Oleh:
Muhammad Imam Maruf, S.P.,
M.Sc.
(e-mail : muhammadimammaruf@yahoo.com, mobile :
+6281573073657)
2015
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Referensi
Erickson, S.P., dan W. D. Downey. 1992. Manajemen Agribisnis. Erlangga.
Jakarta.
Firdaus, M. 2007. Manajemen Agribisnis. Bumi Aksara. Jakarta.
Garcia, P., R. Dy, D. Hanlon, Le Van To, M. Lim, N. Manalili, L. Mojica, B.
Pagan, D. Sparling, Erna Van Duren, dan J. Williams. 2005. Agribusiness
Management: Systems Approach. Southeast Asian Regional Center for
Graduate Study and Research in Agriculture (SEARCA). Los Banos,
Phillipines.
Rahim, A., dan D. R. D. Hastuti. 2005. Sistem Manajemen Agribisnis. State
University Makassar Press. Makassar.
Soekartawi. 2002. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia Press.
Jakarta.
Suryani, P., dan E. Rahmadani. 2014. Manajemen Agribisnis. Aswaja
Pressindo. Yogyakarta.
DAFTAR
ISI
Definisi Pertanian,
Usahatani, dan Agribisnis
Badan Usaha
Manajemen Produksi
Manajemen Pemasaran
Pengendalian Proses
Produksi
Pertanian
Usahatani
Agribisnis
Pertanian
Dari sudut pandang bahasa (etimologi),
terdiri atas dua kata, yaitu agri atau ager
yang berarti tanah dan culture atau colere
yang berarti pengelolaan.
Dalam arti sempit, pertanian dapat
didefinisikan sebagai kegiatan pengelolaan
tanah atau suatu kegiatan bercocok tanam.
Pengelolaan yang diperuntukkan kepentingan
kehidupan tanaman dan hewan, sedangkan
tanah digunakan sebagai wadah atau tempat
kegiatan pengelolaan yang kesemuanya untuk
kelangsungan hidup manusia.
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Pertanian
Dalam arti luas, pertanian dapat didefinisikan suatu bentuk
proses produksi yang sudah khas yang didasarkan pada proses
pertumbuhan tanaman dan hewan (Mosher, 1966).
Pertanian dalam arti luas mencakup:
1.Pertanian rakyat atau disebut pertanian dalam arti sempit.
2.Perkebunan, termasuk di dalamnya perkebunan rakyat dan
perkebunan besar.
3.Hortikultura
4.Kehutanan.
5.Peternakan.
6.Perikanan.
Pertanian
Rakyat
Perkebunan
Rakyat
Komoditi/hasilnya:
tanaman bahan
makanan, seperti
padi, jagung dan
ketela.
Komoditi/hasilnya:
tanaman
perdagangan
terutama bahanbahan ekspor,
seperti karet, kopi,
lada.
Perusahaan
Pertanian
keluarga.
b. Komoditi: padi, palawija,
hortikultura.
c.
Meliputi
usaha
mata
pencaharian
tambahan,
seperti
peternakan,
perikanan, laba
dan
a. Tujuan: memperoleh
hasil
hutan.
yang
sebesar-besarnya.
b. Komoditi: ???
c. Sistem pertanian seragam,
sistem
manajemen terpusat, teknik
pengolahan efisien.
d. Status perusahaan negara,
swasta
nasional, kerja sama (joint
venture) atau perusahaan
asing.
Usahatani
Cara petani mengelola faktor-faktor produksi
(tanah, tenaga kerja, modal, dan manajemen)
dengan efektif, efisien, dan berkelanjutan
pada suatu usaha pertanian agar diperoleh
hasil yang maksimal.
Ketatalaksanaannya berdiri sendiri dan
sengaja diusahakan oleh seseorang atau
sekumpulan orang sebagai pengelolanya.
Dikatakan efektif bila dapat mengalokasikan
sumber daya yang dimiliki dengan sebaikbaiknya.
Dikatakan efisien bila pemanfaatan sumber
daya menghasilkan output yang melebihi
input.
Apakah usahatani = agribisnis?
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Usahatani
a. Usahatani vs
Perkebunan
b. Usahatani vs
Perusahaan
a. Usahatani vs
Perkebunan
No.
Ciri-ciri
Usahatani
Perkebunan
Lahan
Sempit
Luas
Status lahan
Pengelolaan
Sederhana
Kompleks
Tenaga kerja
Jenis
tanaman
Campuran dan
monokultur
Tanaman perdagangan
monokultur
Teknik
budidaya
Sederhana
Mengikuti
perkembangan
teknologi
Permodalan
Padat karya
Orientasi
Subsisten, semi
komersial, komersial
Komersial
b. Usahatani vs
Perusahaan
No.
Ciri-ciri
Usahatani
Perusahaan
Tenaga
kerja/pengge
rak
Biologis
(manusia/ternak)
atau mekanis
Mekanis/mesin
Proses
produksi
Di alam terbuka,
lama
Di ruangan,
cepat
Pengelolaan
Sederhana
Modern
Pengambilan
keputusan
Jangka panjang
Agribisnis
Merupakan penggabungan kata agri yang berarti
pertanian dan bisnis yang berarti usaha atau kegiatan
ekonomi. Dengan demikian, secara harfiah agribisnis
dapat diartikan sebagai usaha atau kegiatan ekonomi
yang berkaitan dengan pertanian
Agribisnis sebagai sebuah perusahaan dicirikan oleh dua
hal, yaitu
(1) berorientasi pasar, barang dan jasa yang dihasilkan
disalurkan melalui pasar dan sebagian atau seluruh
sarana produksi yang dibutuhkan diperoleh dari pasar,
dan (2) bersifat rasional, bertujuan untuk memperoleh
Menurut
Harling (1995)
agribusiness included all
keuntungan
yang: sebesar-besarnya.
operations involved in the manufacture and distribution
of farm supplies, productions on the farm; the storage,
processing and distribution of farm commodities made
from them, trading (wholesaler; retailers), consumers to
it, all non farm firms and institution serving them...
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Agribisnis
Subsistem
Hulu
Subsistem
On Farm
Subsistem
Penunjang
Subsistem
Hilir
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Subsistem
Hulu
Disebut juga subsistem input atau upstream subsystem
karena merupakan kegiatan industri dan perdagangan yang
menghasilkan sarana produksi pertanian (saprotan).
Kegiatan di subsistem hulu:
1.Subsektor tanaman pangan : menghasilkan saprongan
(bibit, pestisida, pupuk untuk tanaman pangan).
2.Subsektor hortikultura : menghasilkan saprorti (bibit,
pestisida, pupuk untuk tanaman hortikultura).
3.Subsektor perkebunan : menghasilkan saprobun (bibit,
pestisida, pupuk untuk tanaman perkebunan).
4.Subsektor peternakan : menghasilkan sapronak (bibit
seperti DOC dan DOD, pakan, alat vaksin).
5.Subsektor perikanan : menghasilkan saproik (bibit seperti
nener dan benur, pakan, alat tangkap.
6.Subsektor kehutanan : menghasilkan saprohut (bibit
pohon, pupuk dan peralatan kehutanan.
Subsistem
On Farm
Disebut juga subsistem proses produksi/budidaya karena
merupakan kegiatan yang terdiri dari usahatani, beternak
dan melaut.
Kegiatan di subsistem on farm:
1.Subsektor tanaman pangan : menghasilkan tanaman
pokok dan palawija.
2.Subsektor hortikultura : menghasilkan sayur-sayuran,
buah-buahan, rempah-rempah, dan tanaman hias.
3.Subsektor perkebunan : menghasilkan tanaman tahunan
dan tanaman semusim.
4.Subsektor peternakan : menghasilkan ternak besar
(misalnya sapi), ternak kecil (misalnya kambing, domba),
dan unggas (misalnya ayam, itik, kalkun).
5.Subsektor perikanan : menghasilkan ikan, rumput laut,
udang, cumi-cumi, dan lain-lain.
6.Subsektor kehutanan : menghasilkan kayu, rotan, bambu.
Subsistem
Hilir
Disebut juga subsistem output atau downstream subsystem
karena merupakan kegiatan yang terdiri atas agroindustri
(mengolah hasil produksi) dan pemasaran agribisnis
Kegiatan di subsistem hilir:
1.Subsektor tanaman pangan : menghasilkan roti, kecap,
tahu, dan lain-lain.
2.Subsektor hortikultura : menghasilkan jus buah, sayuran
kering, jamu, dan lain-lain.
3.Subsektor perkebunan : menghasilkan rokok, teh celup,
kopi bubuk, minyak goreng, dan lain-lain.
4.Subsektor peternakan : menghasilkan telur, kornet, sosis,
daging, keju, benang wol, dan lain-lain.
5.Subsektor perikanan : menghasilkan mutiara, kerupuk
ikan, abon, garam, ikan kaleng, dan lain-lain.
6.Subsektor kehutanan : menghasilkan kursi, meja, perabot
rumah tangga dan furniture lainnya.
Subsistem
Penunjang
Disebut juga subsistem jasa karena merupakan
kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis
Kegiatan di subsistem penunjang:
Perbankan (financial industry), insfrastruktur (sarana
dan prasarana), research and development, human
resources,
natural
resources,
pendidikan
dan
konsultan
penyuluhan,
layanan
informasi
dan
kebijakan pemerintah (mikro, makro, regional, dan
internasional) untuk mendukung keberlangsungan
semua kegiatan di subsektor tanaman pangan,
subsektor
hortikultura,
subsektor
perkebunan,
subsektor peternakan, subsektor perikanan, dan
subsektor kehutanan.
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Agribisnis
Tahap I : Mengumpulkan/berburu/menangkap Tidak
pakai saprotan
Menghasilkan segala macam kebutuhan
Tahap II : Budidaya (tanaman/hewan) Saprotan dari
sendiri.
dalam pertanian
Menghasilkan segala macam kebutuhan
sendiri.
Tahap III : Budidaya dan pengolahan (sederhana)
Saprotan lebih banyak
dari dalam pertanian Menghasilkan
segala macam kebutuhan
sendiri dan
pasar dari
Tata luar
niaga
Dalam
Tahap IV : Budidaya
Saprotan
pertanian
negeri
Untuk pasar,
spesialisasi komoditi dan fungsi dalam
agribisnis Pengolahan
Tata Niaga Dalam dan luar negeri
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
Badan Usaha
1. Definisi Badan Usaha
2. Macam-macam Badan
Usaha
3. Bentuk-bentuk Badan
Usaha
2. Macam-macam Badan
Usaha
Berdasarkan lapangan
usaha
Berdasarkan
kepemilikan modal
Berdasarkan
tanggung jawab
anggota
Berdasarkan
perbandingan
penggunaan tenaga
manusia dengan
tenaga mesin
1. Badan
usaha
pertanian
2. Badan
usaha
perdagangan
3. Badan usaha industri
4. Badan
usaha
ektraktif
1.
Badan
5. Badan usaha
usaha negara
jasa
2. Badan usaha swasta
3. Badan
usaha
campuran
1. Tanggung
jawab
penuh
2. Tanggung
jawab
terbatas
1. Badan
modal
2. Badan
karya
usaha
padat
usaha
padat
3. Bentuk-bentuk Badan
Usaha
a. Perusahaan
Perseorangan
b. Persekutuan
c. Perseroan Terbatas
d. Perusahaan Negara
(BUMN)
e. Perusahaan Daerah
f. Koperasi
g. Yayasan
Perusahaan
Perseorangan
Merupakan bentuk badan usaha tanpa ada pembedaan pemilikan
antara hak milik pribadi dengan hak milik perusahaan atau dengan kata
lain perusahaan perseorangan adalah salah satu bentuk usaha yang
dimiliki seseorang dan ia bertanggung jawab sepenuhnya terhadap
semua risiko dan kegiatan perusahaan.
Dengan tidak adanya pemisahan pemilikan antara hak milik pribadi
dengan hak milik perusahaan maka harta benda pribadi juga
merupakan kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung
utang-utang perusahaan.
Tidak ada peraturan untuk pendirian perusahaan perseorangan, yang
diperlukan hanya izin permohonan dari kantor perizinan setempat.
Persekutuan
Persekutuan (partnership) adalah perhimpunan dua orang atau lebih sebagai
pemilik bisnis.
Tidak ada batas jumlah orang yang dapat bergabung dalam persekutuan.
Persekutuan antara 2 (dua) orang atau lebih dapat dibuat dengan perjanjian
tertulis atau hanya kesepakatan lisan saja.
Pada dasarnya, ada 2 (dua) jenis persekutuan, yaitu:
1.Persekutuan Firma (Fa).
2.Persekutuan Komanditer atau Comanditer Venootschaap (CV).
Persekutuan
Persekutuan Firma
Merupakan persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih
dengan memakai suatu nama untuk kepentingan bersama dengan tanggung
jawab masing-masing anggota tidak terbatas. Semua pemilik ikut menjalankan
kegiatan usaha, namun demikian biasanya dipilih salah satu di antara anggota
untuk menjadi pemimpin.
Dalam menjalankan usaha, ada 2 (dua) macam anggota firma, yaitu anggota
yang mendapat kuasa bertindak atas nama perusahaan dan anggota yang tidak
menerima kuasa untuk bertindak atas nama perusahaan.
Laba yang diperoleh dari usaha untuk dibagi bersama-sama, begitupula
sebaliknya bila terjadi kerugian semua anggota ikut menanggungnya.
Persekutuan
Persekutuan Komanditer
Merupakan suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara
orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur dan memiliki tanggung jawab
dengan kekayaan pribadinya dengan orang-orang yang memberi pinjaman dan
tidak bersedia memimpin perusahaan serta memiliki tanggung jawab terbatas
pada kekayaan yang diikutsertakan dalam perusahaan.
Ada 2 (dua) macam anggota dalam CV, yaitu:
1.Anggota aktif (sekutu aktif), merupakan anggota yang mengelola usaha serta
bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan.
2.Anggota pasif (sekutu pasif), merupakan anggota yang hanya menyetorkan
modalnya saja dan tidak ikut mengelola perusahaan dan bertanggung jawab
sebatas pada modal yang disetorkan saja.
Perusahaan berbentuk CV merupakan bentuk badan usaha yang sederhana,
akan tetapi jangkauan yang begitu luas sekali dengan memperhatikan aspek
penghasilan . Tanggungan pajak yang dibayar CV tidak sebesar pajak yang
dibayar PT. Oleh karena itu, banyak yang memilih bentuk usaha ini karena
memiliki nilai lebih berupa pemasukan keuntungan.
Perseroan Terbatas
Perseroan Terbatas (PT) atau Naomloze Vennootscap (NV) adalah badan
usaha yang didirikan berdasarkan perjanjian melakukan kegiatan usaha
dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham.
Perangkat PT terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Komisaris, Direksi, dan Dewan Audit (jika perusahaan melakukan kegiatan
perbankan).
PT tertutup adalah perseroan terbatas yang saham perusahaannya hanya
bisa dimiliki oleh orang-orang tertentu yang telah ditentukan dan tidak
menerima pemodal dari luar secara sembarangan. Umunya jenis PT ini
adalah PT keluarga atau kerabat atau saham yang di kertasnya sudah tertulis
nama pemilik saham yang tidak mudah untuk dipindahtangankan ke orang
atau pihak lain.
PT terbuka adalah jenis PT di mana saham-saham perusahaan tersebut
boleh dibeli dan dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali sehingga sangat
mudah untuk diperjualbelikan ke masyarakat. Pada umunya PT terbuka
kepemilikannya bukan atas nama sehingga tidak sulit menjual maupun
membeli saham PT terbuka.
Perusahaan Negara
(BUMN)
BUMN adalah semua bentuk perusahaan yang seluruhnya modalnya merupakan
kekayaan negara kecuali ada ketentuan lain berdasarkan undang-undang.
Peraturan perundangan: Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 2 dan 3.
Ciri-ciri umum BUMN:
1.Melayani kepentingan masyarakat.
2.Berusaha memperoleh keuntungan (laba).
3.Berstatus badan hukum dan tunduk pada peraturan hukum di Indonesia.
4.Bergerak di bidang produksi atau jasa yang bersifat vital (menyangkut hajat
hidup orang banyak.
5.Bertujuan membangun ekonomi nasional menuju masyakarat adil dan makmur.
6.Modalnya meliputi kekayaan negara yang dipisah-pisahkan dan tidak terbagibagi atas saham-saham.
Undang-undang Nomor 9 Tahun 1969 menyebutkan 3 (tiga) jenis BUMN, yaitu
Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan Perusahaan
Perseroan (Persero).
Perusahaan Negara
(BUMN)
Perjan
Ciri-ciri perjan:
1.Tujuan usaha perjan adalah public service, artinya pengabdian serta pelayanan
kepada masyarakat. Dalam menjalankan kegiatannya perjan tetap memegang
teguh syarat-syarat efisiensi, efektivitas, dan ekonomis.
2.Perjan merupakan bagian atau berada di bawah suatu departemen, direktorat
jenderal, direktorat atau pemerintah daerah.
3.Modal dan anggaran perjan merupakan bagian dari anggaran departemen yang
bersangkutan.
4.Perjan dipimpin oleh seorang kepala dari suatu bagian di departemen.
5.Pegawai perjan pada pokoknya adalah pegawai negeri.
6.Sebagai bagian dari lembaga pemerintah, perjan memiliki dan memperoleh
segala fasilitas negara.
7.Perjan mempunyai hubungan hukum publik. Artinya, apabila perjan melakukan
tuntutan atau dituntut, maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah.
Perusahaan Negara
(BUMN)
Perum
Ciri-ciri perum:
1.Tujuan usaha perum adalah untuk melayani kepentingan umum serta memupuk
keuntungan.
2.Perum berstatus badan hukum.
3.Umumnya, perum bergerak di bidang jasa yang vital (public utilities).
4.Perum mempunyai nama dan kekayaan sendiri dan dapat bergerak seperti
perusahaan swasta untuk mengadakan atau masuk ke dalam suatu perjanjian,
kontrak, maupun hubungan usaha lainnya.
5.Perum dapat dituntut dan menuntut, dan hubungan hukumnya diatur secara
hukum perdata.
6.Seluruhnya modal perum dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan serta dapat mempunyai dan memperoleh dana dari kredit dalam
maupun luar negeri, atau dari obligasi.
7.Perum dipimpin oleh suatu direksi.
8.Pegawai perum adalah pegawai perusahaan negara yang diatur tersendiri.
9.Hal yang menyangkut pelaksanaan perum diatur secara khusus, yang pokokpokoknya tercermin dalam peraturan perundangan yang mengatur pembentukan
badan usaha ini.
Perusahaan Negara
(BUMN)
Persero
Ciri-ciri persero:
1.Makna usaha persero adalah memupuk keuntungan.
2.Status hukum persero adalah badan hukum perdata yang berbentuk perseroan
terbatas (PT).
3.Hubungan usaha persero diatur menurut hukum perdata.
4.Modal persero, seluruhnya atau sebagian, merupakan milik negara dari
kekayaan negara yang dipisahkan. Dengan demikian dimungkinkan adanya usaha
patungan dengan swasta (nasional atau asing) maupun menjual saham ke
masyarakat.
5.Persero tidak mendapat fasilitas negara.
6.Persero dipimpin oleh suatu direksi.
7.Pegawai persero berstatus pegawai sebagai pegawai perusahaan swasta biasa.
8.Peranan pemerintah adalah sebagai pemegang saham, dengan hak suara
sebesar proporsi saham yang dimiliki.
Perusahaan Negara
(BUMN)
6. Konstruksi
Perusahaan Negara
(BUMN)
1. Akomodasi dan Penyediaan Makanan dan Minuman
No.
BUMN
1 PT Hotel Indonesia Natour
Situs
http://innagroups.com
2. Industri Pengolahan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
BUMN
Perum Peruri
Perum PNRI
PT Balai Pustaka
PT Barata Indonesia
PT Bio Farma
PT Dok dan Perkapalan Koja Bahari
PT Dok dan Perkapalan Surabaya
PT Boma Bisma Indra
PT Dahana
PT Dirgantara Indonesia
PT Garam
PT Iglas
PT Indofarma Tbk
PT Industri Kapal Indonesia
PT Industri Nuklir ndonesia
PT Industri Sandang Nusantara
PT INKA
PT INTI
PT Kertas Kraft Aceh
PT Kertas Leces
PT Kimia Farma Tbk
PT Krakatau Steel Tbk
PT Len Industri
PT PAL Indonesia
PT Pindad
PT Primissima
PT Pupuk Indonesia Holding Company
PT Semen Baturaja
PT Semen Indonesia Tbk
PT Semen Kupang
Perusahaan Negara
(BUMN)
Situs
http://www.peruri.co.id
http://pnri.co.id
http://balaipustaka.co.id
http://barata.co.id
http://biofarma.co.id
http://dkb.co.id
http://dok-sby.co.id
http://ptbbi.co.id
http://dahana.com
http://indonesian-aerospace.com
http://iglas.co.id
http://indofarma.co.id
http://ikishipyard.com
http://batantek.com
http://inka.web.id
http://inti.co.id
http://kka.co.id
http://kertasleces.co.id
http://kimiafarma.co.id
http://krakatausteel.com
http://len.co.id
http://pal.co.id
http://pindad.com
http://pupuk-indonesia.com
http://semenbaturaja.co.id
http://semenindonesia.com
-
Perusahaan Negara
(BUMN)
3. Informasi dan Telekomunikasi
No
BUMN
.
1 Perum Antara
2 Perum PFN
3 PT Telkom Tbk
Situs
http://antaranews.com
http://telkom.co.id
Perusahaan Negara
(BUMN)
4. Jasa Keuangan dan Asuransi
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
BUMN
Perum Jaminan Kredit Indonesia
PT Asuransi ABRI
PT Asuransi Ekspor Indonesia
PT Asuransi Jasa Indonesia
PT Asuransi Jiwasraya
PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja
PT Asuransi Kredit Indonesia
PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Negara Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
PT Bank Tabungan Negara
PT Danareksa
PT Kliring Berjangka Indonesia
PT PANN Multi Finance
PT Pegadaian
PT Permodalan Nasional Madani
PT Perusahaan Pengelola Aset
PT Reasuransi Umum Indonesia
PT TASPEN
Situs
http://www.jamkrindo.com
http://asabri.co.id
http://asei.co.id
http://jasindo.co.id
http://jiwasraya.co.id
http://jasaraharja.co.id
http://askrindo.co.id
http://bahana.co.id
http://bankmandiri.co.id
http://bni.co.id
http://bri.co.id/
http://btn.co.id
http://danareksa.com
http://ptkbi.com
http://pannmf.co.id
http://pegadaian.co.id
http://pnm.co.id
http://ptppa.com
http://reindo.co.id
http://taspen.com
Perusahaan Negara
(BUMN)
5. Jasa Profesional, Ilmiah dan
Teknis
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
BUMN
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
PT
Bina Karya
Biro Klasifikasi Indonesia
Energy Management Indonesia
Indah Karya
Indra Karya
Sucofindo
Survai Udara Penas
Surveyor Indonesia
Virama Karya
Yodya Karya
Situs
http://klasifikasiindonesia.com
http://energyservices.co.id
http://indrakarya.co.id
http://sucofindo.co.id
http://penas.co.id
http://ptsi.co.id
http://viramakarya.co.id
http://yoka.co.id
Perusahaan Negara
(BUMN)
6. Konstruksi
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
BUMN
Situs
Perum Perumnas
http://perumnas.co.id
PT Adhi Karya Tbk
http://adhi.co.id
PT Amarta Karya
http://amartakaya.co.id
PT Brantas Abipraya
http://brantas-abipraya.com
PT Hutama Karya
http://hutama-karya.com
PT Istaka Karya
PT Pembangunan Perumahan T http://pt-pp.com
bk Waskita Karya
PT
http://waskita.co.id
PT Wijaya Karya Tbk
http://wika.co.id
Perusahaan Negara
(BUMN)
7. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur Ulang
No
BUMN
.
1 Perum Jasa Tirta I
2 Perum Jasa Tirta II
Situs
http://jasatirta1.co.id
http://jasatirta2.co.id
Perusahaan Negara
(BUMN)
8. Pengadaan Gas, Uap, dan Udara Dingin
No
BUMN
.
1 PT Perusahaan Gas Negara Tbk
2 PT PLN
Situs
http://pgn.co.id
http://pln.co.id
Perusahaan Negara
(BUMN)
9. Perdagangan Besar dan
Eceran
No
BUMN
.
1 Perum BULOG
2 PT Berdikari
3 PT Perusahaan Perdagangan
Indonesia
4 PT Sarinah
Situs
http://www.bulog.co.id
http://berdikari-persero.c
om
http://tradingindonesia.c
om
http://sarinah.co.id
Perusahaan Negara
(BUMN)
10. Pertambangan dan
Penggalian
No
.
1
2
3
4
5
BUMN
PT Aneka Tambang Tbk
PT Inalum
PT Pertamina
PT Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk
PT Timah Tbk
Situs
http://antam.com
http://inalum.co.id
http://pertamina.co.id
http://ptba.co.id
http://timah.com
Perusahaan Negara
(BUMN)
11. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
No.
BUMN
Situs
Perum Perhutani
http://perumperhutani.com
PT Perikanan Nusantara
http://www.perumperindo.co.
id
-
http://ptpn3.co.id
PT Pertani
http://pertani.co.id
http://rni.co.id
http://sanghyangseri.co.id
Perusahaan Negara
(BUMN)
12. Real Estate
No
BUMN
Situs
.
1 PT Bali Tourism Development Corporat http://btdc.co.id
ion
Perusahaan Negara
(BUMN)
13. Transportasi dan Pergudangan
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
BUMN
Situs
Perum Damri
http://www.damri.co.id
Perum Navigasi
http://airnavindonesia.com
Perum PPD
http://perumppd.blogspot.com
PT Angkasa Pura I
http://angkasapura1.co.id
PT Angkasa Pura II
http://angkasapura2.co.id
PT ASDP Indonesia Ferry
http://indonesiaferry.co.id
PT Bhanda Ghara Reksa
http://bgrindonesia.com
PT Djakarta Lloyd
http://djakartalloyd.co.id
PT Garuda Indonesia Tbk
http://garuda-indonesia.com
PT Jasa Marga Tbk
http://jasamarga.com
PT Kawasan Berikat Nusantara
http://kbn.co.id
PT Kawasan Industri Makassar
http://ptkima-makassar.co.id
PT Kawasan Industri Medan
http://kim.co.id
PT Kawasan Industri Wijayakusuma http://kiw.co.id
PT Kereta Api Indonesia
http://kereta-api.co.id
PT Merpati Nusantara Airlines
http://merpati.co.id
PT Pelabuhan Indonesia I
http://inaport1.co.id
PT Pelabuhan Indonesia II
http://pp3.co.id
PT Pelabuhan Indonesia III
http://inaport4.co.id
PT Pelabuhan Indonesia IV
http://indonesiaport.co.id
PT Pelayaran Nasional Indonesia
http://pelni.co.id
PT PDI Pulau Batam
http://perserobatam.com
PT Pos Indonesia
http://posindonesia.co.id
PT Varuna Tirta Prakasya
http://vtp.co.id
Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah suatu perusahaan yang modal seluruhnya atau
sebagian berasal dari kekayaan pemerintah daerah yang telah dipisahkan.
Perusahaan daerah didirikan dengan suatu peraturan daerah dan harus
mendapat pengesahan dari Menteri Dalam Negeri (bila di tingkat provinsi) atau
dari Gubernur (bila di tingkat kabupaten). Khusus di DKI Jakarta, pengesahan
dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia.
Fungsi:
1.Pelaksana kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan
pembangunan.
2.Pemupukan dana bagi pembiayaan pembangunan.
3.Penyusun kebijakan teknis administratif di bidang investasi, promosi , dan
pelayanan perizinan terpadu.
Contoh perusahaan daerah: Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti Bank
Sulselbar
Koperasi
Kata koperasi berasal dari kata co yang artinya bersama dan operation
yang artinya bekerja.
Secara umum dapat dikatakan bahwa koperasi adalah suatu badan usaha
yang bergerak dalam bidang ekonomi yang anggotanya adalah orangorang atau badan hukum koperasi yang tergabung secara sukarela atas
dasar persamaan hak dan kewajiban, melakukan satu macam usaha atau
lebih untuk meningkatkan kesejahteraan khususnya para anggota dan
masyarakat pada umumnya
Tujuan utama koperasi adalah mewujudkan masyarakat adil makmur
materiil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945
Peraturan perundangan: Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 pasal 1
ayat 1 tentang perkoperasian.
Prinsip koperasi: keanggotaan bersifat sukarela dan pengelolaan bersifat
demokratis.
Dilihat dari lingkungannya, koperasi dapat dibagi menjadi: Koperasi
Sekolah, Koperasi Pegawai Republik Indonesia, KUD, Koperasi
Konsumsi, Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Produksi.
Yayasan
Yayasan adalah badan usaha yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan
dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota. Bisa pula
dikatakan sebagai organisasi yang bertujuan sosial, yakni meningkatkan
kesejahteraan dan tidak mencari laba (nirlaba).
Peraturan perundangan: Undang-undang Nomor 16 tahun 2011 tentang
yayasan.
Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan mempunyai organ
yang terdiri atas pembina, pengurus, dan pengawas.
Dalam menjalankan kegiatannya sehari-hari yayasan mempunyai organ
yang terdiri atas pembina, pengurus, dan pengawas.
Kekayaan yayasan baik berupa uang, barang maupun kekayaan lain
yang diperoleh yayasan. Kekayaan yayasan dilarang dialihkan atau
dibagikan secara langsung atau tidak langsung kepada pembina,
pengurus, pengawas atau pihak lain yang mempunyai kepentingan
terhadap yayasan.
Manajemen Produksi
1. Definisi Manajemen
Produksi
2. Perencanaan Produksi
3. Penentuan Lokasi
Usaha
4. Metode Penilaian
Lokasi
5. Luas Produksi
6. Tataletak (layout)
7. Pemilihan Teknologi
1. Definisi Manajemen
Produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan. Dalam arti sempit, produksi adalah kegiatan menghasilkan
barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang dan
komponen penunjang.
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajeman yang mempunyai
peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk
mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
usaha usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai
dengan apa yang direncanakan.
Pengertian manajemen produksi mencakup 3 (tiga) unsur penting, yaitu adanya orang
yang lebih dari satu, adanya tujuan yang ingin dicapai, dan orang yang
bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang, yaitu:
1.Adanya pembagian kerja atau spesialisasi.
2.Revolusi industri.
3.Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer).
4.Perkembangan ilmu dan metode kerja.
2. Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi adalah pernyataan rencana produksi ke dalam
bentuk agregat.
Perencanaan produksi merupakan alat komunikasi antara manajemen
teras (top management) dan manufaktur.
Di samping itu, perencanaan produksi merupakan pegangan untuk
merancang jadwal untuk produksi.
Beberapa fungsi lain perencanaan produksi adalah:
1.Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap
rencana strategis perusahaan.
2.Sebagai alat ukur performa proses perencanaan produksi.
3.Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi.
4.Memonitor hasil produksi aktul terhadap rencana produksi dan
membuat penyesuaian.
5.Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan
rencana strategis.
6.Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.
2. Perencanaan Produksi
Tujuan perencanaan produksi adalah:
1.Sebagai langkah awal untuk menentukan aktivitas produksi, yaitu sebagai referensi
perencanaan secara lebih rinci dari agregat menjadi item dalam jadwal induk produksi.
2.Sebagai masukan rencana sumber daya sehingga perencanaan sumber daya dapat
dikembangkan untuk mendukung perencanaan produksi.
3.Meredam (stabilisasi) produksi dan tenaga kerja terhadap fluktuasi permintaan.
3. Penentuan Lokasi
Usaha
Penentuan lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus
dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang
tepat akan memengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani
konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan
tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan
usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya
transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan
dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup dan
sebagainya.
Faktor-faktor yang memengaruhi pemilihan lokasi di antaranya:
1.Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, fasilitas
transportasi, ketersediaan tenaga kerja, dan pembangkit tenaga listrik.
2.Faktor bukan utama, yatu rencana masa depan perusahaan,
kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya
perluasan kota, terdapatnya fasilitas-fasilitas pelayanan, terdapatnya
fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan
gedung, sikap masyarakat, serta iklim dan keadaan tanah.
4. Metode Penilaian
Lokasi
Penentuan suatu lokasi bukanlah pekerjaan yang mudah karena harus dinilai
secara matang.
Untuk menilai lokasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dapat
digunakan berbagai metode, di antaranya:
1.Metode penilaian hasil value.
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode ini adalah pasar,
bahan baku, transportasi, tenaga kerja, dan pertimbangan lainnya.
2. Metode perbandingan biaya (cost comparison method).
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode ini adalah
bahan baku, bahan bakar dan listrik, biaya operasional, biaya umum, dan
biaya lainnya.
3.Metode analisis ekonomi (economic analysis method).
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode ini adalah
biaya sewa, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan, biaya bahan bakar dan
listrik, biaya pajak, perumahan, sikap masyarakat, dan biaya lainnya.
4. Metode Penilaian
Lokasi
Metode Penilaian Hasil Value
Hasil value yang diperoleh sebuah perusahaan terhadap 3 (tiga) lokasi alternatif
untuk mendirikan suatu pabrik adalah sebagai berikut:
No
Faktor
Lokasi X
Lokasi Y
Lokasi Z
40
25
35
20
30
20
25
15
15
13
10
10
11
Jumlah
100
66
87
58
Berdasarkan data tersebut maka lokasi yang dipilih untuk mendirikan pabrik
adalah lokasi Y karena nilai value yang diperoleh mendekati nilai value yang
ideal.
4. Metode Penilaian
Lokasi
Metode Perbandingan Biaya
(Cost Comparison Method)
Penilaian sebuah perusahaan terhadap pengeluaran biaya di 3 (tiga) lokasi
alternatif untuk mendirikan suatu pabrik adalah sebagai berikut:
No
Jenis Biaya
Lokasi X
Lokasi Y
Lokasi Z
Biaya A
150
160
140
Biaya B
40
45
40
Biaya C
60
65
55
Biaya D
70
75
65
Biaya E
10
10
Jumlah
330
345
305
Berdasarkan data tersebut maka lokasi yang dipilih adalah lokasi Z karena
besarnya biaya yang dikeluarkan paling minimum.
4. Metode Penilaian
Lokasi
Metode Analisis Ekonomi
(Economic Analysis Method)
Sebuah perusahaan melakukan penilaian pengeluaran biaya dan keadaan
lingkungan terhadap 3 (tiga) lokasi alternatif untuk mendirikan suatu pabrik
dengan hasil sebagai berikut:
No
Jenis Biaya
Lokasi X
Lokasi Y
Lokasi Z
Biaya A
200
150
175
Biaya B
900
1.000
850
Biaya C
300
400
350
Biaya D
180
180
180
Biaya E
50
60
50
Jumlah
1.730
1.790
1.605
Perumahan
Baik
Cukup
Baik
Sikap Masyarakat
Cukup
Sedang
Baik
5. Luas Produksi
Produksi adalah kegiatan yang dapat menimbulkan tambahan manfaat atau
faedah baru. Manfaat atau faedah terdiri atas beberapa macam, misalnya :
faedah bentuk, faedah waktu, faedah tempat, dan sebagainya.
Contoh penambahan manfaat dari faedah bentuk, yaitu mengubah bentuk
kayu menjadi meja, kursi, lemari, dan sebagainya.
Contoh penambahan manfaat dari faedah tempat, yaitu membawa hasil-hasil
pertanian dari pedesaan ke kawasan perkotaan.
Contoh penambahan manfaat dari faedah waktu, yaitu hasil pertanian yang
disimpan di dalam gudang, kemudian dikeluarkan lagi sampai dengan waktu
yang diperlukan.
Produk merupakan hasil kegiatan produksi yang berwujud barang atau jasa.
Akan tetapi, dalam hal ini perlu dibedakan antara barang dan jasa walaupun
keduanya merupakan hasil dari produksi.
Barang mempunyai wujud tertentu dan sifat-sifat tertentu. Di samping itu, di
dalam barang terdapat tenggang waktu antara saat diproduksinya dan saat
dikonsumsinya.
5. Luas Produksi
Jasa adalah hasil kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud dan sifatsifat fisik tertentu. Di samping itu, di dalam jasa tidak terdapat tenggang
waktu antar diproduksinya dan dikonsumsinya.
Contoh jasa antara lain kerja seorang dokter, pelayanan angkutan,
pelayanan pergudangan, dan sebagainya.
Luas produksi merupakan jumlah atau volume hasil produksi yang
seharusnya dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam satu periode.
Oleh karena itu, luas produksi harus direncanakan dan diperhitungkan
dengan cermat karena berdampak pada pencapaian laba maksimal suatu
perusahaan.
5. Luas Produksi
Suatu perusahaan memerlukan sumber daya yang akan dipergunakan untuk
memproduksi produk. Sumber daya tersebut adalah bahan mentah, bahan
penolong, mesin-mesin dan peralatan lain, tenaga kerja, modal serta tanah
untuk lokasi perusahaan. Tiap perusahaan tentu mempunyai jumlah dan jenis
sumber produksi yang berbeda-beda satu dengan yang lain. Jenis dan
jumlah faktor-faktor produksi yang menentukan jenis serta jumlah barangbarang yang dapat dihasilkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Di
samping faktor-faktor produksi yang tersedia, jumlah permintaan akan
menentukan luas produksi yang paling menguntungkan. Dengan demikian,
luas produksi yang optimal akan dipengaruhi atau dibatasi oleh beberapa
faktor, yaitu :
a. Tersedianya bahan dasar.
b. Tersedianya kapasitas mesin-mesin yang dimiliki.
c. Tersedianya tenaga kerja.
d. Batasan permintaan.
e. Tersedianya faktor-faktor produksi yang lain.
5. Luas Produksi
Dalam hubungannya dengan pengertian dan analisis luas produksi ini, yang
penting diketahui adalah pembagian biaya produksi ke dalam biaya tetap dan
biaya variabel. Pembagian ini didasarkan pada hubungannya antara biaya
dengan banyaknya barang yang dihasilkan di dalam jangka waktu yang
pendek.
Disebut biaya tetap adalah biaya secara total tidak berubah dalam rentang
relevan ketika output aktivitasnya berubah, sedangkan biaya variabel yang
secara total bervariasi dalam proporsi langsung dengan perubahan output
aktivitas.
Seringkali dalam perusahaan dikenal biaya campuran, yaitu biaya yang
mengandung biaya tetap mapupun biaya variabel
Biaya
Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam
satuan uang yang telah terjadi atau yang potensial akan terjadi untuk
tujuan tertentu (memperoleh barang atau jasa).
Berdasarkan tendensi perubahannya terhadap aktivitas atau volume
kegiatan, biaya dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu biaya tetap (fixed
cost) dan biaya variabel (variable cost).
Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tidak dipengaruhi oleh volume
kegiatan. Beroperasi atau tidak, biaya ini harus dikeluarkan. Misalnya
biaya sewa, biaya penyusutan, dan lain-lain.
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya tergantung pada volume
kegiatan. Semakin banyak volume kegiatan maka semakin banyak biaya
variabel, namun biaya per unit relatif sama. Misalnya biaya bahan baku.
FC
VC
TC
TC
=
=
=
=
Biaya
Cost (Rp)
TC
TVC
TFC
Quantity (unit)
Biaya
Selain biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC), biaya juga dapat
digolongkan menjadi biaya eksplisit dan biaya implisit.
Biaya eksplisit adalah biaya yang secara nyata dikeluarkan atau biaya
yang dikeluarkan di mana terdapat pembayaran kas.
Misalnya: biaya transportasi, biaya bahan baku, biaya iklan, dan lain-lain.
Biaya implisit adalah biaya yang secara ekonomis harus diperhitungkan
sebagai biaya produksi, meskipun tidak dibayarkan dalam bentuk uang.
Misalnya: biaya tenaga kerja dalam keluarga, biaya bunga atas modal
sendiri, biaya penyusutan peralatan, dan lain-lain.
I = TR - Ceksplisit
= I - Cimplisit
TR
= total penerimaan (Rp)
I
= pendapatan (Rp)
= keuntungan (Rp)
Ceksplisit = biaya eksplisit (Rp)
Cimplisit = biaya implisit (Rp)
TC
= total biaya (Rp)
TC
= Ceksplisit + Cimplisit
TVC
TFC
Loss
Quantity
(unit)
Kurva BEP
BEP produksi
=
(unit)
BEP penerimaan
=
(Rp)
BEP
(Rp/unit)
harga
1
TC
Q
ata
TV
u
1
C
TR
TFC
AVC
P
Keterangan:
TFC = total biaya tetap (Rp)
TVC = total biaya variabel (Rp)
AVC = biaya variabel per unit (Rp/unit)
P
= harga produk (Rp/unit)
Q
= produksi (unit)
TC = total biaya (Rp)
TC = TFC + TVC
TR = total penerimaan (Rp)
TR = P . Q
BEP produksi
Rumus BEP:
TFC
BEP produksi
P =
(unit)
AVC matematika sebagai berikut:
Rumus ini diperoleh dari persamaan
TR = TC
P . Q = TFC + TVC
(P . Q) - TVC = TFC
(P . Q) - (AVC . Q) = TFC
Q (P - AVC) = TFC
TFC
Q = (P AVC)
Keterangan:
TFC
TVC
AVC
P
Q
TC
TR
=
=
=
=
=
=
=
BEP penerimaan
Rumus-rumus BEP:
TFC
TFC
ata
TV
AVC
u
1
1
C
TR
P berikut:
Rumus ini diperoleh dari persamaan
BEP produksi sebagai
BEP penerimaan
=
(Rp)
TFC
(P -
Q =
TFC
. P
AVC)
(P P . Q =
TFC
. P
AVC)
P
(P TR =
AVC)
P
TFC
Keterangan:
Kalikan ruas kiri dan
ruas kanan dengan P
TFC
TVC
AVC
P
Q
TC
TR
=
=
=
=
=
=
=
AV
TR =
1
C
P
BEP harga
Rumus BEP:
BEP
(Rp/unit)
harga
TC
Q
TR = T
P . Q =C
T
CT
P = C
Q
Keterangan:
TC = total biaya (Rp)
TC = TFC + TVC
TFC = total biaya tetap (Rp)
TVC = total biaya variabel (Rp)
TR = total penerimaan (Rp)
TR = P . Q
P
= harga produk (Rp/unit)
Q
= produksi (unit)
5. Luas Produksi
N
o
Skala
usaha
Kecil
Besar
Luas
panen
(ha)
Jumlah
produksi
(ton)
Keb.
Pupuk
(kg)
Keb.
Pestisida
(kg)
Keb.
Tenaga
kerja
(HKO)
Keb.
Benih
(kg)
1.000
30
60
150
220
75
12.000
600
80.000
30.000
4.200
1.000
Pertanyaan:
1.Hitunglah TVC, TFC, TC,
dan penerimaan (TR)!
2.Hitunglah keuntungan ()!
3.Hitunglah BEP harga agar
skala usaha besar tidak
menderita kerugian!
Skala Kecil
5. Luas Produksi
= TVC + TFC
= Rp 310.746.000 + Rp 18.000.000
= Rp 319.746.000
TR
= TR - TC
= PQ . Q
= Rp 11.000/kg x 30 ton x 1.000 kg/1 ton
= Rp 330.000.000 Rp 319.746.000
= Rp 330.000.000
= Rp 10.254.000
Skala Besar
5. Luas Produksi
= Rp 18.000.000
= TVC + TFC
= Rp 6.588.000.000 + Rp 18.000.000
= Rp 6.606.000.000
TR
= TR - TC
= PQ . Q
= Rp 11.000/kg x 600 ton x 1.000 kg/1 ton
= Rp 6.600.000.000 Rp 6.606.000.000
= Rp 6.600.000.000
= (Rp 6.000.000)
6. Tataletak (layout)
Layout atau tataletak/tataruang merupakan cara penempatan fasilitas-fasilitas
yang digunakan oleh perusahaan. Misalnya mesin-mesin, alat-alat produksi,
tempat pembuangan sampah, kamar kecil, dan fasilitas lainnya.
Tujuan dari perencanaan layout adalah untuk mendapatkan susunan tataletak
yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas yang tersedia di dalam perusahaan.
Dengan adanya susunan tataletak yang optimal diharapkan pelaksanaan proses
produksi dapat berjalan dengan efisien dan lancar.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam perencanaan layout adalah:
1) perencanaan produk berupa spesifikasi mengenai produk, seperti manfaat,
fungsi, bentuk, ukuran, kualitas, proses pembuatan, bahan yang diperlukan, dll;
2) menyusun urutan pekerjaan dalam proses produksi (routing); dan
3) menetapkan perlengkapan yang diperlukan dan memilih mesin-mesinnya.
Secara umum,
4 (empat) macam layout, yaitu:
Layoutada
Proses/Layout
Fungsional
(Process Layout/Functional
Layout)
Layout Produk/Layout Garis
(Product Layout/Line Layout)
Layout Kelompok
(Group Layout)
Layout Posisi Tetap
(Fixed Position Layout)
6. Tataletak (layout)
Layout Produk/Layout Garis
(Product Layout/Line Layout)
Pengaturan tata letak fasilitas produksi berdasarkan aliran produk.
Tipe ini sangat populer dan sering digunakan pada pabrik yang menghasilkan
produk secara massal (mass production) dengan tipe produk relatif kecil dan
standar untuk jangka waktu relatif lama.
Pengaturan layout ini adalah dengan urutan operasi dari satu bagian ke bagian
lain hingga produk selesai diproses dengan tujuan untuk mengurangi pemindahan
bahan dan memudahkan pengawasan.
Layout produk cocok untuk proses manufacturing yang terus-menerus.
Biasanya digunakan bagi produksi untuk pasar.
Layout ini biasanya digunakan di pabrik perakitan mobil, lemari pendingin dan
televisi.
6. Tataletak (layout)
Layout Produk/Layout Garis
(Product Layout/Line Layout)
6. Tataletak (layout)
Layout Produk/Layout Garis
(Product Layout/Line Layout)
Layout
garis
terkadang
dimodifikasi sedemikian rupa
sehingga susunannya berubah
menyerupai huruf U.
Pada layout ini, pintu masuk dan
keluarnya material dan produk
jadi pada posisi yang sama.
Layout ini merupakan variasi
bentuk menyerupai huruf U atau
setengah
melingkar
dengan
tujuan agar lebih fleksibel dalam
menambah atau mengurangi
jumlah pekerja apabila terjadi
perubahan jumlah permintaan
produk.
Proses 1
Proses 2
Proses 4
Proses 3
Gambar Layout U
6. Tataletak
(layout)
Layout Proses/Layout
Fungsional
(Process Layout/Functional
Layout)
Mesin dan peralatan yang mempunyai karakter atau fungsi yang sama diletakkan dalam
satu departemen. Misalnya: mesin bubut, mesin drill, dan mesin las.
Layout ini dapat digunakan sebagai suatu tipe yang menyediakan keluwesan output
atau produksi berdasar pesanan, desain produk, dan metode-metode proses
pabrikasinya. Karakteristik yang cocok untuk layout ini adalah untuk proses
manufacturing yang terputus-putus.
Layout ini berkaitan dengan proses produksi dengan volume rendah dan variasi tinggi,
seperti mesin dan peralatan yang dikelompokkan bersama.
Layout ini sangat baik untuk menangani produksi komponen dalam batch kecil (job-lot)
dan untuk memproduksi beragam komponen dalam bentuk dan ukuran yang berbeda.
Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum.
Pesanan akan menghabiskan waktu lebih lama untuk berpindah dalam sistem karena
penjadwalan sangat sulit, penyetelan mesin berubah dan penanganan bahan yang unik.
Peralatan yang memiliki kegunaan umum membutuhkan tenaga kerja terampil.
Persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena adanya ketidakseimbangan
proses produksi sehingga mengakibatkan kebutuhan modal meningkat.
Biasanya digunakan bagi produksi untuk pesanan di mana terdapat banyak pesanan
yang berbeda baik bentuk, kualitas maupun jumlahnya.
6. Tataletak
(layout)
Layout Proses/Layout
Fungsional
(Process Layout/Functional
Layout)
Proses 1
Proses 2
Proses 4
Proses 3
Proses 5
C
Gambar Layout Proses/Layout Fungsional
6. Tataletak (layout)
Layout Kelompok
(Group Layout)
Pengaturan tataletak fasilitas produksi ke dalam departemen tertentu atau
kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan proses operasi
yang sama.
Setiap produk diselesaikan pada daerah tersendiri dengan seluruh urutan
pengerjaan dilakukan pada departemen tersebut.
6. Tataletak (layout)
Layout Kelompok
(Group Layout)
Proses 1
Proses 2
Proses 3
Proses 2
Proses 3
Proses 2
Proses 3
6. Tataletak (layout)
Layout Posisi Tetap
(Fixed Position Layout)
6. Tataletak (layout)
Layout Posisi Tetap
(Fixed Position Layout)
Proses 2
Proses 3
A-B
Proses 1
Proses 6
Proses 4
Proses 5
Ciri-ciri
Layout
proses/fungsio
nal
Layout
produk/gar
is
Layout
kelompok
Layout
posisi
tetap
Volume
produksi
Jenis produk
yang
dihasilkan
Jenis mesin
(teknologi)
yang
digunakan
Keahlian
tenaga kerja
yang
dibutuhkan
Program
Gambarkan!
Studi?Ekonomi Pembangunan
?
?
?
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar
7. Pemilihan Teknologi
Teknologi merupakan sarana untuk melaksanakan tugas ke arah kehidupan
manusia yang semakin baik dan sejahtera. Dapat juga dianggap sebagai
pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
Terdapat dua kategori umum mengenai teknologi, yaitu:
1.Teknologi keras yang diwakili oleh ilmu pengetahuan alam, rekayasa, dan
matematik.
2.Teknologi lunak yang diwakili oleh proses bisnis/agribisnis yang diperlukan
untuk menerjemahkan ide dan konsep menjadi produk-produk yang layak jual.
Teknologi bermanfaat sebagai sarana utama untuk mencapai efektivitas,
efisiensi, dan produktivitas yang tinggi.
Penentuan jenis teknologi sangat berkaitan dengan skala usaha, jenis usaha,
kemampuan modal, kemampuan sumber daya manusia serta kebutuhan dan
keinginan konsumen.
Perlu upaya pengelolaan teknologi yang efektif mulai dari perencanaan
teknologi, pengorganisasian teknologi, pelaksanaan aplikasi teknologi,
pengawasan dan evaluasi aplikasi teknologi serta pengendalian yang
dibutuhkan.
7. Pemilihan Teknologi
Dalam pemanfaatan teknologi diperlukan suatu perencanaan teknologi yang
akan dikembangkan dan diaplikasikan. Ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan antara lain:
1.Jenis bidang usaha dan skala usaha yang dijalankan.
2.Kemampuan pembiayaan pengembangan dan aplikasi teknologi.
3.Kemampuan sumber daya manusia/potensi sumber daya manusia
4.Skala usaha dan tingkat persaingan
5.Budaya, adat, dan kebiasaan masyarakat.
Manajemen teknologi mencakup pengorganisasian sumber daya yang
diperlukan dan mengalokasikannya secara tepat dan efisien. Dengan demikian
diperoleh optimalisasi alokasi dan pengorganisasian yang tepat.
Strategi penerapan bioteknologi dalam agribisnis:
1.Penerapan bioteknologi yang mencakup teknik DNA, rekombinan, transfer
gen, manipulasi dan transfer embrio, regenerasi tanaman.
2.Mengembangkan dan menerapkan penggunaan biofertilizer, biopestisida dan
pelaksanaan manajemen penanganan hama terpadu.
3.Penerapan bioteknologi untuk melakukan diversifikasi pangan.
7. Pemilihan Teknologi
Aktivitas-aktivitas dalam pengelolaan teknologi:
1.Integrasi antara ilmu pengetahuan, rekayasa, dan manajemen dengan aktifitas
penelitian, pengembangan dan manufacturing.
2.Pengembangan teknologi merupakan isu bisnis dan bukan hanya isu teknologi
semata karena teknologi dalam bisnis ditujukan untuk memperbaiki kinerja
bisnis melalui peningkatan produktivitas, efisiensi dan mutu produk.
3.Pengembangan dan aplikasi teknologi sebagai bagian dari strategi bisnis
untuk meningkatkan keunggulan bersaing bisnis tersebut.
4.Peningkatan kinerja sumber daya manusia, teknologi dan aset bisnis lainnya
dengan cara mengoptimalkan fungsi-fungsi teknologi dalam unit bisnis.
Penerapan bioteknologi di bidang produksi dan industri pengolahan hasil
pertanian mempunyai kelebihan dibandingkan dengan penerapan teknologi
konvensional. Kelebihan penerapan bioteknologi adalah:
a.Dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas produk dan memperbaiki
karakteristik tanaman atau hewan sehingga memenuhi selera konsumen.
b.Mempunyai potensi untuk melestarikan sumber daya alam dan meningkatkan
mutu lingkungan dengan memanfaatkan organisme terekayasa genetika untuk
mendegradasi bahan kimia beracun.
7. Pemilihan Teknologi
Peranan teknologi dalam agribisnis:
1.
2.
3.
7. Pemilihan Teknologi
Adanya kesenjangan antara sektor pertanian dengan sektor industri maka
perlu dilakukan pengembangan dan penerapan bioteknologi dalam sektor
agribisnis yang dapat menjembatani kesenjangan tersebut.
Teknologi dalam agribisnis meliputi teknologi pada seluruh subsistem
agribisnis. Teknologi yang mencakup aplikasi dari bioteknologi (bibit unggul),
mekanisasi (alsintan), bikokimia dan teknik kimia (pupuk dan pestisida), teknik
fisika, teknik nuklir, mikro elektrik (sonic bloom), komunikasi dan perhubungan,
geologi dan teknologi lainnya.
Sonic Bloom
Merupakan perangkat elektronik yang mampu menghasilkan bunyi dalam
frekuensi tertentu sehingga mampu merangsang terbukanya stomata daun.
Tujuannya adalah dengan terbukanya stomata daun maka proses penyerapan
CO2 dari udara semakin intensif. Hal ini sangat berguna bagi metabolisme
tanaman. Aplikasi dari sonic bloom juga disertai dengan pemberian nutrisi bagi
tanaman yang dibuat dari rumput laut tanpa bahan kimia sehingga produk
yang dihasilkan ramah lingkungan dan sehat.
Manajemen
1.
Definisi
Manajemen
2. Fungsi-fungsi
Manajemen
3. Alat Manajemen
1. Definisi Manajemen
2. Fungsi-fungsi
Manajemen
3. Alat Manajemen
TERIMA
KASIH
Program Studi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar