A.
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar istilah anak bego, atau
kata yang lebih kasar lagi anak gila. Itulah sebutan atau predikat untuk anak
tunagrahita. Bahkan ada yang mengatakan anak cacat (tuna) adalah sebagai kutukan,
pembawa sial, karena perbuatan tidak senonoh orang tuanya. Sehingga setiap orang
tua yang mempunyai anak cacat (tuna) merasa malu dan menyembunyikan anak
tersebut.
Dan ada pula yang berpendapat, bahwa anak cacat adalah anak yang
membawa hoki, membawa keberuntungan. Itulah kenyataan yang terjadi di
masyarakat.
B.
C.
SEBAB-SEBAB KETUNAAN
Menurut penyelidikan para ahli (tunagrahita) dapat terjadi :
1. Prenatal (sebelum lahir)
Yaitu terjadi pada waktu bayi masih ada dalam kandungan, penyebabnya
seperti : campak, diabetes, cacar, virus tokso, juga ibu hamil yang kekurangan
gizi, pemakai obat-obatan (naza) dan juga perokok berat.
2. Natal (waktu lahir)
Pertumbuhan bayi yang kurang baik seperti gizi buruk, busung lapar,
demam tinggi yang disertai kejang-kejang, kecelakaan, radang selaput otak
(meningitis) dapat menyebabkan seorang anak menjadi ketunaan (tunagrahita).
E.
F.
KURIKULUM
Dalam memberikan layanan pendidikan tidak terlepas dari yang namanya
kurikulum. Kurikulum sebagai pedoman bagi sekolah. Kepala sekolah dan guru dalam
melaksanakan tugasnya. Kurikulum untuk Sekolah Luar Biasa disesuaikan dengan
jenis dan tingkat ketunaannya, mulai dari tingkat TKLB sampai dengan SMALB.
Kurikulum yang sekarang ini digunakan yaitu Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004. Selain mempelajari mata pelajaran umum, ada juga mata
pelajaran ke khususan, untuk anak tunagrahita yaitu mata pelajaran Bina Diri
didalamnya mencakup:
Kemampuan merawat diri
Mengurus diri
Menolong diri
Komunikasi dan Sosialisasi
DAFTAR PUSTAKA
http://ww8.yuwie.com/blog/entry.asp?id=932768&eid=602755
Disusun Oleh :
Irfan Dedik Purnomo (07601244008)