Pendekatan Memahami Agama Iteologisfilologisstudi Hukum Dan Antropologis
Pendekatan Memahami Agama Iteologisfilologisstudi Hukum Dan Antropologis
ATAU PENDEKATAN
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Studi Islam
Dosen Pembimbing :
MUHLISIN, S.Ag
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah dengan judul Pemahaman
Agama Melalui Beberapa Metode atau Pendekatan dapat berjalan tanpa
halangan yang berarti, dari awal sampai selesai.
Perencanaan, pelaksanaan dan penyelesaian makalah sebagai salah satu
tugas mata kuliah Pengantar Studi Islam pada semester gasal.
Penulisan makalah ini berdasarkan literatur yang ada. Penyusun menyadari
akan kemampuan yang sangat terbatas sehingga dalam penyusunan makalah ini
banyak kekurangannya. Namun makalah yang disajikan sedikit banyak
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya.
Dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih atas bimbingan, bantuan
serta saran dari berbagai pihak.
Penyusun juga menyadari penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna, maka dengan hati terbuka penyusun menerima segala kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah tersebut.
Surabaya,
Nopember 2006
Tim penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama merupakan sesuatu yang berhubungan dengan keyakinan,
keimanan dan kepercayaan seseorang. Dalam pembahasan in, agama
dipandang dan diteliti tidak secara sepihak atau memandang agamanya lebih
baik dan menghina agama lain. Namun, pemahaman agama di pandang secara
obyektif mengenai kebenarannya dengan sikap yang relatif. Hal itu diperlukan
beberapa pandangan atau pendapat dari beberapa para ilmuwan.
Tujuan dari kajian ini untuk mengungkapkan argumen-argumen yang
logis, meningkatkan pemahaman agama dan memperjelas bahasan agama
dilihat dari sudut pandang beberapa para ahli dan dilihat dari beberapa metode
atau pendekatan, diantaranya :
1. Pendekatan teologis
2. Pendekatan filologi
3. Pendekatan studi hukum
4. Pendekatan antropologis
Pemahaman agama melalui beberapa pendekatan di atas akan dibahas
pada bab selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang menjadi sasaran studi Islam ?
2. Bagaimana pemahaman agama bila dilihat dari pendekatan teologis ?
3. Bagaimana pemahaman agama bila dilihat dari pendekatan filologi?
4. Bagaimana pemahaman agama bila dilihat dari pendekatan studi hukum?
5. Bagaimana pemahaman agama bila dilihat dari pendekatan antropologis?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Islam dan Sasaran Pendekatan Studi Agama
a. Pengertian studi Islam
Studi Islam secara etimologis merupakan terjemahan dari bahasa
Arab Dirasah Islamiyah. Dalam kajian Islam di Barat studi Islam disebut
Islamic Studies. Dengan demikian, studi Islam secara harfiyah adalah
kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan keislaman.
Dalam wacana studi Islam, Islam secara harfiyah berasal dari bahasa
Arab yang mengandung arti selamat, sentosa dan damai. Dari kata salima
diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah diri. Dengan
demikian, arti pokok Islam adalah ketundukan, keselamatan dan
kedamaian.
Berpijak pada arti Islam di atas, maka studi Islam diarahkan pada
kajian keislaman yang mengarah pada tiga hal :
Pertama, Islam yang bermuara pada ketundukan atau berserah diri. Sikap
berserah diri kepada Tuhan itu secara inheren mengandung konsekuensi,
yaitu pengakuan yang tulus bahwa Tuhan satu-satunya sumber otoritas
yang serba mutlak. Kedua, Islam bermuara pada kedamaian. Makhluk
hidup diciptakan dari satu sumber (Q.S Al-Anbiya':22). Manusia
merupakan salah satu unsur yang hidup itu, juga diciptakan dari satu
sumber, yakni thin melalui seorang ayah dan seorang ibu, sehingga
manusia harus berdampingan dan harmonis dengan manusia yang lain,
berdampingan dengan makhluk hidup lain, bahkan berdampingan dengan
alam raya.
Dari arti di atas, studi Islam mencerminkan gagasan tentang
pemikiran dan praksis yang bernuansa pada ketundukan pada Tuhan,
selamat di dunia-akhirat dan berdamai dengan makhluk lain.
Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya. Pengantar Studi Islam. (Surabaya; IAIN Sunan Ampel
Press Surabaya. 2002). Hlm.152
terakhir. Dan yang tak kalah pentingnya ialah persoalan jumlah dan
kualitas perawinya, sehingga dapat diketahui dengan jelas klasifikasi dan
kualitas hadits itu, disiplin itu kemudian dikenal dengan ilmu riwayah dan
diroyah.
Tiap-tiap dari dua ilmu hadits tersebut memiliki dasar-dasar yang
harus diketahui dan dikuasai, agar orang yang memulai mempelajarinya,
benar-banar mengerti.
Batasan ilmu hadits dirayah yang lebih dikenal dengan ilmu
Mustholah Hadits adalah suatu disiplin ilmu pengetahuan untuk
mengetahui hal ihwal sanad dan materi hadis, cara-cara penerimaan dan
penyampaian hadis, serta sifat-sifat para perawi dan lain-lainnya.
Obyek ilmu hadits dirayah adalah sanad dan matan, sehubungan
dengan kesahihan, hasan dan dhaifnya.
Penyusun pertama ilmu hadits dirayah ialah Al-Qadhi Abu
Muhammad Al-Hasan bin Abdur Rahman Ar-Ramahurmuz. Beliau
memberi judul karya tulisnya itu dengan Al-Muhaddits Al-Fashil.
Pengambilan ilmu hadis dirayah adalah dari hasil penelitian
terhadap perilaku dan keadaan para perawi hadits.
Sedangkan batasan ilmu hadits riwayah adalah suatu disiplin ilmu
pengetahuan untuk mengetahui cara-cara pengutipan segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW, baik berupa perkataan,
perbuatan, ikrar (pengakuan) maupun sifat.
Obyek ilmu hadits riwayah adalah pribadi Nabi Muhammad SAW
yakni sesuatu yang khusus berkaitan dengan beliau.
Perintis pertama ilmu hadis riwayah adalah Imam Muhammad bin
Syihab Az-Zuhri, pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, atas
instruksi beliau sesudah Nabi Muhammad SAW wafat.
Pengambilan ilmu hadits riwayah adalah dari perkataan, perbuatan
dan ikrar atau pengakuan-pengakuan Nabi Muhammad SAW.
3. Pendekatan Filologi terhadap Teks, Naskah dan Kitab-Kitab :
Hermeneutika
dari dalil-dalil yang terperinci. Syari'at atau hukum syara' adalah seperangkat
aturan dasar tentang tingkah laku manusia yang ditetapkan secara umum dan
dinyatakan langsung oleh Allah dan Rasul-Nya.2
Dari definisi di atas istilah "hukum Islam" didefinisikan seperangkat
aturan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah rasul tentang tingkah laku
manusia yang diakui berlaku dan mengikat untuk semua orang yang terbebani
hukum.
Mengingat hukum Allah yang dititahkan melalui wahyu hanya bersifat
aturan dasar dan umum, maka perlu dirumuskan secara rinci dan operasional,
sehingga dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk maksud ini,
diperlukan usaha optimal penggalian dan perumusan praktis yang disebut
ijtihad. Langkah ini harus dilakukan, karena titah (khithab) Allah yang bernilai
hukum dalam Al-Qur'an jumlahnya sangat terbatas, padahal persoalan yang
harus diselesaikan sangat banyak, yaitu semua dimensi kehidupan dengan
berbagai persoalannya dan persiapan hidupnya di akhirat kelak.
Seseorang mujtahid dalam memahami dan menggali titah Allah dan
penjelasan Nabi melalui hadisnya, disamping berpedoman pada kaidah
kebahasaan juga selalu memperhatikan kemaslahatan umat di mana hukum itu
diberlakukan, sehingga hukum betul-betulmenjadi hidup di tengah-tengah
masyarakat. Kondisi masyarakat dan yang menjadi keyakinannya, tidak sama
antara satu tempat dengan tempat lain, antara satu masa dengan masa
berikutnya.
1. Aspek Ibadah
Kata Ibadah secara bahasa mempunyai arti merendahkan diri,
tunduk, taat dan mengikuti. Menurut istilah Ibadah berarti ketundukan,
ketaatan, kecintaan dan perasaan takut yang sempurna kehadirat Allah
SWT.
Dalam ajaran Islam, ibadah merupakan perintah langsung dari
Allah SWT sebagai bentuk rasa tanggung jawab manusia setelah
diciptakan-Nya. Tujuan ibadah dalam Islam adalah pengabdian dan
didikasi terhadap semangat hidup yang bermaksud mendapat keridhoan
2
Ibid. Hlm.191
BAB III
KESIMPULAN
Penyusun akan menyimpulkan penjelasan-penjelasan di atas, antara lain :
A. Islam dan Sasaran Pendekatan Studi Islam
Studi Islam secara harfiyah adalah kajian tentang hal-hal yang
berkaitan dengan keislaman. Studi Islam sebagai kajian tidak lepas dari aspek
sasaran keagamaan dan yang sangat dibutuhkan dalam diskursus ini
B. Pemahaman Agama Melalui Pendekatan Teologi
Teologi merupakan studi tentang ketuhanan. Sedangkan ciri studi
agama teologi itu adalah dari orang yang mengimani serta mentakwainya
sebagaimana dikatakan oleh Steenbrink, seorang muslim yang meneliti dan
mempelajari Islam dengan sikap menyinari datanya dengan sinar agama, atau
meletakkan obyek penelitiannya sebagai sesuatu yang kudus, untuk kemudian
diimani dan diamalkan.
C. Pemahaman Agama Melalui Pendekatan Filologi
Filologi merupakan studi kerohanian dengan menelaah karya sastra
atau sumber-sumber tertulis yang biasanya berhubungan dengan aspek bahasa
agama. Istilah bahas agama menunjuk pada tiga macam bidang kajian.
Pertama, ungkapan-ungkapan yang digunakan untuk menjelaskan obyek
pemikiran yang bersifat metafisis, terutama tentang Tuhan. Penelitian agama
dengan menggunakan filologi dapat dibagi dalam tiga pendekatan, yaitu
metode tafsir, pendekatan filologi terhadap As-Sunnah (Al-Hadits) dan
pendekatan filologi terhadap teks, naskah dan kitab (hermeneutika).
D. Pemahaman Agama Melalui Pendekatan Studi Hukum Islam
Istilah "hukum Islam" merupakan gabungan dari syariat dan fiqih yang
dapat didefinisikan "seperangkat aturan berdasarkan wahyu Allah dan sunnah
Rasul tentang tingkah laku manusia yang diakui berlaku dan mengikat semua
orang yang terbebani hukum. Studi hukum ini dikelompokkan menjadi
beberapa aspek, diantaranya aspek ibadah, aspek muamalat, aspek jinayat,
aspek perkawinan dan aspek politik.
E. Pemahaman Agama Melalui Pendekatan Antropologis
DAFTAR PUSTAKA
Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya. 2002. Pengantar Studi Islam.
Surabaya; IAIN Sunan Ampel Press.
Al-Mas'udi, Hafizh Hasan. 1999. Ilmu Mustholah Hadis. Surabaya; Al-Hidayah.
Romdon. 1996. Metodologi Ilmu Perbandingan Agama. Jakarta; Raja Grafindo
Persada