Anda di halaman 1dari 4

PENGELASAN LOGAM II

BAB 8 : MAMPU LAS LOGAM


1. Bagaimana konduktivitas termal logam mempengaruhi mampu las?
2. Kontrol yang tidak tepat las panas pada umumnya akan menghasilkan apa hasilnya di
lasan?
3. Apa efek dari karbon dalam hubungannya dengan mampu las baja?
4. Dalam sistem pengkodean baja apa yang mewakili empat digit?
5. Bagaimana kekuatan tarik baja dipengaruhi oleh kandungan karbon?
6. Apa tipe elektroda yang direkomendasikan untuk pengelasan baja karbon rendah dan
baja karbon timahggi dengan proses shield metal arc?
7. Mengapa baja karbon yang sangat timahggi jarang direkomendasikan untuk
pengelasan?
8. Apa beberapa elemen yang ditambahkan ke baja untuk membuat baja paduan?
9. Apa beberapa yang lebih umum dari tipe baja paduan rendah?
10. Bagaimana keretakan dan kerapuhan dapat diminimalisir dalam pengelasan baja
paduan rendah?
11. Apa yang membedakan antara baja paduan rendah dan baja paduan rendah kekuatan
timahggi?
12. Bagaimana martensit stainless steels berbeda dari ferit stainless steels?
13. Apa yang membedakan antara austenit dan ferit stainless steel?
14. Apa yang biasanya stainless steel respon lebih baik untuk pengelasan? Mengapa?
15. Dalam pengelasan stainless steel mengapa proses gas shielded arc akan menghasilkan
hasil yang lebih baik?
16. Apa beberapa sifat spesifik dari aluminium?
17. Dalam sistem pengkodean alumunium apa arti dari digit pertama?
18. Bagaimana kemurnian alumunium didesain dalam sistem pengkodean?
19. Dengan cara apa desain temper untuk perbedaan klasifikasi alumunium?
20. Kapan pengelasan alumunium dengan api oxyacetylene mengapa fluks diperlukan?
21. Mengapa proses TIG dan MIG lebih baik dalam pengelasan alumunium?
22. Bagaimana membandingkan magnesium dengan alumunium dalam hal kekuatan,
berat dan mampu las?
23. Apa perbedaan antara oxygen bearing copper dan oxygen free copper?
24. Mengapa deoxidized cooper paling banyak digunakan dimana pengelasan
dibutuhkan?
25. Bagaimana pengerjaan kuningan berbeda dari perunggu?
26. Paduan nikel terkadang dikenal dengan sebutan nama?
27. Apa beberapa sifat mekanik yang luar biasa dari titanium?
28. Bagaimana sifat dari zirconium dan titanium dibandingkan dengan titanium dan
berillium itu sendiri?
29. Apakah beryllium, titanium, zirconium, memiliki kesamaan sejauh mampu las yang
berhubungan?
30. Apa perbedaan antara besi cor abu abu, putih, malleable, dan nodular?

JAWABAN

1. Logam dengan timahgkat perpindahan panas yang timahggi sulit untuk membawa
hingga fusi panas. pengelasan sering mendingin cepat karena penarikan cepat panas
dari lasan ke daerah yang berdekatan dengan las.
2. Kontrol pengelasan las panas jika tidak benar memungkinkan pertumbuhan butir atau
mengurangi ketahanan porositas atau sering disebut sebagai structure change
3. Karbon ialah element yang paling penting dalam baja karena menentukan derajat
kekerasan. Makin besar kandungan karbon maka makin keras baja tersebut
4. Dalam pengkodean baja terbagi menjadi 4 digit
Digit pertama menunjukan kode klasifikasi dari baja seperti : besi cor, nikel, nikel
chrom dan yang lainnya
Digit kedua menunjukan perkiraan jumlah elemen paduan yang mendominasi
Digit kedua atau ketiga terakhir mengacu pada kandungan karbon dan disajikan dalam
seratus dari 1 persen.
5.
6. Gas tungsten arc dan gas metal arc adalah yang digunakan lebih luas dalam
pengelasan baik baja karbon rendah dan medium karena kemudahan pengelasan dapat
dicapai dan perlindungan yang lebih besar dari kontaminasi atmosfer.
7. Baja karbon yang sangat timahggi jarang direkomendasikan untuk pengelasan karena
suhu pengelasan yang diperlukan cenderung merusak sifat mekanik mereka
8. Baja paduan mengandung nikel, chrom, mangan, titanium, cobalt, molybdenum,
tungsten dan vanadium
9. Yang paling umum pada baja paduan rendah yaitu seri 20XX (nikel), 30XX (chrom),
40XX (molybdenum)
10. Keretakan dan kerapuhan dalam pengelasan baja paduan rendah dapat diminimalisir
dengan cara pemanasan awal dan pendinginan lambat.
11. High strength low alloy steels ditujukan untuk aplikasi di mana hemat berat dapat
dicapai karena kekuatan dan daya tahan mereka yang terbesar.
Low alloy steels biasanya lebih ulet dan lebih mudah dibentuk dari pada baja karbon
timahggi.
12. Baja feritik sekitar 50 persen lebih kuat dari baja karbon biasa. seperti halnya dengan
baja austenitik baja feritik tidak dapat dikeraskan dengan perlakuan panas.
Baja martensit mudah dikeraskan dengan perlakuan panas, kandungan karbon diantara
0.15 1.20 % dengan chrom yang terdiri 12 18%.
13. Baja feritik terdiri dari 12 27 % chrom dan 0.08 0.35 % carbon sedangkan austenit
mempunyai 0.08 0.25 % carbon dan 16 26 % chrom.
14. Hasil terbaik diperoleh dengan gas tungsten arc dan gas metal arc karena mereka
memberikan perlindungan yang lebih efektif.
15. Dalam proses pengelasan stainless steels menggunakan shielded arc menghasilkan
hasil yang lebih baik karena fluk tidak diperlukan, karena zona pengelasan dilindungi
dari kontaminasi atmosfer dengan lapisan iner gas. Penghilangan asap, dan sisa fluk
cenderung menghasilkan pengelasan yang lebih lembut dan lebih bersih, mengurangi
pembersihan operator dan meminimalkan las porositas logam
16. Kandungan dari aluminium yaitu tembaga, mangan, magnesium, silicon, chromium,
zinc, dan nikel.
17. Pada digit pertama ditujukan untuk pengkelasan grup aluminium. 1XXX untuk
spesifik kemurnian aluminium 99.00 % , 2XXX indikasi untuk paduan aluminium

dimana tembaga ialah elemen paduan utama, 3XXX paduan aluminium dengan
mangan sebagai paduan utama, 4XXX untuk silicon, 5XXX untuk magnesium, 6XXX
untuk magnesium dan silicon, 7XXX untuk zinc, 8XXX untuk element yang lainnya.
18. Aluminium murni atau seri 1XXX ditujukan untuk klasifikasi aluminium murni 99% ,
2 terakhir dari 4 digit di dalam pengkodean menunjukan timahgkatan kemurnian
aluminium yang dinyatakan 1 dalam 100 %. Angka digit kedua menunjukan
modifikasi dalam batas ketidakmurnian, apabila 0 maka tidak ada spesial kontrol dari
ketidakmurnian individu.
19. Penunjukan temper dengan sebuah huruf diikuti dengan desain paduan dan dipisahkan
dari itu dengan tanda penghubung yang menunjukan dasar temper.
Paduan yang dikeraskan hanya dengan pengerjaan dingin ditandai dengan H
Paduan dimana dikeraskan dengan perlakuan panas atau dengan kombinasi antara
perlakuan panas dan pengerjaan dingin ditandai dengan T
Produk yang mana telah mendapatkan sifat temper selama proses pembentukan tetapi
tidak kemudian mendapat perlakuan panas atau regangan keras maka ditandai dengan
F
Produk yang mana telah mendapat temper halus ditandai dengan O
Macam macam dari T :
-T3 solusi perlakuan panas dan kemudian pengerjaan dingin
-T4 solusi perlakuan panas dan aging alami
-T5 aging buatan
-T6 solusi perlakuan panas dan kemudian aging buatan
-T7 solusi perlakuan panas dan kemudian penyetabilan
-T8 solusi perlakuan panas, pengerjaan dingin, kemudian aging buatan
-T9 solusi perlakuan panas, aging buatan, kemudian pengerjaan dingin
-T10 aging buatan dan kemudian pengerjaan dingin
20. Pengelasan dengan api oxyacetylene membutuhkan fluks untuk mencegah oksidasi
cepat dari aluminium. Setelah pengelasan selesai semua jejak dari fluks harus
dihilangkan sebaliknya fluks yang tersisa akan menyebabkan korosi.
21. TIG dan MIG baik untuk pengelasan aluminium karena menggunakan arus ACHF
dimana genangan las yang terkandung dilindungi gas inert dari atmosfer.
22.
23. Oxygen bearing copper : elektrolit ini keras terdiri hampir 99 % tembaga murni dan
dianggap sebagai konduktor panas dan penghantar arus listrik yang paling baik.
Jumlah sedikit oksigen dalam pembentukan tembaga oxide adalah terdistribusi secara
merata diseluruh logam tetapi ini berpengaruh terhadap keuletan tembaga.
Oxygen free copper : pengelompokan tembaga ini mengandung kecil prosentasi dari
phospor atau deoxidizir lainnya, dengan demikian meninggalkan logam yang bebas
oksigen dan alhasil tidak ada tembaga oxide.
24. Dioxidized tembaga paling banyak digunakan dalam tipe las untuk fabrikasi
pengelasan, pengelasan dengan benar akan mempunyai tegangan tarik sekitar 3000
psi. Tembaga ini dapat dilas dengan semua standar proses pengelasan termasuk
oxyacetylene, shielded metal arc, gas tungsten arc, gas metal arc, dan resistant
25. Kuningan terbagi menjadi 3 : kuningan rendah, kuningan timahggi, dan paduan
kuningan
Kuningan rendah memuat 80-90 % tembaga dan 5-20 % zinc, low kuningan dapat
dikerjakan di pengerjaan dingin seperti deep drawing, rolling, spinning, stamping

Kuningan timahggi memuat 55-90 % dan 20-45 % zinc, kuningan ini memang kuat
tetapi tidak ulet seperti kuningan rendah
Paduan kuningan adalah yang memuat elemen lain seperti timah, mangan, aluminium,
phospor, antimony dan besi
Perunggu. Paduan memuat sejumlah kecil phospor yang sering disebut dengan
phospor perunggu. Timah untuk paduan memuat 1.5-10 % . memiliki tingkat korosi
yang tinggi terutama dari air laut dan regen asam.
26. Paduan nikel sering disebut juga dengan nama monel dan inconel
27. Paduan elemen titanium sering menggunakan aluminium, zirconium, timah,
molybdenum, columbium, vanadium, tantalum, mangan, tembaga, iron, dan chrom
28.
29.
30. Besi cor abu-abu : setiap kali kadar silikon timahggi dan logam mendingin pelanpelan maka hasilnya ialah besi cor abu-abu. Karbon memisahkan grafit. Pemisahan
karbon ini dari besi maka membuat besi cor abu-abu tersebut rapuh. Besi cor abu-abu
ini banyak digunakan membuat pengecoran untuk berbagai jenis komponen mesin. Ini
dapat dengan mudah diidentifikasi dengan warna abu-abu gelap. Tegangan tarik
antara 30.000 40.000 psi. Beberapa besi cor abu-abu dicampur dengan nikel, chrom,
tembaga, untuk memberikan ketahanan korosi yang lebih timahggi dan tegangan
besar.
Besi cor putih : besi dengan kadar silikon yang rendah yang mana karbon telah
menyatu dengan besi, bukan yang ada di keadaan bebas seperti besi cor abu-abu.
Kondisi ini dibawa melalui proses cepat pendinginan yang meninggalkan logam
sangat keras dan rapuh. Faktanya ini sangat sulit untuk pemesinan dan spesial
pemotongan atau penggerindaan harus digunakan untuk memotong logam. Besi cor
putih sering digunakan untuk pengecoran permukaan luar. Struktur bagian besi cor
putih cerah, silver keputihan, struktur krista halus.
Besi cor malleable : sebenarnya besi cor putih yang telah dikenakan proses anil yang
lama. Perlakuan anil menarik kerapuhan dari pengecoran dan meninggalkan logam
halus tetapi proses tetapi ketangguhan dan kekuatan besar.bagian yang retak dari besi
cor malleabel akan mengindikasikan pinggiran putih dan pusat gelap. Besi cor
malleabel mempunyai tegangan tarik antara 40000 100000 psi.
Besi cor nodular : ini mempunyai keuletan dari besi cor malleabel, ketahanan korosi
dari besi cor abu-abu, tegangan tarik besar dari besi cor abu-abu. Tegangan tarik
terjadi antara 60000-120000 psi. Spesial qualitas di besi cor nodular adalah diperoleh
dengan menambahkan sejumlah magnesium.

Anda mungkin juga menyukai