Anda di halaman 1dari 28

IDENTIFIKASI PASIEN

Nama
Jenis Kelamin

: Tn. H
: Laki-laki

Umur

: 22 tahun

Alamat

: Sukabumi

Pekerjaan

: Peternak ayam

Status Marital

: Belum menikah

Tanggal pemeriksaan : 28 Desember 2015

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Gatal pada lengan kanan dan punggung kaki
kanan

Keluhan Tambahan
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin RS Syamsudin, SH
dengan mengeluhkan gatal pada lengan kanan dan punggung
kaki kanan. Keluhan dirasakan sejak sekitar 2 bulan sebelum
pasien datang ke poli.

Pasien mengatakan keluhannya ini

terjadi secara tiba-tiba dan dirasakan secara terus menerus.


Awalnya pasien mengatakan gatal-gatal yang berasal dari
bentol-bentol kecil berwarna merah berbentuk bulat pada
punggung

kaki

kanan,

lama

kelamaan

bentol-bentol

semakin membesar sampai kira-kira seukuran koin.

ini

Lama kelamaan bentol-bentol ini juga muncul di tangan


dan membesar sampai kira-kira sebesar koin.

Karena

dirasakan sangat gatal, pasien terus menggaruknya


sehingga bentol bentol ini pecah dan mengeluarkan
cairan sehingga bagian tengahnya terlihat basah,
bentol-bentol ini juga menjadi semakin besar melebihi
ukuran koin. Saat ini bentol-bentol pada kaki dan pada
lengan pasien sudah mongering, tetapi masih ada
beberapa bentol-bentol kecil pada tangan pasien.

Pasien baru pertama kali mengalami hal seperti ini.


Pasien mengatakan bahwa keluhan ini sudah pernah
diobati dengan salep dan obat minum yang diberikan
mantri, namun keluhan tidak membaik.

Pasien tidak

memiliki riwayat alergi maupan asma sejak lahir. Pasien


mengaku tidak ada riwayat terkena zat tertentu maupun
mengoleskan sesuatu sebelum keluhan muncul. Tidak
ada riwayat demam maupun sakit tenggorokan. Pasien
memiliki lubang pada gigi gerahamnya yang sudah
terjadi cukup lama.

Di keluarga pasien juga tidak ada yang mengalami hal


yang sama dan tidak ada anggota keluarga pasien yang
mengalami alergi, maupun asma.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
Gizi

: Tampak sakit ringan


: Compos Mentis

: Baik

TD : Nadi

:-

Respirasi : Suhu
Kepala

:: Konjungtiva : Tidak anemis

Sklera
Mukosa lidah

: Tidak ikterik
: normal

Leher

: Pembesaran KGB (-) Pembesaran kelenjar tiroid (-)

Thoraks

: Bentuk dan gerak simetris


Pulmo : sonor, VBS kiri = kanan normal, wheezing(-),
ronkhi(-)
Cor

: S1 S2 murni reguler, Murmur (-)

Kulit : Lihat status dermatologikus


Abdomen : Datar, lembut
Hepar Lien : tidak teraba
Bising usus : (+) normal
Kulit : Lihat status dermatologikus

Ekstremitas

: Edema/ clubbing/ cyanosis : (-)


Kuku : Pitting nail (-),

Onichodistrophy/ onicholysis (-)


Kulit : Lihat status dermatologikus

Status Dermatologikus
Distribusi lesi
Lokasi

: regional, unilateral

: punggung kaki kanan, lengan kanan

Karakteristik lesi

: lesi multiple, konfluens, berbentuk bulat

iregular, ukuran miliar numular irregular


(.... cm x ....cm), berbatas tegas, lesi sedikit
timbul
Efloresensi : papula yang bergabung membentuk plak
eritema dengan skuama di bagian tengah
beberapa lesi

USULAN PEMERIKSAAN
Patch test
Pemeriksaan KOH

DIAGNOSA BANDING
Dermatitis numularis
Dermatitis kontak
Tinea korporis

DIAGNOSA KERJA
Dermatitis Numularis

TATALAKSANA
Umum :
Pasien sebaiknya menghindari faktor pencetus dan
jangan digaruk.
Pasien menjaga agar kulitnya tidak kering
Pasien juga diberi penjelasan tentang cara
pengobatan.

Khusus :
Topikal :
Clobetasol 5 %
Moisderm 20%
Sistemik :
Metylprednisolone 3 x 8 mg
Cetirizin 1 x 10 mg]

PROGNOSIS
Quo ad Vitam

: ad bonam

Quo ad Functionam

: ad bonam

Quo ad Sanationam

: dubia ad bonam

DEFINISI
Dermatitis numularis adalah dermatitis berupa

lesi

berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong,


berbatas

tegas

dengan

efloresensi

berupa

papulovesikel, biasanya mudah pecah sehingga basah


(oozing).

EPIDEMIOLOGI
Dermatitis numularis lebih terjadi sering pada pria
daripada wanita.
Usia puncak awitan terbagi menjadi dua distribusi usia,
paling banyak terjadi pada dekade ke enam dan ke tujuh
dan banyak terjadi pada pria.
Kebanyakan pada wanita dengan angka kejadian lebih
kecil, terjadi pada dengan dekade kedua dan ketiga dan
sering berhubungan dengan dermatitis atopi

ETIOLOGI
Trauma lokal, baik fisik maupun kimia
Xerosis atau kekeringan kulit
Stres emosional /psikologis
Bakteri
Stafilokokus dan mikrokokus ikut berperan ,mengingat jumlah
koloninya meningkat walaupun tanda infeksi secara klinis tak
tampak; mungkin juga lewat mekanisme hipersensitivitas.
Infeksi seperti infeksi gigi, traktus respiratori atas dan
bawah dapat berpengaruh sebanyak sekitar 68%.
Alkohol

GAMBARAN KLINIS
Lesi berbatas tegas.
Plak (biasanya berukuran 1-3 cm) berbentuk coin
yang merupakan penggabungan
papulovesikel

yang

dari papul dan

eritematosa

dan

sedikit

edematosa, dikelilingi kulit normal atau terkadang


xerotic.
Basah (oozing) dan krusta biasanya menutupi seluruh
permukaan lesi.
Pruritus bervariasi dari ringan hingga berat.
Penyembuhan dimulai dari tengah lesi.

Lesi lama cenderung kering, dapat berupa likenifikasi


dan skuama.
Jumlah lesi dapat hanya satu ataupun banyak dan
tersebar, bilateral atau simetris, dengan ukuran yang
bervariasi, mulai miliar sampai nummular bahkan
plak
Cenderung kambuh-kambuhan, bila terjadi kekambuhan
umumnya timbul pada tempat semula dan dapat pula
terjadi pada tempat yang mengalami trauma (fenomena
kobner)

PREDILEKSI
Dermatitis

numularis

ekstremitas
punggung
ekstremitas

bawah,
tangan,

paling

banyak

badan
dan

ditemukan

lengan
bagian

di

termasuk
ekstensor

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN PENUJANG
Patch test berguna untuk mengidentifikasi kasus kronis
yang tidak kunjung sembuh dan mengenyampingkan
dermatitis kontak sebagai diagnosis banding.
Pemeriksaan KOH untuk mengidentifikasi kemungkinan
ke arah tinea korporis sebagai diagnosa banding

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis kontak alergi
Morfologi klinis primer antara dermatitis kontak dan dermatitis numular
sering sulit untuk dibedakan. Pada dermatitis kontak biasanya lokal, dan
ditemukan

riwayat

kontak

sebelumnya.

Untuk

membedakan

dapat

dilakukan pemeriksaan patch test atau prick test.

Dermatomikosis
Dapat terlihat sebagai tinea dengan pinggir aktif, bagian tengah agak
menyembuh. tetapi secara klinis berbeda dari bentuk lesi tinea. Pada
dermatitis numularis bagian tepi lebih vesikuler dengan batas relatif kurang
tegas dibandingkan tinea. Pada tinea dapat dicari hifa dari sediaan
langsung.

TATALAKSANA
Kortikodteroid potensi sedang digunakan 2-4 kali perhari
Jika

pasien

mengalami

infeksi,

kombinasi

topikal

antibiotik dan steroid ointment dapat digunakan 2 kali


sehari
Gunakan antihistamin pada malam hari
Oral antibiotik

PROGNOSIS
Dari suatu pengamatan sejumlah penderita yang diikuti
selama berbagai interval sampai dua tahun, didapati
bahwa

22%

sembuh,

25%

pernah

sembuh

untuk

beberapa minggu sampai tahun, 53% tidak pernah


bebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai