Anda di halaman 1dari 10

DISKUSI KELOMPOK 3.

1
DISKUSI 5 KASUS KE-3

KLARIFIKASI ISTILAH
1. 1.Hipoglikemia: suatu keadaan dimana keadaan glukosa rendah secara abnormal
( dibawah 50 mg/dl)
2. Pingsan : nama lain sinkop : kehilangan kesadaran sementara , yang diikuti oleh
kembalinya kedsiagaan penuh juga diikuti kehilangan kekuatan otot.
3. Pusing : istilah yang digunkan untuk menggambarkan rasa lemas atau lengah hingga
rasa lemah atau goyah.
4. Sadar : keadaan mengetahui lingkungan sekitar dan mampu merespon sesuai dengan
yang diberikan.
5. Gemetar : bergetar anggota badan karena ketakutan atau kedinginan dsb.
MENENTUKASN PERMASALAH
1. Kenapa kalau orang kekurangan glukosa bisa menyebabkan pingsan?
2. Apakah penyebab hipoglikemia?Bagaimana cara mengatasi hipoglikemia secara
medis?
3. Mengapa teh manis membuat cinta lebih baik setelah pingsan?
4. Bagaimana hubungan antara pusing dan sakit kepala berhubungan dengan
hipoglikemia?
5. Apa saja klasifikasi hormon? (secara kimiawi)
6. Jelaskan hormon-hormon yang mengatur

glukosa

(beserta

organ

yang

mengeluarkannya) dan mekanisme kerjanya!


ANALISIS PERMASALAHAN/BRAINSTORMING
1. Karena sistem saraf membutuhkan metabolisme karbohidrat dan pemakaian glukosa
sebagai sumber energi utama. Sehingga sistem saraf tidak mendapatkan glukosa yang
cukup tubuh akan kekurangan energi sehingga pingsan. (fisiologi ganong)
2.

Penyebabnya karena kelebihan insulin dapat terjadi pada pasien diabetes


ketika insulin di suntikan terlalu banyak atau sekresi insulin yang berlebihan
sehingga glukosa di simpan menjadi glikogen sehingga dalam tubuh kadar

gula rendah.
Cinta puasa dan tidak sahur sehingga tidak ada nutrisi dalam tubuh, padahal
glukosa dan glikogen diperlukan untuk beraktivitas karena dia terus menerus

memakai simpanan glukosa dalam tubuh, padahal tidak ada suplai baru untuk
menggantikan akhirnya Cinta kekurangan glukosa dan pingsan.
Ketika dirawat saat orang kekurangan glukosa diberi nutrisi lewat infus.
3. Karena teh manis mengandung kadar glukosa yang paling sederhana sudah dalam
bentuk monomer sehingga mudah diserap oleh tubuh, kalau diberikan nasi termasuk
polisakarida dan membutuhkan proses panjang dan tidak bisa diserap langsung oleh
sel tubuh.
Ada hormon glukagon berguna untuk menaikan kadar gula darah, sehingga cinta
setelah meminum teh glukosanya diserap oleh usus halus mengakibatkan pankreas
memproduksi hormon glukagon, hormon tersebut dikirim ke hati sehingga hati
menghasilkan glukosa hasil penyimpanan glikogen dialirkan ke darah
Insulin : glukosa menjadi glikogen berfungsi agar kadar gula dlm darah tidak tinggi.
Glukagon: glikogen menjadi glukosa berfungsi untuk cadangan energi
4. Otak adalah organ sangat tergantung pasokan glukosa darah yang konstan, tubuh
penting berusaha untuk mempertahankan glukosa dlm tubuh dalam kondisi apapun.
Adapun eritrosit yang sangat bergantung dengan glukosa. Sakit kepala yang dirasakan
oleh cinta karena cinta tidak sahur tidak ada asupan nutrisi berupa glukosa ke dalam
tubuh kurang dan sehingga ketika sakit kepala suplai glukosa ke otak kurang,
sehingga menyebabkan sakit kepala.
5.

Hormon larut lemak : hormon steroid : turunan dari kolesterol , contoh

hormon tiroid, hormon nitrit oxide.


Hormon larut dalam air: hormon amina, sintesis dekarboksilasi dan modifikasi
asam amino, seperti hormon peptida dan leukotrien.

Klarifikasi hormon berdasarkan hormon pembentuknya


1. Hormon steroid : turunan dari kolesterol
2. Golongan eikosanoid berasal dari asam arachidonat
3. Golonga derivat asam amino contohnya : tiroid, katekolamin
4. Golongan polipeptida : insulin, glukagon,
Berdasarkan sifat sinyal yang mengantarai kedua hormon di dalam sel :
1. Hormon yang menggunakan kelompok second massanger
Berdasarkan lokasi reseptor hormon
1. Hormon yang berikatan dengan intraseluler
2. Hormon yang berikatan dengan plasma membran
Turunan asam amino terbagi 2 :
1. Tirosin : hormon tiroksin, epinefrin
2. Triptopan : melatonin
Turunan hormon peptida :
1. Glikoprotein : TSH,LH, dan FSH.

2. Rantai pendek polipeptida : ADH, Oksitosin, Growth Hormone, Prolaktin


Turunan lemak :
1. Eikosanoid : leukotrien, prostatglandin, prostatsiklin, tromboksanes.
2. Steroid hormon : estrogen
6.

hormon insulin dan hormon glukagon. Mekanismenya hormon insulin bekerja saat
glukosa dalam darah rendah kemudian informasi tersebut diterima oleh pankreas, sel
alfa pankreas menghasilkan hormon glukagon. Kemudia hormon glukagon menuju ke
hati lalu hati menghasilkan glukosa kemudian glukosa dialirkan ke darah sehingga

kadar glukosa dalam darah normal kembali.


Hormon insulin bekerja saat kadar glukosa dalam darah tinggi, informasi kadar
glukosa tinggi diterima oleh pankreas kemudian sel beta pankreas menghasilkan
hormon insulin. Hormon insulin mengubah glukosa menjadi glikogen yang disimpan
dalam otot dan hati lalu kadar glukosa darah normal kembali.

Efek dari insulin


Efek pada hati :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Membantu glikogenesis
Meningkatkan sintesis trigliserida dan kolesterol
Meningkatkan sintesis protein
Menghambat glikogenolisis
Menghambat ketogenesis
Menghambat glukoneogenesis

Efek pada otot :


1. Membantu sintesis protein dan glikogen
Efek pada lemak :
1. Membantu penyimpanan trigliserid
2. Meningkatkan transpor glukosa pada lemak
3. Menghambat lipolisis intraseluler
Insulin termasuk reaksi anabolisme.
SASBEL
1. Apa itu glukoneogenesis dan glikolisis?

Glukoneogenesis : perubahan sumber-sumber nonkarbohidrat (yaitu asam


amino) menjadi karbohidrat di dalam hati. (Sherwood, 2012)
Mekanisme

yang

bertanggung

jawab

untuk

mengubah

senyawa

nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen, substrat utamanya asam


amino glukogenik, laktat, gliserol, dan propionat. Hati dan ginjal
merupakan jaringan utama yang terlibat. (Guyton et Hall, 2012)
-

Glikolisis : pengubahan molekul glukosa menjadi asam piruvat dan ATP


(Sherwood, 2012)
Jalur metabolik awal dimana glukosa dipecah.

2. Bagaimana hubungan antara pusing dan sakit kepala berhubungan dengan


hipoglikemia?

Metabolisme glukosa di otak dan jaringan saraf


Otak dan jaringan saraf sangat bergantung kepada glukosa untuk
memenuhi kebutuhan energi. Jaringan saraf mengoksidasi glukosa
menjadi karbon dioksida dan air sehingga dihasilkan ATP. Apabila
glukosa turun di ambang di bawah normal, kepala akan merasa pusing
dan kepala terasa ringan. Pada keadaan normal, otak dan susunan
saraf memerlukan sekitar 150 g glukosa setiap hari (Aswani V., 2010)

3. Perbedaan antara kontrol oleh sistem saraf dan sistem endokrin


a. Sistem saraf : kerjanya cepat, efek sebentar, neurotransmitter berjalan melalui
jaringan syaraf
b. Sistem Endokrin : kerjanya lebih lambat, efeknya dalam jangka panjang,
hormone dialirkan bersama dengan darah, ditangkap oleh reseptor yang
spesifik

4. Perbedaan kelenjar endokrin dan eksokrin


a. Perbedaan utama antara kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin
adalah bahwa, kelenjar endokrin tidak memiliki saluran dan tetap
sebagai blok jaringan.
b. Jadi, sekresi zat kelenjar endokrin kimia langsung ke aliran darah,
sedangkan sekresi produk kelenjar eksokrin ke dalam saluran.
c. kelenjar eksokrin mengeluarkan produk mereka ke lingkungan
eksternal, tetapi kelenjar endokrin melepaskan produk mereka ke
lingkungan internal.
d. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin beredar melalui
aliran darah dan seluruh tubuh dan bertindak pada target,
sedangkan produk-produk dari kelenjar eksokrin tidak beredar di
seluruh tubuh.
e. Ini

kelenjar

endokrin

memiliki

suplai

darah

relatif

besar

dibandingkan kelenjar eksokrin.


f. kelenjar eksokrin memiliki struktur yang lebih kompleks daripada
kelenjar endokrin.
g. Merokrin,

holokrin,

dan

apokrin

tiga

cara

yang

berbeda

mensekresi produk kelenjar eksokrin ke saluran, tapi kelenjar


endokrin tidak memiliki sistem seperti itu.
h. Tanggapan dari kelenjar endokrin lebih lambat dari kelenjar
eksokrin karena perjalanan melalui aliran darah.
i. Sistem endokrin dan fungsi sistem saraf dalam cara yang
terkoordinasi untuk menjaga banyak kegiatan tubuh fisiologis,
tetapi sistem eksokrin tidak.

5. Hormon yang bekerja disirkulasi dan hormon yang bekerja di lokal (autocrine dan
paracrine)
Parakrin adalah pembawa pesan kimiawi lokal yang efeknya hanya terjadi di sel-sel
sekitar dalam lingkungan dekat tempat sekresinya. Karena parakrin tersebar melalui
proses difusi sederhana, maka kerja bahan ini terbatas pada jarak pendek. Bahan ini
tidak masuk ke dalam darah dalam jumlah bermakna karena cepat diinaktifkan oieh
enzim-enzim lokal. Salah satu contoh parakrin adalah histamin, yang dibebaskan dari
sejenis sei jaringan ikat sewaktu terjadi respons peradangan di jaringan yang rusak.

Histamin antara lain menyebabkan dilatasi (pelebaran) pembuluh darah sekitar untuk
meningkatkan aliran darah ke jaringan. Efek ini menyebabkan kedatangan iebih
banyak sel-sei pertahanan yang berasal dari darah ke bagian yang cedera arau
terinfeksi. (Sherwood, 2012)
Autokrin adalah pembawa pesan yang bekerja pada sel dimana dia disintesa.
(Tortora,2012)
6. Klasifikasi hormon secara kimiawi dan sistem kerjanya
As you just learned, lipidsoluble hormones,
including steroid
hormones and thyroid
hormones, bind to
receptors within target
cells. Their mechanism of
action is as follows (Figure
18.3):
1 A free lipid-soluble
hormone molecule diffuses
from the blood, through
interstitial fluid, and
through the lipid bilayer of
the plasma membrane into
a cell.
2 If the cell is a target cell,
the hormone binds to and
activates
receptors located within
the cytosol or nucleus. The
activated receptorhormone complex then alters gene expression: It turns
specific genes of the nuclear DNA on or off.
3 As the DNA is transcribed, new messenger RNA (mRNA) forms, leaves
the nucleus, and enters the cytosol. There, it
directs synthesis of a new protein, often an enzyme, on the ribosomes.
4 The new proteins alter the cells activity and cause the responses
typical of that hormone.
(Tortora,2012)

2. Water-soluble

A water-soluble hormone (the first


messenger) diffuses from the blood
through interstitial fluid and then
binds to its receptor
at the exterior surface of a target
cells plasma membrane.
1

The hormonereceptor complex


activates a membrane protein
called a G protein. The activated G
protein in turn activates adenylate
cyclase (a-DEN-i-lat SI -klas).
o

Adenylate cyclase converts ATP into


cyclic AMP (cAMP). Because the
enzymes active site is on the inner
surface of the plasma membrane,
this reaction occurs in the cytosol of
the cell.

Cyclic AMP (the second messenger)


activates one or more protein
kinases, which may be free in the
cytosol or bound to the plasma
membrane. A protein kinase is an
enzyme that phosphorylates (adds a
phosphate group to) other cellular
proteins (such as enzymes). The
donor of the phosphate group is
ATP, which is converted to ADP.

Activated protein kinases


phosphorylate one or more cellular
proteins. Phosphorylation activates
some of these proteins and
inactivates others, rather like
turning a switch on or off.

Phosphorylated proteins in turn cause reactions that produce physiological


responses. Different protein kinases exist
within different target cells and within different organelles of the same target cell.
Thus, one protein kinase might trigger glycogen synthesis, a second might cause
the breakdown of
triglyceride, a third may promote protein synthesis, and so
forth..

o After a brief period, an enzyme called phosphodiesterase (fos_-fo-d-ES-ter_-

as) inactivates cAMP. Thus, the cells response is turned off unless new hormone
molecules continue to bind to their receptors in the plasma membrane.

(Tortora, 2012)

7. Jelaskan aksis hipothalamus, hipofisis atau hormon hierarki!

Hipothalamu
s
Hipofisis
Peripheral
gland
T
arget

sel

Hipothalamus bereaksi atas adanya stimulus atau sinyal inhibisi dari sistem saraf
pusat dengan cara melepaskankan liberin (releasing hormone) atau statin (inhibitng
hormone). Neurohormon tersebut mencapai adenohipofisis melewati jalur pendek
kapiler darah/portal. Di adenohipofisis, neurohormon tersebut menstimulasi atau
menginhibisi biosintesis dan pelepasan tropins.
Tropin atau glandula tropic hormon, menstimulasi kelenjar perifer untuk mensintesis
hormon kelenjar. Akhirnya, hormon kelenjar bekerja pada sel targetnya di organisme.
Sebagai tambahan, ia menyalurkan efek kembali ke sistem hormon tingkat atas.
8. Sebutkan hormon utama dalam tubuh dan fungsinya.
Halaman 707, Sherwood 8th edition

9. +

10. Sebutkan dan jelaskan anatomi dan histologi pankreas


11. Jelaskan mekanisme kerja hormon insulin dan glukagon !
1. Rendahnya kadar glukosa darah menstimulasi sekresi glukagon dari sel alfa di
pulau langerhans
2. Glukagon bertindak pada hepatocyte atau sel-sel hati untuk mempercepat
kovnversi glikogen menjadi glukosa (glikogenolisis) dan untuk mengubah asam
laktat dan beberapa asam amino menjadi glukosa (glukoneogenesis).
3. Hasilnya, hepatocyte melepaskan glukosa ke dalam darah dengan lebih cepat dan
kadar gula darah meningkat.
4. Jika kadar gula darah terus meningkat maka terjadi hiperglikemia yang
menginhibisi pelepasan glukagon (negative feedback).
5. Hiperglikemia merangsang sekresi insulinoleh sel beta pulau langerhans.
6. Insulin bekerja di berbagai sel di tubuh untuk mempercepat difusi terfasilitasi
glukosa ke dalam sel. Lalu, utnutk mempercepat konversi glukosa ke glikogen
(glikogenesis), untuk menambah pemasukan pengambilan asam amino oleh sel
dan meningkatkan sintesis protein, untuk mempercepat sintesis asam lemak
(lipogenesis), untuk memperlambat pemecahan glikogen menjadi glukosa, dan
untuk memperlambat pembentukan glukosa dari asam laktat dan asam
amino (glukoneogenesis)
7. Hasilnya, kadar glukosa darah turun.
12. Apa bedanya hormon, neurotransmitter, growth factor dan mediator?
1. Neurotransmitter : pembawa pesan kimiawi berjarak sangat dekat, sebagai
respons terhadap sinyal listrik (potensial aksi).

2. Hormon : adalah pembawa pesan kimiawi jarak jauh yang secara spesifik
dikeluarkan ke dalam darah oleh kelenjar endokrin sebagai respons terhadap
sinyal yang sesuai.
3. Mediator : Suatu bahan kimia yang disekresikan oleh sel dan mempengaruhi
aktivitas di luar sel (Sherwood, 2012)
4. Growth-factor : substansi mitogenik- menyebabkan pertumbuhan dengan
menstimulasi pembelahan sel. (Tortora, 2012)
13. Bagaimana dinamika kadar hormon dalam plasma?
Berdasar event-dependent, contohnya insulin dan glukagon.
Berdasar irama sirkadian, contohnya kortisol yang meningkat pada dini hari dan
menurun saat siang hari.
Berdasar episodic dan pulsatile, contohnya LH (Luteineizing Hormon).

Anda mungkin juga menyukai