Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERILAKU BIAYA
Perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam kaitannya engan perubahan volume
kegiatan atau aktivitas perusahaan ( misal volume produksi atau volume penjualan ).
A. Biaya Tetap ( Fixed cost ).
Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan
volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
Pada biaya tetap, biaya satuan ( unit cost ) akan berubah berbanding terbalik
dengan volume kegiatan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya
satuan. Semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Biaya Tetap
Total
Per unit
75.000
750
200 unit
75.000
375
300 unit
75.000
250
400 unit
75.000
250
500 unit
75.000
150
Volume kegiatan
100 unit
100
200
300
400
750
Biaya tetap per unit
375
250
187.5
150
FC/unit
100
200
300
400
unit
100
500
50.000
200
500
100.000
300
500
150.000
400
500
200.000
500
500
250.000
Pada grafik tersebut nampak hubungan antara biaya bahan baku total dengan
volume produksi. Pada saat volume produksi sama dengan nol, maka biaya bahan
baku total sama dengan nol. Jika volume yang diproduksi 100 unit, biaya bahan
baku total adalah 50.000. jika volume produksi bertambah menjadi 200 unit, maka
baya bahan baku total bertambah menjadi 100.000, dan seterusnya.
Dari contoh tadi, biaya bahan baku total selalu berubah sebanding dengan
perubahan volume produksi, tetapi biaya bahan baku perunit produk jumlahnya
tetap pada setiap tingkat volume produksi.
Dengan kata lain, biaya variabel total mempunyai perilaku selalu berubah sesuai
sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan biaya variabel per unit
mempunyai perilku tetap meskipun volume produksi berubah.
Secara grafik biaya variabel perunit dalam kaitannya dengan volume produksi
sebagai berikut :
Bila tidak ada hubungan fisik secara langsung maka akan termasuk kedalam biaya
tetap.
3. Pendekatan Analisis Data Biaya Masa Lalu.
Pendekatan ini berasumsi bahwa biaya dimasa yang akan datang sama
perilakunya dengan biaya dimasa yang lalu. Data biaya masa lalu dianalisis untuk
mengetahui perilaku masing masing biaya.
Ada 3 metode untuk menentukan pola perilaku biaya dengan analisis perilaku
biaya masa lalu :
a. Metode Titik tertinggi dan Titik Terendah.
Cara menetukan pola perilaku biaya dengan metode ini adalah menganalisis
biaya masa lalu pada volume kegiatan yang tertinggi dan volume kegiatan
yang terendah.
Contoh : Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik tahun 2008 :
Bulan
Volume Produksi
Januari
150
Pemeliharaan
175.000
Februari
200
200.000
Maret
250
225.000
April
300
250.000
Mei
275
237.500
Juni
225
212.500
Juli
175
187.500
Agustus
125
162.500
September
100
150.000
Oktober
120
160.000
November
160
180.000
Desember
220
210.000
Berdasarkan data diatas, volume produksi tertinggi adalah bulan April yaitu
300 unit dengan biaya 250.000, sedangkan volume produksi terendah dala
september yakni 100 unit dengan biaya 150.000.
Selanjutnya volume prouksi dan biaya pada kedua titik tertinggi dan terendah
dianalisis dengan menghitung selisih antara keduanya.
Bulan
Volume Produksi
April
300 unit
Pemeliharaan
250.000
September
100 unit
200 unit
150.000
100.000
Keterangan
Tertinggi
Terendah
Selisih
= 500
200
Untuk a ( biaya tetap total ) dihitung dengan cara menghitung selisih antara
total biaya dengan total biaya variabel.
Sebagai contoh untuk biaya pada bulan april 2008.
Total biaya ( Y )
= 250.000
= 150.000
100.000
Jadi fungsi biaya reparasi & pemeliharaan dapat dinyatakan sebagai berikut :
Y = 100.000 + 500X
Jadi dalam metode titik tertinggi dan titik terendah harus menetukan biaya
variabel dulu, baru menentukan biaya tetapnya.
b. Metode Biaya Cadangan.
Analisis perilaku biaya dalam metode ini adalah dengan terlebih dahulu
menentukan unsur biaya tetap dari yang bersangkutan.
Penentuan unsur biaya tetap dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan
perusahaan untuk sementara waktu.
Biaya yang timbul selama kegiatan perusahaan dihentikan disebut biaya
cadangan yang merupakan unsur biaya tetap dari biaya yang dianalisis.
Selisih antara biaya cadangan dengan biaya yang terjadi selamakegiatan
perusahaan berjalan merupakan unsur biaya variabel.
Contoh :
Biaya listrik pada tingkat produksi 100.000 unit adalah Rp. 1.200.000
sedangkan biaya listrik yang harus dibayar pada saat kegiatan produksi
dihentikan (produksi sama dengan nol ) sebesar Rp. 800.000.
Dari data diatas penentuan pola perilaku biaya listrik sebagai berikut :
Volume produksi
100.000
Biaya
Rp. 1.200.000
Keterangan
0
100.000
Rp.
Rp.
800.000
400.000
Total biaya
Biaya Tetap ( a )
= Rp. 800.000
= Rp. 400.000
Selisih
Rp. 400.000
Penetuan pola perilaku biaya menurut metode ini adalah dengan menetukan
total biaya tetap dan biaya variabel per unit dengan merumuskan sebagai
berikut :
n xy - x y
b=
n x2 ( x )2
y b x
a=
n
contoh :
Gaji petugas penjualan dan volume penjualn selama tahun 2008 sebagai berikut :
Gaji Petugas
Volume
Penjualan
Y
Penjualan
X
750.000
Bulan ke
6.000
XY
4.500.000.000
X2
36.000.000
600.000
4.000
2.400.000.000
16.000.000
600.000
4.500
2.700.000.000
20.250.000
900.000
7.500
6.750.000.000
56.250.000
800.000
6.000
4.800.000.000
36.000.000
600.000
4.500
2.700.000.000
20.250.000
700.000
5.500
3.850.000.000
30.250.000
600.000
4.000
2.400.000.000
16.000.000
850.000
7.000
5.950.000.000
49.000.000
10
500.000
4.000
2.000.000.000
16.000.000
11
1.000.000
8.000
8.000.000.000
64.000.000
5.000
66.000
X
3.000.000.000
49.050.000.000
XY
25.000.000
385.000.000
X2
12
Jumlah
N = 12
600.000
8.500.000
Y
B=
12 x 385.000.000 66.000 x 66.000
588.600.000.000 561.000.000.000
B=
4.620.000.000 4.356.000.000
27.600.000.000
B=
264.000.000
B = 104,545454545