Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN


SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

BERANDA
ORGANISASI
KEBIJAKAN PENYULUHAN
MATERI PENYULUHAN
MATERI SPESIFIK LOKALITA
DISEMINASI TEKNOLOGI PERTANIAN

MATERI PENYULUHAN >> TANAMAN PANGAN

Penyakit Hawar, Bercak Daun, dan Bercak Biji Ungu


(Cercospora kikuchii) Pada Tanaman Kedelai

Sumber Gambar: www.google.com

Kedelai banyak digunakan untuk industri pangan, antara lain tahu dan tempe yang telah
menjadi menu utama sebagian besar masyarakat Indonesia. Untuk menekan volume import
yang terus membengkak diperlukan upaya percepatan peningkatan produksi kedelai yaitu
dengan pengembangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai. PTT kedelai adalah
suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan
pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama
petani.
Komponen teknologi yang diterapkan dalam PTT dikelompokan ke dalam teknologi dasar dan
pilihan. Komponen teknologi dasar sangat dianjurkan untuk diterapkan di semua areal
pertanaman kedelai. Penerapan komponen teknolgi pilihan disesuaikan kondisi, kemauan
dan kemampuan petani setempat.
Komponen teknologi dasar meliputi: 1) varietas unggul baru; 2) benih bermutu dan berlabel;
3) pembuatan saluran drainase; 4) pengaturan pupolasi tanam; 5) pengendalian OPT
(organism pengganggu tanaman) secara terpadu.
Komponen teknologi pilihan meliputi: 1) penyiapan lahan; 2) pemupukan sesuai kebutuhan
tanaman; 3) pemberian pupuk organik; 4) amelioran pada lahan kering masam; 5)
pengairan pada periode kritis; 6) panen dan pasca panen.
Pengendalian OPT Terpadu
Pengedalian OPT secara terpadu masuk dalam kelompok teknologi dasar dalam PTT kedelai.
OPT terdiri dari kelompok hama dan penyebab penyakit. Organisme hama dapat berbentuk
lalat, kutu/tungau/kumbang, ulat dan kepik. Orginsme penyebab penyakit terdiri dari
golongan jamur, bakteri dan virus. Cercospora kikuchii adalah salah satu organisme
pengganggu tanaman (OPT) dari kelompok penyebab penyakit dan masuk dalam golongan

jamur yang dalam pengendaliannya juga memerlukan keterpaduan.


Pengendalian OPT terpadu adalah suatu cara pendekatan atau cara pengendalian hama dan
penyakit yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efesiensi ekonomi dalam rangka
pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang berkelanjutan.
Prinsip operasional pengendalian OPT terpadu adalah 1) Budidaya tanaman sehat, 2)
Pelestarian musuh alami, 3) Pemantauan ekosistem secara rutin dan menyeluruh, 4) Petani
sebagai ahli Pengendalian OPT artinya petani mempunyai keterampilan dalam pengendalian
ekosistem serta mampu menetapkan keputusan pengendalian hama/penyakit secara tepat.
Kunci utama pengendalian OPT adalah kepekaan, ketelitian, dan kedisplinan melakukan
pemantauan perkembangan hama/penyakit.
Penyakit merupakan keadaan yang abnormal dari fungsi fisiologis tanaman yang disebabkan
karena tanaman kekurangan atau kelebihan nutrisi dan serangan bakteri/jamur/ virus. Pada
Tanaman kedelai, 95% penyakit yang umum ditemukan disebabkan oleh jamur, disusul
bakteri dan virus. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam mengendalikan penyakit
tanaman adalah : 1) menentukan jenis penyakit berdasarkan gejalanya, 2) mengamati
intensitas/persentasi serangan dan seberannya, 3) menentukan kelayakan pengendalian
dengan mengingat keparahan penyakit, cara pengendalian, bahan dan biaya pengendalian.
Penyakit hawar, bercak daun dan bercak biji ungu adalah salah satu penyakit pada tanaman
kedelai yang disebabkan oleh jamur Cercospora kikuchii yang memerlukan pengendalian
secara terpadu agar hasilnya efektif. Untuk itu perlu diketahui hal-hal sbb: 1) gejala
serangan; 2) siklus penyakit dan epidemiologi; 3) pengendalian yang sesuai
Gejala Serangan
Jamur Cercospora kikuchii menyerang batang, polong dengan kondisi sulit dikenali, sehingga
pada polong yang normal mungkin bijinya sudah terinfeksi. Gejala awal pada daun timbul
saat pengisian biji dengan kenampakan warna ungu muda yang selanjutnya menjadi kasar,
kaku, dan berwarna ungu kemerahan. Bercak berbentuk menyudut sampai tidak beraturan
dengan ukuran yang beragam dari sebuah titik sebesar jarum sampai 10 mm dan menyatu
menjadi bercak yang lebih besar. Gejala mudah diamati pada biji yang terserang yaitu
timbul bercak berwarna ungu. Biji mengalami diskolorasi dengan warna yang bervariasi dari
merah muda atau ungu pucat sampai ungu tua dan berbentuk titik sampai tidak beraturan
dan membesar.
Siklus Penyakit dan Epidemiologi
Cercospora kikuchii bersporulasi melimpah pada suhu 23-27 C dalam waktu 3-5 hari pada
jaringan terinfeksi, termasuk biji. Penyakit ini tidak menurunkan hasil secara langsung akan
tetapi mampu menurunkan kualitas biji dengan adanya bercak ungu yang kadang-kadang
mencapai 50% permukaan biji.
Inokulum pertama dari biji atau jaringan tanaman terinfeksi yang berasal dari pertanaman
sebelumnya. Di lapangan dengan temperatur 28-30 C disertai kelembaban tinggi cukup
lama akan memacu perkembangan penyakit bercak dan hawar daun. Di ruangan dengan
kelembaban tinggi, infeksi penyakit maksimum terjadi dalam kondisi bergantian antara 12
jam terang dan gelap pada suhu 20-24 C. Infeksi penyakit meningkat dengan bertambah
panjangnya periode embun dan pada varietas yang berumur pendek penyakit akan lebih
parah.

Pengendalian
? Mengusahakan tanaman selalu sehat
? Menanam benih berkualitas dan bebas patogen
? Perawatan benih dengan fungisida
? Aplikasi fungisida sistemik
.
Sumber : 1) Hama, penyakit dan masalah Hara tanaman kedelai, .Badan Litbang
pertanian.2011,.
2) Panduan Umum Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai, Balai Penelitian Tanaman Kacangkacangan dan Umbi-umbian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Badan
Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007
Penulis : Marwati (Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan PPSDMP, Kementan)
Tanggal Artikel : 16-12-2013
Dibaca: 246 x
Printer-friendly Version

ARTIKEL TERKAIT
1.
2.
3.
4.

Teknologi Pengolahan Jagung Berpeluang Meningkatkan Nilai Tambah


Talas Dan Cara Membudidayakannya
Teknologi Budidaya Ubi Kayu
Budidaya Garut (marantha Arundinaceae)

2014
Pusat Penyuluhan Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian
Jl. Harsono RM No.3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, Telp/Fax:021-7804386

Anda mungkin juga menyukai