Anda di halaman 1dari 29

SURVEI

MODEL

KELOMPOK B1

Anggota
Kelompok:

Yosepha Y E Lubis (110600106)


Shinta Ameldia Imawan
(110600107)
Felix Hartanto Ongko (110600108)
Rikha Sagala (110600109)
Cut Nirza Amanda (110600110)
Adinda Munawarah D.
(110600111)
M.Fathurrahman (110600112)
Suci Sylvana Harahap (110600113)
Keyke Aldila Darya (110600114)
Tiurma Sitompul (110600115)
Metha Legina (110600116)

PENGERTIAN
Sebagai tahap penting dalam proses pembuatan
protesa
Prosedur penentuan lokasi dan garis luar (outline) dari
kontur dan posisi geligi dan jaringan sekitarnya pada
model rahang, sebelum kita membuat desain geligi
tiruan.
Prosedur diagnostik yang dapat menganalisis hubungan
dimensional antara jaringan lunak dan keras dalam
mulut
Memungkinkan pembuatan gigi tiruan yang mudah
dipasang dan dilepas, enak dilihat, dapat menahan
gaya-gaya yang dapat melepas protesa dari tempatnya,
serta tidak menjadi jebakan sisa makanan

Surveyor Model
Bagian-bagian surveyor:
a) Platform
b) Vertical column
c) Cross arm
d) The vertical spindle
e) Chuck
f) Tool storage
compartment
g) tool storage rack

Dental Surveyor
Yang paling sering digunakan:

The Ney

The Jelenko

CARA MENSURVEI MODEL


1. Model diletakkan pada meja surveyor
2. Posisi permulaan diambil bidang oklusal letaknya
horizontaL
Jika didapat daerah undercut cukup untuk letak
cangkolan posisi ini dipakai untuk survey
selanjutnya
Jika tidak didapatperlu dilakukan perubahan
posisi model (tilting)
3. Model studi dikunci pada meja tilting sehingga
bidang oklusal
sejajar basis surveyor & bersudut tegak lurus
terhadap rod marker
Grafit

5. Gerakkan sisi rod marker agar berkontak


dengan tiap gigi bergantian dan gerakkan di
sekitar gigi bergantian dan gerakkan di sekitar gigi
dengan ujung rod menyentuh model
6. Bila undercut gigi-gigidan jaringa lunak sudah
disurvei dalam hubungan nya dengan arah
pergeseran umum, ganti grafit dengan analysing
rod dan tntukan arah pemasangan dan pelepasn
gigi tiruan.
7. Bila arah pemasangan dan pelepasan dari gigi
tiruan sudah ditentukan, model harus disurvai
dalam hubungannya dengan arah tersebut
dengan menggunakan marker Yang berbeda
warnanya dari marker yang digunakan untuk
menentukan daerah undercut.

MANFAAT SURVEI MODEL DALAM


PEMBUATAN DESAIN GTSL
Menentukan arah pemasangan dan
pelepasan yang baik sehingga tidak terjadi
interference pada saat gigi dipasang dan
dilepas
Menentukan diameter terbesar dari gigi dan
jaringan lunak
Untuk menentukan daerah undercut pada gigi
dan alveolar sehubungan dengan arah
pemasangan dan pelepasan gtsl
Untuk memblocking-out undercut yang tidak
diinginkan pada model
Mencatat posisi model sehubungan denngan

Membantu menentukan lokasi dan


kesejajaran dari precission attachments
Menentukan estetik, sehingga penemptan
cangkolan tidak menggangu estetik
Membantuk merencanakan prosedur
restorsi tetap pada gigi penyangga
Menemukan permukaan proksimal yang
bisa disejajarkan sehingga bisa dipakai
sebagai bidang bimbing
Menentukan atau mengukur daerah yang
dapat dimanfaatkan sebagai retensi

HUBUNGAN GARIS SURVEI DENGAN


LETAK CANGKOLAN
Garis survei membagi gigi menjadi
dua bagian yaitu:

Blocking out
Pengertian : Cara menutup undercut
area baik pada gigi maupun jaringan
lunak yang menghalangi pemasangan
dan pelepasan gigi tiruan
Daerah yang akan diblock terletak pada
seluruh daerah gerong (undercut) pada
gigi dan jaringan lunak yang akan
menghalangi pemasangan dan
pelepasan gigi tiruan yaitu di bawah
garis survei/lingkaran terbesar

Cara Blocking Out


Model masih berada pada meja
peninjau
Daerah yang akan diblock ditutup
dengan gips putih, sesuai dengan
batas yang telah ditentukan
Kelebihan gips putih dibuang dengan
surveyor dan trimmer

Arah pasang GTSL


Arah pasang adalah arah suatu
restorasi harus dimasukkan dan
dibuka dari gigi penyangga yang
sejajar tangan vertikal ketika model
di survey. Arah pasang didapat
setelah survey selesai.

1. Bidang bimbing ( Guiding


plane)
Bidang bimbing Mempermudah
pemasangan dan pengeluaran gigi tiruan
tanpa merusak gigi pendukung, protesa
maupun jaringan yang ada dibawahnya.
Bidang bimbing permukaan proksimal
gigi harus sejajar sebagai penunjuk
sewaktu pemasangan dan pelepasan gigi
tiruan

2. Daerah Retensi
Bertujuan memberi retensi kepada
cengkeram. Retensi dikatakan baik
bila tidak menyebabkan perubahan
bentuk kepada logam cengkram.
Lengan cengkram harus melentur
melewati permukaan cembung gigi
tetapi memberikan cukup retensi,
sehingga dapat menahan gaya lepas
atau pemindah (dislodging-forces)

3.

n
a
t
a
b
m
a
H

Gigi tiruan harus didesain sedemikian


rupa agar dapat keluar-masuk mulut
tanpa hambatan gigi maupun
jaringan.
Hambatan dapat berupa gigi yang
malposisi atau tonjolan tulang yang
menyolok, dapat dikurangi dengan
persiapan mulut, pembedahan,
ekstraksi, mengikis gigi.

4. Estetik
Pemilihan arah pemasangan
mempengaruhi faktor estetik
Lokasi daerah retensi
mempengaruhi penentuan arah
pemasangan terpilih, maka faktor
estetik harus dipertimbangkan.
Metal akan kurang terlihat bila
cengkeam ditempatkan lebih ke
arah disto-bukal gigi.

Pemiringan Model Rahang


(Tilting The Cast)

Tujuan memiringkan model


Untuk memberikan posisi horizontal
guna mencapai arah pasang yang
sesuai dengan gigi penyangga,
dimana gigi penyangga tidak dalam
poros vertikal yang sama sehingga
sukar dicari permukaa yang sama
dalam posisi horizontal.

POSISI KEMIRINGAN MODEL


Pada dasarnya ada 4 kemiringan
model yang dapat digunakan
pada meja peninjau yaitu :

a. Tilting anterior
Bagian posterior dari model
diarahkan keatas
Indikasi : Klas I Kennedy
Pada kasus gigi tiruan berujung
bebas kearah anterior sehingga
akan menyebabkan bertambahnya
retensi dan stabilitasi dan akan
mengurangi terjadinya vertical
displacement pada waktu
berfungsi.

b. Tilting posterior
Bagian anterior dari model
diarahkan ke atas
Indikasi : Klas IV Kennedy

c. Tilting lateral
kanan dan kiri
Indikasi : kasus dimana salah satu
gigi penyangga berada diluar
lengkung rahang
Kemiringan lateral kanan, di mana
bagian kanan miring ke bawah dan
kemiringan lateral kiri, di mana
bagian kiri miring ke bawah.

4. Tilting Anterior atau


Posterior
Biasanya digunakan pada kasus
dukungan gigi,dimana daerah
tak bergigi dibatasi gigi gigi
penyangga
Cara : model harus dimiringkan
sedemikian rupa sehingga gigi
penyangga terkuat akan
memberkan retensi dan
dukungan terbesar

HUBUNGAN SURVEI MODEL DENGAN


PENENTUAN ARAH PASANG DAN LEPAS GIGI
TIRUAN
Prinsip tilting adalah untuk meningkatkan
retensi dengan memberi posisi menyimpang
dari posisi horizontal dimana gigi
penyangga tidak dalam poros vertikal yang
POSTERI
sama. ANTERI
OR
OR

LATERAL
KIRI DAN
KANAN

ANTERIOR
/
POSTERIOR

AKIBAT YANG MUNGKIN


DITIMBULKAN JIKA TIDAK
DILAKUKAN SURVEI PADA
PEMBUATAN GTSL

Cangkolan tidak mempunyai retensi yang


baik dan mudah lepas sewaktu berfungsi
Adanya kontak yang rapat antara gigi
penyangga dan gigi tiruan yang akan
menyebabkan pergerakan dalam arah
horizontal pada waktu berfungsi
Tidak mengetahui arah kemungkinan gigi
tiruan terdorong kuat pada jaringan
periodontal

DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian
Lepasan, jilid I, drg. Haryanto A.G., dkk
http://www.scribd.com/doc/117685358/Sur
veying-dalam-penentuan-desain-dan-arahpasang-GTSL
http://www.scribd.com/doc/126799108/Surv
ei-Model
Rudd RW, Bange AA, Rudd KD, Montalvo R.
Preparing Teeth to Receive a Removable
Partial Denture. J Prosthet Dent 1999, 82 :
536-46

Anda mungkin juga menyukai