Anda di halaman 1dari 6

Permasalahan Ekonomi di Indonesia

Ilmu Ekonomi
Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang
relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing masing sumber
daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).
Ilmu Ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut :
- Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas
- Sumber daya tersedia secara terbatas
- Masing masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan
Contoh 5 Permasalahan Ekonomi Di Indonesia

1. Masalah Kemiskinan
Pada akhir tahun 1996 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 22,5 juta jiwa
atau sekitar 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Namun, sebagai akibat dari
krisis ekonomi yang berkepanjangan sejak pertengahan tahun 1997, jumlah penduduk
miskin pada akhir tahun itu melonjak menjadi sebesar 47 juta jiwa atau sekitar 23,5% dari
jumlah keseluruhan penduduk Indonesia. Pada akhir tahun 2000, jumlah penduduk miskin
turun sedikit menjadi sebesar 37,3 juta jiwa atau sekitar 19% dari jumlah seluruh
penduduk Indonesia.
Dari segi distribusi pendapatan nasional, penduduk Indonesia berada dalam
kemiskinan. Sebagian besar kekayaan banyak dimiliki kelompok berpenghasilan besar
atau kelompok kaya Indonesia.
Upaya penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya
program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal
Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
2. Masalah Keterbelakangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya,
rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat
disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan
formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk
mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan
ahli, transper teknologi dari Negara maju.
3. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah
angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini

pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki
keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama
yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
4. Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses
pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang
rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara
mengatasinya melalui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi
lebih produktif.
5. Krisis Nilai Tukar
Krisis mata uang yang telah mengguncang Negara-negara Asia pada awal tahun 1997,
akhirnya menerpa perekonomian Indonesia. Nilai tukar rupiah yang semula dikaitkan
dengan dolar AS secara tetap mulai diguncang spekulan yang menyebabkan keguncangan
pada perekonomian yang juga sangat tergantung pada pinjaman luar negeri sektor swasta.
Pemerintah menghadapi krisis nilai tukar ini dengan melakukan intervensi di pasar untuk
menyelamatkan cadangan devisa yang semakin menyusut. Pemerintah menerapkan
kebijakan nilai tukar yang mengambang bebas sebagai pengganti kebijakan nilai tukar
yang mengambang terkendali.
Kesimpulan
Pada dasarnya ilmu ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara manusia dalam
memenuhi kehidupannya.
Permasalahan ekonomi adalah sebuah topik dari banyak topik dalam mempelajari ilmu
ekonomi. Dan merupakan topik yang paling banyak dibicarakan baik itu di masyarakat maupun
media.
Di Indonesia terdapat banyak sekali permasalahan ekonomi. Pemerintah selalu berupaya untuk
menghilangkan masalah-masalah ekonomi di negeri kita ini, meskipun belum semuanya dapat
terlaksana dan terealisasikan dengan baik. Sebagai warga Negara kita dapat berpartisipasi untuk
mengatasi masalah ini. Misalnya dengan cara belajar dengan baik dan membayar pajak.

Sepuluh Prinsip Ekonomi menurut Prof. N.


1. Setiap orang melakukan TradeOff
Pelajaran pertama mengenai pengambilan keputusan dapat dirangkum dalam pribahasa
tidak sesuatu yang gratis di dunia ini artinya saat hendak mendapatkan sesuatu maka
kita harus mengorbankan sesuatu yang lainnya. Sebagai contoh, saat seseorang memilih
belajar, maka orang tersebut telah kehilangan kesempatan untuk mengerjakan hal lainnya
seperti bermain futsal, sepeda atau jalan-jalan. Kegiatan lain yang tidak bisa dilakukan
saat seseorang tersebut belajar di sebut sebagai biaya. Tradeoff yang dihadapi masyarakat
adalah effisiensi artinya masyarakat mendapatkan hasil optimal dari sumberdaya langka

yang ada. Dan pemerataan yaitu pembagian hasil yang merata dari sumberdaya langka
tersebut terhadap masyarakat.
Efisiensi adalah kondisi dalam masyarakat untuk memperoleh manfaat maksimal dari
sumber daya mereka yang terbatas. Sedangkan pemerataan adalah pendistribusian
kesejahteraan ekonomi secara wajar ke pada para anggota masyarakat.
2. Pengorbanan biaya untuk mendapatkan sesuatu.
Seperti yang telah dijelaskan pada prinsip pertama, pengertian biaya adalah apa yang kita
korbankan untuk mendapatkan sesuatu. Hal tersebut dalam ilmu ekonomi biasa disebut
sebagai opportunity cost.
3. Orang berpikir secara rasional
Artinya saat seseorang menentukan keputusan atau pilihan, orang tersebut bekerja pada
pikiran rasional. Saat menghadapi pilihan untuk melanjutkan sekolah (S2) atau mecari
kerja. Yang ia pikirkan adalah apa keuntungan dari melanjutkan sekolah yaitu
pengetahuan, pekerjaan yang lebih baik dan penghasilan lebih bersar. Atau memilih
mencari kerja dengan keuntungan yaitu lebih cepat memiliki penghasilan sendiri. Dan
kerugiannya, yaitu kehilangan hal-hal dari pilihan yang ia tinggalkan.
Inilah yang terpenting dari 10 prinsip ekonomi ini.
4. Orang tanggap terhadap insentif
Seseorang biasanya akan lebih aktif saat seseorang tersebut mendapatkan keuntungan
tambahan dari apa yang ia kerjakan. Contohnya seseorang akan bekerja sesuai porsi saat
penghasilannya tetap, tetapi saat ada insentif maka ia akan bekerja secara ekstra dari
sebelumnya. Contoh lainnya adalah seperti motto Pak Ogah, yang hanya akan bekerja
apabila ada cepe.
5. Perdagangan Menguntungkan Semua Pihak
Pada prinsip ini yang paling ditonjolkan adalah spesialisasi, contohnya yaitu suatu Negara
akan memproduksi sesuai kemampuan yang paling optimal ( biaya produksi rendah,
kemampuan produksi tinggi, kualitas bagus) yang dimiliki lalu menjualnya ke Negara lain
yang tidak optimal produksinya dari barang tersebut dan barang produksi yang tidak bisa
dihasilkan secara optimal maka Negara tersebutpun akan membeli dari Negara lain yang
produksinya lebih optimal.
6. Pasar secara umum adalah sarana terbaik untuk mengkoordinasikan kegiatan ekonomi.
Dengan menggunakan jenis perekonomian pasar, keputusan-keputusan dari suatu
perencanaan yang terpusat, digantikan oleh keputusan-keputusan dari jutaan perusahaan

dan rumah tangga. Perusahaan memutuskan siapa yang akan dipekerjakan dan barang apa
yang akan diproduksi, kemudian rumah tangga memutuskan akan bekerja di perusahaan
mana dan akan membeli barang apa dari penghasilan mereka. Perusahaan dan rumah
tangga saling berinteraksi di pasar, dimana harga dan kepentingan-kepentingan pribadi
mempengruhi dan memandu keputusan-keputusan yang mereka buat.
7. Pemerintah Kadang Mampu Meningkatkan faktor produksi.
Seperti dalam kasus krisis perekonomian seperti sekarang diamana banyak perisahaan
yang bangkrut dan terjadi kegagalan pasar, pemerintah dapat turun tangan dan
menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan, dan menjaga kemampuan
produksi sekaligus meminimalisir angka pengangguran dengan cara melakukan buyout,
atau pembelian/pengambil alihan sebuah perusahaan oleh pemerintah. Walau begitu
pemerintah tidak selalu harus melakukan hal tesebut.
8. Standar hidup negara bergantung pada kemampuan dalam memproduksi barang dan jasa
Apa yang bisa menjelaskan perbedaan-perbedaan yang sangat besar antara satu standar
hidup dengan standar hidup lainnya diberbagai Negara di dunia?. Jawabannya cukup
sederhana, yaitu kemampuan factor produksi dari suatu Negara. Dinegara dimana para
pekerjanya dapat menghasilakan barang dan jasa dalam jumlah besar per satu satuan
waktu, sebagian besar masyarakatnya hidup dalam standar hidup yang tinggi. Begitu pula
sebaliknya. Hubungannya yaitu tingkat pertumbuhan produktivitas suatu Negara
menetukan tingkat pertumbuhan pendapatan rata-ratanya.
9. Harga-harga akan meningkat jika pemerintah mencetak uang dalam jumlah banyak
Tingginya tingkat peredaran uang akibat dari tingginya produksi uang itu sendiri,
menyebabkan nilai dari uang tersebut menjadi semakin kurang berharga yang berdampak
pada terjadinya inflasi. Sehingga harga barang naik karena niali dari uang tersebut
menurun.
10. Masyarakat menghadapi trade-off jangka pendek antara inflasi dan pengangguran
Tradeoff antara inflasi dan pengangguran sifatnya hanyalah sementara, namun dapat
berlangsung menahun. Dinegara tertentu meningkatnya inflasi akan mengurangi
pengangguran. Namun hal tersebut tampaknya tidak terjadi di Indonesia.

3 Faktor faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran:


Faktor faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran
Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya, antara
lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis pengganti dan

pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa depan dan


banyaknya/intensitas
kebutuhan konsumen.
Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi dan
teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan harga
barang pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan diantaranya:
Selera
Apabila selera konsumen terhadap suatu barang dan jasa tinggi maka akan diikuti
dengan jumlah barang dan jasa yang diminta akan mengalami peningkatan, demikian
sebaliknya. Contohnya: permintaan terhadap telepon genggam.
Pendapatan konsumen
Apabila pendapatan konsumen semakin tinggi akan diikuti daya beli konsumen yang
kuat dan mampu untuk membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih besar,
demikian sebaliknya.
Harga barang/jasa pengganti
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih
murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila harga tiket pesawat
Jakarta-Surabaya sama harganya dengan tiket kereta api, maka konsumen cenderung
akan memilih pesawat sebagai alat transportasi. Contoh lain: untuk seorang pelajar
bila harga pulpen lebih mahal dari pensil, maka ia akan cenderung untuk membeli
pensil.
Harga barang/jasa pelengkap
Keduanya merupakan kombinasi barang yang sifatnya saling melengkapi. Contoh:
kompor dengan minyak tanah, karena harga minyak tanah mengalami kenaikan maka
orang beralih menggunakan bahan bakar minyak tanah dan beralih ke bahan bakar
gas.
Perkiraan harga di masa datang
Apabila konsumen menduga harga barang akan terus mengalami kenaikan di masa
datang, maka konsumen cenderung untuk menambah jumlah barang yang dibelinya.
Contoh: Pada saat krisis ekonomi, ketika konsumen memperkirakan harga-harga
sembako esok hari akan melambung tinggi, maka mereka akan memborong sembako
tersebut hari ini.
Intensitas kebutuhan konsumen
Bila suatu barang atau jasa sangat dibutuhkan secara mendesak dan dirasakan pokok
oleh konsumen, maka jumlah permintaan akan mengalami peningkatan. Contoh:
kebutuhan akan bahan pokok beras, konsumen bersedia membeli dalam jumlah harga
tinggi, walaupun pemerintah sudah menetapkan harga pokok
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya:
Biaya produksi
Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya produksi dan
menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk
menghindari kerugian karena takut tidak laku.

Teknologi
adanya kemajuan teknologi akan menyebabkan pengurangan terhadap biaya produksi
dan produsen dapat menawarkan barang dalam jumlah yang lebih besar lagi.

Harga barang pelengkap dan pengganti


Apabila harga barang pengganti mengalami kenaikan maka produsen akan
memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen akan beralih ke barang
pengganti karena harganya lebih murah.
Pajak
semakin tinggi tarif pajak yang dikenakan akan berakibat naiknya harga barang dan
jasa yang akan membawa dampak pada rendahnya permintaan konsumen dan
berkurangnya jumlah barang yang ditawarkan.
Perkiraan harga barang di masa datang
Apabila kondisi pendapatan masyarakat meningkat, biaya produksi berkurang dan
tingkat harga barang dan jasa naik, maka produsen akan menambah jumlah barang
dan jasa yang ditawarkan. Tetapi bila pendapatan masyarakat tetap, biaya produksi
mengalami peningkatan, harga barang dan jasa naik, maka produsen cenderung
mengurangi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan atau beralih pada usaha lain.
Tujuan dari perusahaan
Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus mampu
menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan yang
diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan
menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.

Anda mungkin juga menyukai