Anda di halaman 1dari 15

Tugas Teknologi Informasi

Kemajuan Teknologi Dibidang Bisnis (E-Commerce)

Oleh :
Irvan Dinda Prakoso
1404405080

TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Paper yang berjudul : Kemajuan Teknologi Dibidang
Bisnis (E-Commerce).
Dalam kesempatan ini, kami

mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan

dukungan kepada semua pihak, orang tua yang selalu mendukung kami, teman-teman yang telah
memberikan kritik dan sarannya untuk menyempurnakan paper ini, dan pihak pihak terkait
lainnya yang sudah membantu dalam pembuatan paper ini.
Saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam paper ini. Untuk itu dengan
senang hati kami senantiasa menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun dari para
pembaca. Akhir kata, semoga paper ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jimbaran, 31 Mei 2015

Tim Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................i
BAB I

PENDAHULUAN..............................................................................................

1.1
1.2
1.3

Latar Belakang....................................................................................................
Tujuan..................................................................................................................
Rumusan Masalah...............................................................................................

BAB II
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6

PEMBAHASAN................................................................................................
Sejarah E-commerce............................................................................................
Definisi E-commerce...........................................................................................
Klasifikasi E-commerce......................................................................................
Komponen Utama E-commerce..........................................................................
Pertimbangan Bisnis E-commerce......................................................................
Tinjauan Hukum Indonesia Tentang Transaksielektronik...................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................


3.1
3.2

Kesimpulan.........................................................................................................
Daftar Pustaka.....................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar belakang
Peran Teknologi Informasi dalam bidang ekonomi dan bisnis peranan teknologi informasi

dan komunikasi sangat diperlukan. Dengan adanya internet segala jenis transaksi perdagangan
maupun bisnis dapat dilakukan tanpa perlu beranjak dari meja kerja kita dan tanpa perlu antri
berjamjam di loket-loket pelayanan serta tanpa dibatasi oleh waktu. Kemajuan perkembangan
teknologi informasi lainnya adalah adanya kemudahan dalam melakukan transaksi pembelian
barang secara online melalui internet (e-buy), perdagangan barang secara elektronik (ecommerce), tanpa kita harus ke tempat tujuan. Keunggulan teknologi informasi dan komunikasi
juga dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk mendukung bisnis mereka. Seperti perdagangan
saham secara online (bursa efek), dan lain sebagainya.
Dalam bidang ekonomi peranan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan..
perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut
laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat nontravel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun
2011. Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com,
Google, dan Paypal.
1.2

Tujuan
Paper ini disusun agar pembaca dapat mengerti dan menambah wawasan tentang e-

commerce, pembaca juga bisa mengetahui manfaat serta pentingnya E-commerce, dan Bisnis
Intelegent dalam E-commerce.
1.3
1.
2.

Rumusan Masalah
Apa itu e-commerce ?
Apa manfaat dari e-commerce

3.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Sejarah Electronic Commerce


Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya

Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan
besar, lembaga keungan, dan beberapa perusahaan kecil. Kemudian muncuk Electronik Data
Interchange(EDI), yang berkembang dari transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lain,
Jumlah perusahaan yang ikut serta menjadi besar, mulai dari lembaga keuangan sampai
perusahaan manufaktur, layanan dsb. Aplikasi lain kemudian muncul, memiliki jangkauan dari
perdagangan saham hingga sistem reservasi perjalanan, aplikasi ini disebut aplikasi
telekomunikasi.
Dengan adanya komersial internet di awal tahun 1990-an maka muncul istilah Electronic
Commerce. Alasan bagi pesatnya perkembangan teknologi tersebut karena perkembangan
jaringan, software, meningkatnya persaingan dan berbagai tekanan bisnis.
2.2

Definisi E-commerce
Ecommerce merupakan proses pembelian, penjualan, atau pertukaran barang, jasa dan

informasi melalui jaringan computer termasuk internet. Menurut Kalakota dan Whinston (1997)
istilah e-commerce dapat dilihat dari empat perspektif yang berbeda yaitu (Turban, E., & King,
D., 2002):
1. Bila dilihat dari perspektif komunikasi, e-commerce adalah penyediaan barang, jasa,
informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau elektronik lainnya.
2. Bila dilihat dari perspektif proses bisnis, e-commerce adalah aplikasi dari teknologi
dengan tujuan mengotomatisasi transaksi bisnis dan langkah-langkah dalam
melaksanakan pekerjaan (workflow).
3. Bila dilihat dari perspektif pelayanan, e-commerce adalah sebuah alat yang dapat
memenuhi kebutuhan perusahaan, konsumen, dan manajemen dengan tujuan
meminimalisir biaya pelayanan, meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen,
dan meningkatkan kecepatan pelayanan konsumen.

4. Bila dilihat dari perspektif online, e-commerce memungkinkan dilaksanakannya proses


jual beli produk dan informasi melalui internet dan layanan online lainnya.
Sedangkan, menurut Efraim Turban dan David King terdapat dua perspektif lain yang
dapat digunakan untuk mendefinisikan e-commerce yaitu :
1. Bila dilihat dari perspektif kolaborasi, e-commerce adalah fasilitator yang dapat
digunakan untuk memungkinkan terlaksananya proses kolaborasi pada suatu
organisasi baik antar organisasi maupun inter organisasi.
2. Bila dilihat dari perspektif komunitas, e-commerce merupakan tempat berkumpul bagi
anggota suatu komunitas untuk saling belajar, berinteraksi, bertransaksi dan
2.3

berkolaborasi.
Klasifikasi E-commerce
E-commerce dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa aspek. Berikut ini klasifikasi e-

commerce berdasarkan pada sifat transaksinya yaitu (Turban, E., & King, D., 2002):

Business-to-Business (B2B)
Proses transaksi e-commerce bertipe B2B melibatkan perusahaan atau organisasi
yang dapat bertindak sebagai pembeli atau penjual.
Business-to-Consumer (B2C)
Pada e-commerce Bertipe B2C transaksi terjadi dalam skala kecil sehingga tidak
hanya organisasi tetapi juga individu dapat terlibat pada pelaksanaan transaksi

tersebut. Tipe e-commerce ini biasa disebut dengan e-tailing.


Business-to-Business-to-Consumer (B2B2C)
Pada e-commerce tipe ini, sebuah perusahaan menyediakan produk atau jasa kepada
sebuah perusahaan lainnya. Perusahaan lain tersebut kemudian menyediakan produk

atau jasa kepada inividu yang bertindak sebagai konsumen.


Consumer-to-Business (C2B)
Pada e-commerce tipe ini, pihak inividu menjual barang atau jasanya melalui internet
atau media elektronik lainnya kepada organisasi atau perusahaan yang berperan

sebagai konsumen.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Pada e-commerce tipe ini, konsumen menjual produk atau jasa yang dimilikinya

secara langsung kepada konsumen lainnya.


Mobile Commerce (M-Commerce)
Mobile commerce merupakan salah satu tipe e-commerce dimana transaksi jual beli

dan aktivitas bisnis yang terjadi dilakukan melalui media jaringan tanpa kabel.
Intrabusiness E-commerce

Aktivitas bisnis yang termasuk kedalam intrabusiness e-commerce diantaranya


proses pertukaran barang, jasa atau informasi antar unit dan individu yang terdapat

pada suatu organisasi atau perusahaan.


Business-to-Employees (B2E)
B2E merupakan subset dari kategori intrabusiness e-commerce dimana perusahaan

menyediakan pelayanan, informasi, atau produk pada individu pegawainya.


Collaborative Commerce
Saat individu atau grup melakukan komunikasi atau berkolaborasi secara online,

maka dapat dikatakan bahwa mereka terlibat dalam collaborative commerce.


Non-buseiness E-commerce
Non-business e-commerce merupakan e-commerce yang dilakukan pada organisasi
yang tidak berorientasi untuk mendapatkan keuntungan seperti institusi akademis,

2.4

organisasi keagamaan, organisasi sosial dsb.


E-government
E-government merupakan e-commerce yang dilakukan oleh pemerintah.
Komponen Utama E-commerce
Berikut ini bebereapa komponen utama pada e-commerce:
1. Electronic Data Interchange (EDI)
Electronic Data Interchange (EDI) didefinisikan sebagai pertukaran data komputer antar

berbagai bidang organisasi atas suatu informasi terstruktur dalam format yang standar dan bisa
diolah oleh komputer. EDI merupakan bentuk e-commerce sesuai definisinya, dan telah ada
bentuk yang sama selama lebih dari 20 tahun. Saat ini teknologi dan implementasi EDI sudah
sangat berkembang. Tujuan EDI adalah untuk memfasilitasi perdagangan dengan cara mengikat
bisnis antar partner dagang, EDI meningkatkan proses manual untuk mempertukarkan informasi
dengan bidang bisnis lainnya dalam berbagai cara, misalnya data hanya perlu untuk dimasukkan
satu kali saja, kemudian data tersebut bisa digunakan oleh pihak pengirim barang, manager
kantor, dan lain-lainnya. Hal ini akan menurangi tenaga entry data. Pada dasarnya, data bisa
dikirimkan dengan lebih efisien dengan menggunakan EDI. Komponen utama dari EDI standar
adalah sebagai berikut :
a. Data Element : merupakan potongan data seperti tanggal, harga atau nama
organisasi. Setiap data element diidentifikasikan dengan nomor referensi tertentu
b.

yang berisi judul, keterangan, jenis, nomor, dan panjang minimum/maximum.


Data Segment: dalam suatu baris data disebut dengan segment dan setiap item di
dalam segmen mewakili satu elemen. Misalnya segmen baris pesanan pembelian
terdiri atas nomor barang, keterangan, jumlah, unit pengukuran, dan harga barang.

Setiap segmen memiliki satu identifier, satu data elemet delimiter, element diagrams,
c.

data segmen terminator dan notes.


Transaction Set: suatu transation set merupakan dokumen khusus seperti dokumen
pesanan pembelian. Di dalam transaction set, ada 3 area utama: area header, area

d.

detail dan area summary.


Functional Group: merupakan sekelompok transaction set yang sejenis. Transation
set didalam functional group dikelompokkan berdasarkan functional identifier yang
sama.

Untuk mengirimkan transaksi EDI pada konsumen, diperlukan 4 fungsi dasar: Mapping
elemen dalam suatu database, Extraction atas data yang belum diidentifikasi dari database,
Transalation atas data yang sudah diekstrak ke format EDI, dan Transmisi pesan dalam format
EDI melalui media komunikasi. Berikut ini adalah penjelasan singkat dari masing-masing fungsi
tersebut:
a. Mapping: Merupakan proses identifikasi elemen di dalam database yang diperlukan
untuk membuat pesan dalam format EDI. Mapping adalah pekerjaan yang hanya satu
kali dilakukan pada saat diperlukan transaksi EDI baru. Software EDI tidak bisa
melaksanakan pekerjaan ini.
b. Extraction: Merupakan proses pengumpulan data yang belum diidentifikasi dan
menempatkannya ke dalam format tertentu. Secara umum, data extract dari database
dan dijadikan dalam bentuk flat file. Struktur dari flat file biasanya ditentukan oleh
pembuat translation software.
c. Translation: Untuk mengirimkan pesan keluar, ketika data yang diperlukan masih
dalam bentuk flat file, pembentukan pesan EDI bisa dilakukan menggunakan software
translasi atau formatting. Software translasi akan mengatur data menjadi struktur
tertentu yang sesuai dengan kebutuhan transaksi EDI.
d. Communication: pengiriman/transmisi atas pesan EDI dikendalikan oleh software
komunikasi, yang akan mengatur dan memelihara: nomor telepon partner dagang,
menjalankan automatic dialing dan up/downloading, juga membuat activity log.
Setiap pesan EDI dibungkus dengan amplop khusus yang bertuliskan alamat tujuan,
serta jenis transaksi EDI sebagai header dan error checking codes sebagai tambahan
di bawahnya. Untuk keperluan penerimaan pesan EDI, proses tersebut tinggal dibalik.
2. Digital currency

Digital currency dimaksudkan untuk memungkinkan user untuk memindahkan dananya


secara elektronik dalam lingkungan kerja tertentu. Saat ini, Digital currency dirancang untuk
versi elektronik dari uang kertas, dimana memiliki atribut yang sama dengan media fisik
sebenarnya baik secara anatomis maupun dari segi likuiditasnya. Karakteristik Digital currency
adalah sebagai berikut:
- Mewakili suatu nilai moneter tertentu
- Bisa ditukarkan sebagai alat pembayaran untuk barang dan jasa, mata uang dan koin
serta token lainnya
- Bisa disimpan dan diambil lagi.
- Sulit diduplikasi atau dipalsukan.
Jenis-jenis Digital currency antara lain:
a. Electronic cash
Sistem electronic cash telah terintegrasi sepenuhnya dengan software web browser
untuk memudahkan pembelian barang melalui internet. Sistem electronic cash bisa menunjukkan
saldo terakhir pada user tertentu sesuai permintaan. Electronic cash pada umumnya memerlukan
infrastruktur public key dan mekanisme enkripsi tertentu. Saat ini electronic cash belum
sepopuler pengunaan smart card atau model pembayaran lainnya.
b.

Micropayments
Micropayments adalah pembayaran untuk item dengan nilai relative rendah,

misalnya informasi atau hiburan on-line yang biayanya bervariasi antara 1 cent sampai 10 cent.
Sedangkan Minipayment adalah pembayaran untuk item dengan nilai antara $ 0,25 sampai $ 10.
Ada beberapa skema yang mampu menangani micropayments yaitu: Milicent, eCash,
CyberCoin, Mondex, VisaCash dan NetBill.
3. Electronic Catalogs
Electronic Catalogs (e-catalogs) telah berada pada aplikasi komersil yang dirancang
untuk internet dan merupakan komponen utama dari sistem e-commerce. E-catalogs merupakan
antar muka grafis (Graphical User Interface) yang umumnya berbentuk halaman WWW dimana
menyediakan informasi tentang penwaran produk dan jasa. E-catalogs umumnya mendukung on
line shopping dan kemampuan pemesanan dan pembayaran barang. Suatu web site bias juga
merupakan suatu koleksi catalog, misalnya electronik mall merupakan suatu catalog atas catalog.
Aplikasi e-catalog sebaiknya memiliki karakteristik seperti: bersifat interaktif, maampu
diperbaharui secara dinamis, hypertextuality dan global presence.
4. Intranet Dan Extranet

Umumnya intranet digambarkan hanya sebagai web server di dalam perusahaan


(internal), padahal sebenarnya intranet hanyalah kumpulan web site yang dimiliki oleh suatu
kelompok (biasanya perusahaan) yang bisa diakses hanya oleh anggota kelompok tersebut.
Sedangkan extranet merupakan area tertentu dari intarnet yang bias diakes oleh kelompok di luar
anggota kelompok intanet, tapi dengan otorisasi tertentu.
Fitur intranet standar dalam suatu organisasi memiliki 4 kemamapuan dasar: e-mail, on
line publishing, online searches dan application distribution. Sedangkan extranet memperluas
fitur ini ke partner bisnis jika dimungkinkan. Keuntungan menggunalkan intranet di dalam suatu
organisasi:
- Mempercepat prose bisnis
- Memfasilitasi pertukaran informasi
- Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi.
2.5

Pertimbangan Bisnis E-commerce


Berikut ini hal-hal utama tentang apa yang dibutuhkan sebelum melangkah ke bisinis

dengan menggunakan e-commerce sebagai berikut:


1. Penyiapan Dan Penyimpanan Informasi
Untuk membangun pasar elektronik global, pertama-tama diperlukan penanganan
masalah untuk mendigitalkan informasi yang telah tersedia seperti catalog, buku, film, arsip
dalam berbagai fasilitas kualitas. Data mungkin telah berbentuk digital, tapi harus dalam format
yang sesuai. Aspek ekonomi yang harus dipertimbangkan adalah biaya digitalisasi/mengubah
informasi. Hal berikutnya dibutuhkan mekanisme untuk menyimpan informasi tersebut. Sistem
penyimpanan Electronic Commerce harus mampu menyimpan data dalam jumlah besar dengan
berbagai format dan harus lebih efisien dan efektif untuk mengakses data tersebut.
2.

Jasa Pencarian Informasi


Kemampuan pencarian informasi secara on-line sangat penting untuk membantu para

user mengakses data penting seperti informasi mengenai produk, jasa, konsumen, pemasok dan
agen pemerintah. Jasa pencarian informasi yang dimaksud meliputi: Electronic Catalogs (ecatalogs) dan directories, information filters, search engine dan software agents.
Electronic Catalogs: mengorganisasikan informasi berbasis content yang memungkinkan
pemakai untuk melakukan browsing serta memilih dokumen yang diinginkan. Metode tersebut,
walaupun mudah diimplementasikan, mengasumsikan bahwa dibuat berdasarkan skema
organisasi pada umumnya yang mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan pemakai. information

filters disediakan untuk user agar dapat mengambil dokumen yang diinginkan. Filter ini bisa
berada di sisi workstation user atau bisa juga disisi penyedia jasa. Pengambilan informasi dari
sisi penyedia jasa akan meningkatkan jalur kepadatan jaringan, tapi akan lebih efisien untuk
mengambil sebagian data yang diperlukan dari pada harus mengambil seluruh data lalu dipilih
lagi. Software agent misalnya robots, wanderers, dan spiders bisa mentransfer dan mengalokasi
informasi yang relevan.
3. Electronic Payments
Pada sistem Electronic Commerce diperlukan metode untuk pembayaran biaya
pengiriman data, biaya produksi dan jasa. Electronic Payments terdiri atas mata uang digital
(smart cards dan electronic money) , pembayaran melalui kartu kredit, serta electronic checks.
smart cards telah dibangun dan digunakan oleh berbagai tipe bisnis untuk menyediakan
informasi tertentu seperti shopping preferences dan data lainnya. Ada dua tipe smart cards:
relationship-based smart cards yang memungkinkan transaksi keuangan dilakukan tapi masih
memerlukan penyesuaian rekening di akhir siklus penagihan, dan electronic purses and debit
cards yang menyimpan sejumlah uang yang bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan pelayanan
jasa. Setelah setiap transaksi dilakukan , nilai uangnya akan dikurangi dari electronic purse,
sehingga tidak perlu lagi penyesuaian rekening. electronic money (sering disebut digital cash
atau electronic token) merupakan metode pembayaran secara electronic yang mengemulasikan
pertukaran barang dan jasa dengan mata uang yang sebanding. E-Money haruslah berupa bank
agar terhindar dari resiko kekurangan dana. Metode ini tidak dapat ditukarkan dengan bentuk
lain pembayaran, harus aman dari pencurian, dan harus bisa diakses dari lokasi yang jauh.
Pembelian dengan kartu kredit melibatkan transmisi data terenkripsi melalui jaringan. Masalah
yang akan muncul dengan sistem ini adalah privasi, kecepatan transaksi dan kemaan. electroinic
checks (e-checks) merupakan mekanisme lainnya untuk pembayaran melalui jaringan computer.
Sistem ini dimaksudkan untuk mengemulasikan sistem pemrosesan pembayaran melalui check
kertas. Dalam metode ini, server pihak ketiga bertindak sebagai penyedia jasa penagihan bagi
para user. E-checks memerlukan digital signature dan jasa authentification untuk memproses
secara digital informasi antara pembayar, yang dibayar dan bank.
4. Security Services
Sistem untuk Electronic Commerce harus diamankan dari berbagai ancaman baik dari
dalam maupun dari luar, pencurian informasi berharga dan usaha sabotase. Sistem ini harus

diamankan dengan sistem security yang dirancang khusus seperti authentication of data dan
entitas yang bisa mengakses sistem, pengendalian akses oleh yang tidak berhak, integritas datam
dan nonrepudiation.
5. Connectivity
Pada lingkungan Electronic Commerce saat ini, ada peningkatan jumlah client. User bisa
menggunakan televisi, radio, computer PC, laptop dan telepon selular untuk mengakses
informasi. Sistem Electronic Commerce harus mampu menyesuaikan diri dengan berbagai
aplikasi yang berbeda-beda.
6. Kebijakan Dan Ketentuan Hukum
Ketentuan hukum dalam dunia Electronic Commerce berhubungan dengan hukum di
dunia maya. Ketentuan hukum pada Electronic Commerce yang beraneka ragam seperti
Intellectual Property, Perpajakan, Penegakkan Hukum, dan lain sebagainya sampai saat ini
masih belum jelas pada dunia industri Electronic Commerce saat ini.
2.6

Tinjauan Hukum Indonesia Tentang Transaksielektronik


Kebebasan Informasi Publik, Kebebasan itu tiada yang mutlak, segencar apapun manusia

memperjuangkan kebebasannya, seperti yang dikatakan oleh bebarapa filsuf bahwa there is no
absolute freedom. Demikian pula dengan kebebasan informasi. Kebebasan ( Word to PDF
Converter - Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net informasi public yang kini
kian hangat dibicarakan makin hari makin meluas pokok pembahasannya, apalagi dengan
dikeluarkannya Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik (UU ITE) oleh pemerintah.
Masalahnya adalah, dimanakah batas-batas yang perlu diberikan agar kebebasan informasi ini
dapat dilaksanakan dengan tetap dihormati dan menghormati semua orang? Kebebasan atas
informasi yang kini tengah diupayakan agar diatur dalam perundang-undangan dengan lebih
jelas dan terperinci, merupakan suatu kebebasan yang dijamin oleh konstitusi, sehingga
merupakan suatu constitutional rights sebagaimana dirumuskan dalam pasal 28F Amandemen
kedua UU 1945, yang berbunyi: setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh
informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari,
memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia Amandemen tersebut merupakan penguatan
dan pengulangan atas ketentuan yang persis sama yang telah dirumuskan sebelumnya pada tahun

1999 melalui pasal 14 UU No.39 Tahun 1999. Tujuan utama adanya ketentuan yang sacara tegas
mengatur kebebasan informasi adalah:
a. Mendorong demokrasi dengan memastikan adanya akses publik pada informasi dan
rekaman data dan informasi
b. Meningkatkan akses publik pada data dan informasi,
c. Memastikan agar lembaga mematuhi jangka waktu kadaluarsa,
d. Memaksimalkan kegunaan data dan informasi lembaga.
Di Indonesia, pengaturan mengenai kebebasan informasi public sudah dimuat dalam
pasal-pasal KUHP. Dari beberapa yang ada, diantaranya adalah: ( Word to PDF Converter Unregistered ) http://www.Word-to-PDF-Converter.net Pasal 112 mengenai surat, kabar atau
keterangan yang harus dirahasiakan karena kepentingan negara (pidana penjara selama-lamanya
20 tahun), Pasal 124 mengenai rahasia militer (pidana penjara 15 tahun), Pasal 322 mengenai
rahasia jabatan (pidana penjara selama-lamanya Sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya
Rp.9.000,00), Pasal 323 tentang rahasia perusahaan, Pasal 369 mengenai rahasia pribadi yang
dibuka untuk memeras seseorang (sanksi pidana penjara selama-lamanya 4 tahun), Pasal 430434 mengenai kerahasian surat menyurat melalui kantor pos atau kerahasiaan hubungan melalui
telepon umum (pidana penjara selama-lamanya 2 tahun 8 bulan), Dalam ketentuan diatas sangat
jelas bahwa yang diatur lebih banyak merupakan upaya memberikan informasi daripada
memperoleh informasi. Namun seperti yang kita tahu pada dasarnya inti dapat saja bermacammacam, baik positif maupun negatif. Bahwasanya ketentuan dalam KUHP bermaksud untuk
memberikan perlindungan hukum pada informasi, pemilik informasi, dan mereka yang
mempunyai tanggung jawab untuk memiliki informasi sudahlah jelas. Hal yang perlu dikuatkan
dengan adanya UU untuk memperoleh kebebasan informasi adalah meletakkan landasan hukum
bagi orang yang berkehendak memiliki informasi yang bersifat publik, hal mana berhubungan
erat dengan public accountability suatu lembaga yang merupakan bagian dari good governance,
di mana hal ini juga berlaku bagi Indonesia sebagai Negara yang mengedepankan demokrasi
sebagai landasan berkebangsaannya.

BAB III
KESIMPULAN

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/modul_introduction_e-commerce/d.BAB%20IPengertian%20E-commerce, diakses pada 30 Mei 2015
http://d_ikasari.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8880/Komponen+Utama+e-Commerce ,
diakses pada 30 Mei 2015
http://research.amikom.ac.id/index.php/KIM/article/viewFile/4532/2863
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/06/makalah-e-commerce/
http://www.idnic.net.id
http://www.openSSL.org
http://vially20.wordpress.com/makalah-e-commerce/

Anda mungkin juga menyukai