A. Judul
KAJIAN RESEPSI PADA HIMPUNAN PUISI TALKEN KONENG.
B. Latar Belakang
Sastra berasal dari bahasa sansakerta, dibentuk dari akar kata
sas yang berarti mengarahkan, mengajar dan memberi petunjuk. Akhiran
tra yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk. Secara harfiah sastra
berarti himpunan alat untuk mengajar, buku petunjuk atau buku
pengajaran yang baik. Dalam perkembangannya kata sastra menjadi
susastra yang artinya sebagai hasil ciptaan yang baik dan indah. Ciri khas
kesusastraan yaitu bersifat imajinatif dan kreatif, Karya sastra sebagai
hasil yang imajinatif dan kreatif bukan bararti tanpa makna pada
hakekatnya imajinasinya bukanlah khayalan kosong tetapi berdasarkan
realitas yang ada ( Ratna, 2011:1).
Berdasarkan bentuknya, sastra dibagi atas tiga golongan
(Maryani,2005:257) yaitu : prosa, puisi dan drama. Secara etimologis, kata
puisi berasal dari bahasa Yunani dari kata poemia yang berarti
mencipyakan, poesis yang artinya penciptaan atau poetes yang berarti
pembut,pembangun atau pembentuk. Dalam bahasa Inggris, padanan
kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan poet dan -poem. Mengenai
kata poet, kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau
mencipta. Menurut Samuel Taylor Coloridge (dalam pradopo, 2010:6) puisi
adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Artinya
pengarang menggunakan kata-kata yang paling tepat dan disusun sebaik
lain.
Lebih
lanjut
Perrine
(dalam
Siswantoro,
2010:
23)
standart,
dan
konvensi-konvensi
sastra
yang
mulculnya,
periode-periode
sastra
tersebut.
Dan
sudah
menjadi
puisi
Talken
Sanasren
serta
peran
dan
tanggapan
pembaca
mempengaruhi
nama-nama
sebagainya.
tempat,
Ketiga,
Karya
peristiwa
sastra
bersejarah, monumen
yang
secara
dna
keseluruhan
baru
bagi
masyarakat
pembaca,
khususnya
masyarakat
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana tanggapan masyarakat akademik di Sumenep pada
himpunan puisi Talken Koneng karya Alfaizin Sanasren ?
2. Bagaimana tanggapan sastrawan di Sumenep pada himpunan puisi
Talken Koneng karya Alfaizin Sanasren ?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah umum di atas, maka tujuan umum
penelitian ini yaitu: untuk memperoleh deskripsi data secara obyektif
tentang bentuk tanggapan masyarakat Sumenep pada himpunan puisi
Talken Koneng karya Alfaizin Sanasren.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tantang:
1. Mendeskripsikan tanggapan masyarakat akademik Sumenep pada
himpunan puisi Talken Koneng karya Alfaizin Sanasren.
2. Mendeskripsikan tanggapan sastrawan Sumenep pada himpunan
puisi Talken Koneng karya Alfaizin Sanasren.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangan
pemikiran dalam mempertahankan dan memperkaya ilmu pengetahuan di
bidang sastra khususnya di kajian rersepsi pada himpunan puisi talken
koneng dikalangan masyarakat Sumenep.
2. Manfaat Praktis
dalam
membimbing
atau
mengajar
siswanya
dalam
yang
positif
bagi
pengembangan
penelitian
sastra
10
kota semarang karena latar belakang hidup pembaca sama dengan latar
belakang kehidupan dalam cerita tersebut yang menceritakan tentang
relasi seks jenis kelamin yang sama, atau rasa tertarik dan mencintai jenis
seks yang sama.
Berdsarkan uraian di atas, maka diperlukan pengkajian pula
terhadap himpunan puisi Talken Koneng karya Alfaizin Sanasren tidak
hanya menyangkut tentang stuktur puisi dalam Himpunan Puisi Talken
Koneng karya Alfaizin Sanasren tetapi juga menyangkut tanggapan
pembaca khususnya dikalangan masyarakat Sumenep, baik mesyarakat
akademik, atau sastrawan Sumenep melalui Kajian Resepsi pada
Himpunan Puisi Talken Koneng dikalangan Masyarakat Sumenep.
Karena pembacalah yang menentukan makna dan nilai Karya sastra,
dan tidak bisa dipungkiri tanggapan pembaca memiliki poin penting
dalam mengapresiasi serta memasyhurkan karya sastra tersebut.
Dari penjelasan di atas maka perbedaan penelitian ini dari
penlitian sebelumnya adalah subjek penelitiannya yang menfokuskan
pada sastrawan dan msyarakat akdemik, karena tanggapan keduanya
dianggap akan lebih relevan karena memiliki kemempuan di bidang
sastra. Selain itu perbedaan nampak pula pada kesesuaian antara latar
belakang pengarang sama dengan latar pembaca yakni sama-sama
masyarakat Sumenep.
2. Landasan Teoretis
a. Pengertian Sastra
11
12
menjadi susastra yang artinya sebagai hasil ciptaan yang baik dan
indah. (Ratna, 2012:1).
Menurut Eagleton (2010 : 4) Sastra adalah karya tulisan yang
halus (belle letters) adalah Karya yang mencatatkan bentuk bahasa.
harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan,
didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan
ganjil. Sementera pemikiran materialisme yaitu psiko analisis klasik
yang dikenalkan oleh Sigmun Freud memandang sastra sebagai
sebagai salah satu manifestasi dari proses kejiwaan pengarang
sebagai individu yang dipengaruhi oleh masalalunya yang dapat
dilihat dari hasil kecemasan yang diungkapkan dalam sebuah karya
sastra.
Selain itu, pandangan yang lain menempatkan sastra dalam
kerangka ideologis dan politis. Hal ini dapat dilihat dari tradisi
kesusastraan Indonesia aliran Lekra yang menempatkan sastra
sebagai sebagai sarana yang digunakan dalam mewujudkan dan
mendukung cita-cita mereka yang salah satunya membela kaum
tertindas
secara
politis
dan
ekonomis
untuk
mewujudkan
13
etimologis, kata puisi berasal dari bahasa Yunani dari kata poemia
yang berarti mencipyakan, poesis yang artinya
penciptaan atau
lanjut
Perrine
(dalam
Siswantoro,
2010:
23)
bentuk
sastra
menggunakan
bahasa
bahwa puisi
sebagai
media
14
Oleh sebab itu pesan yang disampaikan bersifat jelas dan tidak
mengandung dimensi ambigu.
c. Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra
Sosiologi berasal dari akar kata sosio atau socius berarti bersamasama, bersatu, kawan, teman. Dan logi atau logos berarti sabda,
perkataan, perumpamaan. Sastra berasal dari akar kata sas
(sansakerta) berarti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk dan
intruksi. Akhiran tra berarti alat atau sarana. Dari paparan tersebut
maka sosiologi sastra bisa dapat diartikan sebagai pemahaman
terhadap totalitas Karya sastra yang disertai dengan aspek-aspek
kemasyarakatan yang terkandung didalamnya (Ratna, 2011:11).
Menurut Wellek dan Werren (dalam Faruk, 2012:5) sosiologi
sastra sebagai suatu telaah sosiologis terhadap Karya sastra
mempunyai tiga klasifikasi :
Pertama sosiologi Pengarang :
15
telaahnya pada
16
karena pada dasarnya sastra dalam arti yang lebih luas, merupakan
aktivitas manusia dalam bentuk yang indah dengan menggunakan
bahasa, baik lisan maupun tulisan dan Karya sastra bukan sematamata hasil imajenasi pengarang, tetapi pada hakekatnya imajenasi
yang muncul karena andanya realitas dalam masyarakat, hampir
secara keseluruhan Karya sastra bersumber dalam masyarakat.
.
17
Karya
sastra
yang
dihasilkannya,
yang
kemudian
(1400-1700)
pengarang
mulai
18
19
Masyarakat
pada
umumnya
adalah
kenyataan,
20
ini biografi
pengarang
atau
latar
dalam
belakang pengarang
yang
merupakan
latar
belakang
pertama.
Perbedaannya
masyarakat
pembaca
para pembaca
berhasil
untuk
memberikan
estetis karya
21
Secara
peneriamaan,
umum
teori
penyambutan,
resepsi
tanggapan,
diartikan
reaksi
sebagai
dan
sikap
pembaca terhadap karya sastra. Jadi fokus utama dalam teori ini
yaitu pembaca karya sastra. Hal ini disebabkan oleh kehidupan
historis sebuah karya sastra tidak terpikirkan tanpa partisipasi para
pembaca.
Secara historis, teori resepsi sudah diperkenalkan tahun 1967
oleh Hans Robert Jauss. Tujuannya adalah mengatasi stagnasi
sejarah sastra tradisonal, yang selalu dikaitkan dengan sejarah
22
nasional,
sejarah
umum,
rangkaian
perkembangan
tema,
masyarakat
umum
atau
orang-orang
yang
tanggapan
ini
dilakukan
oleh
sastrawan
sebagai
23
a. Rencana Penelitian
Setiap kegiatan yang dilakukan, terutama penelitian yang bersifat
ilmiah diperlukan perencanaan, sehingga dengan adanya perencanaan
pengorbanan dalam membuat rencana dalam penelitian ini akan ditukar
dengan hasil kerja yang memuaskan. Dalam kaitannya dengan hal
tersebut, peneliti di sini akan menggunakan pendekatan kualitatif.
Metode kualitatif dapat didefnisikan sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Sejalan dengan definisi
tersebut, Kirk dan Miller (dalam Moloeng, 2002:3) mendefinisikan bahwa
penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan
sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada
manusia dalam kawasannnya sendiri dan berhubungan dengan orangorang tersebut dalam bahasanya dan peristilahannya.
Penelitian kualitatif ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran
mengenai resepsi masyarakat di Sumenep pada himpunan puisi
Talken Koneng karya Alfaizin Sanasren. Data dan fakta-fakta di
lapangan kemudian dideskripsikan serta dapat dipertanggungjawabkan
secara profesional.
Sementara pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan reseptik. Pendekatan reseptik dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
24
25
observasi
ini
merupakan
sebuah
metode
26
tidak
berperan.
Menurut
Afifuddin
dan
Saebani
(interview)
merupakan
suatu
metode
ini
merupakan
metode
utama
peneliti
dalam
peneiitian
kualitatif.
Teknik
wawancara
di
sini
terstruktur
yaitu
wawancara
yang
pertanyaan-
27
dengan
wawancara
dan
observasi,
teknik
Metode
pengumpulan
data
atau
dan
teknik
informasi
dokumenter
melalui
adalah
pencarian
dan
itu
dokumentasi
dapat
membantu
peneliti
dalam
bagian
teknik
telah
dipaparkan
melalui
di
data
pengamatan
yang
dan
diperlukan
wawancara Oleh
proses
sastrawan Sumenep.
wawancara
dengan
masyarakat
dan
28
29
Data
d. Analisis Data
1) Teknik Analisis Data
Analisis
data
adalah
proses
mengatur
urutan
data
bahwa
penyusunan
satuan
adalah
proses
setelah
itu
mengidentifikasinya
kemudian
30
diseleksi
agar
ditemukan
data
yang
relevan
ditafsirkan
(diinterpretasikan)
sesuai
dengan
31
No
Data Resepsi
Kode
Masyarakat Akademik
Sastrawan
I. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
1 Merancang
proposal
2. Penulisan
proposal
3. Menjaring data
4
Mendiskusikan
dengan teman
sejawat
Menganalisis
5. data dan
menyimpulkan
6
Menyusun
laporan
7.
Menyampaikan
laporaan
Minggu ke1
6 7
8 9
10 11 12 13
32
DAFTAR PUSTAKA
Alfaizin. 2012. Talken Koneng .Jakarta: Rofa Media.
Maryani, Yani dan Mumu. 2005. Intisari Bahasa dan Sastra Indonesia:
Ringkasan Materi Lengkap. Contoh Soal-Jawab, dan Soal-soal
latihan UNAS. Bandung: Pustaka Setia.
33