BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Konverter merupakan alat yang digunakan untuk mengkonversi SO 2
menjadi SO3 pada pabrik asam sulfat. Konverter terdiri dari 4 bed. Pada bed I
sampai bed III merupakan konversi tingkat pertama, dan bed IV merupakan
konversi tingkat kedua. Konversi yang dihasilkan pada masing-masing bed
berbeda. Konversi akan meningkat pada setiap bed sampai pada bed IV yang
dapat memiliki konversi minimal 99,7%. Di dalam konverter terdapat katalis yaitu
vanadium pentaoksida (V2O5) yang berguna untuk mengarahkan reaksi. Kondisi
akif katalis V2O5 berkisar antara 420-440oC. Keaktifan katalis akan hilang pada
suhu 630oC-650oC sehingga diperlukan adanya pengontrolan suhu pada setiap bed
untuk menghindari kerusakan pada katalis.
Dalam pengoperasiaannya, terkadang suhu operasi aktual lebih rendah
dibandingkan suhu operasi desain. Misalnya dari data suhu tanggal 1 sampai 10
Agustus 2013 menunjukkan suhu aktual (615,1oC) lebih tinggi daripada suhu
desain (4611oC). Adanya perbedaaan ini, mendorong untuk dilakukannya evaluasi
kinerja konverter. Selanjutnya, akan diketahui perbaikan kondisi operasi (misal: T
dan P) atau komponen konverter ( misal:katalis).
1.2. Perumusan Masalah
Pada pembuatan asam sulfat dengan metode double contact double
absorber, gas SO3 terbentuk dengan sifat reaksi eksotermis/melepas kalor. Jika
suhu diturunkan maka keseimbangan akan bergeser ke arah reaksi eksotermis,
sehingga konversi yang dihasilkan akan lebih tingi. Namun reaksi eksotermis
akan melepas kalor sehingga suhu di dalam konverter akan menjadi tinggi. Hal ini
dapat berpengaruh terhadap konversi SO3 yang terbentuk dan kinerja dari
konverter, maka dari itu pengontrolan suhu sangat diperlukan untuk menjaga
konversi yang diinginkan.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
Tujuan Khusus :
1.
2.
1.4. Manfaat
Hasil evaluasi kinerja konverter ini dapat digunakan sebagai dasar untuk
membuat rekomendasi meningkatkan kinerja konverter.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
430oC
2.1. Konverter
Konverter merupakan salah satu unit alat yang digunakan untuk
memproduksi asam sulfat di PT Petrokimia Gresik. Pada pabrikAsamSulfat II
Departemen
Produksi III digunakan konverter yang terdiri dari 4 bed. Katalis
611oC
yang digunakan adalah Vanadium Pentaoksida (V 2O5). Proses yang digunakan
adalah
contact double
adsorber.
440oC double521oC
Heat Exchanger
430oC
450oC
420oC
Heat Exchanger
Absorber I
440oC
Absorber II
Gambar 2.1 Konverter 4 bed pada pabrik asam sulfat PT Petrokimia Gresik
Konverter terdiri dari 4 bed, tiga bed merupakan konversi tingkat pertama
dan bed yang keempat merupakan konversi tingkat kedua. Proses gas yang
mengandung gas SO2 dengan suhu 430C masuk ke konverter bed I. Sekitar enam
puluh persen dari gas SO2 diubah menjadi gas SO3 dengan reaksi sebagai berikut:
SO2 + O2
SO3 + Q
....... ............................................(1)
Reaksi (1) merupakan reaksi eksotermis dapat balik dengan melepaskan kalor
sebesar 23,49 x 103 Kcal/kg.mol.
Gas keluaran bed I yang mengandung gas SO 3 dengan suhu 610C masuk ke
heat exchanger I dimana panasnya diberikan kepada gas yang akan masuk ke bed
IV, kemudian gas dari bed I masuk ke bed II dengan suhu 440C dan akan terjadi
konversi selanjutnya. Gas keluaran II suhunya 520C masuk ke heat exchanger II
kemudian gas dengan suhu 430C masuk ke bed III, di heat exchanger gas yang
sudah dikonversi memberikan panasnya kepada gas yang masuk bed IV. Gas
keluaran bed III yang banyak mengandung gas SO 3 dengan suhu 450C masuk ke
economizer I dimana gas tersebut didinginkan menjadi 220C sebelum masuk ke
menara absorber I.
Setelah gas SO3 diserap dengan H2SO4 di menara absorber, sisa gas dengan
suhu 80C melalui demister dipisahkan secara paralel kemudian masuk ke pipa
heat exchanger I dan II, kemudian menjadi satu sebelum masuk bed IV. Gas
sebelum masuk ke bed IV dipanaskan di heat exchanger I dan menjadi 420C.
Gas keluaran bed IV dengan suhu 440C masuk ke economizer II, dimana
gas tersebut didinginkan menjadi 190C sebelum masuk menara absorber II.
Untuk mencegah kemungkinan kondensasi dari gas keluaran menara absorber I
maka dilengkapi tracking yang dipasang pada saluran gas antara menara absorber
I dan heat exchanger II.
Kp
p ( SO3 )
p ( SO2 ). p (O2 ) 0,5
................................................................................
(2)
Hubungan antara Kp dan suhu menurut Bodenstein dan Pohl adalah sebagai
berikut :
Log Kp = 5186,5/T + 0,611 log T 6,75 ............................................................(3)
Konversi yang dicapai pada proses double contact double absorber lebih
baik dibandingkan proses single contact. Pada proses single contact konversi
maksimum yang dicapai dengan 4 bed katalis adalah 97,5 98 % tergantung dari
komposisi gas yang masuk. Sedangkan pada proses double contact double
absorber bisa mencapai lebih dari 99,7%.
Di PT Petrokimia Gresik digunakan konverter dengan susunan (3+1). Gas
reaktan mula-mula masuk reaktor bed I, gas keluaran dari bed I masuk ke bed II
dan seterusnya sampai bed ke III, di antara bed selalu dilakukan pendinginan dan
sebelum masuk ke bed IV, gas dari bed III dilewatkan absorber I untuk diserap
SO3-nya. Dalam hal ini digunakan H2SO4 98,5% sebagi penyerap. Diharapkan
SO3 akan terikat oleh air yang terkandung dalam asam sulfat. Dalam hal ini tidak
digunakan H2O murni sebagai penyerap karena panas pelarutan SO3 dalam H2O
lebih tinggi sehingga sebagian H2O teruapkan dan membawa molekul H2SO4 serta
menimbulkan kabut yang sulit dipindahkan sehingga absorbsi tidak sempurna.
Gas SO2 keluaran dari absorber I diumpankan ke bed IV untuk mengkonversi
SO2sisa menjadi SO3. Dari bed IV gas masuk absorber II untuk penyerapan gas
SO3. Dengan proses ini diharapkan gas buang sudah bebas dari gas SO3.
2.3. Pengaturan Kondisi Operasi
Pengontrolan suhu dari tiap-tiap bed dan mempertahankan konsentrasi gas
SO2 yang dikehendaki dalam gas yang akan dihasilkan dalam konverter
merupakan proses operasi yang paling utama. Kenaikan suhu ini tidak boleh lebih
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro
BAB III
METODOLOGI
3.1. Cara Memperoleh Data
Data primer yang diperoleh dari Central Control Room Pabrik Asam Sulfat
II Departemen Produksi III PT Petrokimia Gresik pada tanggal 1-10 September
2013 antara lain :
1.
SO2 + O2
SO3
Awal
Reaksi
ax
ax
ax
Setimbang
a(1-x)
b- ax
c + ax
Untuk SO2 masuk konverter dari bed I sudah diketahui prosentasenya dari
data yang terdapat di laboratorium, kemudian dari data tersebut kita dapat
menghitung jumlah mol dari SO2 dengan rumus sebagai berikut
S + O2
SO2
Mula-mula
Reaksi
Sisa
F-L
Misalnya :
SO2 inlet konverter
= L kmol
= L mol
= M kmol
= F-L kmol
= N kmol
Maka :
nSO2
% SO2 inlet konverter = nSO2 nO2 nN 2
L
= LM N
Nilai L pada bed II, III, IV dapat kita hitung dari persamaan
keseimbangan reaksi pembentukan SO3 yang merupakan fungsi
temperatur dan konversi. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat
pada no.2. Setelah didapatkan nilai L tersebut kita dapat
menghitung komposisi gas masuk bed II, III, dan IV pada
konverter.
SO3
Awal
Reaksi
ax
ax
ax
Setimbang
a(1-x)
b- ax
c + ax
SO2
= a-ax
=A
O2
= b- ax
=B
SO3
= c + ax
=C
N2
=d
=D
Total
= a-ax + b- ax + c + ax + d = E
= a + b + c + d - ax
Kp
Kp
xPabs
A
B
xPabs
xPabs
E
E
=E
1/ 2
C
A
B
xPabs
1/ 2
Dari temperatur masing-masing bed, diperoleh nilai Kp masingmasingbed kemudian dengan metode trial and error dapat kita
hitung konversi (x) masing-masing bed.
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil.
Tabel 4.1. Hasil Pengukuran dan Perhitungan Konversi dan Suhu di Konverter.
Bed
Suhu Bed
Suhu
Konversi
Konversi
Aktual 0C
BedDesign0C
Aktual (%)
Design (%)
615,1
532,6
466,8
429,1
611
521
451
441
69,5
88,34
96,33
99,94
60
87
94
99,73
I
II
III
IV
4.2. Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Suhuterhadap Nilai Keseimbangan dan Konversi Reaksi
250
200
150
KP
100
50
0
400
450
500
550
600
650
Suhu (K)
11
SO2 + O2
Kp
dapat di tunjukkan dengan persaman:
p ( SO3 )
p ( SO2 ). p (O2 ) 0,5 , sehingga dapat
disimpulkan pada reaksi eksotermis jika suhu rendah maka reaksi akan bergeser
ke arah eksotermis dan menyebabkan produksi SO3 meningkat. Pada bed 1,
menunjukkan bahwa suhu aktual lebih rendah dari pada desain, sehingga
menghasilkan harga Kp yang tinggi dibandingkan harga Kp desain, begitu juga
pada bed 2, bed 3, dan bed 4.
100
90
80
70
60
50
Konversi (%)
40
30
20
10
0
400
450
500
550
600
650
Suhu (K)
12
13
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Suhu aktual lebih tinggi dibandingkan suhu desain.
2. Konversi aktual lebih tinggi dibandingkan konversi desain.
5.2 Saran
Perlu dilakukan penggantian katalis pada jangka waktu tertentu agar
kinerja konverter dapat dipertahankan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Geankoplis, J. C, and Bacon, 1983, Transport and Unit Operation, 2nd edition,
The Ohio University, Inc, Tokyo.
Kern, D.Q., 1950, ProcessHeat Transfer, McGraw-HillKogakhusa Ltd, Tokyo.
Perry, RH, and Green DW, 1997, Perrys Chemical Engineers Handbook, 7
thedition USA MC Graw Hill Book Co, New York.
Ulrich,
G.D,1984,
Guideto
Chemical
15
LAMPIRAN PERHITUNGAN
PERHITUNGAN NERACA MASSA KONVERTER (R-1201)
Air umpan boiler
Sulfur cair
Pembentukan SO2
Steam
Pengeringanudara&penyera
pan SO3
Pembentukan SO3
Udara
Data yang diperoleh dari lapangan pada tanggal 1-10Agustus 2013 :
tgl
SO2 in (%)
(Agst)
T bed I
bed
kering
(C)
II (C)
(Nm3/jam)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
9.27
9.27
9.21
9.14
9.32
9.02
9.32
9.03
9.32
9.14
179000
153000
117000
117000
115000
133000
164000
164000
174000
174000
bed
bed
IV (C)
P bed I
(bar)
II (bar)
III(bar)
IV(bar)
613
610
617
618
616
617
614
613
618
615
531
531
531
532
529
534
533
531
538
536
(C)
472
465
462
464
461
467
468
464
474
471
433
426
429
429
428
431
428
425
432
430
0,3398
0,2745
0,1918
0,1905
0,1905
0,2239
0,2998
0,2998
0,3251
0,3251
0,2718
0,2185
0,1586
0,1572
0,1545
0,1839
0,2358
0,2411
0,2625
0,2625
0,2185
0,1798
0,1305
0,1212
0,1212
0,1492
0,1958
0,1985
0,2132
0,2132
0,1026
0,0799
0,5730
0,5596
0,5596
0,0666
0,0892
0,0919
0,0999
0,0999
Perhitungan Aktual
Laju alir udara kering masuk burner
= 149000Nm3/jam
= 9,204% volume
Bed I
Bed II
Bed III
Bed IV
Basis 1 jam operasi
615,1C
532,6C
466,8C
429,1C
bed
bed
III
bed
Reaksi
S (l) + O2(g)
SO2(g)
SO2(g) + O2(g)
SO3(g)
SO3(g) + H2O(l)
H2SO4(l)
= 6651,785 Kmol
Udara masuk :
N2
O2
Sulfur burner
(pembentukan SO2)
Udara kering
Konverter
O2, N2
(O2, N2)
S + O2
SO2
Mula-mula
x1396,87-
Reaksi
Sisa
x
1396,87-x
Misal :
SO2 inlet konverter
= x Kmol
nSO2
0,09204 = nSO2 nO2 nN 2
x
= x (1396,87 x) 5254,91
Sehingga
x
x
x = 612,23 kmol
jadi komposisi gas
SO2
= 612,23 Kmol
O2
N2
= 5254,91 Kmol
= 612,23 Kmol
O2
= 784,64 Kmol
SO3
N2
= 5254,91 Kmol
5186,5
0,611Log 888,1 6,7497
= 888,1
= 7,767
SO2 + O2
SO3
Awal
Reaksi
ax
ax
ax
Setimbang
a(1-x)
b- ax
c + ax
SO2 sisa
= a(1-x)
O2 sisa
= b- ax
N2
=d
Total
= a + b + c + d - ax
Kp
( pSO3 )
1/ 2
= ( pSO2 )( pO2 )
c ax
xPabs
a b c d 1 / 2ax
a ax
b 1 / 2ax
xPabs
xPabs
a b c d 1 / 2ax
= a b c d 1 / 2ax
c ax
a 1 x
b 1 / 2ax
1
/
2
ax
1/ 2
x Pabs
1/ 2
= 0,695
outlet Bed I
SO2
= a(1-x)
612,23 (1-0,695) = 186,73 Kmol
O2
= b-1/2ax
784,64 (612,23) (0,695) = 489,24 Kmol
SO3
N2
= 5254,91 Kmol
Bed II
Inlet Bed II
SO2
= 186,73 Kmol
O2
= 489,24 Kmol
SO3
= 425,49 Kmol
N2
= 5254,91 Kmol
Suhu katalis
Suhu katalis = (532,6C + 273) = 805,6 K
5186,5
0,611LogT 6,7497
Log Kp = T
5186,5
0,611Log 805,6 6,7497
= 805,6
1/ 2
= 1,461
Kp
= 28,9
SO2 + O2
SO3
Awal
Reaksi
ax
ax
ax
Setimbang
a(1-x)
b- ax
c + ax
= a(1-x)
O2 sisa
= b- ax
SO3 terbentuk = c + ax
N2
=d
Total
= a + b + c + d - ax
Kp
( pSO3 )
1/ 2
= ( pSO2 )( pO2 )
28,9
c ax
xPabs
a b c d 1 / 2ax
a ax
b 1 / 2ax
xPabs
xPabs
a b c d 1 / 2ax
= a b c d 1 / 2ax
c ax
a 1 x
b 1 / 2ax
= a b c d 1 / 2ax
1/ 2
x Pabs
1/ 2
= 0,618
outlet :
SO2
= a(1-x)
186,73 (1-0,618) = 71,33 Kmol
O2
= b-1/2ax
489,24 (186,73) (0,618) = 431,54 Kmol
SO3
N2
= 5254,91 Kmol
1/ 2
Bed III
Inlet bed III
SO2
= 71,33 Kmol
O2
= 431,54 Kmol
SO3
= 540,89 Kmol
N2
= 5254,91 Kmol
5186,5
0,611Log 739,8 6,7497
= 739,8
= 2,014
Kp
= 103,27
Kp
( pSO3 )
1/ 2
= ( pSO2 )( pO2 )
c ax
xPabs
a b c d 1 / 2ax
a ax
b 1 / 2ax
xPabs
xPabs
a b c d 1 / 2ax
103,27 = a b c d 1 / 2ax
c ax
a 1 x
b 1 / 2ax
1
/
2
ax
1/ 2
x Pabs
1/ 2
= 0,6856
outlet :
SO2
= a(1-x)
71,33(1-0,6856) = 22,426 Kmol
O2
= b-1/2ax
431 (71,33) (0,6856) = 406,548 Kmol
SO3
1/ 2
N2
= 5254,91 Kmol
= 22,426 Kmol
O2
= 406,548 Kmol
SO3
N2
= 5254,91 Kmol
5186,5
0,611Log 702,1 6,7497
= 702,1
= 2,376
Kp
= 237,99
Kp
( pSO3 )
1/ 2
= ( pSO2 )( pO2 )
c ax
xPabs
a b c d 1 / 2ax
a ax
b 1 / 2ax
xPabs
xPabs
a b c d 1 / 2ax
237,99 = a b c d 1 / 2ax
c ax
a 1 x
b 1 / 2ax
= a b c d 1 / 2ax
1/ 2
x Pabs
= 0,9839
outlet :
SO2
= a(1-x)
22,426 (1-0,9839) = 0,361Kmol
O2
= b-1/2ax
1/ 2
1/ 2
N2
= 5254,91 Kmol
Konversi overall :
612,23 22,426
x100% 96,33%
612
,
23
Bed III =
612,23 0,361
x100% 99,94%
612,23
Bed IV=