Anda di halaman 1dari 1

Karakteristik Khusus BIK

Bentukan Kata Keilmuan

Pengembangan Kosa Kata

Bentukan kata standar adalah bentukan kata yang


tunduk pada kaidah tata bahasa baku bahasa
Indonesia untuk menghindari dialek bahasa daerah
atau logat bahasa asing.
Standar
Nonstandar
keterangan
pergelaran
pagelaran
Bentukan kata
Indonesia dan kata
merusak
mengrusak
bahasa Jawa.
Bentukan kata standar dapat memilih tiga bentuk
yakni :
Afiksasi
Afiksasi NonKeterangan
standar
standar
simpulan
kesimpulan
menyatakan
hasil
kemudahan
kegampangan
padanan kata
fasilitas
Pengulangan
Pengulangan
Keterangan
Standar
Nonstandar
jari-jari
jejari
Kurang lazim
digunakan
jala-jala
jejala
Penggabungan Penggabungan
Keterangan
standar
Nonstandar
unsur kimia
unsur kimiawi
Kata geologi,
kimia lebih
peta geologi
peta geologis
mendunia
daripada
terjemahannya

Diksi Keilmuan

Pemberdayaan Kosakata BI
Kosakata BI lazim, lama dengan acuan
makna baru. Contoh:
Lazim

Padanan

Sedia,
tersedia,
ketersediaan
Lama/klasik

Availabilit
y

Liput,
meliput

Makna
lama
Menutupi,
melingkupi

Makna
baru
Menyatakan
sifat dan
syarat
Makna
baru
Meng-cover
berita

Pemanfaatan imbuhan/afiks lama


BI untuk padanan afiks asing.
Contoh: alih berarti pindah, awa
berarti menghilangkan,dst.
Kreasi bentukan baru dengan cara
analogi. Contoh:
Bentukan lama : petani, pedagang
Bentukan baru : pegolf, pesilat, dll.

Pengakroniman/ Akronimisasi. Contoh:


Istora: istana olah raga
Calistung: baca tulis hitung
Wajar: wajib belajar, dst.
Menyerap Kosakata bahasa daerah
Dalam konteks keilmuan banyak juga
memanfaatkan kosakata bahasa daerah
yang berkaitan dengan kosakata sosiobudaya. Misal : aman, adil, telaten,
guyub, dll.

Kaidah kestrukturalan
Menghindari kalimat dengan
kata sambung, contoh: Ia
telah menyelesaikan tugas
akhir yang mana tidak dapat
diselesaikan oleh mahasiswa
lain.

Menyerap kosakata bahasa Asing


Menghindari penggunaan
kata: ialah,adalah, daripada
Cara untuk menyerap kosakata Bahasa Inggris
ada 3, yaitu:
a. Adopsi, contoh: smash, coulomb, watt, dll.
b. Adaptasi, contoh: glas-gelas, zuurzak-sirsak.
c. Terjemahan, contoh: science ilmu
pengetahuan, dll.

Menghindari struktur kalimat


bahasa Daerah, contoh:
Ruang kuliahnya Lintang
dekat laboratorium bahasa.

Kalimat

Kata serapan adaptasi dipilih


karena konotasi maknanya
lebih baik. Contoh: maag
mag lambung
Kata serapan adaptasi dipilih
karena lebih singkat
daripada bentuk
terjemahannya. Contoh:
capasity kapasitas daya
tampung/ daya muat.
Kata serapan adaptasi dipilih
karena mempermudah
tercapainya kesepakatan,
jika bentuk terjemahan
Indonesianya banyak/lebih
dari satu. Contoh : energy
energi daya, gaya,
kekuatan, tenaga.
Kata serapan adaptasi dipilih
karena mempermudah
pengalihan antarbahasa.
Contoh: system sistem
cara, aturan, ketentuan,
persyaratan.

Kaidah kecermatan
2. penggunaan
preporsisi

1. Penggunanan
konjungsi
a.

Ketidakmubaziran
1. Penggunaan
konjungsi bahwa
2. Penggunaan kata
maka
3. Penggunanaan
sebagai atau selaku

b. Ketidakrancuan
1. Penggunaan
konjungsi meskipun
dan tetapi
2. Penggunaan
konjungsi maka
3. Penggunaan
konjungsi menurut,

c. Keidiomatisan
penggunaan konjungsi
1. Penggunaan
baik...maupun
2. Penggunaan
konjungsi
bukan...melainkan,
tidak...tetapi
3. Konjungsi kombinasi

a. Ketidakmubaziran
1. Penggunaan
preposisi di
muka subjek
2. Penggunaan
preposisi di
muka objek
3. Penggunaan
b. Ketidakrancauan
1. Penggunaan
preposisi demi untuk
2. Penggunaan
preposisi agar supaya

Kaidah kegramatikalan Kalimat Keilmuan


Kegramatikalan suatu kalimat dapat diketahui
dari a. Struktur kalimat, b. Struktur kata, c.
Bentukan kata, dan d. Kelaziman diksi.
1. Menaati kaidah Struktur Kalimat Bahasa
Indonesia :
2.
Struktur kalimat aktif. Dengan pola:
pelaku + ket. Aspek + verba aktif.
3.
Struktur kalimat pasif. Dengan
pola : ket. Aspek + pelaku + verba
pasif
4.
Menghindari penggunaan kata tugas
dan atau kata depan di muka subjek.
5.
Menghindari kalimat fragmentaris/
kalimat yang menggantung.
6.
Menghindari kalimat yang
bertumpuk idenya atau dua kalimat
yang sebenarnya satu kalimat.
7.
Menghindari kalimat aktif dengan
objek berkata tugas terutama kata
depan.
8.
Menghindari kalimat penanda
2. Menaati kaidah struktur kata dalam kalimat
bahasa Indonesia, mengikuti hukum D-M :
1.
Penamaan pusat belanja, contoh:
Gajah Mada Plaza
2.
Penamaan hotel dan perbankan,
contoh: BCA bank
3.
Penamaan profesi, contoh:
Pengusaha Wanita
3. Menaati Kaidah pembentukan kata dalam kalimat BI
1.
Kaidah pengimbuhan kata
2.
Kaidah pengulangan kata
3.
Kaidah pemajemukan kata
d. Kaidah Kelogisan
1. Gagasan yang tidak
masuk akal
2. Hubungan
antargagasan tidak
c. Keidiomatisan
masuk akal
1. Penggunaan
3. Hubungan antara
preposisi terdiri atas
gagasan utama dan
2. Penggunaan
gagasan penjelas tidak
preposisi disebabkan
logis
oleh
a. Generalisasi
berlebihan
b. Pemikiran dikotomis
c. Salah tafsir atas
sebaban
d. Salah analogi
e. Pengesampingan
masalah
f. Pembenaran
kesalahan atas melalui
pokok sampingan
g. Argumentum ad

Paragraf Keilmuan
A. Syarat
pembentukan
paragraf
1. Keutuhan
gagasan
2. Kelengkapan
gagasan
3. Kepaduan
hubungan
antarkalimat
(kohesi-koherensi)
4. Keseimbangan
paragraf

B. Cara penyusunan
paragraf
1. Penanda hubungan
penunjukan
a. Penunjuk itu
b. Penunjuk ini
c. Penunjuk tersebut
d. Penunjuk berikut
2. Penanda hubungan
penggantian
3. Penanda hubungan
pelepasan
a. Pelepasan subjek
b. Pelepasan objek
4. Penanda perangkaian
5. Penanda hubungan
pengulangan
a. Pengulangan sama
tepat
b. Pengulangan dengan
perubahan bentuk
c. Pengulangan sebagian
d. Pengulangan parafrase
e. Pengulangan dengan
sinonim
f. Pengulangan dengan

C. Cara pengembangan paragraf


1. Pengembangan paragraf secara alamiah
a. Pengembangan secara kronologis
b. Pengembangan secara spasial
2. Pengembangan paragraf secara logis
a. Pengembangan dengan cara perbandingan
b. Pengembangan secara analogi
c. Pengembangan secara kausalitas
d. Pengembangan secara induktif
f. Pengembangan secara definisi

Anda mungkin juga menyukai