KURETASE
Disusun untuk memenuhi prasyarat Kelulusan Kepaniteraan Bagian Periodonsia
Disusun oleh:
Yusvina Qoriaturrahma
10/299305/KG/08689
BAGIAN PERIODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS BEDAH PERIODONTAL
Tanggal Operasi : 19 Januari 2016
KURETASE
Operator
: Yusvina Qoriaturrahma
Asisten Operasi
: Amalia Perwitasari
Ulfah Hermin
Robertosan
Yogyakarta, 19 Januari 2016
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit periodontal merupakan suatu keadaan patologis pada jaringan
pendukung gigi. yang disebabkan oleh bakteri plak. Akumulasi dari bakteri plak pada
gingiva menyebabkan reaksi inflamasi sehingga terjadi kerusakan ligamen periodontal
dan tulang alveolar sehingga terbentuk poket maupun resesi (Newman dkk., 2012).
Menurut Newman dkk (2012), poket periodontal adalah keadaan patologis
bertambahnya kedalaman sulkus gingiva yang terjadi karena pergerakan margin
gingiva ke arah koronal, atau berubahnya perlekatan gingiva ke apikal, atau
kombinasi dari kedua proses tersebut. Poket terbagi menjadi poket gingiva dan poket
periodontal. Poket periodontal dibagi menjadi poket supraboni dan poket infraboni.
Perawatan penyakit periodontal dapat dilakukan dengan terapi bedah dan nonbedah. Perawatan ini bertujuan untuk menghilangkan inflamasi, serta mengembalikan
bentuk dan fungsi jaringan agar kembali normal. Terapi periodontal non-bedah
bertujuan untuk menghilangkan tanda dan gejala penyakit periodontal ringan. Terapi
bedah dapat memperbaiki kerusakan atau memperbaiki variasi anatomi jaringan
periodontal yang sering dijumpai (Rose dkk., 2004). Terapi bedah yang dapat
dilakukan untuk mengatasi poket periodontal adalah kuretase. Perawatan poket
periodontal dengan kuretase dilakukan untuk membuang lapisan epitel poket agar
memicu jaringan ikat untuk kembali melekat pada permukaan akar gigi, bersamaan
dengan pembentukan kembali sementum dan tulang (Ramfjord dan Ash, 1989).
B. Permasalahan
Seorang laki-laki, berusia 43 tahun datang ke RSGM Prof. Soedomo dengan
keluhan gusi pada gigi geraham bawah kanan masih mudah berdarah walau sudah di
bersihkan. Hasil pemeriksaan klinis menunjukkan adanya kedalaman poket sedalam 5
mm dan mudah berdarah pada gigi 46. Tekstur halus, bentuk membulat, konsistensi
lunak, dan unstippling..
C. Tujuan Perawatan
Tujuan perawatan yang dilakukan :
1. Untuk mengcegah terjadinya kerusakan jaringan periodontal lebih lanjut.
2. Untuk menghilangkan jaringan granulasi pada gigi dan dinding poket sebelah
dalam sehingga diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak
dengan permukaan gigi dan ukuran poket berkurang.
Faktor lokal, merupakan faktor yang berasal dari lingkungan rongga mulut, dibagi
lagi menjadi dua, yaitu :
a.
Faktor Iritasi
Faktor inisial : bakteri plak bila berkumpul dalam sub gingiva
menyebabkan inflamasi gingiva.
2.
Faktor sistemik
Faktor sistemik adalah suatu kondisi tubuh yang dapat mempengaruhi
jaringan periodontal. Faktor sistemik sebagai penyebab penyakit didahului oleh
adanya faktor lokal. Faktor sistemik menyebabkan rendahnya resistensi jaringan
periodontal, sehingga mudah terpengaruh efek dari faktor lokal. Resistensi yang
rendah berakibat pada munculnya gangguan atau kerusakan fungsi dan struktur dari
komponen jaringan periodontal. Faktor sistemik yang mempengaruhi jaringan
periodontal seperti endokrin (hormonal), malnutrisi, obat-obatan, psikologis,
keturunan, penyakit metabolisme, penyakit dan gangguan hematologis, pengaruh
logam dan penyakit kronis.
C. Periodontitis
Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan pendukung gigi
yang disebabkan oleh bakteri, sehingga terjadi kerusakan pada ligamen periodontal
dan tulang alveolar yang ditandai dengan pembentukan poket maupun resesi. Tanda
klinis periodontitis yaitu perubahan warna, kontur, dan perdarahan saat probing
pada gingiva, hilangnya perlekatan disertai pembentukan poket periodontal, serta
perubahan kerapatan dan tinggi tulang alveolar (Newman dkk., 2012).
Klasifikasi
penyakit
periodontal
menurut
American
Dental
Tipe I: Gingivitis
Tidak ada kehilangan perlekatan, perdarahan saat probing mungkin
terjadi.
Chronic periodontitis
Aggresive periodontitis
D. Kuretase
Kuretase merupakan teknik pengerukan dinding gingiva dari poket
periodontal untuk menghilangkan jaringan granulasi yang mengalami inflamasi
kronis. Kuretase dapat dibedakan menjadi kuretase gingiva dan kuretase subgingiva.
Kuretase gingiva merupakan penghilangan jaringan terinflamasi pada lateral dinding
poket, sedangkan kuretase subgingiva merupakan prosedur pengerukan yang
dilakukan dari apikal perlekatan epitel ke bawah mengarah ke krista tulang.
Kontraindikasi kuretase:
-
: Kemin
Umur
: 43 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
Pekerjaan
: Wiraswasta
No. RM
: 158636
B. Pemeriksaan Subyektif
CC
: Pasien mengeluhkan gusi depan atas masih berwarna merah dan bengkak
PI
PDH
: Pasien dilakukan tindakan kuretase pada region 1 sekitar 2 bulan yang lalu.
FH
: Ayah
Ibu
C. Pemeriksaan Obyektif
Keadaan umum
Jasmani : Sehat
Rohani
: Kooperatif dan komunikatif
Vital sign : Tensi : 120/90 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Lokal
Ekstra Oral
Muka
Pipi
Bibir
Limfonodi
:
:
:
:
Intra Oral
Mukosa lidah
: t.a.k
Suhu
: 36,5 C
Respirasi : 21 x/menit
Mukosapalatum
Mukosa pipi
Mukosa bibir
Gigi-geligi
: t.a.k
: t.a.k
: t.a.k
:
Gingiva
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8
Warna
Tekstur
Bentuk
Konsistensi
BOP
Poket gingival
Resesi
87654321 1234567
7654321 123467
76 67
765 7
: lunak
76 34567
765 7
:-
: -
Jaringan periodontal
Poket periodontal : 26=4mm ; 27=3,5mm ; 36=5mm ; 46=5mm ; 47=5mm
Pemeriksaan kebersihan mulut:
DI:
Kanan
Atas
11
20
Bawah
1210
Jumlah
4
22
0
Anterior
Kiri
Jumlah
DI= 4
6
= 0,67
Jumlah
CI= 0
CI:
Kanan
Atas
000
Bawah
0
001
Jumlah
000
Anterior
Kiri
0
OHI: 0,67
4 4 4 4 4 4 4 4
= 0,93
X 7 6 6 2 1 1 1
1 1 1 4 x 4 5 x
(gingivitis ringan)
3 3 0 0 0 1 1 1
1 0 0 0 0 1 1 x
= 23%
x 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 1 x 1 1 x
PI:
E. Prognosis
Baik, dikarenakan kesehatan umum baik, oral hygiene baik, kooperatif,
komunikatif, dan mempunyai motivasi tinggi untuk menjalani perawatan serta faktor
etiologi dapat dikendalikan.
F. Rencana Perawatan
1. Initial phase therapy
Tahap awal perawatan penyakit periodontal adalah DHE, scaling dan polishing.
Perawatan yang dilakukan pada tahap ini bertujuan untuk meredakan penyakit
periodontitis yang terjadi, terutama yang disebabkan karena faktor lokal yaitu deposit
keras maupun lunak yang melekat pada permukaan gigi. Tindakan ini dilakukan
karena penyebab utama penyakit periodontal adalah bakteri pada plak.
2. Corrective phase therapy
Pada tahap korektif dilakukan kuretase yang bertujuan untuk menghilangkan jaringan
granulasi yang melekat pada gigi dan dinding poket sebelah dalam sehingga
diharapkan terjadi perlekatan kembali antara jaringan lunak dengan permukaan gigi
sehingga ukuran poket berkurang.
3. Maintainance phase therapy
Pada fase ini dilakukan kontrol pasca kuretase ntuk memeriksa perubahan kondisi
gingiva pasca kuretase. Kontrol I (hari ke-7 pasca operasi) untuk melepas periodontal
pack atau pemasangan periodontal pack kembali apabila luka belum sembuh, serta
melihat proses penyembuhan.
G. PENATALAKSANAAN KURETASE
a.
Alat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
b.
Kaca Mulut
Pinset
Periodontal probe
Cytoject
Sonde
Ultra Sonic Scaler
Ekskavator
8.
9.
10.
11.
Spuit irigasi
Kuret Gracey
Salive ejector
Glass plate & spatula
Bahan
1.
Pehacaine
2.
3.
4.
5.
6.
7.
c.
1.
2.
Alkohol
Kapas & kasa steril
Chlorhexidine 0,2%
Saline
Periodontal pack (Coe-pack)
Iod Gliserin
Jalannya Operasi
Persiapan alat dan bahan
Menjelaskan kepada pasien
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
pro: Kemin
umur: 43 tahun/L
12.
DAFTAR PUSTAKA
Bathla, S., 2011, Periodontics Revisited, Jaypee Brothers Medical Publishers, New Delhi.
Carranza, Jr., and Newman., G.M., 1996, Clinical Periodontology, 7th edition, W.B Saunders
Company, Philadelphia.
Manson, J.D. dan Eley, B.M., 1993, Buku Ajar Periodonti, ed 2, Hipocrates, Jakarta.
Newman, M.G.; Takei, H.H.; Carranza, F.A., 2012, Carranza s Clinical Periodontology, 11th
edition, W.B. Saunders Company, Philadelphia.
Rose, L.F., Mealey, B.L., Geneo, R.J., Conen, D.W., 2004, Periodontics, Medicine, Surgery,
and Implants.
Witjaksono, W., Abusamah R., Kannan, T. P., 2006, Clinical evaluation in periodontitis
patient after curettage, Dent. J., 39(3): 102-106.
Wolf, H. F. dan Hassell, T. M., 2006, Color Atlas of Dental Hygiene Periodontology, Thieme,
Stuttgart