Anda di halaman 1dari 3

BAB III

ANALISA KASUS

Keduanya berbeda dalam hal patogenesis, mikroorganisme penyebab, tata


laksana, dan prognosis. SNAD terjadi pada usia <72 jam, biasanya disebabkan oleh
mikroorganisme yang berasal dari ibu, baik dalam masa kehamilan maupun selama
proses persalinan. SNAL terjadi pada usia >72 jam, dapat disebabkan oleh
mikroorganisme yang didapat selama proses persalinan tetapi manifestasinya lambat
(setelah 3 hari), atau biasanya pada bayi yang dirawat dirumah sakit (infeksi
nosokomial). Perjalanan penyakit SNAD biasanya lebih berat dan cenderung menjadi
fulminan, yang dapat berakhir dengan kematian.
Angka kejadian di Asia tenggara berkisar 2,4 sampai 16 per 1000
kelahiran hidup, di Amerika serikat 1-8 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan
departemen ilmu kesehatan Anak FKUI/ RSCM tahun 2003 sebesar 56,1 per 100
kelahiran hidup.
Angka kematian dapat mencapai 50% pada bayi yang tidak diobati.
Angka kejadian meningitis neonatorum yang merupakan komplikasi serius dari sepsis
neonatorum, berkisar 1 diantara 4 kasus sepsis neonatorum.
Etiologi
Etiologi penyebab SNAD umumnya berasal dari traktus genetalia
maternal yang tidak menyebabkan penyakit pada ibu. SNAL umumnya disebabkan
oleh infeksi nosokomial seperti Staphylococcus coagulase-negatif, Enterococcus, dan
staphylococcus aureus. Namun streptococcus grup B, E.Coli dan Listeria
monocytogenes juga dapat menyebabkan SNAL.
Manifestasi klinis
Tanda klinis sepsis neonatorum tidak spesifik, berhubungan dengan
karakteristik kuman penyebab dan respon tubuh terhadap masuknya kuman seperti :
1. Hipertermia atau hipotermia
2. Distres pernapasan

12

13

3. Apnea
4. Sianosis
5. Ikterik
6. Hepatomegali
7. Letargi
8. Anoreksia
9. Kesulitan minum
10. Muntah
11. Distensi abdomen
12. Diare
Faktor risiko sepsis neonatorum :
Faktor risiko mayor :
1.
2.
3.
4.
5.

Ketuban pecah dini > 24 jam


Ibu demam saat intrapartum, suhu 38 C
Korioamnionitis
Denyut jantung janin menetap >160x/ menit
Ketuban berbau

Faktor risiko minor


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Ketuban pecah >12 jam


Ibu demam saat intrapartum, 37,5 C
Nilai APGAR rendah (menit ke 1<5, menit ke 5 <7)
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) <1500 gram
Usia gestasi <37 minggu
Kehamilan ganda
Keputihan yang tidak diobati
Infeksi saluran kemih (ISK)/ tersangka ISK yang tidak diobati

Pemeriksaan penunjang yangdianjurkan (septic marker)


Hitung leukosit (N 5000/mikroliter- 30000/mikroliter)
Hitung trombosit (N>150000/ mikroliter)
IT rasio (rasio neutrofil imatur dengan neutrofil total) (N<0,2)
CRP (N 1,0 mg/dl atau 10 mg/l)
Tatalaksana
Eliminasi kuman penyebab merupakan pilihan utama dalam tata laksana sepsis

14

neonatorum, sedangkan penentuan kuman penyebab membutuhkan waktu dan


mempunyai kendala tersendiri. Hal ini merupakan masalah dalam melaksanakan
pengobatan optimal karena keterlambatan pengobatan akan berakibat peningkatan
komplikasi yang tidak diinginkan. Sehubungan dengan hal tersebut, penggunaan
antibiotik secara empiris dapat dilakukan dengan memperhatikan pola kuman
penyebab yang tersering ditemukan di klinik tersebut. 25 Antibiotik tersebut segera
diganti apabila sensitivitas kuman diketahui. Selain itu, beberapa terapi suportif

(adjuvant) juga sudah mulai dilakukan walaupun beberapa dari terapi tersebut belum
terbukti menguntungkan. Terapi suportif meliputi transfusi granulosit, intravenous

Anda mungkin juga menyukai