SYAIKHUDIN SYARIF
118010087
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
bukan sekedar kebutuhan namun juga hiburan yang layak di tonton. Jika dahulu
piminat olahraga hanya di dominasi oleh para lelaki dewasa saat ini para wanita
dan anak anak kecil pun juga menaruh minat yang sangat besar kepada
perkembangan olah raga.
Kepedulian masyarakat kepada olahraga juga ditunjukkan dengan pembinaan
atlet atlet daerah. Kerjasama dengan pemerintah di daerah masing masing bibit
bibit unggul yang dimiliki masing - masing daerah didik untuk mampu menjadi
atlet berprestasi baik ditingkat daerah, propinsi maupun tingkat nasional hingga
internasional. Maka tidak mengherankan apabila di daerah mulai bermunculan
club club olahraga kecil maupun besar dari berbagai cabang olahraga.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan sebagai
wadah mendidik siswa untuk cerdas, terampil, dan memiliki wawasan yang luas
juga dapat berfungsi untuk mencari bibit unggul dalam bidang olahraga. Mencari
bibit unggulan tidaklah mudah harus ada suatu kerjasama antara lembaga
masyarakat dan berbagai pihak terkait. Seorang siswa yang memiliki bakat dalam
bidang olahraga tertentu harus dibina secara baik dan aktif supaya siap
berprestasi.
Permasalahan yang sering dihadapi sekolah dalam membina siswa di bidang
olahrga adalah kurangnya motivasi siswa dalam belajar suatu cabang olahraga
tertentu. Siswa cenderung mengangap olahraga hanya sebagai hiburan semata.
Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri di cabang olah raga tertentu yang
di gemari padahal mereka memiliki minat dan bakat dalam bidang tersebut.
Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang
muncul yaitu :
1.2.1 Kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan
extrakulikuler sepakbola.
1.2.2 Siswa belum memahami teknik dasar permainan sepakbola yang baik dan
benar.
1.2.3 Siswa cenderung mengangap olahraga hanya sebagai hiburan semata.
Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri di cabang olah raga
sepakbola.
1.3.
Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini hanya dibatasi tentang minat dan motivasi
siswa kelas VIII terhadap ekstrakulikuler sepakbola mts al-alawiyah karangrandu
pecangaan jepara.
1.4.
Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas peneliti merumuskan
masalah yaitu:
1.4.1 Adakah minat
dan
motivasi
siswa
untuk
mengikuti
kegiatan
extrakulikuler sepakbola?
1.4.2 Apakah siswa belum memahami teknik dasar permainan sepakbola yang
baik dan benar?
1.4.3 Apakah Siswa cenderung mengangap olahraga hanya sebagai hiburan
semata. Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri di cabang olah raga
sepakbola.
Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan penelitian ini adalah:
1.5.1 Untuk mengetahui minat dan motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan
1.5.
extrakulikuler sepakbola.
1.5.2 Untuk mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap permaianan
sepakbola.
1.6. Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Manfaat hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai
bahan informasi dan kajian ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
dunia pendidikan jasmani terutama meningkatkan minat siswa terhadap
extrakulikuler sepakbola.
1.6.2 Manfaat Praktis
1.6.2.1. Bagi Siswa
Dapat menambah pengetahuan siswa tentang permainan sepakbola,agar
dapat meningkatkan minat dan motivasi dalam mengikuti extrakurikuler
permaianan sepakbola.
1.6.2.2. Bagi guru/pelatih
guru
di
MTs
AL-Alawiyah
Karangrandu
untuk
BAB II
LANDASAN TEORI
Syaiful
Bahri
Djamarah
(2008:132)
minat
adalah
menghapal yang menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar
bila disertai dengan minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat
membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu tertentu.
2.1.2. Jenis-Jenis Minat
Banyak ahli yang mengemukakan mengenai jeni-jenis minat. Diantaranya
Carl safran (dalam Sukardi, 2003) mengklasifikasikan minat menjadi empat jenis
yaitu:
a. Expressed interest, minat yang diekspresikan melalui verbal yang
menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak menyukai suatu
objek atau aktivitas
b. Manifest interest, minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada
suatu kegiatan tertentu
c. Tested interest, minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau
keterampilan dalam suatu kegiatan
d. Inventoried interest, minat yang diungkapkan melalui inventori minat atau
daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan.
Sedangkan menurut Moh. Surya (2004) mengenai jenis minat, menurutnya
minat dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut:
a. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa ada
pengaruh luar.
b. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan
pengaruh situasi yang diciptakan oleh guru
c. Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri siswa
secara dipaksa atau dihapuskan.
2.1.3.
(siswa) untuk memusatkan perhatian rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi minat menurut Moh. Surya (2001) adalah sebagai berikut :
a. Faktor-faktor yang bersumber pada siswa itu sendiri
b. Tidak mempunya tujuan yang jelas. Jika tujuan belajar sudah jelas, maka
siswa cenderung menaruh minat terhadap belajar sebab belajar akan
merupakan suatu kebutuhan dan cenderung menaruh minat terhadap
belajar. Dengan demikian besar kecilnya minat siswa dalam belajar
tergantung pada tujuan belajar yang jelas dari siswa.
c. Bermanfaat atau tidaknya sesuatu yang dipelajari bagi individu siswa.
Apabila pelajaran kurang dirasakan bermanfaat bagi perkembangan
dirinya, siswa cenderung untuk menghindar.
d. Kesehatan yang sering mengganggu. Kesehatan ini sangat berpengaruh
dalam belajar, seperti sering sakit, kurang vitamin atau kelainan jasmani
misalnya pada mata, kelenjar-kelenjar. Hal ini akan mempengaruhi atau
mempersulit siswa belajar atau menjalankan tugas-tugasnya dikelas.
e. Adanya masalah atau kesukaran kejiwaan. Masalah atau kesukaran
kejiwaaan ini misalnya adanya gangguan emosional, rasa tidak senang,
gangguan-gangguan dalam proses berfikir semuanya akan mempengaruhi
minat belajar siswa.
f. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan sekolah
g. Cara menyampaikan pelajaran. Dalam proses belajar
mengajar,
berbagai metode belajar yang kurang tepat hal ini akan mengurangi minat
belajar siswa.
h. Adanya konflik pribadi antara guru dengan siswa. Adanya konflik pribadi
antara guru dengan siswa ini akan mengurangi minat pada mata pelajaran,
tetapi dengan adanya konflik tersebut menyebabkan minat siswa
berkurang lebih jauh lagi kemungkinan bisa hilang.
i. Suasana lingkungan sekolah. Suasana lingkungan sekolah sangat
berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Suasana lingkungan disini
termasuk iklim di sekolah, iklim belajar, suasana, tempat dan fasilitas yang
semuanya menimbulkan seseorang betah dan tertuju perhatiannya kepada
kegiatan belajar mengajar.
j. Faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat.
k. Masalah Broken Home. Masalah-masalah yang terjadi dari pihak orang
dan keluarga akan mempengaruhi minat belajar siswa.
l. Perhatian utama siswa dicurahkan kepada kegiatan-kegiatan diluar
sekolah. Pada saat ini di luar sekolah banyak hal-hal yang dapat menarik
minat siswa yang dapat mengurang minat siswa terhadap belajar seperti
kegiatan olah raga atau bekerja.
2.1.4. Indikator Minat Belajar
Pada umumnya minat seseorang terhadap sesuatu akan diekspresikan
melului kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan minatnya. Sehingga untuk
mengetahui indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatankegiatan yang dilakukan individu atau objek yang disenanginya, karena minat
merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam
kegiatan tertentu.
10
b.
c.
d.
e.
12
13
14
pelanggaran yang pemain atau pihak kedua dibangku cadangan atau ada pelatih
yang yang melewati garis lapangan.
g. Lama permainan
Lama permainan sepakbola normal adalah 2 x 45 menit, ditambah istirahat
selama 15 menit. Apabila kedudukan imbang maka diadakan perpanjangan waktu
selama 2 x 15 menit sampai didapat pemenangnya. Namun, kalau masih sama
kuat maka diadakan adu penalti.
h. Permulaan permainan
Kick off biasa dilakukan pada awal pertandingan, setelah mencetak gol dan
memulai babak kedua. Bola akan ditempatkan di tengah lapangan. Sebelum kick
off selalu dilakukan undian koin untuk menentukan posisi kedua tim di lapangan.
i. Bola keluar dan di dalam lapangan
Bola dinyatakan keluar atau tidak dimainkan ketika melewati garis gawang
atau keluar lapangan.
j. Cara mencetak gol
Sebuah gol terjadi ketika seluruh bagian bola melewati garis mistar.
Asalkan itu tidak dilakukan dengan melakukan lemparan, menggunakan tangan
atau lengan dari tim yang melakukan serangan. Tim yang mencetak gol paling
banyak dinyatakan sebagai pemenang. Jika tidak terjadi gol atau jumlah gol kedua
tim sama maka pertandingan dinyatakan imbang.
k. Offside
Seorang pemain dinyatakan offside jika berada dibelakang pemain terakhir
lawan. Keputusan offside sangat ditentukan oleh kecermatan hakim garis.
15
l. Pelanggaran
Seorang pemain yang melakukan pelanggaran dengan sengaja akan
terkena hukuman dan wasit memberi kesempatan kepada tim lawan untuk
melakukan tendangan bebas.
m. Tendangan bebas
Ada dua tipe tendangan bebas. Tendangan langsung (mengarah langsung
ke gawang dan membuahkan gol) dan tidak langsung (diumpan ke rekan pemain
lain).
n. Tendangan penalti
Kalau pemain melakukan sebuah pelanggaran terhadap lawan di dalam
daerah penalti sendiri. Tendangan penalti dilakukan dari titik penalti dan semua
pemain harus berada di luar kotak penalti.
o. Lemparan ke dalam
Untuk memulai pertandingan setelah bola keluar dari lapangan, bola harus
dilemparkan dari titik saat bola meninggalkan lapangan.
p. Tendangan gawang
Tendangan gawang dilakukan kiper atau pemain belakang ketika bola
terakhir ditendang ke luar oleh pemain lawan.
q. Tendangan sudut
Tendangan sudut atau tendangan pojok dilakukan bila pemain satu tim
membuang bola ke belakang gawang atau di kedua sisi ketika mendapat tekanan
dari pemain lawan. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sepakbola
merupakan permainan beregu yang dimainkan tiap regu terdiri dari sebelas
16
pemain termasuk penjaga gawang dan pemain cadangan untuk setiap regunya
berjumlah tujuh pemain. Permainan ini dimainkan di lapangan berumput dengan
ukuran panjangnya 100 - 110 meter dan lebarnya 64 - 75 meter yang mana
lamanya permainan sepakbola ini adalah 2 45 menit dengan dipimpin oleh 1
orang wasit dan 2 orang asisten wasit. Tujuan dari sepakbola ini adalah
memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha mempertahankan gawangnya
agar tidak kemasukan.
@Teknik Dasar Permainan Sepakbola
Menurut Fitri Hermawan N & Soni Nopembri. (2010: 43). kemampuan
dasar-dasar sepakbola harus dikuasai. Dasar-dasar bermain sepakbola antara lain:
menggiring (dribbling), mengoper (passing), menembak (shooting), menyundul
bola (heading), menimang bola (juggling), menghintikan bola (trapping), dan
lemparan ke dalam (throw-in). Lanjut Sucipto, dkk. (2000: 7) menyatakan
sepakbola mempunyai teknik-teknik dasar sepakbola, diantaranya: menendang
(kicking), menggiring bola (dribbling), dan menyundul bola (heading).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
kemampuan dasar sepakbola adalah tingkat kemahiran yang dimiliki seseorang
dalam bermain sepakbola. Teknik akan sangat bermanfaat apabila dapat dikuasai
dengan benar.
Teknik-teknik dasar sepakbola tersebut meliputi:
a. Teknik menendang bola
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbola
yang paling dominan. Pemain yang memiliki teknik menendang dengan baik,
17
akan dapat bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk
mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal), dan
menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping), (Sucipto, dkk. 2000:
17).
b. Teknik menghentikan Bola
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
sepakbola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik menendang bola.
Tujuan menghentikan bola untuk mengontrol bola, yang termasuk di dalamnya
untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan
untuk passing, (Sucipto, dkk. 2000: 22).
c. Teknik menggiring bola
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau
pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring
bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola.
Menggiring bola bertujuan untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan
menghambat permainan, (Sucipto, dkk. 2000: 28).
d. Teknik menyundul bola
Menyundul bola pada hakekatnya memainkan bola dengan kepala. Tujuan
menyundul bola dalam permainan sepakbola adalah untuk mengumpan, mencetak
gol, dan untuk mematahkan serangan lawan atau membuang bola, (Sucipto, dkk.
2000: 32).
e. Teknik merampas bola
18
agar
siswa
dapat
mengembangkan
kepribadian,
bakat
dan
19
diadakan secara swadaya dari pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk
merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah (Suharsimi Arikunto, 2001: 1).
Berdasarkan SK Dirjen Dikdasmen Nomor: 226/C/Kep/O/1992 dalam Winarno
Narmoatmojo, (2009: 5) dijelaskan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam
pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, yang dilakukan, baik di sekolah
maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas
pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara pelajaran, menyalurkan bakat dan
minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.
2.2 Kajian Penelitian yang Relevan
2.2.1. Yuli Adi Nugroho, 2011, Minat Siswa Terhadap Permainan Bola Voli
Modifikasi dalam Pembelajaran Penjasorkes Pada Siswa Kelas VIII Di SMP
2 Kaliwiro Kab. Wonosobo. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi.
Fakultas Ilmu Keolahragaan. Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa minat siswa kelas VIII SMP 2 kaliwiro kab.
wonosobo
setelah
dilakukan
pembelajaran
menggunakan
modifikasi
permainan bola voli terjadi peningkatan. Aspek untuk rasa tertarik yang
semula 42,57% meningkat menjadi 64,59%, sedangkan aspek perhatian yang
semula 51,13% menjadi 79,06%, dan aspek aktivitas yang semula 25,77%
menjadi 67,12%. Jadi dapat disimpulkan bahwa minat siswa terhadap
pembelajaran penjas dengan menggunakan modifikasi permainan bola voli
pada siswa kelas VIII SMP 2 kaliwiro kab. wonosobo tahun pelajaran
2010/2011 dalam kategori tinggi.
2.2.2. Penelitian oleh Cecep Mustakim (2010), Minat siswa SMA Negeri
1Bantarkawung Brebes terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Bolavoli.
20
21
Alawiyah
Karangrandu
Pecangaan
Jepara
terhadap
ekstrakurikuler
sepakbola.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Desain penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode survei. Adapun teknik pengambilan datanya dengan menggunakan
instrument berupa angket. Penelitian deskriptif adalah pendekatan yang tidak
bermaksud menguji hipotesis tetapi lebih menggambarkan keadaan seperti
apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Suharsimi Arikunto,
2010: 234). Sedangkan metode survei adalah suatu proses untuk
mengumpulkan data (satu atau beberapa variabel) dari anggota subjek
penelitian. Skor yang diperoleh dari skala psikologi kemudian dianalisis
dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif kuantitatif yang
dituangkan dalam bentuk presentase.
3.2.
22
faktor dari dalam diri sendiri (rasa tertarik, perhatian,dan aktivitas) serta
faklor dari luar (alat dan fasilitas, keluarga, dan Iingkungan). Berdasar
pengertian minat di atas, minat siswa dapat diindikasikan menjadi enam
indikator yaitu rasa tertarik, perhatian, aktivitas, alat dan fasilitas, keluarga,
dan lingkungan yang dilakukan siswa terhadap ekstrakurikuler. Untuk
mengungkap atau mengetahui enam indikator minat siswa tersebut maka
digunakan angket.
3.3.
3.3.1.
Suharsimi
Arikunto
(2006:
130),
populasi
adalah
Sampel penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 131), sampel adalah sebagian
atau wakil dari populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah
siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Sepakbola di MTs AL-
23
mustakim (2010: 28-32). Instrumen dalam penelitian ini berupa angket yang
berisi butir-butir pertanyaan, teknik angket untuk mengungkap minat siswa
MtsAL-Alawiyah Karangrandu terhadap ekstrakurikuler Sepakbola ditinjau
dari faktor instrinstik (rasa tertarik, perhatian, dan aktifitas) dan ekstrinsik
(alat dan fasilitas, keluarga, dan lingkungan). adapun kisi-kisi angket adalah
sebagai berikut:
Tabel 1. Daftar Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Konstrak
Faktor
Indikator
Nomor
Pertanyaan
Jumlah
Minat Siswa
MTs
ALAlawiyah
Karangrandu
terhadap
Ekstrakurikule
r
SepakBola
Dari kisi-kisi di atas diperoleh validitas total sebesar 0,880. Dan dari hasil
uji reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach, diperoleh
24
pengumpulan dilakukan dengan mendatangi langsung responden/ siswa MTs ALAlawiyah Krangrandu Jepara pada saat di jam istrahat sekolah dengan
membagikan angket dan menjelaskan tata cara pengisian angket, Yaitu responden
tinggal memilih jawaban yang telah disediakan pada lembar jawaban, setelah
dijawab dikumpulkan kemudian dianalisa.
3.4.3.
25
SD i
= Standar Devias
i ideal
26
P=
F
100
N
Keterangan:
P : Angka Presentase ,F : Frekuensi, N : Jumlah Sampel
3.4.4.
3.4.5.
3.4.6.
27