Anda di halaman 1dari 3

PENDAHULUAN

Kanker tiroid menempati urutan ke-9 dari sepuluh keganasan tersering


(Laseduw, 2012). Kanker merupakan penyakit yang diakibatkan pertumbuhan sel-sel
jaringan tubuh secara tidak normal, sehingga berubah menjadi sel kanker.
Selanjutnya, sel kanker ini dapat berkembang/menyebar ke bagian tubuh lain,
sehingga bila sudah parah dapat menyebabkan kematian. Sebagian masyarakat
menganggap kanker sama dengan tumor. Padahal tumor adalah segala benjolan tidak
normal atau abnormal pada tubuh yang bukan radang. Sedangkan kanker adalah
tumor yang bersifat ganas. Biasanya, apabila kanker belum meluas dan merusak
jaringan di sekitarnya, penderita tidak merasakan gejala ataupun keluhan. Oleh karena
itulah, banyak orang yang sudah terkena kanker, tetapi tidak menyadari. Mereka baru
sadar jika terkena penyakit itu, apabila sudah ada gejala dan keluhan, atau apabila
penyakit sudah mulai berkembang. Tidak sedikit pula penderita yang melakukan
pemeriksaan ke rumah sakit setelah penyakit cukup parah (Saripudin, 2010).
Kanker tiroid merupakan kanker yang menyerang kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid
merupakan kelenjar yang berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di depan leher, di
bawah kotak suara (laring) yang menghasilkan hormon tiroksin yang mengatur denyut
jantung, tekanan darah, laju metabolisme, suhu dan berat badan. Kanker tiroid jarang
menyebabkan pembesaran kelenjar, lebih sering menyebabkan pertumbuhan kecil
(nodul) dalam kelenjar. Nodul merupakan benjolan, akan tetapi dalam ilmu
kedokteran merupakan nama lain dari tumor. Sebagian besar nodul tiroid bersifat
jinak dan biasanya kanker tiroid bisa disembuhkan. Kanker tiroid seringkali
membatasi kemampuan menyerap yodium dan membatasi kemampuan menghasilkan
hormon tiroid, tetapi kadang kanker menghasilkan cukup banyak hormon tiroid
sehingga terjadi hipertiroidisme (Laseduw, 2012). Diagnosis terhadap tumor ganas
(kanker) sangat perlu dilakukan untuk mengidentifikasikan jenis tumor ganas (kanker)
yang diderita meskipun tidak mudah dan harus dilakukan sebelum memberikan terapi
tumor ganas itu sendiri. Diagnosis tumor ganas terdiri dari pemeriksaan klinis,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan patologi anatomi, imaging, tumor marker dan
diagnosis molekuler (Halimah, 2010). Apabila ketika melakukan pemeriksaan fisik
pada seorang penderita, kemudian ditemukan nodul dalam tiroid, maka yang pertama

timbul di dalam pikiran adalah kemungkinan nodul tersebut merupakan nodul ganas,
untuk itu harus dilakukan evaluasi terhadap nodul tersebut. Untuk menyingkirkan
kemungkinan, maka perlu dilakukan bantuan USG atau tidak (Paresi JR dkk, 2008).
USG merupakan pemerik- saan penunjang pada awal evaluasi nodul tiroid, dilakukan
untuk menentukan ukuran dan jumlah nodul. USG memiliki kemam- puan untuk
menentukan multinodularitas yang tidak teraba dengan palpasi. Pemeriksaan patologi
anatomi merupakan pemeriksaan morfologi tumor, meliputi makroskopi dan
mikroskopi. Bahan untuk pemeriksaan patologi anatomi dapat diperoleh dari biopsi
tumor ganas atau dari spesimen operasi. Pemeriksaan biopsi patologi anatomi menjadi
baku emas karena mampu membedakan secara signifikan antara tumor jinak dan
ganas, serta dapat mengetahui asal sel tumor dan jenisnya (Subekti dkk, 2010). Ciriciri yang menunjukkan suatu keganasan adalah adanya mikrokalsifikasi, tepi irreguler,
aliran darah meningkat dan hypoechoic (Sampepayung, 2011).
Faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap hasil patologi kanker tiroid adalah
hasil pemeriksaan fisik, hasil Ultrasonografi (USG), jenis kelamin, usia, riwayat
penyakit gondok dan riwayat penyakit keluarga (Halimah, 2010).
Penelitian mengenai kanker tiroid pernah dilakukan oleh Gozali (2012) mengenai uji
diagnostik ultrasonografi dibanding- kan dengan biopsi patologi anatomi dalam
mendiagnosis karsinoma tiroid dan dapat disimpulkan bahwa dari tiap komponen
USG tidak didapatkan hasil yang bermakna. Selain itu, penelitian mengenai kanker
tiroid juga pernah dilakukan oleh Utama (2012) mengenai nilai diagnostik
karakteristik klinis dibandingkan dengan biopsi patologi anatomi dalam mendiagnosis
kanker tiroid dan disimpulkan bahwa pemeriksaan klinis untuk mendiagnosis dan
mengarahkan suatu nodul ganas tiroid adalah baik.
Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengangkat masalah hasil patologi kanker tiroid
di Rumah Sakit X Surabaya. Diharapkan dari penelitian ini dapat diketahui faktorfaktor yang mempengaruhi hasil patologi kanker tiroid yang dilihat dari hasil
pemeriksaan klinis, hasil pemeriksaan ultrasonografi (USG), jenis kelamin, usia,
riwayat penyakit gondok dan riwayat penyakit keluarga dengan menggunakan analisis
regresi logistik biner.

Anda mungkin juga menyukai