Anda di halaman 1dari 27

MINAT DAN MOTIVASI SISWA KELAS VIII TERHADAP

EKSTRAKULIKULER SEPAKBOLA MTs AL-ALAWIYAH


KARANGRANDU PECANGAAN JEPARA
TAHUN AJARAN 2015/2016
PROPOSAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan
Oleh

SYAIKHUDIN SYARIF
118010087

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah


Kegiatan olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki dampak

positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan


masyarakat. Karena kegiatan olahraga selain memberi manfaat kesehatan fisik
juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosialisasi siswa di berbagai
bidang.
Perkembangan olah raga di tanah air saat ini semakin semarak. Berbagai
cabang olah raga mulai diminati oleh masyarakat baik di kota maupun di daerah.
Antusias masyarakat terhadap perkembangan olahraga di tanah air di tunjukkan
dengan dukungan mereka kepada atlet atlet yang berlaga di kejuaraan baik
tingkat nasional maupun internasional. Berbagai kejuaraan olahraga baik yang
diselenggarakan di daerah maupun di ibukota selalu dipadati oleh penonton,
misalnya liga sepak bola Indonesia (Liga Djarum). Para seporter masing masing
kesebelasan memberikan dukungan moril maupun materiil kepada kesebelasan
kesayangannya. Tak hanya sepak bola cabang olah raga yang lain seperti
badminton, bola voli, basket, tenis lapangan dan tenis meja juga semarak di
berbagai penjuru tanah air.
Mencermati fenomena diatas tepat sekali kirannya bahwa saat ini olahraga
telah menempati ruang khusus pada masyarakat Indonesia. Olahraga menjadi

bukan sekedar kebutuhan namun juga hiburan yang layak di tonton. Jika dahulu
piminat olahraga hanya di dominasi oleh para lelaki dewasa saat ini para wanita
dan anak anak kecil pun juga menaruh minat yang sangat besar kepada
perkembangan olah raga.
Kepedulian masyarakat kepada olahraga juga ditunjukkan dengan pembinaan
atlet atlet daerah. Kerjasama dengan pemerintah di daerah masing masing bibit
bibit unggul yang dimiliki masing - masing daerah didik untuk mampu menjadi
atlet berprestasi baik ditingkat daerah, propinsi maupun tingkat nasional hingga
internasional. Maka tidak mengherankan apabila di daerah mulai bermunculan
club club olahraga kecil maupun besar dari berbagai cabang olahraga.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan sebagai
wadah mendidik siswa untuk cerdas, terampil, dan memiliki wawasan yang luas
juga dapat berfungsi untuk mencari bibit unggul dalam bidang olahraga. Mencari
bibit unggulan tidaklah mudah harus ada suatu kerjasama antara lembaga
masyarakat dan berbagai pihak terkait. Seorang siswa yang memiliki bakat dalam
bidang olahraga tertentu harus dibina secara baik dan aktif supaya siap
berprestasi.
Permasalahan yang sering dihadapi sekolah dalam membina siswa di bidang
olahrga adalah kurangnya motivasi siswa dalam belajar suatu cabang olahraga
tertentu. Siswa cenderung mengangap olahraga hanya sebagai hiburan semata.
Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri di cabang olah raga tertentu yang
di gemari padahal mereka memiliki minat dan bakat dalam bidang tersebut.

Sedangkan berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor


diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar,
karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan
kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahn diatas dan
guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan
diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang tercantum
dalam proses pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata
pelajaran yang akan disampaikan.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan suatu penelitian yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam olahraga. Dalam penelitian
ini materi yang dipilih adalah cabang olahraga Sepakbola karena olah raga ini
merupakan salah satu olahraga yang populer.
1.2.

Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang

muncul yaitu :
1.2.1 Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan
extrakulikuler sepakbola.
1.2.2 Siswa belum memahami teknik dasar permainan sepakbola yang baik dan
benar.
1.2.3 Siswa cenderung mengangap olahraga hanya sebagai hiburan semata.
Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri di cabang olah raga
sepakbola.

1.3.

Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini hanya dibatasi tentang minat dan motivasi
siswa kelas VIII terhadap ekstrakulikuler sepakbola mts al-alawiyah karangrandu
pecangaan jepara.
1.4.

Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti merumuskan

masalah yaitu:
1.4.1 Adakah minat

dan

motivasi

siswa

untuk

mengikuti

kegiatan

extrakulikuler sepakbola?
1.4.2 Apakah siswa belum memahami teknik dasar permainan sepakbola yang
baik dan benar?
1.4.3 Apakah Siswa cenderung mengangap olahraga hanya sebagai hiburan
semata. Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri di cabang olah raga
sepakbola.
Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah:
1.5.1 Untuk mengetahui minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan
1.5.

extrakulikuler sepakbola.
1.5.2 Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap permaianan
sepakbola.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
bahan informasi dan kajian ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
dunia pendidikan jasmani terutama meningkatkan minat siswa terhadap
extrakulikuler sepakbola.
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1. Bagi Siswa
Dapat menambah pengetahuan siswa tentang permainan sepakbola,agar
dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam mengikuti extrakurikuler
permaianan sepakbola.
1.6.2.2. Bagi guru/pelatih

Dapat memberikan informasi yang berguna bagi guru disekolah


khususnya

guru

di

MTs

AL-Alawiyah

Karangrandu

untuk

meningkatkan keterampilan siswa dalam permainan sepakbola.


1.6.2.3. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi
penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler sepakbola.
1.6.2.4. Bagi Peneliti
Peneletian ini suatu kesempatan yang baik untuk mengetahui secara
langsung masalah tentang keterampilan dasar permainan sepakbola dan
menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara
peneliti dan instasi yang terkait.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Teoritik


2.1.1. Hakikat Minat
Menurut

Syaiful

Bahri

Djamarah

(2008:132)

minat

adalah

kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa


aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan
aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.

Slameto (2010:180) menyatakan bahwa Minat adalah suatu rasa lebih


suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.
Seorang siswa yang berminat terhadap sesuatu yang diminati itu sama
sekali tidak akan menghiraukan sesuatu yang lain. Menurut Jacob W. Getels,
(dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2008:75)
an interest is a characteristic dispositition, organized trough experience, wich
impels an individual to seek out particular object, activies, understanding, skiil,
or goals for attention or acquisition.
Minat merupakan perasaan yang didapat karena berhubungan dengan
sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat mempengaruhi belajar
selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi, minat
terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas
belajar berikutnya. Oleh karena itu minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas
belajar. Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Syaiful Bahri Djamarah
(2008:133):
Dari beberapa definisi minat yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa minat adalah kecenderungan individu (siswa) untuk memusatkan perhatian
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan terhadap suatu objek atau situasi tertentu
dalam hal ini adalah belajar.
Anak didik yang berminat terhadap suatu pelajaran akan mempelajari
dengan sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah
7

menghapal yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar
bila disertai dengan minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat
membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu.
2.1.2. Jenis-Jenis Minat
Banyak ahli yang mengemukakan mengenai jeni-jenis minat. Diantaranya
Carl safran (dalam Sukardi, 2003) mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis
yaitu:
a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang
menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai suatu
objek atau aktivitas
b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada
suatu kegiatan tertentu
c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau
keterampilan dalam suatu kegiatan
d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau
daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan.
Sedangkan menurut Moh. Surya (2004) mengenai jenis minat, menurutnya
minat dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa ada
pengaruh luar.
b. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan
pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru
c. Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri siswa
secara dipaksa atau dihapuskan.

2.1.3.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa


Minat dapat didefinisikan secara sederhana yaitu kecenderungan individu

(siswa) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi minat menurut Moh. Surya (2001) adalah sebagai berikut :
a. Faktor-faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri
b. Tidak mempunya tujuan yang jelas. Jika tujuan belajar sudah jelas, maka
siswa cenderung menaruh minat terhadap belajar sebab belajar akan
merupakan suatu kebutuhan dan cenderung menaruh minat terhadap
belajar. Dengan demikian besar kecilnya minat siswa dalam belajar
tergantung pada tujuan belajar yang jelas dari siswa.
c. Bermanfaat atau tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu siswa.
Apabila pelajaran kurang dirasakan bermanfaat bagi perkembangan
dirinya, siswa cenderung untuk menghindar.
d. Kesehatan yang sering mengganggu. Kesehatan ini sangat berpengaruh
dalam belajar, seperti sering sakit, kurang vitamin atau kelainan jasmani
misalnya pada mata, kelenjar-kelenjar. Hal ini akan mempengaruhi atau
mempersulit siswa belajar atau menjalankan tugas-tugasnya dikelas.
e. Adanya masalah atau kesukaran kejiwaan. Masalah atau kesukaran
kejiwaaan ini misalnya adanya gangguan emosional, rasa tidak senang,
gangguan-gangguan dalam proses berfikir semuanya akan mempengaruhi
minat belajar siswa.
f. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah
g. Cara menyampaikan pelajaran. Dalam proses belajar

mengajar,

penyampaian pelajaran oleh guru sangat menentukan minat belajar siswa.


Apabila guru menguasai materi tetapi ia kurang pandai dalam menerapkan

berbagai metode belajar yang kurang tepat hal ini akan mengurangi minat
belajar siswa.
h. Adanya konflik pribadi antara guru dengan siswa. Adanya konflik pribadi
antara guru dengan siswa ini akan mengurangi minat pada mata pelajaran,
tetapi dengan adanya konflik tersebut menyebabkan minat siswa
berkurang lebih jauh lagi kemungkinan bisa hilang.
i. Suasana lingkungan sekolah. Suasana lingkungan sekolah sangat
berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Suasana lingkungan disini
termasuk iklim di sekolah, iklim belajar, suasana, tempat dan fasilitas yang
semuanya menimbulkan seseorang betah dan tertuju perhatiannya kepada
kegiatan belajar mengajar.
j. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
k. Masalah Broken Home. Masalah-masalah yang terjadi dari pihak orang
dan keluarga akan mempengaruhi minat belajar siswa.
l. Perhatian utama siswa dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan diluar
sekolah. Pada saat ini di luar sekolah banyak hal-hal yang dapat menarik
minat siswa yang dapat mengurang minat siswa terhadap belajar seperti
kegiatan olah raga atau bekerja.
2.1.4. Indikator Minat Belajar
Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan
melului kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk
mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatankegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya, karena minat
merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam
kegiatan tertentu.

10

Seperti halnya pendapat yang diungkapakan Agus Sujanto (2004:92)


mengenai minat yaitu, minat sebagai sesuatu pemusatan perhatian yang tidak
sengaja yang terlahir dengan penuh kemauannya dan tergantung dari bakat dan
lingkungannya.
Hal senada diungkapkan juga oleh Witherington dalam Buchori
(2001:135) yang berpendapat bahwa, minat merupakan kesadaran seseorang
terhadap suatu obyek, seseorang, soal atau situasi yang bersangkutan dengan
dirinya. Selanjutnya minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar
dan kesadaran itu disusul dengan meningkatnya perhatian terhadap suatu obyek.
Dari pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa minat dicirikan dengan adanya
pemusatan perhatian atau meningkatnya perhatian terhadap sesuatu. Melihat
beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri adanya minat
pada seseorang dari beberapa hal, antara lain: adanya perasaan senang, adanya
perhatian, adanya aktivitas yang merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.
Selain itu menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) mengungkapkan
bahwa minat dapat diekpresikan anak didik melalui :
a. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya,
b. Partisipasi aktif dalam suatu kegiatan yang diminati, serta
c. Memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang diminatinya
tanpa menghiraukan yang lain (fokus)
Dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat diketahui ciri-ciri/indikator
adanya minat pada seseorang dari beberapa hal, antara lain:
a. adanya perasaan senang,
11

b.
c.
d.
e.

pernyataan lebih menyukai dari pada yang lain,


adanya rasa ketertarikan, adanya peningkatan perhatian,
adanya pemusatan perhatian,
adanya aktivitas serta keterlibatan secara aktif pada kegiatan tersebut yang

merupakan akibat dari rasa senang dan perhatian.


2.1.5. Hakekat Sepakbola
Sepakbola adalah salah satu olahraga yang paling digemari diseluruh
dunia, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, mulai dari pelosok-pelosok
desa sampai kota-kota besar, semuanya melakukan permainan sepakbola. Pada
mulanya sepakbola merupakan olahraga untuk sekedar hobi tapi lambat laun
sepakbola menjelma sebagai olahraga yang bisa mendatangkan uang atau dengan
kata lain sepakbola merupakan suatu pekerjaan.
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari
sebelas pemain dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir
seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai (kaki) kecuali penjaga
gawang yang boleh menggunakan lengan (tangan) di daerah tendangan
hukumannya. Tujuan permainan sepakbola adalah pemain memasukan bola
sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan berusaha menjaga gawang sendiri,
agar tidak kemasukan bola dari lawan (Sucipto, dkk. 2000: 7). Setiap pemain
memiliki peran dalam kesuksesan sebuah tim sepakbola dalam suatu
pertandingan. Permainan sepakbola membutuhkan kerjasama tim yang solid dan
taktik bermain sangat berpengaruh terhadap keberhasilan tim untuk memenangkan
pertandingan dengan memasukkan bola ke gawang lawan dan mempertahankan
gawang sendiri supaya tidak kebobolan oleh lawan. Menurut Fitri Hermawan N &
Soni Nopembri. (2010: 42). mejelaskan bahwa sepakbola dilakukan oleh dua

12

kesebelasan, masing-masing kesebelasan terdiri dari sebelas pemain termasuk


penjaga gawang. Pemain cadangan untuk setiap regu berjumlah tujuh pemain dan
lama permainan adalah 2 x 15 menit.
Menurut (Sardjono, 1982: 106) hal-hal yang berkaitan dengan sepakbola
adalah sebagai berikut:
a. Lapangan Permainan
Lapangan berbentuk persegi empat dengan ukuran panjang 90m-120m dan
lebar 45m-90m. Untuk pertandingan berskala internasional, ukuran lapangan
berbeda, yaitu dengan panjang 100m - 110m dan lebar 64m - 75m. Lebar garis
lapangan tidak boleh lebih 12cm. Radius lingkaran tengah adalah 9,15m. Tiang
gawang berukuran7,32m x 2,44m dan lebar tiang tidak boleh lebih dari 12cm
berwarna putih. Daerah penalty jaraknya 16,5m dari gawang. Tiang gawang
dibuat dari bahan yang tidak membahayakan.
b. Bola
Bola terbuat dari kulit atau bahan lain yang telah disetujui FIFA. Ukuran
lingkarannya harus 27 - 28 inci dengan berat 14 - 16 ons. Bola tidak boleh ganti
selama pertandingan berlangsung tanpa seizin wasit. Bola boleh diganti apabila
pada saat pertandingan bola terlalu keras atau kempes.
c. Jumlah Pemain
Setiap tim terdiri dari 11 pemain, termasuk seorang kiper. Setiap pemain,
kecuali kiper, bisa berubah posisi selama pertandingan. Seorang bek, gelandang
atau penyerang bisa memerankan posisi sebagai kiper kalau kiper diberikan kartu
merah apabila melakukan pelanggaran dan tidak ada cadangannya. Jumlah

13

pergantian pemain dalam pertandingan Internasional sebanyak tiga kali. Alasan


umum digantikannya seorang pemain adalah karena cedera, keletihan, kekurang
efektifan, perubahan taktik, atau untuk membuang waktu pada akhir pertandingan.
Pemain yang sudah diganti tidak diperbolehkan bermain kembali pada
pertandingan tersebut.
d. Perlengkapan pemain
Perlengkapan yang harus dikenakan pemain terdiri dari baju kaos, celana
pendek, pelindung tulang kering, dan sepatu bola.
e. Wasit
Wasit memiliki kewenangan penuh untuk memimpin pertandingan. Wasit
berhak menentukan lamanya waktu pertandingan. Wasit bisa menghentikan
pertandingan kalau ada pemain cedera atau alasan lain dan melanjutkan kembali
pertandingan ketika semuanya normal kembali. Wasit juga boleh membatalkan
pertandingan jika cuaca buruk atau terjadi campur tangan atau kerusuhan di
kalangan penonton. Wasit bisa memutuskan penalti atau memberi hukuman
bahkan mengusir pemain ke luar lapangan karena melakukan pelanggaran.
Keputusan wasit tidak bisa diganggu gugat.
f. Asisten wasit (hakim garis)
Seorang wasit akan dibantu dua asisten atau sering disebut hakim garis
yang selalu membawa bendera kecil. Tugasnya membantu wasit ketika terjadi
sepak pojok, tendangan gawang, lemparan ke dalam, offside, atau pelanggaran
yang tidak sempat dilihat wasit. Ada juga wasit keempat yang bertugas memantau

14

pelanggaran yang pemain atau pihak kedua dibangku cadangan atau ada pelatih
yang yang melewati garis lapangan.
g. Lama permainan
Lama permainan sepakbola normal adalah 2 x 45 menit, ditambah istirahat
selama 15 menit. Apabila kedudukan imbang maka diadakan perpanjangan waktu
selama 2 x 15 menit sampai didapat pemenangnya. Namun, kalau masih sama
kuat maka diadakan adu penalti.
h. Permulaan permainan
Kick off biasa dilakukan pada awal pertandingan, setelah mencetak gol dan
memulai babak kedua. Bola akan ditempatkan di tengah lapangan. Sebelum kick
off selalu dilakukan undian koin untuk menentukan posisi kedua tim di lapangan.
i. Bola keluar dan di dalam lapangan
Bola dinyatakan keluar atau tidak dimainkan ketika melewati garis gawang
atau keluar lapangan.
j. Cara mencetak gol
Sebuah gol terjadi ketika seluruh bagian bola melewati garis mistar.
Asalkan itu tidak dilakukan dengan melakukan lemparan, menggunakan tangan
atau lengan dari tim yang melakukan serangan. Tim yang mencetak gol paling
banyak dinyatakan sebagai pemenang. Jika tidak terjadi gol atau jumlah gol kedua
tim sama maka pertandingan dinyatakan imbang.
k. Offside
Seorang pemain dinyatakan offside jika berada dibelakang pemain terakhir
lawan. Keputusan offside sangat ditentukan oleh kecermatan hakim garis.

15

l. Pelanggaran
Seorang pemain yang melakukan pelanggaran dengan sengaja akan
terkena hukuman dan wasit memberi kesempatan kepada tim lawan untuk
melakukan tendangan bebas.
m. Tendangan bebas
Ada dua tipe tendangan bebas. Tendangan langsung (mengarah langsung
ke gawang dan membuahkan gol) dan tidak langsung (diumpan ke rekan pemain
lain).
n. Tendangan penalti
Kalau pemain melakukan sebuah pelanggaran terhadap lawan di dalam
daerah penalti sendiri. Tendangan penalti dilakukan dari titik penalti dan semua
pemain harus berada di luar kotak penalti.
o. Lemparan ke dalam
Untuk memulai pertandingan setelah bola keluar dari lapangan, bola harus
dilemparkan dari titik saat bola meninggalkan lapangan.
p. Tendangan gawang
Tendangan gawang dilakukan kiper atau pemain belakang ketika bola
terakhir ditendang ke luar oleh pemain lawan.
q. Tendangan sudut
Tendangan sudut atau tendangan pojok dilakukan bila pemain satu tim
membuang bola ke belakang gawang atau di kedua sisi ketika mendapat tekanan
dari pemain lawan. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sepakbola
merupakan permainan beregu yang dimainkan tiap regu terdiri dari sebelas

16

pemain termasuk penjaga gawang dan pemain cadangan untuk setiap regunya
berjumlah tujuh pemain. Permainan ini dimainkan di lapangan berumput dengan
ukuran panjangnya 100 - 110 meter dan lebarnya 64 - 75 meter yang mana
lamanya permainan sepakbola ini adalah 2 45 menit dengan dipimpin oleh 1
orang wasit dan 2 orang asisten wasit. Tujuan dari sepakbola ini adalah
memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha mempertahankan gawangnya
agar tidak kemasukan.
@Teknik Dasar Permainan Sepakbola
Menurut Fitri Hermawan N & Soni Nopembri. (2010: 43). kemampuan
dasar-dasar sepakbola harus dikuasai. Dasar-dasar bermain sepakbola antara lain:
menggiring (dribbling), mengoper (passing), menembak (shooting), menyundul
bola (heading), menimang bola (juggling), menghintikan bola (trapping), dan
lemparan ke dalam (throw-in). Lanjut Sucipto, dkk. (2000: 7) menyatakan
sepakbola mempunyai teknik-teknik dasar sepakbola, diantaranya: menendang
(kicking), menggiring bola (dribbling), dan menyundul bola (heading).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan dasar sepakbola adalah tingkat kemahiran yang dimiliki seseorang
dalam bermain sepakbola. Teknik akan sangat bermanfaat apabila dapat dikuasai
dengan benar.
Teknik-teknik dasar sepakbola tersebut meliputi:
a. Teknik menendang bola
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola
yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik,

17

akan dapat bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk
mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal), dan
menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping), (Sucipto, dkk. 2000:
17).
b. Teknik menghentikan Bola
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola.
Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk di dalamnya
untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan
untuk passing, (Sucipto, dkk. 2000: 22).
c. Teknik menggiring bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau
pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring
bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola.
Menggiring bola bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan, (Sucipto, dkk. 2000: 28).
d. Teknik menyundul bola
Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan
menyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk mengumpan, mencetak
gol, dan untuk mematahkan serangan lawan atau membuang bola, (Sucipto, dkk.
2000: 32).
e. Teknik merampas bola

18

Merampas bola merupakan upaya untuk merebut bola dari penguasaan


lawan. Merampas bola dapat dilakukan sambil berdiri
(standing tacling) dan sambil meluncur (sliding tackling), (Sucipto, dkk. 2000:
34).
f. Teknik lemparan ke dalam
Lemparan ke dalam merupakan satu-satunya teknik dalam permainan
sepakbola yang dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan. Selain
mudah untuk memainkan bola, dari lemparan ke dalam off-side tidak berlaku.
Lemparan ke dalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan, baik dengan posisi
sejajar maupun salah satu kaki ke depan, (Sucipto, dkk. 2000: 36).
g. Teknik penjaga gawang
Menjaga gawang merupakan pertahanan yang paling akhir dalam
permainan sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi: menangkap bola,
melempar bola, menendang bola. Untuk menangkap bola dapat dibedakan
berdasarkan arah datangnya bola, ada yang datangnya bola masih dalam
jangkauan penjaga gawang (tidak meloncat), dan ada yang di luar jangkauan
penjaga gawang, (Sucipto, dkk. 2000: 38-39).
(Sumber: http://www.google.com/search/taknik-dasar-sepakbola-htm.2014)
2.1.6. Ekstrakulikuler Sepakbola MTs AL-Alawiyah Karangrandu
Ektrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau
universitas, di luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler
ditujukan

agar

siswa

dapat

mengembangkan

kepribadian,

bakat

dan

kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini

19

diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk
merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah (Suharsimi Arikunto, 2001: 1).
Berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Nomor: 226/C/Kep/O/1992 dalam Winarno
Narmoatmojo, (2009: 5) dijelaskan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam
pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, yang dilakukan, baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara pelajaran, menyalurkan bakat dan
minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
2.2.1. Yuli Adi Nugroho, 2011, Minat Siswa Terhadap Permainan Bola Voli
Modifikasi dalam Pembelajaran Penjasorkes Pada Siswa Kelas VIII Di SMP
2 Kaliwiro Kab. Wonosobo. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa minat siswa kelas VIII SMP 2 kaliwiro kab.
wonosobo

setelah

dilakukan

pembelajaran

menggunakan

modifikasi

permainan bola voli terjadi peningkatan. Aspek untuk rasa tertarik yang
semula 42,57% meningkat menjadi 64,59%, sedangkan aspek perhatian yang
semula 51,13% menjadi 79,06%, dan aspek aktivitas yang semula 25,77%
menjadi 67,12%. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap
pembelajaran penjas dengan menggunakan modifikasi permainan bola voli
pada siswa kelas VIII SMP 2 kaliwiro kab. wonosobo tahun pelajaran
2010/2011 dalam kategori tinggi.
2.2.2. Penelitian oleh Cecep Mustakim (2010), Minat siswa SMA Negeri
1Bantarkawung Brebes terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli.

20

Penelitian tersebut menggunakan metode angket dengan sampel sebanyak 30


siswa adapun hasilnya yaitu 3,33% dalam kategori sangat tinggi, 33,33%
dalam kategori tinggi, 30,00% dalam kategori tinggi, 26,67 % dalam kategori
rendah, dan 6,67% dalam kategori sangat rendah.
2.3 Kerangka Berfikir
Minat dalam pembelajaran pendidikan jasmani di MTs merupakan
salah satu penentu dalam pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan
jasmani. Peran minat terhadap ketertarikan dan perhatian individu dalam
menanggapi suatu objek sangat menentukan dalam mencapai suatu
kebutuhan atau tujuan tertentu, dengan minat maka siswa akan timbul rasa
tertarik terhadap objek atau kegiatan yang diinginkannya. Ekstrakurikuler
merupakan salah satu jalan keluar yang baik untuk menanggulangi masalah
kurangnya jam pelajaran pendidikan jasmani disekolah yang tentunya diatur
berdasarkan kurikulum.
Ekstrakurikuler digunakan guru atau pelatih sebagai wadah penyalur
bakat dan minat siswa. Namun dalam kenyataannya di MTs ALALAWIYAH Karangrandu kegiatan Ekstrakurikuler Sepakbola belum ada,
tentu saja hal tersebut belum tentu sesuai dengan bakat dan minat siswa.
Dengan dasar pemikiran tersebut, dalam penelitian ini penulis mengambil
skripsi dengan judul minat dan motivasi siswa kelas VIII terhadap
ekstrakulikuler sepakbola mts al-alawiyah karangrandu pecangaan jepara..
Tujuannya penelitian ini adalah untuk mengetahui minat siswa MTs AL-

21

Alawiyah

Karangrandu

Pecangaan

Jepara

terhadap

ekstrakurikuler

sepakbola.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.

Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Adapun teknik pengambilan datanya dengan menggunakan
instrument berupa angket. Penelitian deskriptif adalah pendekatan yang tidak
bermaksud menguji hipotesis tetapi lebih menggambarkan keadaan seperti
apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Suharsimi Arikunto,
2010: 234). Sedangkan metode survei adalah suatu proses untuk
mengumpulkan data (satu atau beberapa variabel) dari anggota subjek
penelitian. Skor yang diperoleh dari skala psikologi kemudian dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif yang
dituangkan dalam bentuk presentase.

3.2.

Definisi Operasional Variabel Penelitian


Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal, yaitu minat
siswa MTs AL-Alawiyah Karangrandu dalam mengikuti ekstrakurikuler
Sepakbola. Minat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan dari
dalam atau dari luar diri siswa dalam mengikuti ekstrakurikuler Sepakbola.
Minat adalah kesadaran dalam diri siswa tanpa ada paksaan yang ada sangkut
pautnya dengan siswa dari sesuatu yang dipelajarinya dan didorong oleh

22

faktor dari dalam diri sendiri (rasa tertarik, perhatian,dan aktivitas) serta
faklor dari luar (alat dan fasilitas, keluarga, dan Iingkungan). Berdasar
pengertian minat di atas, minat siswa dapat diindikasikan menjadi enam
indikator yaitu rasa tertarik, perhatian, aktivitas, alat dan fasilitas, keluarga,
dan lingkungan yang dilakukan siswa terhadap ekstrakurikuler. Untuk
mengungkap atau mengetahui enam indikator minat siswa tersebut maka
digunakan angket.
3.3.
3.3.1.

Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi Penelitian
Menurut

Suharsimi

Arikunto

(2006:

130),

populasi

adalah

keseluruhan dari subjek penelitian, sedangkan Sugiyono (2009: 117),


menyatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri
atas; objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler Sepakbola di MTs AL-Alawiyah yang berjumlah 25
siswa.
3.3.2.

Sampel penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah
siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sepakbola di MTs AL-

23

Alawiyah. Adapun semua populasi akan dijadikan sampel sehingga semacam


ini dinamakan dengan teknik total sampling 25 siswa.
3.4.
3.4.1.

Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data


Instrumen Peneletian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan instrumen milik Cecep

mustakim (2010: 28-32). Instrumen dalam penelitian ini berupa angket yang
berisi butir-butir pertanyaan, teknik angket untuk mengungkap minat siswa
MtsAL-Alawiyah Karangrandu terhadap ekstrakurikuler Sepakbola ditinjau
dari faktor instrinstik (rasa tertarik, perhatian, dan aktifitas) dan ekstrinsik
(alat dan fasilitas, keluarga, dan lingkungan). adapun kisi-kisi angket adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Konstrak

Faktor

Indikator

Nomor
Pertanyaan

Jumlah

Minat Siswa
MTs
ALAlawiyah
Karangrandu
terhadap
Ekstrakurikule
r
SepakBola

Dari kisi-kisi di atas diperoleh validitas total sebesar 0,880. Dan dari hasil
uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach, diperoleh

24

koefisien reliabilitas sebesar 0,919. Sehingga dapat disimpulkan instrumen


dikatakan reliabel.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian di atas adalah instrumen untuk


penelitian SMA, sedangkan penelitian ini adalah untuk siswa SMP maka peneliti
menguji instrumen terlebih dahulu, berdasarkan Uji Validitas Instrumen
menggunakan rumus Product Momen dan uji Reliabilitas Instrumen menggunakan
rumus Alpha Cronbach melalui SPSS 16 for windows. Setelah peneliti melakukan
uji validitas instrumen maka diperoleh. Koefisien validitas dalam penelitian ini
sebesar 0,827 dan koefisien reliabilitas sebesar 0,929. Sehingga dapat disimpulkan
instrumen tersebut dikatakan reliabel. (Data validitas dan reliabilitas instrumen
dapat di lihat halaman 70-73)
3.4.2.

Teknik Pengumpulan Data


Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket,

pengumpulan dilakukan dengan mendatangi langsung responden/ siswa MTs ALAlawiyah Krangrandu Jepara pada saat di jam istrahat sekolah dengan
membagikan angket dan menjelaskan tata cara pengisian angket, Yaitu responden
tinggal memilih jawaban yang telah disediakan pada lembar jawaban, setelah
dijawab dikumpulkan kemudian dianalisa.
3.4.3.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif. Analisis deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

25

tingginya minat siswa SMP Muhammadiyah 5 Kaliwiro dalam mengikuti


ekstrakurikuler tapak suci. Agar lebih mudah dalam pendeskripsian, data
dikategorikan menurut pengelompokan skor hasil penelitian tersebut. Untuk
menentukan kriteria skor yaitu menggunakan PAP (penilaian acuan patokan)
sesuai pendapat dari Saifudin Azwar (1999: 108) yang menggunakan kategorisasi
jenjang (ordinal), yaitu sebagai berikut:
1. ( Mean i + 1,5 SD i ) ke atas = sangat tinggi
2. ( Mean i + 0,5 SD i ) s/d < ( Mean i + 1,5 SD i ) = tinggi
3. ( Mean i 0,5 SD i ) s/d < ( Mean i + 0,5 SDI ) = sedang
4. ( Mean i 1,5 SD i ) s/d < ( Mean i 0,5 SD i ) = rendah
5. ( Mean i 1,5 SD i ) ke bawah = sangat rendah
Keterangan:
Mean i

= mean ( rerata ) ideal


= ( maksimum ideal + minimum ideal )

SD i

= Standar Devias

i ideal

= 1/6 ( maksimum ideal minimum ideal )


Kemudian dikelompokan dalam setiap kategori untuk mencari presentase
masing-masing data dengan rumus presentase sebagai berikut:

26

P=

F
100
N

Keterangan:
P : Angka Presentase ,F : Frekuensi, N : Jumlah Sampel
3.4.4.

Deskripsi Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah 5 Kaliwiro Wonosobo,
yang beralamatkan di desa Selomanik kecamatan Kaliwiro Wonosobo, Jawa
Tengah.

3.4.5.

Deskripsi Subyek Penelitian


Subjek dalam penelitian ini adalah siswa MTs AL-Alawiyah
Karangrandu yang Jepara mengikuti ekstrakurikuler tapak suci sebanyak
25 siswa.

3.4.6.

Deskripsi Waktu Peneletian


Pengambilan data berlangsung pada tanggal 22 Maret 2014 yang
bertempat di SMP Muhammadiyah 5 Kaliwiro Wonosobo. Waktu
penelitian dimulai pada bulan Nofember 2013 sampai dengan April 2014.

27

Anda mungkin juga menyukai