PENDAHULUAN
I.1
ini
kita
selaku
warga
Negara
yang
baik
hendaknya
selalu
BAB II
ISI
II.1 Pengertian
Ejaan adalah suatu sistem atau aturan penulisan dalam bahasa
tertentu. Jadi, ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD), yaitu
suatu sistem penulisan dalam bahasa Indonesia yang merupakan hasil
penyempurnaan
dari
ejaan
sebelumnya
(Ejaan
Soewandi)
II.2 Sejarah Ejaan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua
puluhan. Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki
ejaan
tersendiri.
Berdasarkan
sejarah
perkembangan
ejaan,
sudah
Republik
Indonesia
yang
ke
XXVII,
tanggal 17
Ejaan Republik
Ejaan yang
(1901-1947)
(Ejaan Soewandi)
Disempurnakan (EYD)
Choesoes
1947-1972
Chusus
Djoemat
Djumat
Jumat
Jakni
Yakni
Jani
II.3 Komponen ejaan
huruf diatas dilafalkan atau dibunyikan salah. Kesalahan itu terutama dalam
pengucapan singkatan dan kata-kata unsur serapan. Salah satu contoh yang
menimbulkan kesalahan dalam pelafalan, yaitu :
Bentuk
IQ
AC
TV
Pasca
Unit
Salah
ai-kyu
a-se
Ti-vi
Paska
Yunit
Benar
a-ki
a-ce
Te-fe
Pasca
unit
5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan
nama tempat.
Misalnya :
Menteri Pertahanan RI
Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan
korupsi.
provinsi.
Anugrah Pratiwi menjadi lulusan terbaik di sekolah.
7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama
bahasa.
Misalnya :
8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan
peristiwa sejarah.
Misalnya :
10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat
kata penghubung.
Misalnya :
13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat
dan sapaan.
Misalnya :
14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna
yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
10
15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah,
surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata
penghubung.
Misalnya :
Kesehatan.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia berlangganan surat kabar Harian Fajar.
Ia menyelesaikan makalah Asas-Asas Hukum Perdata.
12
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya : antarkota, mahaadil, subseksi, prakata.
C. Kata Ulang
Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenisjenis kata ulang yaitu :
1. Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.
Misalnya : laki
lelaki
rumah-rumah
sayur-mayur
bermain-main
13
D. Gabungan Kata
1. Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus.
Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.
Misalnya : mata kuliah, orang tua.
2. Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan
salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara
unsur bersangkutan.
Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar.
3. Gabugan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata ditulis serangkai.
Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali.
E. Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)
Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya : kubaca, kaupinjam, bukuku, tasmu, sepatunya.
F. Kata Depan (di, ke, dari)
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang
mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu sebagai
satu kata, seperti kepada dan daripada.
14
Misalnya :
H. Partikel
Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus,
yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi
tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut :
1. Partikel lah, -kah, dan tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya :
3. Partikel per yang berarti memulai, dari, dan setiap. Partikel per
ditulis terpisah dengan bagian-bagian kalimat yang
mendampinginya.
15
Misalnya :
16
Tetapi singkatan yang terdiri atas dua huruf diikuti dua tanda titik.
Misalnya : a.n = atas nama
u.p = untuk perhartian
d.a = dengan alamat
u.b = untuk beliau
c. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, bagan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik.
Misalnya :
cu = kuprun
cm = sentimeter
kg = kilogram
17
Misalnya :
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf capital.
Misalnya :
Akabri = Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Iwapi
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil.
Misalnya :
18
10 liter
85 kilogram
tahun 2000
5 jam 30 menit
1000 yen
500 rupiah
= tiga perempat
19
4) Kata bilagan yang mendapat akhiran an. Misalnya : tahun 50-an lima
puluhan
5) Angka yang mneyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian
supaya mudah dibaca.
Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.
6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau
perlu diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan
mengubah struktur kalimatnya dan maknanya sama.
Misalnya :
7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata
ditulis dengan huruf, kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian atau pemaparan.
Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali.
21
22
Oleh karena itu, kita harus bersabar menghadapi anak yang nakal
itu
Jadi, waktu pelaksanaan ujian skripsi dibatalkan karena dia sakit.
23
24
- Merdeka-merdeka!
- Bersihkan jarum suntik itu sekarang juga!
25
Nama : Anugrah
NIM : 13.093.AF
Jurusan : Farmasi
26
27
28
berarti
bahasa
Indonesia
ketinggalan
atau
miskin
kosakata.
Apotheek
Apotik
Apotek
Activity
Aktifitas
Aktivitas
Formiil
Formil
Formal
Quality
Kwalitet
Kualitas
30
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.Pengertian EYD
Ejaan adalah suatu sistem atau aturan penulisan dalam bahasa
tertentu. Jadi, ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD),
yaitu suatu sistem penulisan dalam bahasa Indonesia yang
merupakan hasil penyempurnaan dari ejaan sebelumnya (Ejaan
Republik atau Ejaan Soewandi)
2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
1. Ejaan Van Ophuysen (ejaan lama)
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun
dua puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang
menjadi dasar bahasa Indonesia.
2. Ejaan Suwandi (ejaan republik)
Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972. Ejaan ini
disebut juga dengan edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan kala itu.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan imi mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini
menggantikan ejaan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.
31
32
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa
Non Jurusan. Cetakan ke-16, revisi (3). Jakarta : Diksi Insan Mulia
Waridah, Ernawati. 2008. EYD & Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Jakarta. :
KawanPustaka
Novia, Windi. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko Press
Asdam, Muhammad.Bahasa Indonesia (pengantar pengembangan
kepribadian dan intelektual).jakarta : LIPa
33