Anda di halaman 1dari 3

HAL HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN PASCA OPERASI KATARAK

1. Pasien post operasi katarak tidak diperbolehkan untuk batuk, mengedan, merokok,
mengangkat beban lebih dari 5kg, membungkuk dan aktifitas lainnya yang dapat
meningkatkan peningkatan tekanan pada bola mata.
2. Untuk pasien yang muslim disarankan untuk melakukan sholat dalam keadaan
berbaring. Dilarang untuk bersujud atau membungkuk selama kurang lebih 2-4
minggu setelah operasi
3. Selama seminggu pasien post operasi katarak dilarang melakukan hubungan
seksual.
4. Mata pasien yang dioperasi katarak tidak boleh sampai terkena air, disarankan
pada pasien untuk mandi tanpa membasahi wajah selama beberapa hari setelah
operasi katarak.
5. Disarankan untuk menggunakan pembungkus rambut ketika hendak tidur agar
rambut tidak menganggu mata.
6. Pasien disarankan untuk menggunakan kacamata pelindung atau sunglass selama
beberapa hari setelah operasi katarak.
7. Hindari benturan pada mata atau tusukan pada mata
8. Penggunaan obat tetes mata secara teratur seperti cendo xitrol(antibiotik dan
steroid) dan floxa(antibiotik). Dimana biasanya di tetesi sebanayak 6 kali dalam
sehari.
9. Minum obat secara teratur
10. Konsultasikan ke dokter mata bila terjadi gangguan setelah operasi katarak

ANGKA KEJADIAN KONJUNGTIVIS DI INDONESIA

Konjungtiva adalah membran mukosa yang transparan dan tipis yang


membungkus permukaan posterior kelopak mata (konjungtiva palpebralis) dan
permukaan anterior sklera (konjungtiva bulbaris). Karena lokasinya, konjungtiva
terpapar oleh banyak mikroorganisme dan substansi-substansi dari lingkungan
luar yang mengganggu.
Konjungtivitis umumnya disebabkan oleh reaksi alergi, infeksi bakteri dan
virus, serta jamur yang dapat bersifat akut atau menahun.2 Penelitian yang
dilakukan di Belanda menunjukkan penyakit ini tidak hanya mengenai satu mata
saja, tetapi bisa mengenai kedua mata, dengan rasio 2,96 pada satu mata dan
14,99 pada kedua mata.3,6 Konjungtivitis dapat dijumpai di seluruh dunia, pada
berbagai ras, usia, jenis kelamin dan strata sosial.
Walaupun tidak ada data yang akurat mengenai insidensi konjungtivitis,
penyakit ini diestimasi sebagai salah satu penyakit mata yang paling umum.4,5
Pada 45% kunjungan di departemen penyakit mata di Amerika serikat, 30%
adalah keluhan konjungtivitis akibat bakteri dan virus, dan 15% adalah keluhan
konjungtivitis alergi. Konjungtivitis juga diestimasi sebagai salah satu penyakit
mata yang paling umum di Nigeria bagian timur, dengan insidensi 32,9% dari
949 kunjungan di departemen mata Aba Metropolis, Nigeria, pada tahun 2004
hingga 2006.6
Di Indonesia dari 135.749 kunjungan ke departemen mata, total kasus
konjungtivitis dan gangguan lain pada konjungtiva sebanyak 99.195 kasus
dengan jumlah 46.380 kasus pada lakilaki dan 52.815 kasus pada perempuan.
Konjungtivitis termasuk dalam 10 besar penyakit rawat jalan terbanyak pada
tahun 2009, tetapi belum ada data statistik mengenai jenis konjungtivitis yang
paling banyak yang akurat.6 Sementara di Jambi, hanya didapat data bahwa
konjungtivitis merupakan 10 penyakit terbesar di Poliklinik Mata RSUD Raden
Mattaher Jambi Tahun 2011 dan menempati urutan ke tiga setelah kelainan
refraksi dan katarak.
Pada 3% kunjungan di departemen penyakit mata di Amerika serikat, 30%
adalah keluhan konjungtivitis akibat bakteri dan virus, dan 15% adalah keluhan
konjungtivitis alergi (Marlin, 2009). Konjungtivitis juga diestimasi sebagai salah
satu penyakit mata yang paling umum di Nigeria bagian timur, dengan insidensi
32,9% dari 949 kunjungan di departemen mata Aba Metropolis, Nigeria, pada
tahun 2004 hingga 2006 (Amadi, 2009).

Anda mungkin juga menyukai