya. Sebagai homo cultural (makhluk berbudaya), manusia memiliki
kemampuan dasar untuk menciptakan sesuatu, dan sekaligus mempertahankannya. Karena itu
untuk mempertahankannya, manusia perlu melakukan transformasi dan tranmisi kebudayaannya
kepada generasi selanjutnya. Hal yang demikian hanya dapat dilakukan melalui proses
pendidikan. Ditinjau dari aspek filosofis, manusia dipandang sebagai makhluk homo safiens
(makhluk berbudi) yaitu mempunyai kemampuan dan berkecenderungan untuk selalu ingin tahu
dan memperoleh pengetahuan tentang segala sesuatu di sekelilingnya. Dengan kecenderungan
keingintahuan ini maka manusia selalu memperoleh sesuatu yang baru dan tentunya dalam hal
ini yang dimaksud adalah pendidikan.
2.3 Urgensi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Bagi Generasi Bangsa
Pendidikan kewarganegaraan itu sendiri merupakan suatu mata mahasiswaan yang wajib
dalam menjajaki dunia pendidikan, tidak hanya pendidikan dalam tingkat dasar saja, melainkan
mata mahasiswaan yang digunakan dalam jenjang pendidikan tingkat smp dan sma juga. Tidak
sampai disini saja, walaupun sudah tamatan sma, terkadang mata mahasiswaan tersebut berada di
sekitar kita dan pasti menjadi kebutuhan setiap manusia. Saat di perguruan tinggi, akan
mendapatkan mata mahasiswaan tersebut,
Mata mahasiswaan pendidikan kewarganegaraan ini dianggap rendah oleh sebagaian
siswa maupun mahasiswa karena mereka tau akan adanya dari kebobrokkan para pejabat
pemerintah Negara Indonesia yang gemar dan terkenal akan korupsi kolusi dan nepotismenya
(KKN). Dengan fakta ini menjadikan para sebagaian siswa tidak merasa bangga berwarganegara
Indonesia dan pesimis akan masa depan bangsa ini. Mereka tidak terpikir akan bagaimana aturan
menjadi seorang saintis yang baik di Indonesia dan faham akan hak-hak dan kewajiban warga
negara Indonesia di bidang pendidikan dan kebebasan berpendapat.
Materi pendidikan kewarganegaraan mengajarkan siswa untuk mengenal aturan dasar
kewarganegaraan dan hal ini khususnya terkait hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara.
Pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu media untuk mengajarkan kehidupan politik
kepada siswa. Siswa dikenalkan sistem politik tanpa harus terlibat langsung dalam kegiatan
politik praktis.
Pendidikan kewarganegaraan memberikan pengetahuan pada siswa tentang peraturan
Negara yang mengikat agar para siswa bisa hidup dalam aturan hukum yang berlaku. Pendidikan
kewarganegaraan merupakan sarana untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada setiap siswa.
Oleh karena itu kita dapat mengetahui seberapa pentingnya pendidikan kewarganegaraan bagi
siswa maupun mahasiswa di Indonesia. Bagaimanapun juga kita hidup di Negara Indonesia dan
mau tidak mau harus mentaati aturan hukum yang berlaku di Indonesia.
Apabila kita sebagai siswa maupun mahasiswa ingin bangsa ini maju, maka harus ada
komitmen untuk mentaati segala aturan yang berlaku di Indonesia, dan untuk dapat mentaatinya,
maka kita harus mengetahui segala aturan tersebut. Dengan adanya mata mahasiswaan
Pendidikan Kewarganegaraan yang dimulai dari Sd-Sma maupun kuliah inilah kita dapat
mengetahui dan memahami segala aturan, hak dan kewajiban kita sebagai warga negara
Indonesia.
Dalam pengaturan kehidupan bernegara ini dilandasi oleh filsafat atau ideologi pancasila.
Fundamen negara ini harus tetap kuat dan kokoh serta tidak mungkin diubah. Mengubah
fundamen, dasar, atau ideology berarti mengubah eksistensi dan sifat negara. Keutuhan negara
dan bangsa bertolak dari sudut kuat atau lemahnya bangsa itu berpegang kepada dasar
negaranya.
Fungsi dan kedudukan Pancasila dalam Negara dan bangsa Indonesia adalah:
1.
Bahwa setiap Bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut jiwa rakyat / jiwa
Bangsa. Jiwa Bangsa Indonesia mempunyai arti statis (tetap tidak berubah) dan mempunyai arti
dinamis (bergerak), jiwa ini diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku.
2.
Menurut Dewan Perancang Nasional, yaitu keseluruhan ciri-ciri khas bagsa Indonesia, yang
membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa lainnya. Keseluruhan ciri-ciri khas bangsa
Indonesia adalah pencerminan dari garis pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia
sepanjang masa.
3.
Dengan adanya pandangan hidup, suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang
dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana memecahkan persoalan-persoalan tadi.
4.
Falsafah yaitu mencintai kebenaran. Dengan demikian, Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa
Indonesia mempunyai arti bahwa, Pancasila oleh bangsa Indonesia diyakini benar-benar
memiliki keyakinan. Falsafah berarti pula pandangan hidup, sikap hidup, pegangan hidup, atau
tuntunan hidup. Pancasila juga merupakan hasil proses berpikir yang menyeluruh dan mendalam
mengenai hakikat diri bangsa Indonesia.
5.
Ketika negara-bangsa tersusun, telah ada berbarengan dengan eksistensi negara itu suatu
perjanjian bersama atau Kontrak sosial, sebagai kebulatan pikiran atau cita-cita dalam
mendirikan Negara-bangsa tersebut.
7.
Sebagai dasar negara diperoleh dari alenia keempat Pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana
tertuang dalam memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 yang melandaskan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh PPKI atas nama rakyat
Indonesia menjadi dasar negara Republik Indonesia.
8.
Yaitu muncul pasca reformasi melalui Tap MPR No. III / 2000, yang kemudian diubah dengan
UU No. 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
Dengan adanya Fungsi dalam Negara dan bangsa Indonesia tersebut, kita dapat tau akan betapa
pentingnya memmahasiswai kewarganegaraan. Pancasila sebagai dasar Negara dapat
melandaskan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia untuk kedepannya. Jadi tidak
ada alasan lagi dalam menghindari mata mahasiswaan tersebut karena betapa pentingnya
kewarganegaraan terhadap hidup kita.
pastilah mengajarkan umatnya untuk berbuat baik. Saling menghargai, menghormati dan
mentoleransi antar-sesama merupakan salah satu cakupan di dalamnya. Seorang penganut agama
yang taat, tentulah tidak akan berpikir sependek itu untuk mengambil tindakan tawuran.
Kedua, sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dari kata beradab seharusnya
masyarakat Indonesia memiliki adab yang baik terutama dalam bertingkah dan berhubungan
dengan orang lain. Tidak selayaknya para mahasiswa, khususnya berpikir pendek dan mengambil
tindakan beresiko seperti tawuran di atas.
Ketiga, sila Persatuan Indonesia. Harapan dalam sila ini memang sudah cukup jelas.
Sebagai alat pemersatu bangsa. Indonesia yang terdiri dari banyak suku, ras, dan agama,
memang tidak sepatutnya mengalami perpecahan akibat sejuta perbedaan tersebut. Termasuk
dalam kasus ini, dimana terdapat konflik antar mahasiswa, tidak seharusnya diselesaikan dengan
jalan tawuran. Rasa tenggang rasa harus dikuatkan satu sama lain.
Ketiga sila di atas bermakna positif dan sesuai dengan identitas bangsa Indonesia. Kasus
tawuran yang melanggar nilai dan norma dalam Pancasila tidak seharusnya terjadi di negara kita.
Apabila para rakyatnya dapat menjiwai setiap nilai dan norma dalam Pancasila, peristiwa
tawuran mahasiswa mungkin dapat dihindari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi harus terus ditingkatkan guna
menjawab tantangan masa depan, sehingga keluaran peserta didik memiliki semangat juang yang
tinggi dan kesadaran bela negara sesuai bidang profesi masing-masing demi tetap tegak dan
utuhnya NKRI.
Perguruan Tinggi perlu mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan karena Perguruan
Tinggi sebagai institusi ilmiah bertugas secara terus menerus mengembangkan ilmu pengetahuan
dan Perguruan Tinggi sebagai instrumen nasional bertugas sebagai pencetak kader-kader
pemimpin bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi diberikan pemahaman filosofi secara
ilmiah meliputi pokok-pokok bahasan, yaitu : Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Politik
dan Strategi Nasional. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
kewarganegaraan sangat penting bagi mahasiswa. Dari uraian diatas, juga dapat di kemukakan
bahwa pendidikan kewarganegaran mempunyai manfaat sebagai berikut :
a.
Membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam kehidupan
manusia.
b.
Sebagai bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitas dirinya.
c.
Dapat memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk
menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
d.
Untuk memahami, menghayati serta melakukan tingkah lakunya sesuai dengan orientasi
dan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila.
3.2 Saran
Dalam penyelesaian makalah ini masih banyak kesulitan yang dialami penulis maka pada
kesempatan ini penulis meminta kritik dan saran yang sifatnya membangun demi
menyempurnakan makalah ini dan untuk menulis makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://Ferdianariswanto.Blogspot.Com/2012/03/Seberapa-Pentingnya-Mata-Kuliah.Html
Budiyanto, Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta, Erlangga, 2005.
http://michaelbagus90.blogspot.com/2012/03/seberapa-pentingnya-mata-kuliah.html
http://blogmhs.uki.ac.id/hardianti/mata-kuliah-2/pancasila/pentingnya-pendidikan-pancasila-diperguruan-tinggi/