REKENING PERSEDIAAN
REKENING BERTAMBAH
REKENING BERKURANG
Pembelian
Penjualan
Bahan baku
Pembelian
Transaksi-transaksi
manufaktur
Barang jadi
Transaksi-transaksi
yang
manufaktur
yang
mentransfer biaya-biaya
overhead.
Transaksi-transaksi
manufaktur
Penjualan
yang
selesai
ke
barang jadi
Kategor
Pengujian Substantif
AT#
L#
HK#
NA#
SU#
22
terhadap
harga
pokok
dalam
rekening
2,3
2,3
2,3
2,3
2,3
Pengujia
detil
dan
cocokkanlah
ayat-ayat
2,3
jurnal
3
tran
saks
biaya
produksi,
laporan
produksi
pembelian,
selesai,dan
produksi,produksi
catatan
penjualan
ke
rekening persediaan
6. Ujilah pisah batas pembelian dan retur
penjualan (penerimaan), perpindahan
barang antar departemen produksi, dan
2,3
2,3
2,3
2,3
2,3
penjualan (pengiriman)
dilakukan klien
a. Tentukan waktu dan luasnya pengujian
b. Evaluasi kecukupan rencana perhitungan
persediaan yang dibuat klien
c. Observasi ketelitian perhitungan yang
dilakukan klien dan lakukan pengujian
perhitungan
d. Periksa petunjuk adanya barang lambat
laku, persediaan yang rusak, atau using
e. Hitung semua kartu barang dan formulir
berita acara yang digunakan dalam
perhitungan fisik
8. Ujilah ketelitian pencatatan dalam daftar
persediaan
a. Hitung ulang penjumlahan-penjumlahan
dan perkalian antara kuantitas dengan
harga per unit
b. Telusur hasil uji perhitungan ke daftar
4
persediaan
c. Cocokkan barang yang tercantum dalam
daftar persediaan ke kartu perhitungan
persediaan dan berita acara perhitungan
fisik
d. Rekonsiliasi
hasil
perhitungan
fisik
dan
review
ayat
jurnal
penyesuaian.
9. Ujilah penetapan harga persediaan
a. Periksalah faktur-faktur penjualan yang
telah
dibayar
untuk
pembelian
persediaan
b. Periksalah ketepatan biaya tenaga kerja
dan tariff overhead, biaya standar, dan
Pengujia
n
detil
sald
o
esti
masi
aku
ntan
akhir
tahun
dan
lakukan
lambat-laku,
mengenai
kelebihan,
6
si
tidaknya
menurunkan
nilai
persediaaan
d. Evaluasi proses manajemen untuk
menaksir nilai bersih bisa direalisasi
dengan
menggunakan
pengalaman
masa lalu
e. Evaluasi nilai bersih bisa direalisasi
dengan
menggunakan
informasi
tentang:
- Trend bidang usaha
- Trend perputaran persediaan
- Persediaan lambat-laku tertentu
Prosedur
diw
ajib
kan
Penyajia
n
dan
pen
gun
gka
pan
2,
persediaan
dalam
konsep
3,
(draft)
prinsip
akuntansi
berlaku
umum.
C. PROSEDUR-PROSEDUR AWAL
Prosedur awal yang penting adalah mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan
bidang industri klien untuk merancang lingkup penilaian prosedur analitis dan pengujian
detil. Apabila klien merupakan perusahaan manufaktur, maka auditor harus mengetahui posisi
biaya tetap dan biaya variabel dalam proses produksi. Apabila produksi bersifat padat modal,
maka dibutuhkan tingkat aktivitas yang tinggi, mungkin antara 80% - 90% kapasitas
7
produksi, agar perusahaan bisa memperoleh laba. Bila klien adalah perusahaan pengecer,
maka perlu diketahui sumber pasokan barang dagangan dan peran klien dalam
pendistribusian barang dagang tersebut. Auditor juga harus memahami perdagangan
konsinyasi, baik dalam hal klien bertindak sebagai consignor maupun sebagai consignee.
Dalam menelusur saldo-saldo rekening persediaan awal ke kertas kerja tahun lalu,
auditor harus yakin bahwa penyesuaian audit yang diusulkan auditor dalam audit tahun lalu
telah dibukukan dan dengan demikian telah tercermin dalam saldo awal tersebut. Selain itu,
ayat-ayat jurnal yang dibukukan ke rekening persediaan selama tahun yang diperiksa harus
diperiksa secara sepintas (scanning) untuk melihat kemungkinan adanya pendebetan dan
pengkreditan yang luar biasa jumlahnya atau sifatnya sehingga membutuhkan penyelidikan
lebih lanjut. Prosedur-prosedur awal ini juga meliputi penentuan bahwa detil perpetual atau
daftar persediaan lainnya cocok dengan saldo di buku besar Tambahan pekerjaan lain yang
berkaitan dengan daftar persediaan yang disusun berdasarkan perhitungan fisik akan
diuraikan kemudian dalam pengujian detil saldo.
D. PROSEDUR-PROSEDUR ANALITIS
Penerapan prosedur analitis dalam audit persediaan sering kali cukup luas, seperti
terlihat pada gambar 1 dan juga dalam tahapan-tahapan seperti nampak dalam gambar 2.
Review pengalaman bidang usaha dan trend bidang usaha diperlukan untuk membuat
perkiraan-perkiraan yang akan digunakan dalam mengevaluasi data analitis klien. Sebagai
contoh, adanya penurunan yang tajam dalam perputaran persediaan klien yang merupakan
cerminan dari apa yang terjadi dalam bidang usaha akan membuat auditor berkesimpulan
bahwa penurunan tersebut tidak menunjukkan adanya kekeliruan yang berkaitan dengan
keberadaan atau keterjadian dan kelengkapan data klien yang digunakan dalam menghitung
rasio kecepatan perputaran persediaan. Namun hal ini bisa menjadi petunjuk tentang adanya
masalah dalam penilaian yang berupa penurunan dalam permintaan yang diikuti dengan
turunnya harga pasar. Review tentang hubungan antara persediaan dengan pembelian terakhir,
produksi, dan aktivitas penjualan juga akan membantu auditor dalam memahami tingkat
persediaan. Sebagai contoh, apabila laporan menunjukkan kenaikan tingkat persediaan
barang jadi, padahal pembelian, persediaan, dan tingkat penjualan tidak berubah, maka hal itu
bisa menjadi petunjuk adanya salah saji yang berkaitan dengan keberadaan atau penilaian
persediaan barang jadi. Selain melakukan perhitungan rasio perputaran persediaan secara
8
Pendebetan dalam rekening persediaan barang dagangan atau persediaan bahan baku
ke faktur dari penjual, laporan penerimaan barang, dan order pembelian.
9
Pendebetan pada rekening barang dalam proses atau persediaan barang jadi ke catatan
menyebabkan bertambahnya saldo persediaan akan memberi bukti tentang keberadaan dan
penilaian persediaan pada saat transaksi terjadi. Pencocokan ke bukti pendukung atas ayat
jurnal yang menyebabkan berkurangnya saldo persediaan untuk menentukan ketepatan
pengurangan persediaan memberi bukti berikutnya tantang asersi kelengkapan apabila tidak
diperoleh bukti pendukung atas suatu pengkreditan. Penelusuran ke dokumen pembelian dan
faktor-faktor biaya yang ditambahkan ke produksi ke ayat jurnal dalam rekening persediaan
memberi bukti mengenai asersi kelengkapan dan penilaian persediaan. (Apabila transaksi
tidak dicatat, maka sebagian dari persediaan sesungguhnya tidak ada. Apabila jurnal dibuat
dengan jumlah yang tidak benar, maka nilai persediaan yang dilaporkan akan salah saji).
Penelusuran dan pencocokan ke dokumen juga memberi buku tentang asersi hak dan
kewajiban (pemilikan) persediaan.
(bahkan jika barang tersebut masih dalam perjalanan) telah dimasukkan hanya dalam
persediaan fisik barang jadi. Ini berarti bahwa barang tersebut tidak lagi merupakan bagian
dari barang dalam proses, juga tidak dibukukan dua kali (dobel pembukuan), atau tidak
dibukukan sama sekali. Bukti yang diperoleh dari pengujian pisah batas berkaitan dengan
asersi-asersi keberadaan atau keterjadian dan kelengkapan persediaan.
Melaksanakan Pengujian
-
semestinya.
Melakukan pengujian perhitungan dan menelusuri kuantitas.
Mewaspadai wadah-wadah yang kosong yang mungkin ada.
Mewaspadai persediaan barang yang rusak dan usang.
Menilai kondisi umum persediaan.
Mengidentifikasi dokumen penerimaan dan pengiriman terakhir yang digunakan.
Mengajukan pertanyaan tentang eksistensi barang persediaan yang lambat
pergerakannya.
12
Penjelasan
Kelengkapan
Kuantitas
yang
diamati
merupakan
mengkompilasi
dasar
untuk
Namun pengamatan tidak dapat memberikan bukti mengenai asersi hak dan
kewajiban karena barang yang ada di tangan mungkin disimpan menurut kontrak konsinyasi,
atau untuk kemudahan salah satu pelanggan yang sudah memegang hak milik .
Pengujian Klerikal atas Akurasi Daftar Persediaan
Setelah perhitungan fisik dilakukan, klien menggunakan label atau lembar
perhitungan persediaan untuk menyusun atau mengkompilasi daftar semua barang yang
dihitung. Harga barang barang persediaan itu kemudian dicantumkan untuk mendapatkan
total nilai dolar persediaan yang ada ditangan. Karena daftar ini menjadi dasar bagi klien
untuk membuat setiap ayat jurnal yang diperlukan dalam menyesuaikan persediaan yang
tercatat agar sesuai dengan yang ada di tangan, auditor harus melakukan penujian klerikal
13
tertentu untuk memastikan bahwa daftar itu akurat dan menyajikan secara akurat hasil
perhitungan fisik.
Pengujian klerikal atas akurasi meliputi perhitungan kembali total yang tampak dalam
daftar persediaan dan memverifikasi akurasi perkalian antara kuantias dengan harga per unit
atas dasar pengujian.
Pengujian Penetapan Harga Persediaan
Pengujian ini mencakup pemeriksaan atas dokumentasi pendukung baik untuk harga
pokok maupun nilai pasar persediaan. Jadi, pengujian ini terutama berhubungan dengan
asersi penilaian atau alokasi. Pengujian ini juga menyangkut penentuan bahwa prosedur
penetapan harga yang digunakan konsisten dengan yang digunakan dalam tahun tahun
sebelumnya.
Review atas catatan persediaan perpetual dan pengajuan pertanyaan kepada klien
harus memungkinkan auditor untuk menentukan baik dasar maupun metode penetapan harga
yang digunakan dalam menetapkan harga kuantitas persediaan. Sebaliknya, konsistensi
penetapan harga ini, dapat ditetapkan dengan melihat kembali kertas kerja tahun sebelumnya
dalam audit yang berulang dan / atau laporan keungan sebelumnya.
Pengujian Harga Pokok Persediaan Yang Diproduksi
Sifat dan luas pengujian penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi yang
dilakukan auditor tergantung pada realibilitas catatan akuntansi biaya klien dan metode yang
digunakan oleh klien dalam mengakumulasikan biaya biaya tersebut.
Apabila asersi klien mengenai sifat persediaan berhubungan dengan hal hal yang
sangat bersifat teknis, auditor mungkin memerlukan bantuan para pakar dari luar. Sebagai
contoh, hal ini mungkin saja terjadi, dalam perusahaan minyak yang memiliki mutu minyak
dan pelumas yang berbeda, atau pada took perhiasan yang memiliki permata dengan karat
yang berbeda dan jam tangan hiasan permatanya berlainan.
Mengkonfirmasi Persediaan Pada Lokasi Lokasi Di Luar Entitas
Apabila persediaan klien disimpan di gudang atau pada jasa penyimpan (custodian)
luar, maka auditor harus memperoleh bukti mengenai eksistensi persediaan itu melalui
komunikasi langsung dengan si penyimpan. Jenis bukti ini akan dianggap memadai kecuali
14
bila jumlah yang terlibat merupakan proposi yang signifikan dari aktiva lancer atau total
aktiva. Dalam kasus ini, AU 331.14 menyatakan bahwa auditor harus menerapkan satu atau
lebih dari prisedur prosedur berikut ini :
-
tahun berjalan.
Menelaah perputaran persediaan setelah akhir tahun
Mempertimbangkan apakah perubahan dalam biaya pengganti merupakan indicator
2.
H. JASABERNILAITAMBAHDALAMSIKLUSPRODUKSIDANPERSONALIA
JasaBernilaiTambahDalamSiklusProduksi
Manajemenpersediaanmerupakanprosesintiyangharusdikeloladenganbaikoleh
setiap perusahaan pabrikasi, pedagang grosir, serta pengecer agar dapat mencapai tujuan
profitabilitasdanaruskas.
Lebihjauhlagi,proseduranalitisyangditempuhauditorakanmembahasefektivitas
prosesmanajemenpersediaan.Biasanyaauditorakanmengevaluasiperputaranpersediaan
suatuusahaentitas.Jikaperingkatklienmendekatitingkatpalingbawahdalamindustrinya,
maka akuntan publik biasanya akan coba membahas masalah bagaiman klien dapat
memperbaikiprosesmanajemenpersediaannya.
Banyak akuntan publik yang telah membantu klien mengembangkan sistem
persediaan just-in-time dengan menggunakan pertukaran data elektronik (EDI/Electronic
Data Interchange) untuk berkomunikasi dengan pemasok. Selain itu, mereka juga membantu
klien dalam mengeliminasi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah dari proses
pabrikasi. Para akuntan publik ini secara teratur memberikan rekomendasi untuk
menyempurnakan sistem informasi yang memungkinkan manajemen memantau dan
mengendalikan penciutan persediaan dengan lebih baik, serta mencocokkan kuantitas
persediaan dengan permintaan secara lebih baik. Dewasa ini, para akuntan publik telah
menolong klien dalam menata ulang proses reenginering yang berkaitan dengan e-business.
JasaBernilaiTambahDalamSiklusJasaPersonalia
Manajemen personalia merupakan proses inti bagi banyak perusahaan . Disini
masalah utamanya adalah bagaimana auditor menggunkan pengetahuan yang diperoleh
selamamelakukanaudituntukmemberikanjasabernilaitambahbagiparakliennya.
Pada saat mengaudit beban dan profitabilitas seorang akuntan publik akan sering
mengevaluasistatistikproduktivitaskaryawan.Apabilakaryawanbisalebihproduktifmaka
perusahaankerapkalimencapaiprofitabilitasyanglebihbaikdalamindustri.Bagiorganisasi
jasa,merupakanhalyangpentinguntukmemilikicaramengevaluasiproduktivitaskaryawan
17
(seringkali produktivitas karyawan dalam tim atau departemen). Para akuntan publik,
biasanya memiliki keterampilan dalam mengembangkan cara agar pusatpusat
pertanggungjawabanbertanggungjawabataspenggunaansumberdayamerekadalamhalini
sumberdayagajidanupah.Akuntanpublikdapatmembantukliendengan:
1. Menyarankanukuranproduktivitaskaryawanyangtepat
2. Mengidentifikasi langkahlangkah yang dapat diambil klien untuk meningkatkan
produktivitaskaryawan.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, Haryono. 2002. Auditing (Pengauditan) Buku 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi YKPN.
18