karmila sari
Nama Wahana : RSUD H.Hanafie Muara Bungo Jambi
Topik : Preeklampsia berat
Tanggal (Kasus) : 27 september 2015
Nama Pasien : Ny. P
No. RM : 61.95.00
Tanggal Presentasi :
Tempat Presentasi :
Objektif Presentasi
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi :
Seorang wanita usia 25 tahun, G1 P0 A0, datang ke RSUD H.Hanafie pukul 18.42 dengan
keluhan mules-mules mau melahirkan jam 14.00 wib sebelum masuk rumah sakit. Riwayat
keluar lendir darah dari kemaluan dijumpai dan keluar air-air dari kemaluan tidak dijumpai.
Pasien merupakan pasien rujukan dari bidan dengan tekanan darah tinggi 170/110 mmHg.
Riwayat tekanan darah tinggi diketahui pasien sejak 2 minggu yang lalu saat pasien kontrol
di bidan. Riwayat hipertensi sebelum hamil tidak dijumpai. Riwayat hipertensi pada
kehamilan sebelumnya tidak dijumpai. Riwayat pandangan kabur, mual muntah, dan nyeri
ulu hati tidak dijumpai. BAK dan BAB dalam batas normal.
HPHT
: 24-12-2014
TTP
: 01-10-2015
ANC
: Bidan 2x
Tinjauan Pustaka
Cara Membahas
Diskusi
Data Pasien :
Nama RS : RSUD H.Hanafie
Riset
Kasus
Nama: Siti
Chodijah
Telp :
Audit
Pos
: 24-12-2014
: 01-10-2015
: Bidan 5x
Daftar Pustaka :
1. Prawirohardjo, S. Hipertensi Dalam Kehamilan.Ilmu Kebidanan edisi keempat. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta 2008. 530-561.
2. Himpunan Kedokteran Feto Maternal ; Penatalaksanaan Hipertensi dalam Kehamilan;
Panduan Penatalaksanaan Kasus Obstetri, Bandung 2010. 16 55.
3. Cunningham, FG et.al. Hypertensive Disorder in Pregnancy. Williams Obstetrics, 21st ed.
Prentice Hall International Inc. Appleton and Lange. Connecticut. 2001. 653 - 694 .
4. Mochtar Rustam; Sinopsis Obstetri; Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi; Edisi 5; 1995;
Penerbit Buku Kedokteran EGC; halaman 218-230.
1. Subyektif.
Seorang wanita usia 25 tahun, G1 P0 A0, datang ke RSUD H.Hanafie pukul 18.42
dengan keluhan mules mules mau melahirkan jam 14.00 wib. sebelum masuk rumah
sakit. Riwayat keluar lendir darah dari kemaluan dijumpai dan keluar air-air dari
kemaluan tidak dijumpai. Pasien merupakan pasien rujukan dari bidan dengan tekanan
darah tinggi 170/110 mmHg. Riwayat tekanan darah tinggi diketahui pasien sejak 2
minggu yang lalu saat pasien kontrol di bidan. Riwayat hipertensi sebelum hamil tidak
dijumpai. Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya tidak dijumpai. Riwayat
pandangan kabur, mual muntah, dan nyeri ulu hati tidak dijumpai. BAK dan BAB dalam
batas normal.
HPHT
TTP
ANC
2.
: 24-12-2014
: 01-10-2015
: Bidan 2x
ANC ke-5 tanggal 17 januari 2015 TD 140/90
Objektif.
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda-tanda vital
Tekanan darah :
Frekuensi nafas :
Frekuensi nadi :
Suhu
:
170/110 mmHg
24x/menit
96x/menit
36,5 oC
Anemis
Ikterik
Dispnoe
Sianosis
Edema
:
:
:
:
:
(-)
(-)
(-)
(-)
(+) pretibial
Status generalisata
Kepala
Mata : konjunctiva palpebra inferior pucat (-), sklera ikterik (-), refleks cahaya +/+,
pupil isokor d = 3 mm.
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Mulut : dalam batas normal
Leher
Trakea medial, pembesaran KGB (-), struma (-)
Thoraks
Abdomen : Membesar asimetris, hepar lien renal tak teraba, peristaltik (+) normal
Ekstremitas
Superior : dalam batas normal
Inferior
: Edema pretibial (+/+), refleks patella (+) normal
Status Obstetrikus
Abdomen : membesar asimetris
TFU
: 35 cm
Tegang
: Kiri
Terbawah
His
DJJ
Gerak
EBW
: Kepala, floating
: (+), 4x20 detik dalam 10 menit
: 136 x/menit
: +/+
: 3565 gr
Status Lokalisata :
VT: cervix anterior, dilatasi 7 cm, konsistensi lunak, effacement 80%, selaput ketuban
(+)
ST : lendir darah (+), keluar air ketuban (-).
Pemeriksaan laboratorium:
Urine:
Protein +++
3. Assessment.
Hipertensi dalam kehamilan
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan yang dipakai di Indonesia adalah berdasarkan
Report of the Nasional High Blood Pressure Education Program Working Group on High
Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001, ialah :
1. Hipertensi kronik
Hipertensi yang didapatkan sebelum kehamilan, dibawah 20 minggu umur kehamilan
dan hipertensi tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.
2. Preeklampsia eklampsia
Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur kehamilan 20 minggu.
3. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklampsia
Hipertensi kronik disertai tanda tanda preeklampsia atau hipertensi kronik yang
disertai proteinuria.
4. Hipertensi gestasional
Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai proteinuria hingga 12
minggu pasca persalinan. Bila hipertensi menghilang setelah 12 minggu persalinan,
maka dapat disebut juga hipertensi transien.1,2
Penjelasan1,2
1. Hipertensi, ialah timbulnya desakan darah sistolik 140 mmHg dan diastolik 90
mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita istirahat.
Kenaikan sistolik/diastolik 30 mg/15 mmHg tidak dipakai lagi sebagai kriteria
hipertensi karena kadar proteinuria berkorelasi dengan harga nominal desakan darah.
2. Proteinuria :
a. Adanya protein 30 mg/per liter dari urine tengah, acak
b. Adanya protein 300 mg dalam 24 jam produksi urine
c. Dengan memakai dipstick
3. Edema, dahulu edema tungkai ,dipakai sebaggai tanda tanda preeklampsia, tetapi
sekarang edema tungkai tidak dipakai lagi, kecuali edema generalisata (anasarka).
Perlu dipertimbangkan faktor resiko timbulnya hipertensi dalam kehamilan, bila
didapatkan edema generalisata, atau kenaikan berat badan > 0,57 kg/minggu.
Manifestasi Klinis
Dua gejala yang sangat penting pada preeklampsia adalah hipertensi dan
proteinuria.Gejala ini merupakan keadaan yang biasanya tidak disadari oleh wanita
hamil. Pada waktu keluhan lain seperti sakit kepala, gangguan penglihatan, dan nyeri
epigastrium mulai timbul, hipertensi dan proteinuria yang terjadi biasanya sudah berat.
- Tekanan darah.Kelainan dasar pada preeklampsia adalah vasospasme arteriol
sehingga tanda peringatan awal muncul adalah peningkatan tekanan darah.Tekanan
diastolik merupakan tanda prognostik yang lebih baik dibandingkan tekanan sistolik
dan tekanan diastolik sebesar 90 mmHg atau lebih menetap menunjukan keadaan
abnormal.
- Kenaikan berat badan.Peningkatan berat badan yang terjadi tiba-tiba dan kenaikan
berat badan yang berlebihan merupakan tanda pertama preeklampsia. Peningkatan
berat badan sekitar 0,45 kg per minggu adalah normal, tetapi bila lebih dari 1 kg
dalam seminggu atau 3 kg dalam sebulan maka kemungkinan terjadinya
preeklampsia harus dicurigai. Peningkatan berat badan yang mendadak serta
berlebihan terutama disebabkan oleh retensi cairan dan selalu dapat ditemukan
sebelum timbul gejala edema nondependent yang terlihat jelas, seperti edema
kelopak mata, kedua lengan, atau tungkai yang membesar.
- Proteinuria.Derajat proteinuria sangat bervariasi menunjukan adanya suatu penyebab
fungsional dan bukan organik. Pada preeklampsia awal, proteinuria mungkin hanya
minimal atau tidak ditemukan sama sekali. Pada kasus yang berat, proteinuria
biasanya dapat ditemukan dan mencapai 10 gr/l. Proteinuria hampir selalu timbul
kemudian dibandingkan dengan hipertensi dan biasanya terjadi setelah kenaikan
berat badan yang berlebihan.
- Nyeri kepala.Gejala ini jarang ditemukan pada kasus ringan, tetapi semakin sering
terjadi pada kasus yang lebih berat.Nyeri kepala sering terasa pada daerah frontalis
dan oksipitalis, dan tidak sembuh dengan pemberian analgesik biasa.Pada wanita
hamil yang mengalami serangan eklampsia, nyeri kepala hebat hampir selalu
mendahului serangan kejang pertama.
- Nyeri epigastrium. Nyeri epigastrium atau nyeri kuadran kanan atas merupakan
keluhan yang sering ditemukan pada preeklampsia berat dan dapat menjadi presiktor
serangan kejang yang akan terjadi. Keluhan ini mungkin disebabkan oleh regangan
kapsula hepar akibat edema atau perdarahan.
- Gangguan penglihatan.Gangguan penglihatan yang dapat terjadi di antaranya
pandangan yang sedikit kabur, skotoma, hingga kebutaan sebagian atau
total.Keadaan ini disebabkan oleh vasospasme, iskemia, dan perdarahan petekie
pada korteks oksipital.
Preeklampsia
Preeklampsia merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil di atas 20
minggu, bersalin, dan dalam masa nifas yang ditandai dengan adanya: hipertensi dan
proteinuria. Sedangkan seorang wanita dikatakan eklampsia bila memenuhi kriteria
preeklampsia dan disertai dengan kejang-kejang (yang bukan disebabkan oleh penyakit
neurologis seperti epilepsi) dan atau koma. Ibu tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda
kelainan vaskular atau hipertensi sebelumnya. (1,3,4)
Preeklampsia ringan
1. Defenisi Klinik
Preeklampsia ringan adalah sindroma spesifik kehamilan dengan penurunan perfusi
pada organ-organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel.
2. Kriteria Diagnostik
a. Desakan darah : 140/90 mmHg - < 160/110 mmHg
2. Bila terdapat perbaikan gejala dan tanda-tanda preeklampsia dan umur kehamilan
37 minggu, ibu masih perlu diobservasi selama 2-3 hari kemudian boleh
dipulangkan.
5. Pengelolaan obstetrik
Pengelolaan obstetrik tergantung umur kehamilan
a. Bila penderita tidak inpartu :
a.1. Umur Kehamilan < 37 minggu
Bila tanda dan gejala tidak memburuk onset partus dipertahankan sampai
aterm
a.2. Umur kehamilan > 37 minggu
1. Kehamilan dipertahankan sampai timbul onset partus
2. Bila serviks matang pada taksiran tanggal persalinan dapat
dipertimbangkan dilakukan induksi persalinan.
b. Bila penderita sudah inpartu :
Perjalanan persalinan dapat diiukuti dengan Grafik Friedman atau Partograf
WHO.
c. Konsultasi
Selama dirawat dirumah sakit dilakukan konsultasi pada :
1. Bagian penyakit mata
2. Bagian penyakit jantung, dan
3. Bagian lain atas indikasi
Preeklampsia berat
1. Defenisi Klinik
Preeklampsia berat ialah preeclampsia dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda
dibawah ini :
a. Desakan darah :Pasien dalam keadaan istirahat desakan sistolik 160 mmHg dan
desakan diastolic 90 mmHg
b. Proteinuria : 5 gr / jumlah urine selama 24 jam, atau dipstick : 3+/4+
c. Oliguria : produksi urine < 400-500 cc/24 jam
d. Kenaikan kreatinin serum
e. Edema paru dan cyanosis
f. Nyeri epigastrium dannyeri kuadran atas kanan abdomen : disebabkan
teregangnya kapsula Glisone. Nyeri dapat sebagai gejala awal ruptur hepar
g. Gangguan otak dan visus : perubahan kesadaran, nyeri kepala, scotomata, dan
pandangan kabur
h. Gangguan fungsi hepar : peningkatan alanine atau aspartate amino
i. Hemolisis mikroangiospatik
j. Trombositopenia : < 100.000 cell/mm3
k. Sindroma HELLP
2. Pembagian Preeklampsia berat
Dibagi dalam beberapa kategori :
a. Preeklampsia berat tanpa impending eklampsia
b. Preeklampsia berat dengan impending eklampsia, dengan gejala-gejala :
Nyeri kepala
Mata kabur
Mual dan muntah
Nyeri epigastrium
Nyeri kuadran kanan atas abdomen
Pengobatan:
- IVFD RL 20 gtt/i
- MgSO4 40% 1cc boka-boki
- Dopamet 3x500 mg
- Nifedipin tab 3x10 mg
- Observasi VK
- Pantau ketan tekanan darah
- Pada pukul 09.00 lahir bayi laki-laki menangis, kemerahan, apgar scor 7/8, BB
3600 gr, PB 50 cm, anus +, ketuban bercampur mekonium.
Rencana penjajakan:
Darah rutin
Urin rutin
Kardiotokografi
Pendidikan: edukasi dilakukan pada pasien dan keluarga pasien untuk tenang dan
sabar agar tidak terjadi peningkatan tekanan darah kembali.
Konsultasi: Dijelaskan kepada pasien mengenai langkah langkah diagnosis serta
anjuran pemeriksaan tambahan seperti darah rutin, urin rutin dan kardiotokografi,
serta komplikasi komplikasi yang mungkin muncul. Penjelasan mencakup mengenai
jenis obat-obatan. Pasien juga diedukasi untuk sterilisasi karena resiko tinggi
preeklampsia pada kehamilan selanjutnya dan faktor usia.