PALM COEIN
OLEH
Uswatul Hasanah
0808113156
KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
PALM COEIN
Perdarahan uterus abnornal bisa disebabkan oleh dua sebab besar yaitu
organic dan fungsional. Untuk penyebab kelainan organik dapat disingkat menjadi
PALM. Yaitu P untuk polyp endometrium, A untuk adenomiosis, L untuk
leiyomiomas, M untuk malignancy.
Sedangkan untuk penyebab yang bersifat fungsional disingkat menjadi
COEIN. C untuk coagulopathy, O untuk ovulatory dysfunctional, E untuk
endometrial causes, I untuk iatrogenik dan N untuk not yet classified.
POLYP ENDOMETRIAL
Polip endometrium adalah masa lunak yang tumbuh dalam endometrium
yang berasal dari kelenjar endometrium dan struma fibrotik yang permukaannya
ditutupi oleh epitel. Kejadian polip endometrium 10 30 % dari kejadian
perdarahan uterus abnormal. Polip ada yang berbentuk sessil dan pedunculated.
Pada umumnya polip adalah neoplasma jinak namun biasanya tumbuh berulang.
Etiologi :
Translokasi gen melibatkan kromososn 6 dan 12
Pengaruh hormon estrogen dan progesteron sebagia mediator yang bisa
menyebabkan kelenjar endometrium, jaringan struma dan arteri spiral
menjadi panjang.
Hipertensi dan obesitas
Penggunaan obat tamoxifen
Gejala klinis :
Lebih dari 70% wanita dengan polip endometrium mengeluhkan
menoragia atau metroragia. Hal ini mungkin disebabkan oleh adalah
kongesti struma memicu terjadinya vena stasis yang mengakibatkan
adanya nekrosis dan perdarahan.
Infertilitas, penelitian menunjukkan polip yang tumbuh dekat ke ostium
tuba akan menyebabkan kesulitan bagi sperma untuk bermigrasi.
Diagnosis :
Transvaginal sonografi
Saline infusion sonography
Histereskopi
Tatalaksana
Setelah polip endometrium teridentifikasi, operasi histereskopi adalah
pilihan terapi terbaik.
Histeroskopi dan polipektomi direkomendasikan untuk wanita dengan
gejala klinis dan yang ditakutan akan mengalami transformasi ke araha
keganasan.
ADENOMIOSIS
Adenomiosis adalah pembesaran pada uterus yang disebabkan oleh sisa
ektopik dari endometrium yang berlokasi dalam di miometrium. Adenomiosis ada
yang berbentuk diffuse ( yang tertanam dalam miometrium) ada yang berbentuk
fokal ( berbentuk fokal nodular dengan pseudokapsul).
Patogenesis
Beberapa teori menyebutkan bahwa adenomiosis berkembang karena
adanya invaginasi dari lapisan basalis secara dalam ke miometrium.
-
Faktor resiko
-
Paritas , faktor resiko meningkat pada wanita yang telah melahirkan dan
dan umur 40 - 50 tahun.
Gejala klinis
-
Diagnosis banding
-
dari
mioma,
kanker
endometrim,
Diagnosis
-
Non medikamentosa
-
LEIOMYOMAS
Leiomioma atau lebih dikenal dengan mioma uteri dan fibroma adalah
neoplasma jinak dari otot polos yang berasal dari miometrium. Insiden pada
wanita 20 25 % . mioma uteri memiliki densitas artery yang lebih
rendahbdibandingkan dengan miometrium normal.
Patologi
-
Factor
Effect on Risk
Potential Reason
Postmenopausal
Decreased
Hypoestrogenism
Early menarche
Increased
Obesity
Increased
Pregnancy
Decreased
Combination
contraceptives
oral Decreased
Cigarette smoking
Decreased
African-American
race
Increased
family Increased
Affected
member
Mioma
uteri
membentuk
semacam
lingkungan
dengan
hiperestrogenemik. Hal ini diketahi dengan adanya densitas yang besar dari
reseptor estrogen yang membuat banyak estradiol yang berikatan.
Gejala klinis
-
Kebanyakan asimtomatik
Perdarahan uterus
Infertilitas
Efek dari mioma uteri diantaranya oklusi dari ostium tuba dan disrupsi
dari kontraksi uterus normal yang akan mempengaruhi sperma dan ovum.
Distorsi dari cavum endometrium akan mempengaruhi implantasi dan transport
7
dari sperma. Mioma uteri juga berhubungan dengan inflamasi endometrium dan
perubahan vaskuler yang akan mengganggu implantasi.
Pengaruh mioma terhadap kehamilan
-
Diagnosis
-
Hysterosalpingography
Hysteroscopy
8
MRI : akurat untuk melihat ukuran, jumlah dan lokasi dari mioma uteri
dan bermanfaat untuk menentukan pilhan tindakan tatalaksana.
Tatalaksana
a.
Observasi
Medikamentosa
-
c.
Nonmedikamentosa
Endometrial Ablation
MALIGNANCY
Ca endometrium adalah keganasan pada endometrium yang dibedakan
atas :
- Tipe I : adenocarcinoma endometroid : tergantung estrogen, tingkatan
rendah, bersal dari hiperplasia endometrium atipikal
- Tipe II : serous dan histologi sel yang jelasm tidka adalesi prekursor.
Diagnosis
a.
Gejala klinis
World Health
Endometrial Carcinoma
Organization
Histologic
Classification
of
Endometrioid adenocarcinoma
Variant with squamous differentiation
Villoglandular variant
Secretory variant
Ciliated cell variant
Mucinous carcinoma
Serous carcinoma
Clear cell carcinoma
Squamous cell carcinoma
Mixed cell carcinoma
Undifferentiated carcinoma
Histologic Grade
Untuk derajat histologi biasa digunakan klasifikasi berdasarkan the
three-tiered International Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) system
Grade 1 : lesions typically shave a good prognosis.
Grade 2 : tumors have an intermediate prognosis.
11
Grade 3 : cancers frequently have a poor prognosis and are associated with an
increased potential for myometrial invasion and nodal metastasis.
Table 33-5 Histopathologic Criteria for Assessing Grade
GDefinition
rade
15% of a nonsquamous or nonmorular solid growth pattern
2650% of a nonsquamous or nonmorular solid growth pattern
3> 50% of a nonsquamous or nonmorular solid growth pattern
From Pecorelli, 1999, with permission.
Tatalaksana
-
Surgical-pathologic Findings
IA
IB
IC
IIA
IIB
IIIA
IIIB
FIGO
Stage
Surgical-pathologic Findings
IIIC
IVA
IVB
Chemotherapy
Radiation
a. Primary Therapy : dipertimbangkan pada kondisi pasien dengan harapan
operasi yang rendah. Intracavity brachytherapy seperti Heyman capsules
with or without external-beam pelvic radiation adalah metode yang biasa
13
Hormonal Therapy
a.
Primary Treatment
Survival (%)
IA
91
IB
91
IC
85
IIA
83
IIB
66
IIIA
50
IIIB
50
IIIC
57
IVA
25
14
FIGO Stage
Survival (%)
IVB
20
Kekambuhan
Pasien dengan ca endometrium yang berulang harus mendapatkan
pengobatan khusus. Secara umum rekuren tergantung dari keadaan pembedahan,
radiasi, dan kemoterapi. Pada kasus relapse bisa digunakan kemoterapi berupa
TAP, Paclitaxel and carboplatin.
COAGULOPATHY
Walaupun gangguan hemostatik jarang menyebabkan perdarahan
ginekologi, pada wanita dengan menoragia dan anatomi yang nirmal, insidennya
meningkat.
a.
Trombositopenia
15
b. Pemeriksaan penunjang
-
Kadar vWF akan meningkat selama fase luteal dan pengambilan sampel
harus lebih dari 7 hari dari siklus menstruasi.
Tatalaksana
-
Pada wanita dengan menoragia dan vWD tatalaksana nya adalah dengan
memberikan desmopressin, plasma concentrates, hormonal contraception,
antifibrinolytics dan pemebdahan. Pil KB kombinasi dikatakan berhasil
mengistirahatkan perdarahan uterus sebanyak 88 %
16
Ablasi endometrium
Hysterectomy
Pada perdarahan berat, penggantian vWF dan faktor VIII dengan plasma
concentrates diberikan bersama desmopressin.
c.
OVULATORY DUB
Perdarahan uterus abnormal karena ovulasi dipengaruhi oleh bentuk
vaskuler dan tonusnya. Perdarahan uterus abnormal ovulatori kemungkinan
karena adanya dilatasi vaskuler. Wanita dengan perdarahan ovulatory kehilangan
darah 3 kali lebih cepat dari wanita yang haid dengan normal. Penyebab dari
perubahan tonus vaskuler disebutkan karena adanya pengaruh dari prostaglandin.
Tatalaksanan
-
Medikamentosa
17
Bonnar, 1996
Naproxen
Ibuprofen
Flurbiprofen
Makarainen,
1986a
Vargyas, 1987
Other
classes
COCs
Agarwal, 2001
Tranexamic
acid
Bonnar, 1996
each
Chimbira,
1980b
Intrauterine placement
a.
Pembedahan : histerestomi
b.
c.
19