Anda di halaman 1dari 2

1.

LANDASAN TEORI
Analisis gravimetri ini merupakan salah satu teknik analisis kuantitatif yang menggunakan gravi /
berat. Pada dasarnya, gravimetri dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu penguapan, elektrolisis dan
pengendapan. Salah satu contoh penguapan metode gravimetri adalah dalam penentuan air / hidrat
dalam Barium klorida dengan cara menghilangkan semua hidrat kristal di atas suhu 100oC (Anonim,
http://duniainikecil.wordpress.com). Teknik ini diawali dengan penimbangan sampel lalu dilakukan
pelarutan dan pengendapan pada larutan tersebut dengan pereaksi pengendap kemudian dilakukan
penyaringan endapan yang terbentuk. Kemudian endapan yang telah disaring diabukan dengan
pembakar suhu tinggi seperti meker dean tanur dan diakhiri dengan penimbangan sampai diapatkan
bobot tetap (Nur, http://r3xr4ptor.wordpress.com).
Langkah pengukuran pada gravimetri adalah pengukuran berat. Analit secara fisik dipisahkan dari
semua komponen lainnya maupun dengan solvennya. Persyaratan yang harus dipenuhi agar
garvimetri dapat berhasil ialah terdiri dari proses pemisahan yang harus cukup sempurna sehingga
kualitas analit yang tidak mengendap secara analit tidak ditentukan dan zat yang ditimbang harus
mempunyai susunan tertentu dan harus murni atau mendekati murni. Jika tidak demikian hasil yang
akan diperoleh akan salah. Pada umumnya dua hal yang perlu diingat pada penentuan faktor
garvimetri; yaitu berat molekul analit yang merupakan pembilang dan berat zat yang ditimbang yang
merupakan penyebut (Underwood, 1993).
Hal yang perlu diperhatikan dalam analisis penentuan kadar zat berdasarkan pengukuran berat analit
atau senyawa yang mengandung analit dapat dilakukan dengan :
* Metode pengendapan
Isolasi endapan sukar larut dari suatu komposisi yang tak diketahui
* Metode penguapan
Larutan yang mengandung analit diuapkan, ditimbang dan kehilangan berat dihitung.
(Gusdinar, 1998)
Setelah didapat endapan, endapan dipisahkan dan dikeringkan melalui proses pemijaran. Pemijaran
adalah proses pemanasan endapan yang dilakukan bersama dengan kertas saring. Pemijaran
dilakukan pada suhu yang cukup panas sehingga diperoleh endapan kering yang dapat di timbang.
Suhu dan lamanya pemijaran tergantung sifat-sifat endapan (Anonim, http://en.wikipedia.org)
Gambar ASLEP Lunar Gravimeter (Anonim, http://soschem.com)

1. PEMBAHASAN
Analisis gravimetri adalah suatu cara analisis kuantitatif yang dilakukan dengan menimbang endapan
sampel yang telah dianalisis, sehingga didapat rumus molekul zat dengan benar. Langkah-langkah
yang umum dilakukan dalam analisis gravimetri adalah melarutkan cuplikan zat dengan larutan
pelarut yang sesuai dan ditambahkan zat pengendap. Endapan yang terbentuk disaring, dicuci,
dikeringkan, dipijarkan lalu ditimbang setelah dingin.
Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa.
Dalam percobaan ini digunakan senyawa BaCl2.XH2O sebagai sampel yang akan dibuktikan berat Xnya melalui analisis garvimetri. Senyawa ini masih mengandung air, sehingga untuk menentukan X
atau kadar air yang sesungguhnya, perlu dilakukan pemijaran atau pengeringan. Pemijaran pada
suhu tinggi diperlukan untuk menghilangkan air secara sempurna. Senyawa BaCl2 dan kristal air

berikatan secara kovalen sehingga diperlukan energi yang besar untuk memisahkan ikatannya. Oleh
karena itu, diperlukan suhu yang tinggi untuk membebaskan molekul air agar dapat menguap dan
bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida (karbon dihasilkan dari pembakaran), sehingga
pada akhirnya kandungan air akan habis menguap dan yang tersisa adalah endapan murni BaCl2.
Senyawa ini sangat reaktif terhadap air, sehingga harus ditempatkan dalam wadah tertutup agar tidak
bereaksi dengan udara.
Percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan prosedur. Berdasarkan hasil timbang BaCl2 setelah
pemijaran didapatkan hasil 1.25 g. Setelah dibandingkan dengan berat awal sampel maka didapatkan
X sebesar 2.3 molekul. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan jumlah mol air kristal secara teori,
berat teori adalah 2 mol. Diduga kesalahan terjadi karena pada saat pemanasan suhu yang diberikan
kurang maksimal sehingga tidak mampu melepas semua molekul H2O atau pada saat pendinginan di
eksikator, ada udara yang bereaksi dengan senyawa BaCl2.

Anda mungkin juga menyukai