Anda di halaman 1dari 5

Integral

Penerapan integral lipat dua


yang paling jelas adalah dalam p
enghitungan volume benda pejal. Penggunaan integral ganda dua yang demik
ian telah digambarkan secara luas, sekarang terdapat penerapan lain yait
u massa, pusat massa, momen Inersia dari radius kitaran. Menurut definisi kamus,
mengintegrasi berarti memadukan bersama, sebagian kedalam suatu keseluruhan, m
enyatukan, menunjukkan jumlah total , secara matematis integrasi dapat di
nyatakan oleh

I = ?_a^b?f(x) dx

Yang diartikan sebagai integrasi fungsi f(x) terhadap variabel


x, yang dievaluasikan antara batas x = a hingga x = b. Sebagaimana dianjurk
an oleh definisi kamus, makna persamaan diatas adalah jumlah total atau asumsi f
(x)
dx yang meliputi bentangan dari x = a hingga x = b. Kenyataannya, symbol s
ebenarnya merupakan huruf besar S yang divariasikan untuk menandai hubun
gan yang dekat antara integrasi dan sumasi (Thomas dan Finney,1979). Fungsi yang
akan diintegrasikan menurut jenisnya adalah:
1. Fungsi kontinu sederhana, seperti sebuah polinomial, eksponensia
l atau sebuah fungsi trigonometri.
2. Suatu fungsi kontinu yang rumit, yakni sukar atau tidak mungk
in untuk mengintegrasi secara langsung.
3. Suatu fungsi yang ditabulasikan di mana harga x dan f(x) diberikan p
ada sejumlah titik diskrit, seperti sering dijumpai pada data eksperimen.
Dalam
kasus pertama,
integral
sebuah fungsi sederhan
a
bisa dievaluasikan secara eksak dengan dievaluasikan secara
eksak dengan menggunakan teknik analitis yang telah dipelajari dalam k
alkulus. Tetapi untuk kedua kasus terakhir harus dilakukan metode aproksimasi.
Suatu pendekatan sederhana dan intuitif ialah dengan memplot fungs
i tersebut
pada
kedua kisi, dan menghitung banyaknya kotak untuk me
ngaproksimasikan luas. Jumlah ini dilakukan oleh luas setiap kotak, dan akan
memberikan sebuah taksiran kasar dari luas total di bawah kurva. Taksir
an ini dapat diperbaiki dengan melakukan upaya tambahan, yakni menggunak
an kisi yang lebih halus. Pendekatan lain yang masuk akal ialah membagi luas
bilah
tersebut ke dalam segmen segmen vertikal, atau bilah
(strips) yang tingginya sepada dengan harga fungsi pada titik ten
gah pada setiap bilah. Luas beberapa empat persegi panjang kemudian dapat dihit
ung, lalu dijumlahkan untuk menaksir luas total. Pada pendekatan ini di
anggap bahwa harga yang terletak ditengah memberikan suatu aproksimasi ya
ng berlaku untuk tinggi fungsi rata
rata untuk setiap bilah, seperti metode kisi
, taksiran yang diperhalus memungkinkan dengan menggunakan bilah yang lebi
h banyak (dan lebih halus) untuk mengaproksimasikan integral tersebut.
1. Integral Tunggal
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu
integral, yakni dengan metode eksak dan numeric dengan bantuan komputer. Dalam
hal ini, masalah integral akan diselesaikan dengan metode numeric. Untuk
itu, perlu dipahami bahwa integral tidak lain limit dari penjumlahan
suatu partisi kecil pada suatu interval. Untuk lebih jelasnya, perhatik
an interval [ a,b ] yang dibagi atas n partisi kecil pdan memiliki panjang sebes
ar ?Xk , k = 1,2, ,n Untuk mengambil n yang cukup besar agar didapat partisi
p sangat kecil, jumlah dari luas persegi panjang yang berada di bawah kurva
y = f(x) ( f(x) X,Y = 0 ) dan terbatas dalam interval [ a,b ] dapat dinyatakan.
Dengan X k suatu titik pada suatu partisi p. Dan (l) didefinisikan s
ebagai integral tunggal.

I = ?_a^b?f(x) dx
a.
Integral Lipat Dua Atas Persegi Panjang R berupa persegi panjang dengan si
si
- sisi yang sejajar sumbu
sumbu koordinat.
R = {(x,,y); a >x <b,c <y >d }
Bentuk suatu partisi P dari R berupa garis garis sejajar sumbu x dan y
dan membagi R menjadi beberapa persegi panjang kecil yang berjumlah n buah. Norm
P merupakan panjang diagonal terpanjang dari setiap persegi panjang bagian dala
m partisi.
Definisi
Andaikan f suatu fungsi dua peubah yang terdefinisi pada suatu p
ersegi panjang tertutup R, jika :
Ada, dikatkan bahwa ? terintegral pada R. lebih lanjut f x, y dA,
disebut sebagai integral lipat dua dari ? pada R yang dinyatakan dengan :

Menyatakan volume benda berada dibawah permukaan z = f(x,y) dan di ata


s persegi panjang R.
Pernyataan Kedua
Tidak setiap fungsi dua peubah terintegral pada suatu persegi pan
jang tertutup yang diberikan . Untuk lebih jelasnya, hal tersebut dinyatakan pada
teorema berikut :

TEOREMA
(Teorema Keintegralan) jika f terbatas pada suatu persegi panjang tertutu
p
R dan jika f kontinu pada daerah tersebut kecuali pada sejumlah hingg
a kurva mulus, f terintegral pada R. Khususnya, jika f kontinu pada seluruh R,
f terintegral pada daerah tutup R. Sebagai akibatnya, hampir semua fung
si (asal terbatas) adalah fungsi yang terintegralkan pada setiap persegi panjang
.
Sifat sifat integral lipat dua
Integral lipat dua mewarisi hampir semua sifat
sifat tunggal.
Integral lipat dua adalah linier
Integral lipat dua adalah aditif pada persegi panjang yang saling mele
ngkapi hanya pada suatu ruas garis.
Sifat pembandingan berlaku jika f(x,y) g(x,y) untuk semua
(x,y) di R
, maka Semua sifat sifat ini berlaku pada himpunan
himpunan yang lebih umum da
ripada persegipanjang. Dalam perhitungan integral lipat dua, pertama t
ama perhatikan bahwa jika f(x,y) = 1 pada R, maka integral lipat dua
merupakan luas R, dan dari ini menyusul bahwa
b. Integral Lipat Dua atas Daerah Bukan Persegipanjang Sekarang perhatikan suatu
himpunan S tertutup dan terbatas di bidang.
2. Integral lipat dua pada persegi
Banyak cara yang dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu
integral, yakni dengan metode eksak atau numerik dengan bantuan komputer. Dalam
hal ini, masalah integral akan diselesaikan dengan metode numerik. Untu
k itu, perlu dipahami bahwa integral tidak lain limit dari penjumlahan
suatu partisi kecil pada suatu interval. Untuk lebih jelasnya, perhatikan fungs
i
f: [a,b] R yang kontinu, dimana a daerah R yang dihubungkan dengan grafik fungsi
nonnegatif kontinu y = f(x) dan x berada pada a, x, b .
Kita juga melakukannya dengan membagi interval [a,b] menjadi beberapa su

b interval dengan panjang xj = xj


xj-1. Setelah memilih satu angka secara aca
k pada masing
masing interval maka akan mendekati penjumlahan Riemann
Kita dapat membuktikan limit dari penjumlahan Riemann dimana n ? ~ dan se
bagai bentuk dari partisi ||Pn|| ? 0, adalah daerah hasil. H
al ini menggambarkan tentang definisi integral tunggal.

Untuk fungsi dengan dua variabel, alasan utama membentuk integral


lipat dua yang akan lebih sesuai untuk perhitungan volume daripada lu
as. Ini karena a daerah Q pada daerah asal Z = f(x,y) dan grafik f pada bidan
g Q menghubungkan garis pada ruang nyata. Kita akan mendekati volume sec
ara nyata dengan menggunakan prisma segiempat.

Kita mulai dengan masalah perhitungan volume V dari garis lurus denga
n menggunakan grafik fungsi nonnegatif
kontinu z = f(x,y), berikut ini
menggunakan persegi R ={(x,y) | a _ x _ b, c _ y _ d} pada permukaan datar xy, d
an pada keempat sisi datar yang tegak x = a, x = b, y = c, dan
y = d.
Penggunaan terminology yang sama pada bentuk satu variable maka :
P1 = {a = x0,x1,x2, . . . ,xn = b} menjadi partisi dari interval [
a,b] sehingga P2 = {c = y0,,y1,y2, . . .,yn = d} menjadi partisi dari inter
val [c,d]. Dan juga ?xj = xj
xj-1, j= 1,2, . . .,n. dan _yk = yk
yk-1, k = 1,2,
. . ., m.
Seperti yang tampak pada gambar, partisi ini membedakan garis yang
membagi daerah R menjadi persegi persegi Rjk dari daerah
Ajk = ?x?yk, untuk j = 1,2, . . .,n dan k = 1,2, . . .,m.
Kita melihat ini sebagai garis partisi P yang berpengaruh pada R oleh partisi P1
dan P2, dan kita melihat bentuk ||P|| dari partisi ini menjadi lebih luas dari b
entuk
||P1|| dan ||P2|| dari partisi P1 dan P2 yaitu ||P|| = max{||P1||,||P
2||} = max{?x1, ?x2, . . . , ?xn, ?y1, ?y2, . . . ?ym}.
Pemikiran kita sekarang untuk mendekati volume dari daerah diatas persegi Rjk da
n dibawah grafik f dengan volume prisma segiempat dengan daerah awal
?ajk = ?xj?yk. Untuk tinggi prisma digunakan fungsi nilai f(sj,tk) dimana titik
(sj,tk) ini secara acak pada persegi Rjk. Yang akan mendekati:
Yang menunjukkan penjumlahan ganda Riemann untuk fungsi f pada persegi R
. Seperti pada bentuk satu variabel, kita sekarang bertanya apakah bata
s dari penjumlahan Riemann seperti ukuran persegi Rjk menjadi sangat ke
cil. Berikut adalah definisi dari apa yang kita maksud dengan batas penjumlahan
Riemann dalam persamaan (1).
Definisi.1
Kita menyebut S sebagai batas dari penjumlahan Riemann pada pers
amaan (1),
dimana ||P|| ? 0 (dan seperti n ? ~ dan m ? ~), tertulis:

adalah definisi dari apa yang kita maksud dengan batas penjumlahan Rie
mann dalam persamaan (1).
Definisi.1
Kita menyebut S sebagai batas dari penjumlahan Riemann pada pers
amaan (1), dimana ||P|| _ 0 (dan seperti n _ ~ dan m _ ~), tertulis:
k P 1 1 0 || || lim f(sj,tk) ?Ajk, .

jika, ambil sembarang ? > 0, terdapat ? >0 sehingga jika 0 < ||P|| < ?, m
aka seperti pada titik (sj,tk) yang diambil dari Rjk.
Definisi 1 secara sederhana menyatakan bahwa batas dari penjumlahan Riemann dala
m persamaan (1) merupakan S jika penjumlahan ini menggunakan jumlah S sebagai
jumlah persegi Rjk dalam partisi P menjadi tak terhingga dan seperti d
alam kedua dimensi (?xj dan ?yk) dari masing
masing persegi Rjk mendekati nol. S
eperti dalam bentuk satu variabel penjumlahan ganda Riemann pada persamaan (1) a
kan memiliki batas S ketika fungsi f continu pada persegi R. Hasilnya tidak terb
ukti.
Teorema 1
Jika f adalah fungsi dari dua variabel tunggal pada persegi R dan f konti
nu pada R dan P dengan partisi dari R, seperti penjelasan di atas, maka batas
Definisi 2
Jika f adalah fungsi kontinu dari dua variabel pada persegi R = {(x,y) |
a ? x ? b, c
? y ? d}.Integral lipat dua dari f pada persegi R merupakan jumlah dari:
Dimana P merupakan partisi dari persegi R dan (sj,tk) adalah titik ac
ak pada persegi Rjk = {(x,y) | xj-1 ? x ? xj, yk-1 y ? yk}.
Kita menggunakan tanda dua integral untuk menunjukkan bahwa ini menyataka
n hasil dari proses limit ganda. Interval x [a,b] dan interval y [c,d] keduanya
telah dipartisi menjadi sub interval. Pembagian pada R menunjukkan perse
gi melalui proses pengintegralan. Sekarang symbol dA (yang dapat juga d
itulis dx dy) menunjukkan bahwa penjumlahan Riemann telah diperoleh dengan mem
partisi R menjadi persegi dari daerah ?Ajk = ?xj?yk. Sebelum fungsi f menjadi in
tegral Berdasarkan pada perkembangan yang menunjukkan penjumlahan Riemann, kita
simpulkan bahwa volum V dari garis yang pada bagian atas dihubungkan dengan graf
ik fungsi f kontinu nonnegative dan pada bagian bawah dengan persegi R pada bida
ng xy adalah
Tetapi bagaimana kita mengevaluasi Integral pada persamaan (2)? Pada dasa
rnya akan ada hasil yang sama dengan dasar teori kalkulus yang memungkinkan ki
ta untuk menyelesaikannya. Sebenarnya jawaban untuk pertanyaan ini adalah sama.
Diambil dari bab dimana volume V ditunjukkan oleh integral tunggal.
Dimana A(x) adalah daerah persilangan tegak lurus terhadap garis
x- axis. Sekarang x0 _ [ a,b ] adalah sesuai / tepat maka daerah
dari persilangan ini Menjadi
Karena persilangan di atas dihubungkan menggunakan fungsi g(y) = f (x0
,y). (
lihat gambar 4 )
Dengan mengkombinasikan persamaan (3) dan (4) kita dapat menyimpulkan :
Maksud dari persamaan (5) adalah bahwa volume V telah d
ihitung pada pengintegrasian pertama, dengan memperhatikan y ( dimana x
adalah konstan) dari c ke d, kemudian mengintegralkan fungsi hasil x dari a k
e b. Pada gambar 5 tampak bahwa kita telah mulai dengan mengubah yo dan
memperoleh daerah persilangan tegak lurus terhadap y
axis dan y = yo sebagai
Hasil penghitungan untuk volume adalah
Integral pada persamaan (5) dan (6) disebut sebagai integral iterated

/ iterasi, karena melibatkan komposisi dari dua integrasi, dimana masing


adalah variabel tunggal. Dan dapat ditulis secara sederhana dengan

masing

Dan
Sangat penting untuk mengetahui bahwa integral iretated diinterpretasikan
dari dalam ke luar
, seperti yang dijelaskan pada persamaan (7) dan (
8). Pada akhirnya dapat kita catat bahwa definisi dari integral lipat dua pada
definisi ke 2
tidak berdasar pada fungsi f nonnegatif. Integral lipat dua f (
x,y) dA sehingga menjadi jelas untuk semua fungsi kontinu f, dengan mengabaika
n fungsinya pada persegi R.
Saat f (x,y) ? 0 untuk semua ( x,y ) pada R, kita dapat mengkombin
asikan pernyataan (2) dengan pernyataan (5) hingga (8) untuk mendapatkan persama
an persamaan;
Dan
Persamaan (9) dan (10) benar benar mengabaikan tanda f ( x,y ), namun inte
gral pada persamaan (9) dan (10) sama dengan volume daerah antara pers
egi R dan grafik z = f ( x,y ) saat f ( x,y ) ? 0 untuk semua ( x,y ) pada R,
a < b, dan c < d. untuk selanjutnya kita akan membahas lipat dua.

Anda mungkin juga menyukai