mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik interseluler yang terbentuk dan
melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. Plak terbentuk setelah selesai
menyikat gigi.4 Plak gigi tidak dapat dibersihkan hanya dengan cara kumur atau semprotan air,
namun harus dibantu dengan pembersihan secara mekanis. Cara pembersihan mekanis yang
digunakan untuk membersihkan gigi yaitu dengan cara menyikat gigi.5
Pembersihan gigi yang dilakukan dengan menyikat gigi dapat dikatakan efektif apabila
dilakukan dengan cara yang benar, menggunakan alat yang memenuhi syarat serta dilakukan
dengan frekuensi yang tepat pada waktu yang tepat. Efektivitas sebuah sikat gigi dalam menjaga
kebersihan gigi dan mulut sebagian besar tergantung pada kemampuan individu, jenis sikat gigi
dan cara menyikat gigi.2 Di pasaran dapat ditemukan beberapa macam sikat gigi, baik manual
maupun elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk. Bulu sikat terbuat dari berbagai macam
bahan dengan kelembutan, kepadatan serta panjang bulu yang berbeda, yang dapat berpengaruh
terhadap efektivitasnya dalam membersihkan gigi yang disikat.
Derajat kekakuan bulu sikat gigi merupakan faktor yang berhubungan dengan efek
pembersihan dan trauma jaringan akibat menyikat gigi. Derajat kekakuan bulu sikat gigi
dipengaruhi oleh ketebalan jenis bulu sikat dan panjang bulu sikat gigi. Semakin tebal dan
pendek bulu sikat gigi maka derajat kekakuan bulu sikat gigi akan semakin meningkat. Begitu
juga sebaliknya, semakin tipis dan panjang sikat gigi maka derajat kekakuan bulu sikat gigi akan
semakin menurun.6
Manfaat Penelitian
1. Bagi pemerintah
Sebagai informasi yang dapat dijadikan masukan bagi dinas kesehatan kabupaten
Minahasa Selatan dan puskesmas di kecamatan Sinonsayang, untuk meningkatkan upaya
promotif dan preventif dalam bidang kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat di
wilayah kerjanya.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat memperoleh pengetahuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kesehatan gigi dan mulutnya lewat upaya pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut.
3. Bagi institusi pendidikan
Penelitian ini dapat memperkaya sumber kepustakaan yang ada di program studi dan
dapat menjadi sumber pembelajaran serta dasar bagi penelitian selanjutnya.
4. Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman, memperluas wawasan dan pengetahuan dalam
i.
. Definisi Operasional
1. Efektivitas menyikat gigi adalah kondisi yang menggambarkan keadaan permukaan gigi
yang bebas dari plak dan sisa makanan. Penilaian efektivitas dilakukan dengan cara
membandingkan kondisi permukaan gigi sebelum disikat dan sesudah disikat
menggunakan indeks PHP terhadap masing-masing kelompok yang menggunakan jenis
sikat gigi dengan bulu sikat yang berbeda, yaitu sikat gigi dengan bulu sikat lembut dan
bulu sikat sedang. Indeks PHP yang diperoleh kemudian dibandingkan untuk memperoleh
penilaian perbandingan efektivitasnya.
2. Bulu sikat gigi lembut adalah bulu sikat gigi yang memiliki derajat kekakuan bulu lembut
( diameter dari bulu sekitar 0,2 mm) dan digunakan responden pada penelitian ini.
3. Bulu sikat gigi sedang adalah bulu sikat gigi yang memiliki derajat kekakuan bulu
sedang (diameter bulu sikat sekitar 0,3) dan digunakan responden pada penelitian ini.
4. Plak gigi adalah deposit lunak yang terdiri dari mikroorganisme yang berkembang biak
dalam suatu matriks interseluler, yang melekat erat pada permukaan gigi responden yang
diperiksa dan bisa dilihat dengan bantuan disclosing agent.
5. Indeks plak yaitu indeks PHP (Personal Hygiene Performance Indeks) yang digunakan
untuk mengukur kondisi kebersihan permukaan gigi responden serta merupakan
instrumen pada penelitian ini.
Gigi yang diperiksa dengan metode PHP ini, di antaranya adalah
I1 kanan atas permukaan labial
M1 kanan dan kiri atas permukaan bukal
I1 kiri bawah permukaan labial
M1 kanan dan kiri bawah permukaan lingual
b. Bahan
Bahan yang dipakai dalam penelitian yaitu air untuk kumur, pasta gigi, kapas, alkohol,
tissue dan disclosing agent.