1. Pengertian
Trauma kepala adalah cedera/ trauma langsung atau tidak langsung
mengenai kepala yang dapat menyebabkan fraktur pada tulang tengkorak dan
cedera pada jaringan lunak yang dapat berupa kontusio, edema, hemorargic,
laserasi dengan derajat yang bervariasi tergantung pada luas daerah trauma.
2. Etiologi
Cedera kepala disebabkan oleh deselerasi, akselerasi atau efek rotasi akibat
pukulan pada kepala. Mekanisme ini dapat menimbulkan hilangnya kesadaran
yang disertai oleh kerusakan otak ataupun tanpa disertai kerusakan otak.
3. Tipe Trauma Kepala
a. Trauma Kepala Terbuka
Trauma kepala jenis ini dapat menyebabkan fraktur tulang tengkorak,
laserasi duramater ataupun kerusakan otak. Kerusakan otak dapat terjadi
akibat patah tulang tengkorak yang menusuk otak, akibat pukulan benda
tajam/ benda tumpul/ tembakan.
Macam cedera kepala terbuka
1. Fraktur linear didaerah temporal;
40
5. Fraktur
pada
os
petrossus;
dapat
berbentuk
longitudinal
dan
telinga ).
41
4. Patofisiologi
Otak dapat berfungsi dengan baik apabila kebutuhan oksigen dan glukosa
dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel syaraf hampir
seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen
sehingga apabila terjadi penurunan aliran darah ke otak walaupun hanya
sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi otak.
Demikian pula dengan kebutuhan glukosa sebagai bahan bakar utama pada
metabolisme otak, tidak boleh kurang dari 20 mg % karena akan
mengakibatkan koma. Kebutuhan glukosa otak sebanyak 25% dari seluruh
kebutuhan tubuh, sehingga apabila kadar glukosa plasma turun sampai 70%
akan tejadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral.
Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan
oksigen melalui proses metabolik anaerob, yang dapat menyebabkan dilatasi
pembuluh darah. Mekanisme ini dimaksud untuk memenuhi kebutuhan
oksigen otak. Pada kontusio berat akan terjadi penimbunan asam laktat akibat
metabolisme anaerob. Hal ini menyebabkan timbulnya metabolik asidosis.
Dalam keadaan normal aliran darah darah cerebral ( CBF ) adalah
50 60 ml/menit/ 100 gr jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac
output.
Trauma kepala dapat mempengaruhi/ menyebabkan perubahan fungsi dari
kardiovaskuler
respiratori,
metabolisme,
gastrointestinal,
psikologis
Trauma Kepala
42
Konkusi
Muntah
Kejang
6. Asuhan keperawatan
a. Pengkajian
Aktivitas Istirahat
Gejala
Tanda
Sirkulasi
Gejala
Integritas Ego
Trauma Kepala
43
Gejala
Tanda
Eliminasi
Gejala
Makanan/ cairan
Gejala
Tanda
Neurosensori
Gejala
Tanda
:-
status
mental
konsentrasi,pemecahan
orientasi,
masalah,
perhatian,
pengaruh
emosi/
Kehilangan
penginderaan
seperti
pengecapan,
Nyeri/ kenyamanan
Gejala
Trauma Kepala
44
Tanda
Pernapasan
Tanda
Keamanan
Tanda
:-
Fraktur/ dislokasi
Gangguan penglihatan
Interaksi Sosial
Tanda
disartria, anomia
b. Pemeriksaan Diagnostik
CT Scan ( dengan/ tanpa kontras ), untuk mengidentifikasi adanya
hemorragik, menentukan ukuran ventrikuler, pergeseran jaringan otak.
Catatan : pemeriksaan berulang mungkin perlu karena pada iskemia/
infark mungkin tidak terdeteksi dalam 24 72 jam pascatrauma.
MRI, sama dengan CT Scan
Angiografi Serebral, untuk menunjukkan abnormalitas sirkulasi otak,
seperti pergeseran jaringan otak
EEG, melihat perkembangan gelombang otak patologis
Sinar X, mendeteksi adanya fraktur, fragmen tulang
Trauma Kepala
45
Kriteria Evaluasi :
# Pola napas dalam batas normal, irama teratur
# Bunyi napas normal, tidak ada stridor, ronchi, wheezing
# Tidak ada pernapasan cuping hidung
# Nilai analisa gas darah arteri dalam batas normal :
-
pH
: 7,35 7, 45
PaO2
PaCO2 : 35 45 mmHg
HCO3
: 22 - 26 mEq/L
BE
: -2,5 - +2,5
Saturasi O2
: 95 98 %
Intervensi :
1. Kaji kecepatan, kedalaman, frekuensi, irama dan bunyi napas.
2. Atur posisi pasien dengan posisi semifowler ( 15 0 450 ).
Trauma Kepala
46
terjadinya
peningkatan
TIK
berhubungan
dengan
Kriteria Evaluasi
Kriteria Evaluasi
# Asupan- haluaran seimbang yaitu asupan cairan selama 24 jam 1-2 liter,
dan haluaran urin 1-2 cc/KgBB/jam
# Turgor kulit baik
# Nilai elektrolit tubuh normal
Trauma Kepala
47
Intervensi
Kalsium 9 11 mg%
Fosfat 3 4 mg%
Kriteria Evaluasi
# BB pasien normal
# Tidak ada tanda tanda malnutrisi
# Nilai hasil Lab normal :
Intervensi
Trauma Kepala
48
49
50
Kriteria Evaluasi
Kriteria Evaluasi
51
Kriteria Evaluasi
Kriteria Evaluasi
Trauma Kepala
52
Potensial
terjadi
gangguan
pola
eliminasi
bowel,
konstipasi
Kriteria Evaluasi
penanganannya
Trauma Kepala
53
DAFTAR PUSTAKA
Trauma Kepala
54
DI SUSUN OLEH
55