Anda di halaman 1dari 6

KASUS KEHIDUPAN BERORGANISASI

Oleh :
Kelompok 7
Nama

NIM

No. Absen

Ida Ayu Made Chandra Dewi

1306305047

12

Ni Wayan Putri Adnyani

1306305054

13

Happy Apsari Kusumayani

1306305083

14

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2015

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya makalah

yang berjudul Kasus Kehidupan Berorganisasi ini dapat penulis

selesaikan tepat pada waktunya.


Berkat bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, hambatan-hambatan dapat penulis
atasi sedikit demi sedikit dalam penyelesaian makalah ini. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada orang tua serta semua pihak yang turut serta memotivasi yang tidak dapat
penulis sebutkan namanya satu persatu.
Di samping itu, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sebuah
kesempurnaan. Hal ini karna hanya Beliaulah yang memiliki kesempurnaan tersebut. Seperti
pepatah yang mengatakan bahwa tidak ada gading yang tidak retak. Oleh sebab itu, penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan-kesalahan dalam penulisan makalah ini. Demikian pula
halnya, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif terhadap makalah
ini agar selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan lebih baik lagi serta bermanfaat bagi pembaca.

Denpasar, 29 Mei 2015


Penulis

POKOK BAHASAN
1. Organisasi
2. Kasus PT Indosiar
3.

1. Organisasi
Organisasi adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama
(Wikipedia, 2014). Pada dasarnya organisasi digunakan sebagai suatu tempat atau wadah bagi
orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional, sistematis, terencana, terpimpin dan
terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (baik uang, material, mesin, metode, lingkungan),
sarana-prasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk

mencapai tujuan organisasi. Organisasi dapat berbentuk organisasi nir laba yang tidak
berorientasi profit dan organisasi laba yang berorientasi profit.
2. Kasus Hak dan Kewajiban Individu dalam Kehidupan Organisasi
a. Kasus Pemecatan Karyawan PT Indosiar Visual Mandiri secara Sepihak

Puluhan karyawan PT Indosiar Visual Mandiri kembali berdemonstrasi dengan cara


memblokade pintu masuk kantor PT Indosiar Visual Mandiri di Jln. Damai No. 11, Daan
Mogot Raya, Jakarta Barat. Bukan hanya itu, demonstran juga membentangkan sejumlah
poster dan spanduk yang mewakili perasaan mereka. Dalam unjuk rasa tersebut, demonstran
memprotes manajemen Indosiar yang memecat mereka secara sepihak. Para karyawan yang
memblokade Jln. Damai pun mengakibatkan Jln. Daan Mogot Raya macet total. Menurut
Ketua Serikat Karyawan Dicky Irawan, pihak manajemen tidak adil dan pilih kasih dalam hal
pemecatan. Sehingga karyawan yang telantar berdemo menuntut keadilan. Selain itu,
demonstran juga menuntut pembayaran upah yang belum dibayarkan perusahaan.
Manajemen Indosiar belum memberikan keterangan terkait kasus ini (Kamis, 11 Maret
2010).
b. Analisis Kasus
Berdasarkan Undang-Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, Pada Pasal 1
tentang Pemutusan Hubungan Kerja disebutkan bahwa Pemutusan Hubungan Kerja adalah
pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak
dan kewajiban antara pekerja/buruh dan berdasarkan Pasal 50 tentang Hubungan Kerja,
disebutkan bahwa hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pemberi
kerja dan pekerja/buruh yang hanya dapat berakhir apabila waktu yang ditentukan berakhir
masanya, atau pekerja telah meninggal dunia. PT Indosiar Visual Mandiri telah melanggar
beberapa pasal, yaitu :

1. Pasal 1 dan Pasal 50 yang masing-masing menyebutkan bahwa pemutusan hubungan


kerja adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan
berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dan pengusaha dan hubungan kerja
terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja/buruh.
Di sini pihak Indosiar melakukan pelanggaran karena melakukan pemecatan kepada
karyawannya secara sepihak dimana berdasarkan UU NO. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan hal itu tidak sesuai dengan Pasal 1 mengenai ketentuan umum atas
Pemutusan Hubungan Kerja dan Pasal 50 mengenai Hubungan Kerja yang berdasarkan
Pasal 61 juga dimaksudkan bahwa perjanjian kerja dapat berakhir salah satunya
disebutkan bawha ketika jangka waktu yang disepakati sudah selesai dan pekerja/buruh
telah meninggal dunia.
2. Pasal 88 tentang Pengupahan, disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh berhak
memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Di sini pihak PT Indosiar Visual Mandiri melanggar pasal ini dikarenakan ketika
melakukan pemutusan hubungan kerja pihak Indosiar bahkan tidak membayarkan upah
yang merupakan hak dari karyawannya.
3. Pasal 156 tentang Pemutusan Hubungan Kerja, disebutkan Bahwa
Ayat (1)
: Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan
membayar uang pesangon dan atau uang penghargaan masa kerja dan
uang penggantian hak yang seharusnya diterima.
Di sini pihak Indosiar melanggar pasal 156 dikarenakan setelah melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja secara sepihak, pihak Indosiar tidak memberikan pesangon kepada
karyawan yang di PHK.
Kasus PT Indosiar Visual Mandiri ini memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat,
diantaranya :
a. Masyarakat mengalami ktidakadilan karena adanya pemecatan secara sepihak
b. Pembayaran pesangon atas pemutusan hubungan kerja yang menjadi hak karyawan
yang di PHK tidak jelas sehingga menyebabkan orang terkait tida mendapatkan
haknya.
c. Semakin bertambahnya pengangguran akibat adanya pemutusa hubungan kerja ini.

DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2011. Etika Bisnis. Denpasar : Udayana Univrsity Pers.
http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
https://nureazizah13.wordpress.com/2011/01/06/kasus-pelanggaran-etika-bisnis-pemecatankaryawan-indosiar-secara-sepihak/

Anda mungkin juga menyukai