Oleh :
Kelompok 1 :
D-IV Keperawatan Tingkat 1 Semester 2
(P07120214013)
(P07120214021)
(P07120214022)
(P07120214040)
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
A. Pengertian Sel
Sel merupakan unit terkecil di dalam tubuh manusia. Struktur sel yaitu:
1. Membran Sel
Sedangkan protein yang ada dan menembus kedua lapis lipid disebut
protein intrinsik yang bersifat hidrofobik. Membran sel bersifat semi
permiabel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma ada dalam dua bentuk yang dipengaruhi kandungan air
yaitu fase Sol yang padat dan Fase Gel (cair). Sitoplasma merupakan
tempat untuk organel-organel sel melekat dan tempat untuk
melangsungkan metabolisme sel serta aktivitas organel sel lainnya.
3. Organel Sel
Ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas,
retikulum endoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom,
peroksisom, mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan
sentrosom.
a. Mitokondria
Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas
membawa ATP ke daerah-daerah yang memerlukan energi.
mitokondria tersusun atas 2 sistem membran yaitu membran dalam
dan membran luar. Membran dalam membentuk tonjolan-tonjolan
ke arah dalam (membran krista) untuk memperluas bidang
penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein,
lemak, enzim sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan
sintesis enzim-enzim respirasi secara otonom. untuk melintasi
membran mitokondria memerlukan mekanisme transpor aktif.
Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung respirasi
untuk menghasilkan energi.
b. Peroksisom (badan mikro)
Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular.
Peroksisom mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam
produksi peroksida hidrogen (H2O2).Fungsi peroksisom yaitu
penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2 menjadI H2O
+ O2.
c. Mikrotubulus
Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan
benang-benang spindel.
d. Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah penanggung jawab seluruh gerakan di dalam
sel
e.
Nukleus
Nukleus adalah inti sel. Inti sel berhubungan dengan kandungan
DNA. Volume nukleus betambah seiring dengan peningkatan
menyimpan
fospolipid,
glikolipid
dan
steroid,
dalam
kegiatan
mencerna.
Ia
berfungsi
sebagai
autofagosom.
j. Sentrosom
Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada
saat reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol
tersusun
atas
benang-benang
tubulin
atau
dibentuk
oleh
saat kita mengalami pembongkaran (bagi yang hidup tdk sehat) &
penumpukkan ulang kalsium (bagi yang hidup sehat). Proses
pembongkaran
inilah
yang
menyebabkan
tulang
menderita
osteoporosis.
Proses regenerasi dominant mulai usisa anak-anak sampai kira-kira
30 th, kemudian setelah itu proses degenerasilah yang paling
dominant. Namun pada dasarnya Proses regenerasi (pembentukkan) &
degenerasi (perusakkan) sel akan selalu terjadi dalam tubuh kita.
2. Hiperplasia dan Hipertropi
a. Hiperplasia
Hiperplasia merupakan suatu kondisi membesarnya alat
tubuh/organ tubuh karena pembentukan atau tumbuhnya sel-sel
baru (Saleh, 1973). Sama halnya dengan atrofi, terdapat dua
jenis hyperplasia, yaitu hyperplasia fisiologis dan patologis.
Contoh yang sering kita temukan pada kasus hyperplasia
fisiologis yaitu bertambah besarnya payudara wanita ketika
memasuki masa pubertas. Sedangkan hyperplasia patologis
sering kita temukan pada serviks uterus yang dapat
mengakibatkan kanker serviks.
b. Hipertropi
kronis
pada
jaringan.
Dengan
mengalami
kerusakan
menjadi
ireversibel,
dan
sel
akan
dan
sitoplasma
menjadi
keruh
(cloudy
2. Degenerasi Hidropik
Stroma vili korialis yang avaskuler menyebabkan
terganggunya metabolisme dan oksidasi sel. Fungsi
membran sel yang terganggu mengakibatkan cairan
tertimbun di sitoplasma sel. Kematian sel stroma villi
korealis yang terjadi mengakibatkan isi sel keluar,
sehingga villi menggelembung.Gelembung ini secara
makroskopis terlihat seperti anggur (gelembung mola)
sehingga disebut sebagai kelainan Mola Hidratosa
3. Degenerasi Hialin
Koagulasi protein dalam sel memberikan gambaran
suatu masa homogen yang jernih berwarna merah
muda.Sering ditemukan pada glomerulus ginjal dan
mioma uteri.
Dapat terjadi bila aliran arteri atau aliran vena dihalangi oleh
penyakit vaskuler atau bekuan didalam lumen.
b.
c.
Faktor fisik
a.
Trauma
Trauma mekanik dapat menyebabkan sedikit pergeseran tapi
nyata, pada organisasi organel intrasel atau pada keadaa lain yang
ekstrem, dapat merusak sel secara keseluruhan.
b.
Suhu rendah
Suhu rendah mengakibatkan vasokontriksi dan mengacaukan
perbekalan darah untuk sel. Jejas pada pengaturan vasomotor
dapat disertai vasodilatasi, bendungan aliran darah dan kadangkadang pembekuan intravaskular. Bila suhu menjadi cukup
rendah aliran intrasel akan mengalami kristalisasi.
c.
Suhu Tinggi
Suhu tinggi yag merusak dapat membakar jaringan, tetapi jauh
sebelum titik bakar ini dicapai, suhu yang meningkat berakibat
jejas
dengan
akibat
hipermetabolisme.
Hipermetabolisme
Radiasi
Kontak dengan radiasi secara fantastis dapat menyebabkan jejas,
baik akibat ionisasi langsung senyawa kimia yang dikandung
dalam sel maupun karena ionisasi air sel yang menghasilkan
radikal panas bebas yang secara sekunder bereaksi dengan
komponen intrasel. Tenaga radiasi juga menyebabkan berbagai
mutasi yang dapat menjejas atau membunuh sel.
e.
Tenaga Listrik
Tenaga listrik memancarkan panas bila melewati tubuh dan oleh
karena itu dapat menyebabkan luka bakar dan dapat mengganggu
jalur konduksi saraf dan berakibat kematian karena aritmi
jantung.
3.
b.
4.
5. Reaksi imunologik,
Reaksi imun sering di kenal sebagai penyebeb kerusakan dan penyakit
pada sel. Antigen penyulut dapat eksogen maupun endogen. Antigen
endogen (misal antigen sel) menyebabkan penyakit autoimun.
6. Kekacauan genetik
Keracunan
genetik
misalnya
mutasi
dapat
menyebabkan
Penuaan
Penuaan dan kematian sel merupakan akibat penentuan progresif
selama jangka waktu hidup sel dengan informasi genitik yang tidak
sesuai akan menghalangi fungsi normal sel. Dapat berupa penimbunan
progresif perubahan-perubahan struktur dan fungsi selama bertahuntahun yang mengakibatkan kematian sel atau setidak-tidaknya
1. Kekurangan ATP
Berkurangnya sintesis ATP adalah frekuensi yang diikuti oleh hipoksik
(kekurangan O2) dan jejas kimia (racun). ATP diproduksi dengan cara
phosphorilasi oksidative yang merubah ADP menjadi ATP dari hasil
reaksi reduksi O2 dengan transfer elektron di mitokondria. Atau
dengan glycolyticpathway dimana produksi ATP tanpa menggunakan O2
dengan menghidrolisis glikogen ataupun glukosa darah.
zat
terlalur
sodium
diikuti
isosmotik
air,
nukleotida purine.
Glikolisis anaerob meningkat karena penurunan ATP dan diikuti meningkatnya
adenosine monophosphat
(AMP)
yang
menstimulasi
enzim
menurunkan ph intraselular.
Penurunan ph intraselular dan level ATP menyebabkan ribosom
lepas dari retikulum endoplasma kasar dan polysome berpisah menjadi
monosome, dengan menghasilkan reduksi dari sintesis protein.
2. Kerusakan Mitokondria
Mitokondria dapat rusak oleh karena meningkatnya kalsium
sitosolik, oksidative stress, danlipid peroxidasi.Kerusakan mitokondria
sering dihasilkan dalam pembentukan high-conductance chanel, yang juga
disebut mitochondrial permeability transition (MPT) di innermembran.
phospholipase
(memecah
membrane
(kerusakanmembrane
dan
protein
plasma),
sitoskeleton),
protease
endonuclease
(fragmentasi DNA dan kromatin). Dan seperti yang telah diuraikan sebelumnya
bahwa peningkatan kalsium sitosol pula dapat menyebabkan meningkatnya
permeabilitas membrane mitokondria dan menginisiasi apoptosis.
4. Akumulasi Oksigen Radikal Bebas
Reactive oxygen species merupakan oksigen yang terbentuk dari hasil reduksi
pada respirasi di mitokondria yang merupakan radikal bebas, yang mana
dapat merusak lipid, protein, asam nukleat dengan cara berikatan dengan
salah satu molekul diatas yang menyebabkan disfungsi dalam salah satu
komponen tenting selular. Kondisi yang terjadi bersamaan dengan keadaan
patologi, dimana terjadi ketidakseimbangan antara free-radical
generating dan defense systemdisebut oxidative stress. Hal ini
dikarenakan oleh :
1. Penyerapan energy radiasi (contoh ultraviolet, sinar x)
2. Metabolism enzymatic dari exogenous chemical atau obatobatan.
3. Reaksi oksidasi-reduksi yang terjadi selama proses metabolism
normal.
4. Transisi metal
5. Nitric oxide (NO)
pada
protein.
Menyebabkan
agen
fisik
serta
kimia.
Mekanisme
dari
membrane.
Hal
ini
juga
mengakibatkan
catabolic
product
yang
menyebabkan
perubahan
membengkak,
tetapi
tidak
terbukti
ada
kebocoran
Jejas Reversible
gambaran
dapat
dikenali
di dalam mikroskopcahaya
bahan-bahan
kimia
penyebab
kanker
adalah
mengikat
DNA
dan
ikatan
inilah
yang
kemudian
Mutasi.
Semakin
lama
seseorang
mengkonsumsi
menyebabkan
hiperplasia
glandularis
kistika
terjadinya
berada
pada
resiko
tinggi
menderita
hiperplasia
estrogen
dan
progesteron
mengatur
perubahan
3. Metaplasia
Metaplasia adalah perubahan sementara dari sel dewasa
menjadi
sel
dewasa
yang
lain.
Metaplasia
juga
dapat
keadaan
ini:
esofagitis
Kimiawi
dan
esofagitis
Barret,
kerusakan
pada
lapisan
dapat
besar
penderita
fibrous
dysplasia
telah
terdiagnosis sejak remaja atau awal masa dewasa. Kondisi ini dapat
menyerang tulang di bagian tubuh manapun, tapi yang paling
sering terjadi pada tulang paha, tulang kering, tulang pinggul,
tulang iga, tulang tengkorak, tulang wajah dan tulang lengan atas.
Fibrous dysplasia menyerang sejak bayi berada dalam
kandungan dan perkembangannya seringkali dikaitkan dengan
mutasi genetik pada sel-sel yang menghasilkan tulang. Tapi hingga
kini tak ada yang tahu penyebab mutasi genetik tersebut, hanya
saja fibrous dysplasia bukanlah penyakit keturunan.
Fibrous dysplasia takkan menimbulkan gejala tertentu,
terutama jika kondisinya terbilang ringan. Kalaupun ada, gejalagejala itu biasanya baru muncul ketika penderita menginjak remaja
atau berusia 20-an tahun.
woven bone
akan
neurologis
yang
dapat
menyebabkan
kejang.
otot
karena
encephalomyopathies
mitokondria,
yang
di
kawasan
yang
rusak
disebabkan
karena
lesi.
tertentu
seperti
penyakit
Huntington
yang
mengarah
ke
orang
menderita
kehilangan
memori
dan
kognitif
penebalan
pada
dinding
ventrikel.
Kardiomiopati
pada
dinding
otot
jantung
disease,
Hyperthyroidism,
Hyperparathyroidism,
Kebiasaan
minum
alkohol,
Pemakai
obat-
menghancurkan
kolagen
dan
mengeluarkan
asam.
DAFTAR PUSTAKA
Dianti,Sri.2014.Pengeetian Regenerasi Sel dan Peran. Available:
http://www.sridianti.com/pengertian-regenerasi-sel-dan-peran.html (Diakses
pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 10.00 WITA)
Usman,Dellery.2014.Adaptasi Sel Jejas Sel. Available:
www.academia.edu/4152512/ADAPTASI_SEL_JEJAS_SEL_FKG (Diakses
pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 11.00 WITA)
Ima.2014.Struktur dan Fungsi Organel sel. Available:
https://imaisfree.wordpress.com/struktur-dan-fungsi-organel-sel/ (Dikases
pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 13.00 WITA)
Supriyatiningssih,Eko.2011.Adaptasi Sel. Available:
https://ekosupriyatiningsih.wordpress.com/2011/06/27/adaptasi-sel/
(Dikases pada tanggal 22 maret 2015 pukul 13.30 WITA)
Anoname.2011.Jejas dan Kematian Sel. Available:
https://blogcalondokter.wordpress.com/2011/01/08/jejas-dan-kematian-sel-2/
(Diakses pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 15.00 WITA)
Anoname.2014.Infiltrasi. available: http://kamuskesehatan.com/arti/infiltrasi/
(Diakses pada tanggal 22 Maret 2015 pukul 16.00 WITA)