KAK DD Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang Kab. Kuansing PDF

KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
DETAIL DESAIN PEMBANGUNAN BENDUNGAN

LUBUK AMBACANG KAB. KUANTAN SINGINGI
TAHUN ANGGARAN 2015
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

SATKER BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA III
PPK PERENCANAAN DAN PROGRAM
JL.CUT NYAK DHIEN NO.1 PEKANBARU TELP/FAX. (0761) 22473 E-mail : bwssumatera3@gmail.com
KERANGKA ACUAN KERJA

(K A K)
DETAIL DESAIN PEMBANGUNAN BENDUNGAN
LUBUK AMBACANG KAB. KUANTAN SINGINGI
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai luas wilayah 7.656,03 km2, yang berada
pada posisi antara 0000 -10 00 Lintang Selatan dan 1010 02 - 1010 55 Bujur Timur.
Kabupaten Kuantan Singingi terdapat dua aliran sungai besar yaitu Sungai
Kuantan/Sungai Indragiri dan Sungai Singingi. Kondisi aliran sungai pada musim
hujan mempunyai debit yang sangat besar. Besaran debit yang lewat tersebut sering
kali menjadi masalah baik di sepanjang alur sungai itu sendiri maupun daerah
sekitarnya. Sedangkan di saat musim kemarau alur sungai mempunyai debit yang
sangat minim, daerah disekitarnya berupa pemukiman, lahan pertanian dan
perkebunan kekurangan air.
Salah satu pendekatan dalam pemecahan masalah ini yaitu perlu dibuat suatu
bangunan penampung air di alur sungai tersebut berupa bangunan air bendungan.
Bendungan tidak saja digunakan sebagai tampungan air pada saat musim hujan tetapi
dapat dimanfaatkan untuk berbagai tujuan lainnya. Sehingga dalam tahap
perencanaanya perlu dilakukan perencanaan yang seksama supaya didapat tujuan
yang optimal.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut, sangat mendesak untuk merencanakan

dan merealisasikan sarana pembangunan bendungan. Pemerintah melalui Balai
Wilayah Sungai Sumatera III Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana melakukan pekerjaan Detail
Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi, di
mana tujuannya adalah untuk menampung air hujan yang pada musim kemarau bisa
dimanfaatkan untuk mensuplai kebutuhan air di daerah irigasi. Disamping itu, tujuan
utama pembangunan bendungan yaitu sebagai sarana untuk mengendalikan banjir,
pembangkit tenaga listrik, melestarikan tanah, pengendali erosi dan sebagainya.
KAK Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi
1.2. Nama Pekerjaan

Nama Pekerjaan adalah : Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang
Kabupaten Kuantan Singingi.
1.3. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan secara administrasi berada di Kabupaten Kuantan Singingi.
2.
MAKSUD DAN TUJUAN
2.1. Maksud
Maksud dari pekerjaan Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang
Kabupaten Kuantan Singingi ini adalah melaksanakan pengukuran topografi,
penyelidikan
geologi
teknik,
mengumpulkan
dan
menganalisa
data-data
hidroklimatologi, morfologi sungai, evaluasi tataguna lahan dan aspek lingkungan

serta data-data sosial dan ekonomi yang mendukung perencanaan pembangunan
bendungan. Selain itu juga melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis rinci (Detail
Desain) Bendungan Lubuk Ambacang termasuk bangunan pelengkapnya.
2.2. Tujuan
Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyusun detail desain bendungan secara
lengkap yang spesifik sesuai dengan kondisi lapangan, material yang digunakan, tipe
bendungan yang dipilh mengacu pada NSPM yang berlaku terhadap pengaruh yang
timbul dalam jangka menengah dan jangka panjang serta menyiapkan suatu
produk/dokumen gambar perencanaan konstruksi yang dapat dijadikan pedoman
pada saat pelaksanaan fisik selanjutnya.
3.
SASARAN
Sasaran dari pekerjaan Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang
Kabupaten Kuantan Singingi adalah untuk mendapatkan perencanaan teknis
bangunan bendungan yang diperlukan, data yang tersedia dapat menjadi acuan akan
langkah-langkah tahap selanjutnya untuk memberikan manfaat terhadap masyarakat.
4.
INSTANSI PELAKSANA
Instansi Pelaksana Pekerjaan adalah Balai Wilayah Sungai Sumatera III Direktorat
Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
yang berkedudukan di Pekanbaru.
5.
BIAYA & SUMBER DANA

Biaya pekerjaan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah senilai
Rp. 3.553.580.000,- (Tiga Miliar Lima Ratus Lima Puluh Tiga Juta Lima Ratus
Delapan Puluh Ribu Rupiah) termasuk PPN, yang dibiayai oleh APBN tahun
anggaran 2015.
6.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah
selama 210 (Dua Ratus Sepuluh) hari Kalender atau 7 (Tujuh) bulan kalender
terhitung sejak terbitnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
7.
LINGKUP DAN URAIAN PEKERJAAN

Secara garis besar lingkup pekerjaan Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk
Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi adalah sebagai berikut:
7.1. Pengumpulan Data

Data yang akan dikumpulkan yaitu data sekunder seperti misalnya data hidrologi,
hidroklimatologi, hidrometri, keadaan penduduk, data geologi permukaan, data
pemanfaatan lahan, studi-studi yang pernah dilakukan sebelumnya, serta data sosial
ekonomi lingkungan kebijakan pemerintah dan lain-lain.
7.2. Pekerjaan Survey
a. Survey Topografi
Pekerjaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data topografi yang akan
digunakan dalam membuat rencana teknis rinci dalam rangka menunjang
pengelolaan kawasan pada daerah yang disurvey dengan memperhatikan
pertimbangan ilmu teknis bendungan dan aspek lingkungan, sosial ekonomi.
Survey Topografi dilakukan terhadap rencana daerah pengairan, trase aliran,
potongan dan situasi detail bangunan untuk lokasi-lokasi tersebut serta
menginventaris tata guna lahan dan prasarana eksisting yang ada di lapangan.
Pekerjaan ini meliputi kegiatan sebagai berikut :
- Pemasangan Bench Mark (BM)
Bench Mark (BM) dipasang pada lokasi yang mudah ditemukan dan aman dari
gangguan umum. BM dipasang dan perpotongan jalur poligon diikat pada atau
dekat bangunan, setiap BM harus dibuat diskripsinya dan diberi nomor unit
yang teratur. Detail Gambar Bench Mark (BM) dapat dilihat dilampiran.
Pemasangan Control Point (CP)

Pemasangan CP tujuannya untuk mengontrol atau mengikat kerangka dasar
horizontal poligon terbuka. Detail Gambar Control Point (CP) dapat dilihat
pada lampiran.
- Pengukuran Situasi Lay Out

Pengukuran situasi dilakukan mencakup keseluruhan untuk pembuatan lay out
bendungan. Hasil pengukuran situasi digambar dengan skala 1 : 1000.
Pemberian angka kontur harus jelas terlihat, dimana setiap interval kontur
1-2 m digambarkan lebih tebal. Penggambaran situasi lay out memperhatikan:
i.
Seluruh alur, drainase, sungai (dasar terendah dan lebar harus jelas),
ii. Jalan : jalan desa dan jalan setapak,

iii. Bangunan irigasi dan drainase, batas kampung, rumah-rumah terpencil
diluar kampung, jembatan dan saluran. Diameter atau dimensi berikut
ketinggian lantai semua gorong-gorong dan jembatan, sekolah, mesjid dan
kantor pemerintah (camat, dli) harus terlihat,
iv. Pohon-pohon besar (berdiameter lebih besar dan 20 cm dengan ketinggian
sekitar 12 m diatas tanah) bila pepohonan ini berada disawah.,
v.
Daerah rawa,
vi. Batas tata guna tanah (misalnya belukar berupa rerumputan dan alangatang. sawah, rawa, ladang, kampung, kebun, dan lain-lain),
vii. Tiap detail topografi setempat (seperti misalnya tanggul curam, bukit kecil
dan lain-lain),
viii. Batas pemerintahan (kecamatan, desa dan lain-lain). Nama kampung,
kecamatan, nama jalan dan lain-lain diperiukan,
ix. Jaringan kerangka dasar.
x.
Petak-petak sawah,bila ada (kecuali bila luas petak kurang dari 50 x 50 m).
Petak sawah diperoleh dan titik-titik spot height dan diukur dan batas
pertemuan sawah (di tanah yang lapang, bukan diatas tanah tanggul).
- Pengukuran Profil Melintang

Pengukuran profil melintang sungai dibuat minimal setiap interval 50 m pada
daerah lurus dan 25 m pada tikungan. Pengukuran untuk rencana spillway,
saluran suplesi (bila ada), dan saluran pengelak membutuhkan garis profil
melintang dengan interval 50 m, dan outlet dari bangunan tersebut diukur
sejauh 500 m ke hulu dan 1000 m ke hilir pertemuan pada alur sungai tersebut.
Profil melintang diukur sampai jarak 250 m ke kiri dan 250 m ke kanan dari
sungai sungai tersebut. Penggambaran dibuat dengan skala panjang 1: 500 dan
skala tinggi 1 : 200
(H = 1 : 500 dan V = 1 : 200).
- Profil Memanjang
Pengukuran profil memanjang mencakup :
a. Dasar sungai
b. Muka air pada saat pengukuran
c. Penggambaran profil memanjang H = 1 : 500 dan V = 1 : 200
- Pengukuran Situasi Bendungan Utama dan Daerah Genangan
Dasar pengukuran adalah penggunaan jaringan kerangka dasar yang telah
disiapkan bagi kepentingan pemetaan 1: 2.000. BM dan CP harus dipasang
tersebar diareal rencana bendungan dan pada posisi rencana as dam harus
dipasang BM dan CP yang saling terlihat dan juga pada posisi as rencana
spillway dan saluran pengelak, yang dipasang dengan cermat agar tidak mudah
rusak.
Pengukuran bendungan harus menunjukkan juga letak peta rencana as dam,
diversion channel, spillway dan intake serta saddle dam bila ada.
Penggambaran daerah ini membutuhkan ukuran dengan kerapatan tinggi agar
gambar topografinya akurat yang akan digunakan untuk memperkirakan
kapasitas volume tampungan. Pengukuran juga termasuk situasi genangan
bendungan dan pengukuran detail situasi (as bendungan dan spillway).
Pengukuran ini nantinya ditentukan berdasarkan sketsa petunjuk.
Batas ukur situasi bendungan ditentukan oleh tenaga ahli di bidangnya.
Pengukuran pada dasarnya mengunakan skala 1: 1.000 tetapi nantinya sebagian
dan pada daerah tersebut akan diperlukan peta detail desain. Seluruh situasi
digambarkan pada kertas berukuran A1.
- Perhitungan dan Penggambaran
Hasil dari kegiatan ini terdiri dari :
a. Peta situasi lay out skala penggambaran 1 : 500 - 1 : 2000 yang memuat
hasil pengukuran topografi lengkap dengan garis kontur dan informasi
ketinggian yang dilengkapi dengan posisi BM dan CP. Interval peta kontur
adalah 1m untuk daerah agak miring dan 2 m untuk daerah datar / berbukit.
b. Peta situasi bendungan dan daerah genangan skala penggambaran 1:2000
yang memuat hasil detail peta bangunan utama minimal harus terlihat:
i.
Garis ketinggian kedudukan-kedudukan muka air;
ii. Seluruh kelompok detail kerapatan menurut ketinggiannya diatas tanah;

iii. Seluruh titik spot height yang diukur;

iv. Batas-batas (tanah lapang, pagan dan lain-lain);
v.
Puncak dan dasar keseluruhan tanah curam. Seluruh kondisi curam

digambarkan sejelas mungkin guna menunjukkan bentuk sebenarnya
dan pada bagian kecuraman;
vi. Tiap lobang bor atau parit percobaan;

vii. Lokasi BM dan CP pada bangunan air;
viii. Singkapan batuan dan lain-lain;
ix. Bila ada monumen staff gauge (AWLR) yang terletak berdekatan harus
diikatkan pada datum proyek dengan rnenggunakan metode sifat datar,
kemudian diperlihatkan diatas gambar/peta. Bilamana tidak terdapat
monumnen untuk staff gauge, maka monumen yang baru harus
dipasang dan diikat dengan metoda sifat datar (pergi-pulang) ke titik nol
staff gauge.
c. Peta topografi lokasi pengambilan bahan timbunan skala 1: 1.000
d. Peta Ikthisar (A1) dengan skala yang disesuaikan.
e. Deskripsi kondisi geomorfologi sungai mencakup ruas sungai kritis dan
profilnya.
f. Gambar profil memanjang sungai dan profil melintang sungai.
b. Survey Hidrologi dan Hidrolika

Pengumpulan data hidrologi yang panjang dan terbaru dimaksudkan untuk
mendapatkan data-data hidrologi dan klimatologi sebagai masukkan di dalam
menentukan besaran perencanaan seperti curah hujan maksimum dengan periode
ulang tertentu, suhu udara, evaporasi, arah angin, kecepatan angin, dan debit
banjir yang terjadi serta penentuan parameter-parameter lainnya yang dapat
menunjang desain hidrolis bendungan dan bangunan pelimpas serta neraca air
untuk keperluan pertanian, PLTA, dan air baku.
Survey ini berguna untuk mengetahui kondisi hidrologi dan hidrolika untuk
mengetahui ketersediaan air, kapasitas waduk, debit banjir rencana, penelusuran
banjir, tinggi dan volume tubuh bendungan, kecepatan aliran serta sifat dan
karakteristik fluida terhadap bendungan.
c. Survey Geologi dan Mekanika Tanah

Pekerjaan penelitian tanah perlu dilakukan di lapangan dan di laboratorium. Data
penelitian tanah harus dapat memberikan informasi yang cukup tentang sifat-sifat
dan karakteristik tanah. Survey ini meliputi pengeboran dengan tangan (hand
Auger), Sondir (Cone Penetration Test), Uji SPT (Standard Penetration Test), test
pit daerah galian, bor inti, dan pengambilan contoh tanah untuk terganggu
(disturb) dan tidak terganggu (undistrurb) untuk mengetahui indeks properties
dan engineering properties. Lokasi titik-titik bor dan pengambilan contoh tanah
akan ditentukan oleh direksi sesuai dengan keperluan.
Pekerjaan geologi permukaan dilakukan pada lokasi as bendungan dan pada
rencana bangunan pelengkap, daerah genangan dan sekitamya serta daerah di
sekeliling rencana bendungan pada radius hingga 10-15 km dari lokasi rencana
bendungan. Pemetaan geologi harus mencakup aspek-aspek geomorfologi,
litologi, stratigrafi dan struktur geologi dengan penekanan terhadap informasi
geologi teknik untuk bendungan, seperti keterkaitannya dengan data tentang
ketebalan tanah penutup, kemungkinan adanya bocoran, daya dukung pondasi
berdasarkan pada RMS (Rock Mass Strength), kemungkinan terjadinya longsoran,
zona gempa, data geohidrologi seperti rembesan, mata air, muka air tanah,
stabilitas, dan sebagainya. Hasil pemetaan geologi dituangkan dalam Peta Geologi
dengan mencantumkan simbol-simbol geologi yang sudah baku. Peta geologi
perlu disiapkan pada lokasi dengan skala 1:1.000 - 1:2.000.
d. Survey Sungai
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memperoleh data morfologi sungai, penampang
sungai, pengambilan contoh sedimen dasar dan sedimen melayang dari sungai,
yang digunakan sebagai masukan analisis sungai dalam rencana teknis
pengendalian banjir.
Contoh material dasar dilakukan pengujian laboratorium selanjutnya dianalisa
sedimen transportnya untuk mengetahui gradasi material sungai dengan
memasukan juga komposisi material dengan diameter besar yang diukur secara
manual. Selain analisis sedimen transport, dilakukan juga pengujian contoh
kualitas air yang selanjutnya dianalisis kualitas air tersebut bedasarkan 27
paramater yang dilakukan.
e. Survey Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Survey ini meliputi pengumpulan data komposisi kependudukan, sarana dan
prasarana yang ada, peraturan perundang-undangan yang berlaku, keterkaitan
terhadap tata guna lahan dan rencana tata ruang wilayah, kelembagaan ekonomi
dan komponen-komponen lingkungan serta kajian pintas UKL/UPL dampak
lingkungan akibat pembangunan bendungan.
7.3. Analisa dan Perencanaan Desain

Kegiatan perencanaan bendungan dimaksudkan guna membuat rencana teknis rinci
berdasarkan kondisi topografi, karakteristik hidrologi dan hidrolika, geologi dan
mekanika tanah, analisis sungai, material yang tersedia, rencana pengembangan
jangka panjang, kondisi sosial ekonomi, pelestarian lingkungan serta lain sebagainya,
yang akan digunakan dalam pelaksanaan konstruksi bangunan air bendungan di
daerah tersebut. Konsultan diminta untuk merencanakan kriteria desain bendungan
yang spesifik yang sesuai dengan kondisi lapangan, material yang digunakan, tipe
bendungan yang dipilh mengacu pada NSPM yang berlaku.
Desain bendungan dan bangunan pelengkapanya harus dibuat sedemikian sehingga
diperoleh bangunan bendungan yang ekonomis, mudah dalam operasi dan
pemeliharaan, meminimalisir timbulnya dampak negatif dan memenuhi persyaratan
keamanan bendungan (kegagalan struktur dan operasional, kegagalan hidrolis, dan
kegagalan rembesan).
Melakukan desain terhadap bangunan bendungan utama dan bangunan pelengkap
yang dibutuhkan, termasuk :
Perencanaan pemetaan topografi;
Analisis debit banjir rancangan dan penelusuran banjir;
Analisis ketersediaan air;
Analisis kapasitas waduk;
Analisis sedimentasi waduk;
Analisis hidrodinamika aliran;
Analisis sungai dan rencana pengelakan sungai;
Analisis dan identifikasi geologi dan geoteknik;
Analisis gempa;
Analisis dan perencanaan detail desain bendungan dan bangunan pelengkap
lainnya;
Jalan masuk (acces road) termasuk jembatan bangunan silang dan prasarana
penunjang yang terkait;

Perhitungan rencana anggaran biaya pekerjaan, analisa ekonomi teknis dan analisa
lingkungan;
Membuat dokumen hasil detail desain yang dapat digunakan untuk kegiatan
selanjutnya, yang meliputi desain gambar rencana dan dokumen-dokumen laporan
lainnya;
Penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan, nota desain, dokumen tender, dokumen
UKL/UPL, dan metode pelaksanaan pekerjaan.
8.
TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

Tenaga ahli yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini harus memenuhi
persyaratan di bawah ini :
8.1. Ketua Tim (Team Leader)

Berkemampuan memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim
kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Sipil / Sipil Hidro,
lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan
pengalaman sekurangnya 8 (delapan) tahun kerja.
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) / Doktoral (S3) jurusan Teknik Sipil / Sipil
Hidro / Sumber Daya Air, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah
disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 4 (empat) tahun kerja.
Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Sipil Subbidang
Prasarana Keairan terutama pekerjaan Pembangunan Bendungan, diutamakan
pernah bertugas melaksanakan pekerjaan dilokasi Provinsi Riau dan dilingkungan
SDA.
Memiliki SKA yang sesuai dengan bidangnya dan telah teregister oleh LPJKN
sesuai sub bidang yang ditawarkan.
8.2. Ahli Bendungan

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam keahlian
Analisis Bendungan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Sipil / Sipil Hidro /
Sumber Daya Air, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan,
dengan pengalaman sekurangnya 6 (enam) tahun kerja.
Bendungan / Sipil Hidro / Sumber Daya Air, lulusan dari Universitas Negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 3 (tiga) tahun
kerja.
SDA.
8.3. Ahli Instrumentasi Bendungan
Instrumentasi Bendungan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
Bendungan / Sipil Hidro / Sumber Daya Air, lulusan dari Universitas Negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 3 (tiga) tahun
kerja.
SDA.
8.4. Ahli Hidrologi

Analisis Hidrologi sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
10
disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 3 (tiga) tahun kerja.
SDA.
8.5. Ahli Hidrolika

Analisis Hidrolika sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
SDA.
8.6. Ahli Geologi

Analisis Geologi sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Sipil / Teknik Geologi,
pengalaman sekurangnya 6 (enam) tahun kerja.
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) / Doktoral (S3) jurusan Teknik Sipil / Teknik
Geologi, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan
pengalaman sekurangnya 3 (tiga) tahun kerja.
11

pernah bertugas melaksanakan pekerjaandi lokasi Provinsi Riau dan dilingkungan
SDA.
8.7. Ahli Mekanika Tanah

Analisis Mekanika Tanah sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Sipil / Teknik Geologi,
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) / Doktoral (S3) jurusan Teknik Sipil / Teknik
Geologi, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan
pernah bertugas melaksanakan pekerjaandi lokasi Provinsi Riau dan dilingkungan
SDA.
8.8. Ahli Estimasi Biaya

Estimasi Biaya sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Hidro / Sipil Manajemen Konstruksi, lulusan dari Universitas Negeri atau
yang telah disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 3 (tiga) tahun kerja.
12
pernah bertugas melaksanakan pekerjaan di lokasi Provinsi Riau dan dilingkungan

SDA.
8.9. Ahli Geodesi

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam keahlian Ilmu
Ukur Tanah (geodesi/topografi) sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Geodesi, lulusan dari
Universitas Negeri atau yang telah disamakan,
dengan pengalaman
sekurangnya 6 (enam) tahun kerja.

Atau bagi Pasca Sarjana (S2) / Doktoral (S3) jurusan Ilmu Geodesi, lulusan
dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman
sekurangnya 3 (tiga) tahun kerja.
SDA.
8.10. Ahli Struktur Bangunan

Struktur Bangunan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Sipil / Sipil Struktur,
Struktur, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan
SDA.
13
8.11. Ahli Sosial Ekonomi

Sosial Ekonomi sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana (S1) Sosial Budaya / Ekonomi / Ekonomi Pembangunan /
Agronomis / Sastra Budaya, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah
disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 6 (enam) tahun kerja.
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) / Doktoral (S3) jurusan Ilmu Sosial Ekonomi
SDA.
8.12. Ahli Lingkungan
Lingkungan
Hidup
(Dampak
Lingkungan)
sampai
dengan
pekerjaan
dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Lingkungan / Ilmu
Lingkungan, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan,
Atau bagi Pasca Sarjana (S2)/Doktoral (S3) jurusan Teknik Lingkungan /
Ilmu Lingkungan lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan,
dengan pengalaman sekurangnya 3 (tiga) tahun kerja.
SDA.
Memiliki Sertifikat Amdal A atau Amdal B.
8.13. Ahli Sungai
Persungaian sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
14
SDA.
8.14. Ahli Irigasi Pertanian

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam keahlian Irigasi
Pertanian sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
SDA.
8.15. Ahli Mekanikal
Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam keahlian Ahli
Mekanikal sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Mesin, lulusan dari
dengan pengalaman

15
Atau bagi Pasca Sarjana (S2)/Doktoral (S3) jurusan Teknik Mesin, lulusan
SDA.
8.16. Ahli Elektrikal

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam keahlian Ahli
Elektrikal sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan Teknik Elektro, lulusan dari
dengan pengalaman

Atau bagi Pasca Sarjana (S2)/Doktoral (S3) jurusan Teknik Elektro, lulusan
SDA.
8.17. Asisten-Asisten Ahli

Personil Asisten Ahli yang dibutuhkan untuk paket pekerjaan ini, adalah :
a. Asisten Ahli Bendungan
Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam membantu

tugas/kewajiban Ahli Bendungan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
Sarjana Muda atau Diploma IV Teknik Sipil / Sipil Hidro / Sumber Daya
Air, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan
16
Atau bagi Sarjana (S1) jurusan Teknik Sipil / Sipil Hidro / Sumber Daya
pengalaman sekurangnya 4 (empat) tahun kerja.
Hidro / Sipil Bendungan / Sumber Daya Air, lulusan dari Universitas
Negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 2
(dua) tahun kerja.

Prasarana
Keairan
terutama
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan,
diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaannya dilokasi Provinsi

Riau dan dilingkungan SDA.
Memiliki SKA yang sesuai dengan bidangnya dan telah teregister oleh
LPJKN sesuai sub bidang yang ditawarkan.
b. Asisten Ahli Hidrologi

tugas/kewajiban Ahli Hidrologi sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 2 (dua) tahun kerja.

Prasarana
Keairan
terutama
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan,

Riaudan dilingkungan SDA.
17
c. Asisten Ahli Hidrolika

tugas/kewajiban Ahli Hidrolika sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.

Prasarana
Keairan
terutama
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan,

Riaudan dilingkungan SDA.
d. Asisten Ahli Geologi

tugas/kewajiban Ahli Geologi sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
Sarjana Muda Teknik Sipil / Teknik Geologi lulusan dari Universitas

(enam) tahun kerja
Atau bagi Sarjana Teknik Sipil / Teknik Geologi lulusan dari Universitas
(empat) tahun kerja
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) / Doktoral (S3) jurusan Teknik Sipil /
Teknik Geologi, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah
Berpengalaman dalam perhitungan mekanika tanah untuk pekerjaan

perencanaan di bidang Sipil Subbidang Prasarana Keairan terutama
18
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan,
diutamakan
pernah
bertugas
melaksanakan pekerjaan di lokasi Provinsi Riau dan dilingkungan SDA.
e. Asisten Ahli Geodesi

tugas/kewajiban Ahli Geodesi sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
Sarjana Muda Teknik Sipil / Teknik Geodesi lulusan dari Universitas

(enam) tahun kerja
Atau bagi Sarjana Teknik Sipil / Teknik Geodesi lulusan dari Universitas
(empat) tahun kerja
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) / Doktoral (S3) jurusan Teknik Sipil /
Teknik Geodesi, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah
Berpengalaman dalam pengukuran untuk pekerjaan di bidang Sipil

Subbidang
Prasarana
Keairan
terutama
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan, diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaan di lokasi

Provinsi Riau dan dilingkungan SDA.
f. Asisten Ahli Struktur Bangunan

tugas/kewajiban Ahli Struktur Bangunan sampai pekerjaan dinyatakan
selesai.
Sarjana Muda Teknik Sipil / Sipil Struktur lulusan dari Universitas Negeri
atau yang telah disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 6 (enam)
tahun kerja
Atau bagi Sarjana Teknik Sipil / Sipil Struktur lulusan dari Universitas
(empat) tahun kerja
19
Struktur, lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan,
dengan pengalaman sekurangnya 2 (dua) tahun kerja.
Berpengalaman dalam pengukuran untuk pekerjaan di bidang Sipil

Subbidang
Prasarana
Keairan
terutama
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan, diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaan di lokasi

Provinsi Riau dan dilingkungan SDA.
g. Asisten Ahli Sosial Ekonomi

tugas/kewajiban Ahli Sosial Ekonomi sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
Sarjana Muda Sosial / Ekonomi / Agronomis / Sastra Budaya / Ekonomi
Pembangunan lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan,
Atau bagi Sarjana (S1) jurusan Sosial / Ekonomi / Agronomis / Sastra
Budaya / Ekonomi Pembangunan lulusan dari Universitas Negeri atau yang
telah disamakan, dengan pengalaman sekurangnya 4 (empat) tahun kerja.
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) jurusan Ilmu Sosial Ekonomi lulusan dari
Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman
sekurangnya 2 (dua) tahun kerja.
Prasarana
Keairan
terutama
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan,
diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaan dilokasi Provinsi Riau

dan dilingkungan SDA.
h. Asisten Ahli Lingkungan

tugas/kewajiban Ahli Lingkungan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.
20
Seorang Sarjana Muda Teknik Lingkungan / Ilmu Lingkungan lulusan dari

Universitas Negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman
Atau bagi Sarjana (S1) jurusan Teknik Lingkungan / Ilmu Lingkungan
Atau bagi Pasca Sarjana (S2) jurusan Teknik Lingkungan / Ilmu
Lingkungan lulusan dari Universitas Negeri atau yang telah disamakan,
dengan pengalaman sekurangnya 2 (dua) tahun kerja.
Prasarana
Keairan
terutama
pekerjaan
Pembangunan
Bendungan,
diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaan dilokasi Provinsi Riau

dan dilingkungan SDA.
8.18. Personil pendukung lain

a. Surveyor Topografi (10 orang)
b. Surveyor Hidrologi dan Hidrolika (3 orang)
c. Surveyor Geologi dan Mekanika Tanah (8 orang)
d. Surveyor Lingkungan (2 orang)
e. Surveyor Sungai (4 orang)
f. Surveyor Sosial Ekonomi (2 orang)
g. Juru Gambar ( Auto Cad ) (4 orang)
h. Operator Komputer (1 orang)
i. Tenaga Administrasi (1 orang)
j. Pesuruh (1 orang)
9.
KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan Detail Desain Pembangunan
Bendungan Lubuk Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi adalah tersedianya data
dasar berupa System Planning, Data Perencanaan Teknis Rinci (detail desain),
maupun rancangan anggaran biaya, spesifikasi teknis beserta analisis pendukung
yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis maupun ekonomis. Kedepan
21
data dimaksud akan dijadikan acuan dan pedoman dalam tahap pelaksanaan
konstruksi, operasi dan pemeliharaan.
9.1
Pelaporan
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa meliputi :
1. Rencana Mutu Kontrak (RMK)
Berisikan pedoman dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan Detail Desain
Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi yaitu :
Jadwal pelaksanaan, daftar personil teknis maupun administrasi dan organisasi
kerja Konsultan harus menerapkan Sistem Jaminan Mutu saat Operasi di
lapangan.
Laporan RMK memuat Diagram Tahap Kegiatan, Daftar Standar Prosedur (SP)
dan Standar Studi serta Laporan Audit Mutu, buku laporan RMK diserahkan
sebelum pekerjaan Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang
Kabupaten Kuantan Singingi dimulai.
Laporan ini harus dibuat 5 (lima) rangkap dan diserahkan kepada direksi
pekerjaan paling lambat 3 (tiga) minggu setelah SPMK diterbitkan.
2. Konsep Laporan Pendahuluan

Konsep laporan pendahuluan memuat :
Uraian garis besar tentang Detail Desain Pembangunan Bendungan Lubuk
Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi
Hasil Pengumpulan data sekunder dari survey pendahuluan
Program kerja konsultan, meliputi struktur organisasi dan personalia
pelaksana
Uraian tugas tenaga ahli
Jadual kegiatan selanjutnya
Metode pelaksanaan pekerjaan (termasuk metode analisis)
Peralatan yang digunakan
Konsep laporan pendahuluan ini dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap dan harus
diserahkan kepada direksi pekerjaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
SPMK diterbitkan.
22
3. Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan ini berupa hasil draft laporan pendahuluan yang telah didiskusikan
dengan direksi pekerjaan dan telah diperbaiki serta disetujui oleh direksi, yang
harus dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan.
4. Laporan Kemajuan Pekerjaan/Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi :
Informasi kegiatan mobilisasi tenaga, peralatan dan bahan yang digunakan,
Kemajuan pekerjaan berjalan secara keseluruhan yang dilampiri kurva S,
Pekerjaan yang telah dilaksanakan berikut permasalahan/hambatan bila ada,
Jadwal pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja bulan berikutnya yang
disusun secara rinci, jelas dan terprogram,
Catatan hasil diskusi dan perintah direksi.
Laporan bulanan ini harus dibuat sebanyak 3 (tiga) buku laporan setiap
bulannya dan diserahkan kepada pengguna jasa selambat-lambatnya tanggal 5
setiap bulannya.
5. Konsep Laporan Antara / Sisipan (Draft Interim Report)
Rangkuman hasil sementara pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari :
Analisis data lapangan,
Kriteria dan konsep perencanaan teknis,
Saran / usulan dan langkah - langkah penyelesaian pekerjaan,
Rencana kerja selanjutnya.
Laporan ini harus dibuat sebanyak 5 (lima) buku dan diserahkan kepada kepada
direksi pekerjaan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK). Dilakukan diskusi laporan sisipan dan kemudian dilakukan
perbaikan-perbaikan.
6. Laporan Sisipan (Interim Report)
Laporan ini berupa hasil Konsep Laporan Antara/Sisipan yang telah
didiskusikan dengan direksi pekerjaan dan telah diperbaiki yang harus dibuat
sebanyak 5 (lima) buku.
23
7. Laporan Penunjang
Laporan penunjang terdiri dari :
Laporan Topografi sebanyak 5 (lima) buku,
Laporan Hidrologi dan Hidrolika sebanyak 5 (lima) buku,
Laporan Geologi dan Mekanika Tanah sebanyak 5 (lima) buku,
Laporan Analisa Sungai sebanyak 5 (lima) buku,
Laporan Sosial Ekonomi sebanyak 5 (lima) buku,
Laporan Analisa Keruntuhan Bendungan sebanyak 5 (lima) buku,
Nota Desain dan Perhitungan Teknis sebanyak 5 (lima) buku,
Spesifikasi Teknik dan Dokumen Tender sebanyak 5 (lima) buku,
RAB, BOQ dan Ekonomi Teknik sebanyak 5 (lima) buku,
Dokumen UKL / UPL sebanyak 5 (lima) buku,
Laporan Metode Pelaksanaan pekerjaan sebanyak 5 (lima)buku.
8. Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)
Konsep Laporan Akhir harus mencakup seluruh hasil kegiatan yang merupakan
hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut :
Hasil analisis / perhitungan,
Hasil uji test laboratorium contoh tanah dan air,
Hasil survey lapangan,
Analisis Teknis, Ekonomi & Analisa Dampak Lingkungan (UPL & UKL ),
Sytem planning, draft gambar,
Konsep / draft laporan akhir.
Sebelum dituangkan ke dalam laporan akhir, konsep laporan akhir ini harus
diserahkan kepada pengguna jasa untuk didiskusikan selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan sebelum masa kontrak berakhir yang dibuat sebanyak 5 (lima) buku laporan
untuk dipresentasi dan didiskusikan bersama pengguna jasa.
9. Laporan Akhir (Final Report)
Setelah Konsep Laporan Akhir selesai didiskusikan dan memperoleh persetujuan
dari Direksi pekerjaan, maka konsultan diwajibkan membuat laporan akhir/final
report lengkap sebanyak 8 (delapan) buku untuk diserahkan kepada direksi
pekerjaan.
24
10. Laporan Ringkasan

Laporan Ringkas berisi penjelasan ringkas mengenai garis besar hasil
pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh. Laporan yang harus diserahkan pihak
konsultan sebanyak 8 (delapan) buku kepada direksi pekerjaan.
11.
Master Copy Laporan & Gambar Desain

CD yang memuat back up data seluruh hasil Detail Desain Pembangunan
Bendungan Lubuk Ambacang Kabupaten Kuantan Singingi mencakup
perhitungan, laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir, foto
dokumentasi, gambar desain, program diserahkan kepada pengguna jasa
sebanyak 3 (tiga) set.
12.
Foto Dokumentasi
Foto dokumentasi yang meliputi situasi lokasi dan foto survey kegiatan serta
foto identifikasi, permasalahan lapangan, dibuat dalam satu format yang
disepakati bersama dengan direksi pekerjaan sebanyak 3 (tiga) set.
9.2
Pembuatan Gambar
Jenis pembuatan gambar yang harus diserahkan kepada pengguna jasa meliputi :
a. Pembuatan Peta Ploting
Master gambar peta ploting 1 (satu) set
Blue print A1 sebanyak 2 (dua) set
Peta Geologi sebanyak 2 (dua) set
b. Pembuatan Gambar Desain
Master gambar desain sebanyak 1 (satu) set
c. Dalam pembuatan gambar baik ukuran gambar, simbol-simbol dan legenda

gambar harus mengikuti SNI atau peraturan yang telah baku.
10. LAIN-LAIN
1. Konsultan harus menunjuk seorang wakil yang sewaktu-waktu dapat dihubungi
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk
bertindak dan mengambil keputusan atas nama konsultan.
25
2. Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan-usulan pekerjaan dengan direksi

pekerjaan.
3. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan harus
disediakan sendiri oleh konsultan.
4. Hal-hal yang belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan ini
akan dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.
5. Konsultan diminta menyerahkan foto atau gambar berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan lapangan.
6. Apabila dikemudian hari ditemukan ketidak mantapan dalam penyajian data dan
akurasinya, maka konsultan diharuskan untuk memperbaikinya atas biaya sendiri.
7. Semua analisa dan perhitungan yang dipakai dalam perencanaan harus
berdasarkan Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) yang telah
diterbitkan pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
8. Penjelasan lebih rinci tentang penyusunan pembangunan bendungan dapat dilihat
pada modulmodul yang dibuat oleh Balai Bendungan dan oleh Ditjen SDA.
Pekanbaru,
November 2014
Ditetapkan oleh,
SATKER BALAI WILAYAH SUNGAI SUMATERA III
PPK PERENCANAAN DAN PROGRAM
Ir. HAPOSAN LUMBAN GAOL, MT

NIP. 19580512 198302 1 003
26

Bahasa

KAK DD Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang Kab. Kuansing PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

KAK DD Pembangunan Bendungan Lubuk Ambacang Kab. Kuansing PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KERANGKA ACUAN KERJA

DETAIL DESAIN PEMBANGUNAN BENDUNGAN

TAHUN ANGGARAN 2015

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR

KERANGKA ACUAN KERJA

1.1. Latar Belakang

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, sangat mendesak untuk merencanakan

1.2. Nama Pekerjaan

MAKSUD DAN TUJUAN

hidroklimatologi, morfologi sungai, evaluasi tataguna lahan dan aspek lingkungan

BIAYA & SUMBER DANA

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

LINGKUP DAN URAIAN PEKERJAAN

7.1. Pengumpulan Data

Pemasangan Control Point (CP)

- Pengukuran Situasi Lay Out

ii. Jalan : jalan desa dan jalan setapak,

- Pengukuran Profil Melintang

(H = 1 : 500 dan V = 1 : 200).

Garis ketinggian kedudukan-kedudukan muka air;

ii. Seluruh kelompok detail kerapatan menurut ketinggiannya diatas tanah;

iii. Seluruh titik spot height yang diukur;

Puncak dan dasar keseluruhan tanah curam. Seluruh kondisi curam

vi. Tiap lobang bor atau parit percobaan;

b. Survey Hidrologi dan Hidrolika

c. Survey Geologi dan Mekanika Tanah

e. Survey Sosial Ekonomi dan Lingkungan

7.3. Analisa dan Perencanaan Desain

penunjang yang terkait;

TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN

8.1. Ketua Tim (Team Leader)

8.2. Ahli Bendungan

8.4. Ahli Hidrologi

8.5. Ahli Hidrolika

8.6. Ahli Geologi

Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Sipil Subbidang

8.7. Ahli Mekanika Tanah

8.8. Ahli Estimasi Biaya

pernah bertugas melaksanakan pekerjaan di lokasi Provinsi Riau dan dilingkungan

8.9. Ahli Geodesi

sekurangnya 6 (enam) tahun kerja.

8.10. Ahli Struktur Bangunan

8.11. Ahli Sosial Ekonomi

8.14. Ahli Irigasi Pertanian

sekurangnya 6 (enam) tahun kerja.

8.16. Ahli Elektrikal

sekurangnya 6 (enam) tahun kerja.

8.17. Asisten-Asisten Ahli

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam membantu

Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Sipil Subbidang

diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaannya dilokasi Provinsi

b. Asisten Ahli Hidrologi

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam membantu

Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Sipil Subbidang

diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaannya dilokasi Provinsi

c. Asisten Ahli Hidrolika

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam membantu

Berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan di bidang Sipil Subbidang

diutamakan pernah bertugas melaksanakan pekerjaannya dilokasi Provinsi

d. Asisten Ahli Geologi

Berkemampuan melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam membantu