I.
II.
JUDUL
III.
DASAR TEORI
Proses merserisasi dilakukan dengan mengerjakan benang atau kain
kapas dalam larutan kostik soda (NaOH) atau alkali kuat lainnya dengan
konsentrasi 36 Be, pada suhu 15-20 C selama 10-60 detik, yang kemudian
diikuti dengan proses netralisasi denga Asam Cuka (CH3COOH) dan
pencucian panas serta dingin. Selama proses merserisasi bahan diregangkan,
sedangkan pada kostisasi bahan tidak mengalami peregangan. Meskipun
berbeda
perlakuan,
namun
keduanya
sama-sama
bertujuan
untuk
menghasilkan kilau yang tinggi. Kilau yang tinggi ini disebabkan karena
diameter serat kapas menjadi bertambah bulat dan pengurangan atau
penghilangan puntiran pada serat.
kearah
a. ALAT
Bumme meter
Timbangan
Batang pengaduk
Gelas kimia 1000 ml
Gelas ukur 1000 ml
Pipet ukur 10 ml
Wadah nampan ukuran 50 cm x 70 cm
Frame merser 1 set ( stenter )
b. BAHAN
NaOH
Asam asetat
Air aquadest
Kain kapas putih
V.
PROSEDUR KERJA
a. Resep
NaOH
Zat Pembasah
Suhu
Waktu
: 25 % larutan ( 36 Be )
: 0.5 1 % larutan
: 20 o C
: 60 detik
b. Larutan NaOH 36 Be ( 1 : 2 )
Timbang 0.5 kg NaOH, larutkan dalam 1 liter air dalam gelas
kimia1000 ml
Tambahkan sedikit pembasah sekitar 0.5 -1 % dari larutan
Cek Bumme nya
c. Pengerjaan
Bahan dilarutkan sesuai dengan urutan waktu 10, 30, dan 60
detik , satu pakai regangan dan satu lagi tanpa regangan.
Bahan dicuci beberapa kali dengan air mengalir
Netralkan dengan larutan asam asetat pH 6 , kemudian bilas
lagi dengan air mengalir
Keringkan di Oven
d. Evaluasi
Daya Serap, yaitu dengan meneteskan air dipermukaan kain
yang telah dimerserisasi
Visualisasi, yaitu dengan melihat kilau kain yang telah
dimerserisai
VI.
DATA PENGAMATAN
Hasil pengukuran larutan NaOH oleh Bummemeter = 36 Be
WAKTU
DAYA SERAP
VISUALISASI
( KILAU )
PERENDAMAN
60 detik
Dengan regangan
Tanpa regangan
& 30 detik
Kilau lebih bagus
dibanding dengan
standar, jika
dibandingkan dengan
yang diregankan
kilaunya tidak lebih
bagus
VII.
HASIL
STANDAR
HASIL
PRAKTIKUM
TANPA
REGANGAN
VIII.
HASIL
PRAKTIKUM
DENGAN
REGANGAN
PEMBAHASAN
Pada dasarnya merserisasi atau perendaman dalam larutan
NaOH
perendaman makan kain akan memiliki daya serap dan kilau yang
lebih baik.
IX.
KESIMPULAN
Kain kapas yang telah mengalami merserisasi atau perendaman pada
larutan NaOH memiliki daya serap dan kilau yang lebih baik jika
dibandingkan dengan kain yang belum mengalami merserisasi.
Semakin lama perendaman makan kain akan memiliki daya serap dan
kilau yang lebih baik.
Hasil dari proses merserisasi adalah :
A. Daya Serap
1. Sebelum merserisasi
: Cepat
2. Merserisasi tanpa tegangan
: Lebih cepat
3. Merserisasi dengan tegangan
: Paling cepat
B.Visualisasi
1. Sebelum merserisasi
: Kurang berkilau
2.Merserisasi tanpa tegangan
: Lebih berkilau
3.Merserisasi dengan tegangan
: Paling berkilau
DAFTAR PUSTAKA
Teknologi Pengelantangan, Pencelupan dan Pencapan, ITT Bandung.
Serat-serat Tekstil, ITT Bandung