Sosial
Geografis
PENGERTIAN KOTA
Suatu wilayah dengan wilayah terbangun (buit up area)
yang lebih padat dibandingkan dengan area sekitarnya
Wilayah dimana terdapat konsentrasi penduduk yang
dicerminkan oleh jumlah dan tingkat kepadatan yang lebih
tinggi dibandingkan dengan keadaan di wilayah sekitarnya
Suatu wilayah dimana terdapat kelompok-kelompok sosial
masyarakat yang heterogen (tradisional modern, formal
informal, maju terbelakang, dsb)
Suatu wilayah dengan wilayah terbangun yang lebih padat
Ekonomi
Administrasi
2.1.4 Teori dan konsep dasar geografi kota dan perencanaan kota
Perencanaan Kota atau Manajemen Kota (Caroll, N.D.R., 1993)
Perencanaan kota lebih memperhatikan pada persiapan dan antisipasi
kondisi kota pada masa yang akan datang, dengan titik berat pada aspek
spasial dan tata guna lahan; Manajemen Kota lebih memperhatikan kegiatan
yang akan segera dilakukan dengan titik berat pada aspek intervensi dan
pelayanan publik yang akan berimplikasi pada kondisi kota secara keseluruhan
2.2 Perkotaan
2.2.1 Tata guna lahan perkotaan
Urban sprawl
H. Hoyt (1939)
Settlements in wedge-shaped pattern
instead of rings, due to rent pattern
High rent residential areas strategic,
accessible, best location, comfortable
Kota kota dunia dengan kualitas hidup yang baik, pada umumnya menerapkan
konsep transit-oriented development (TOD) konsep dimana sistem transportasi
merupakan tulang punggung utama pembentuk struktur kota. Pada konsep ini
simpul transportasi terintegrasi dengan pusat pusat aktivitias serta konektivitas
antar moda diprioritaskan. Sebagai dampak langsungnya, masyarakat pada
umumnya dapat mengandalkan penggunaan moda transportasi publik
dibandingkan milik sendiri sehingga dapat mengatasi kemacetan.
keahlian) dan sebatas pada perbaikan struktur yang ada di dalam komunitas;
daripada berupaya menggantikan dengan struktur yang baru. Secara singkat,
pengembangan komunitas ditekankan pada transfer know-how
o Pendekatan melalui konflik pada dasarnya berupaya mempertemukan dan
memunculkan permasalahan yang ada di tengah masyarakat agar debat dan
dan diskusi atas permasalahan tersebut dilakukan. Di dalam pengembangan
masyarakat, dimungkinkan pula keberadaan pihak ketiga sebagai fasilitator
resolusi konflik.
Konsep kunci: community organizing, leadership, organizational development,
kerjasama antar organisasi
Konsep pengembangan kapasitas komunitas (Chaskin 2001)
2.4.3 Isu kesehatan dan lingkungan perkotaan
Millennium Development Goals di bidang kesehatan dan keterkaitannya dengan
perencanaan kota:
o Peningkatan kualitas hidup di kawasan padat penduduk, termasuk di dalamnya
slum upgrading
o Isu penyediaan fasilitas kesehatan perkotaan.
Isu isu lingkungan perkotaan
o Kota sebagai sumber emisi yang memperparah kejadian perubahan iklim
perlunya mitigasi perubahan iklim (berbeda dengan mitigasi pada konteks
bencan), yang dimaksud ialah usaha pengurangan emisi gas rumah kaca yang
dihasilkan berbagai kegiatan di perkotaan; misalnya usaha mitigasi di sektor
transportasi, industri, persampahan, bangunan, dll.
o Kota sebagai area yang akan terpapar dampak dari perubahan iklim perlunya
adaptasi perubahan iklim, yang dimaksud ialah usaha untuk mengurangi
dampak negatif yang mungkin terjadi pada suatu kota; misalnya usaha untuk
mengatur perumahan di tepi pantai agar tidak terpapar kenaikan muka air laut,
dll (dalam hal ini, adaptasi perubahan iklim sangat beririsan dengan konsep
mitigasi pada manajemen bencana).
o Pencemaran udara, air, dan tanah di kawasan perkotaan.
2.4.5 Masa depan perkotaan
Tantangan dan implikasi masa depan perkotaan (Devas dan Rakodi, 1992):
o Pertumbuhan kota yang sangat pesat
o Implikasi pertumbuhan kota terhadap kebutuhan prasarana dan sarana
perkotaan
o Mengapa pertumbuhan kota-kota terus berlanjut ?
o Apakah pertumbuhan kota-kota sesuatu yang baik atau buruk ?
o Dapatkah pertumbuhan perkotaan dikendalikan ?
o Apa dan bagaimana pemerintah melakukan intervensi dalam pembangunan
perkotaan?
Tantangan akibat pertumbuhan penduduk di perkotaan yang terus berlanjut