Anda di halaman 1dari 15

BAB II

GAMBARAN UMUM
A. Tugas, Fungsi ,Struktur dan Visi, Misi Organisasi BP2DT
Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal (BP2DT)
Provinsi Kalimantan Barat merupakan unsur pelaksanaan bidang (BP2DT),
dipimpin oleh Kepala Badan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Gubernur melalui Sekretariat Daerah. Badan Pembangunan
Perbatasan dan Daerah Tertinggal (BP2DT) Provinsi Kalimantan Barat
mempunyai tugas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
spesifik

di

bidang

pembangunan

perbatasan

dan

daerah

tertinggal,

melaksanakan tugas dekonstrasi dan tugas pembantuan yang diserahkan oleh


Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas
pokok dan fungsi Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal
(BP2DT) Provinsi Kalimantan Barat mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor :
7 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata kerja Pembangunan Perbatasan dan
Daerah Tertinggal (BP2DT) Provinsi Kalimantan Barat.
Penyusunan

rencana

starategis

SKPD

sangat

dipengaruhi

dan

merupakan penjabaran yang lebih detail dari perencanaan pembangunan daerah


Provinsi Kalimantan Barat sehingga semua langkah-langkah yang disusun dalam
renstra. Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal sejalan dengan
Rencana Pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2013-2018.
Penetapaan visi sebagai bagian dari perancanaan strategi, merupakan
satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena dengan visi
tersebut akan dapat mencerminkan apa yang hendak dicapai oleh organisasi
serta memberikan arah dan fokus strategis yang berorientasi terhadap masa
15

16

depan pembangunan dan bahkan menjamin kesinambungan pelaksanaan tugas


organisasi. Visi yang ditetapkan mencerminkan gambaran peran dan kondisi
yang ingin diwujudkan oleh Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah
Tertinggal Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan makna tersebut dan sesuai
dengan visi pembangunan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tahun 20132018, maka visi Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal
Provinsi Kalimantan Barat tahun 2013-2018 adalah
Terwujudnya wilayah perbatsan dan daerah tertinggal sebagai kawasan
yang aman, tertib, maju dan sejahtera makna yang terkandung dalam Visi
tersebut dijabarkan sebagai berikut: Aman, berarti terciptanya kondisi keamanan
yang dapat dikendalikan dan kondusif bagi kegiatan usaha serat bebas dari
kegiatan illegal, tertib, berarti seluruh aktivitas ekonomi, sosial dan budaya
dikawasan perbatasan dan daerah tertinggal sesuai peraturan dan perundangundangan yang berlaku, maju, berarti meningkatnya perekonomian masyarakat,
sumber daya manusia dan tersedianya sarana dan prasarana yang layak dengan
standar nasional/internasional, sejahtera, berarti kondisi masyarakat yang aman
sentosa, selamat, adil dan makmur.
Misi adalah rumusan umum mengenal upaya-upaya yang akan
dilaksanakan dan diwujudkan agar tujuan dapat terlaksana dan berhasil dengan
baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan. Berdasarkan tugas pokok dan
fungsi serta di landasi oleh Visi, maka Misi Badan Pembangunan Perbatasan dan
Daerah Tertinggal Provinsi Kalimantan Barat (BP2DT) adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan kapasitas kelembagaan yang professional, beretos kerja tinggi
yang dapat memberikan pelayanan public secara maksimal.
2. Mewujudkan pembangunan sosial ekonomi wilayah perbatasan dan daerah
tertinggal yang sinergis, integrasi dan sinkronisasi.

17

3. Mewujudkan infrasturuktur yang memadai pada wilayah perbatasan dan


daerah tertinggal.
4. Mewujudkan keberdayaan ekonomi dan sosial budaya masyarakat wilayah
perbatasan dan daerah tertinggal.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok Pembangunan Perbatasan dan
Daerah Tertinggal (BP2DT) Provinsi Kalimantan Barat mempunyai fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang fisik prasarana, kerjasama dalam
daerah dan antar negara, pemberdayaan ekonomi dan sosial budaya di
kawasan perbatsan dan daerah tertinggal.
2. Penyususnan dan penetapan rencana aksi pembangunan batas wilayah
negara dan kawasan perbatasan dan daerah tertinggal sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Pengkoordinasikan dan penetapan

kebijakan

dan

pelaksanaan

pembangunan pengelolaan serta pemanfaatan batas wilayah negara dan


kawasan perbatasan serta daerah tertinggal di Provinsi Kalimantan Barat.
4. Pengelolaan dan fasilitas penegasan, pemeliharaan dan pengamanan
batas wilayah negara dan daerah tertinggal di Provinsi Kalimantan Barat.
5. Pelaksanaan inventarisasi potensi sumber daya dan rekomendasi
penetapan zona pembangunan ekonomi, pertahanan, sosial budaya,
lingkungan hidup dan zona lainya di kawasan perbatsan dan daerah
tertinggal di Provinsi Kalimantan Barat.
6. Penyusunan anggaran pembangunan dan pengelolaan batas wilayah
negara dan kawasan perbatasan dan daerah tertinggal sesuai dengan
skala prioritas di Provinsi Kalimantan Barat.
7. Pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan serta evaluasi dan
pelaporan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan batas wilayah
negara dan kawasan perbatasan dan daerah tertinggal di Provinsi
Kalimantan Barat.

18

8. Pemberian dukung atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang


pembangunan perbatasan dan daerah tertinggal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
9. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pembangunan perbatsan dan daerah tertinggal sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
10. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi

dan

pelaporan

terhadap

pelaksanaan tugas di bidang pembangunan perbatasan dan daerah


tertinggal sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
11. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas dan fungsi
pembangunan perbatasan dan daerah tertinggal pada Kabupaten/Kota
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
12. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan

asset

di

lingkungan Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal.


13. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi, tugas pembantuan dan tugas lainya di
bidang pembangunan perbatasan dan daerah tertinggal yang diserahkan
oleh Gubernur.
Struktur organisasi Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah
Tertinggal (BP2DT) Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan Peraturan Daerah
Provinsi Kalimantan Barat Nomor 8 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Barat, 2008 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal. Struktur
yang digunakan pada BP2DT vertikal struktur ini dapat dilihat pada lampiran
terdiri dari:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Rencana Kerja dan Monev;
2. Sub Bagian Umum dan Aparatur;
3. Sub Bagian Keuangan dan Aset;
c. Bidang Fisik dan Prasarana, membawahi;
1. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Fisik;

19

2. Sub Bidang Sarana dan Prasarana;


d. Bidang Kerjasama Dalam Daerah dan Antar Negara, membawahi :
1. Sub bidang Kerja sama Antar Lembaga Negara;
2. Sub Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya;
a. Kepala Badan
Kepala
Badan
mempunyai
tugas
memimpin,
membina,
mengkoordinasikan

dan

memfasilitasi,

menyelenggarakan,

mengawasi,

mengevaluasi, dan mengendalikan kegiatan Badan Pembangunan Perbatasan


dan Daerah Tertinggal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
b. Sekretariat
Sekretariat sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang sekretaris yang
berbeda dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Secretariat
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang
penyusunan rencana kerja, rencana strategis, monitoring dan evaluasi,
administrasi kepegawaian, umum, serta pengelolaan keuangan dan asset.
c. Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi;
Sub bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Sekretaris. Sub Bagian Rencana Kerja, Monitoring dan Evaluasi
mempunyai tugas mengumpul, mengolah daan merumuskan bahan kebijakan
penyusunan rencana kerja, rencana strategis, serta monitoring dan evaluasi.
d. Sub Bagian Umum dan Aparatur;
Sub Bagian Umum dan Aparatur dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub
Bagian Umum dan Aparatur mempunyai tugas mengumpul, mengelola dan
menyiapkan bahan perumusan kebijakan adminitrasi kepegawaian, organisasi
dan tatalaksana, serta urusan umum untuk melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud
e. Sub Bagian Keuangan dan Aset;

20

Sub Bagian Keuangan dan asset dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub
Bagian Keungan dan Aset mempunyai tugas mengumpul, mengelola dan
merumuskan bahan kebijakan pengelolaan keungan dan asset.

f.

Bidang Fisik dan Prasarana


Bidang Fisik dan Prasarana sebagaimana dimaksud dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala badan melalui Sekretaris, Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas
menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan pengkoordinasian penataan
infrastruktur fisik, sarana dan prasarana.
g. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Fisik;
Sub Bidang Penataan Infrastruktur Fisik dipimpin oleh seprang Kepala
Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Fisik dan Prasarana Sub Bidang Penataan Infrastruktur Fisik mempunyai
tugas mengumpul, mengolah, dan merumuskan bahan kebijakan teknis dibidang
penataan infrastruktur fisik.
h. Sub Bidang Penataan Sarana dan Prasarana
Sub Bidang Penataan Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Fisik dan Prasarana. Sub Bidang Penataan Sarana dan
Prasarana mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan merumuskan bahan
kebijakan teknis dibidang penataan sarana dan prasarana.
i.

Bidang Kerjasama Dalam Daerah dan Antar Negara;

21

Bidang Kerjasama Dalam Daerah dan Antar Negara sebagaimana


dimkasud dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada kepala Badan melalui Sekretaris. Bidang Kerjasama
Dalam Daerah dan Antar Negara mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis, dan pengkoordinasikan dibidang kerjasama dalam
daerah dan antar negara. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
j.

Sub Bidang Kerjasama Antar Lembaga Negara;


Sub Bidang Kerjasama Dalam dan Antar Negara dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Bidang Kerjasama Dalam dan Antar Negara mempunyai tugas mengumpul, dan
perumusan bahan kebijakan teknis dibidang kerjasama antar lembaga negara.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksuid,
k. Sub Bidang Kerjasama Antar Lembaga Di Daerah;
Sub BIdang kerjasama Antar Lembaga Di Daerah dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang Kerjasama Dalam Daerah dan Antar Negara. Sub Bidang
Kerjasama Antar Lembaga Di Daerah mempunyai tugas mengumpul, mengolah
dan merumuskan bahan kebijakan teknis dibidang kerjasama antar lembaga di
daerah. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud,
l.

Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Budaya;


Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Budaya sebagaimana

dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dinbawah dan
bertanggung

jawab

kepada

kepala

Badan

melalui

Sekretaris.

Bidang

Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Budaya mempunyai tugas menyiapkan


bahan

perumusan

kebijakan

teknis

dan

pengkoordinisian

dibidang

22

pemberdayaan ekonomi dan sosial budaya. Untuk mel;aksanakan tugas


sebagaiamana dimaksud
m. Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi;
Sub Bidang Pemberdayaan Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pemberdayaan ekonomi dan Sosial Budaya. Sub Bidang Pemberdayaan
ekonomi dan Sosial Budaya mempunyai tugas mengumpul, mengolah dan
merumuskan bahan kebijakan teknis dibidang Pemberdayaan ekonomi dan
Sosial Budaya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
n. Sub Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya;
Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud dipimpin
oleh seorang Kepala Bidang yang berada dinbawah dan bertanggung jawab
kepada kepala Badan melalui Sekretaris. Bidang Pemberdayaan Sosial Budaya
mempunyai tugas menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dan
pengkoordinisian dibidang pemberdayaan sosial budaya.
B. Sumberdaya Badan Pembangunan Perbatasan Dan Daerah Tertinggal
(BP2DT)
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu
institusi/organisasi.

Apapun

bentuk

serta

tujuannya,

organisasi

dibuat

berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan


misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia merupakan faktor
strategis dalam semua kegiatan institusi. Kondisi institusi akan sangat
dipengaruhi dan tergantung pada kualitas serta kemampuan kompetitif sumber
daya manusia yang dimilikinya.

23

Sebagai lembaga teknis daerah yang baru dibentuk menggantikan Badan


sebelumnya

yaitu

Badan

Pengelolaan

Kawasan

Perbatasan

dan

Kerjasam(BPKPK), Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal


(BP2DT) Provinsi Kalimantan Barat telah memiliki pegawai sebanyak 68 orang
termaksuk 22 orang di UP3LB (Aruk, Entikong dan Badau). Sedangkan jumlah
pegawai berdasarkan pangkat dan golongan adalah sebagai berikut :
TABEL 2.1
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER
BERDASARKAN GOLONGAN RUNGAN DAN JENIS KELAMIN

Golongan
/
Ruangan

I/a
I/b
I/c
i/d
II/a
II/b
II/c
II/d
III/a
III/b
III/c
III/d
IV/a
IV/b
IV/c
IV/d
IV/e
Honorer
Jumlah
Total

Sekretariat

Bidang
Fisik dan
Prasarana

Bidang
Kerjasama
Dalam
Daerah dan
Antar
lembaga

1
1
1
2
2
1
1
1
10

2
1
3
3
1
10

1
1
2
1
1
1
1
7

1
2
1
4

1
1
1
1
1
4

1
1
1
3

20

11

Sumber. Subbag Umum dan Aparatur (Januari 2013)

Bidang
Pemberda
yaan
Ekonomi
dan
sosaial
budaya
L
P

3
1
4

1
1
2
6

jumlah

2
2
3
8
3
3
3
2
1
1

2
1
4
6
2
2
1
1
1

Total

4
3
7
14
5
5
4
3
1
45
45

24

Jika dilihat data pada tabel tersebut, masih terdapat golongan II/b 4 orang
III/b 14 orang dan IV/d 1 orang yang terbagi dalam beberapa bidang termasuk
kesekretariatan. Kemudian dapat diketahui bahwa pegawai yang berjenis
kelamin laki-laki memiliki jumlah yang lebih banyak daripada pegawai yang
berjenis kelamin perempuan.

25

TABEL 2.2
DAFTAR NOMINATIF PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

Pendidikan

SD/MI
SLTP/MTS
SLTA/MAS
D1
D2
D3
S1
S2
S3
Jumlah
Total

Sekretariat

Bidang
Fisik dan
Prasarana

Bidang
Kerjasama
Dalam
Daerah dan
Antar
Lembaga

3
1
4
1
9

3
1
6
1
11

1
1
1
2
2
7

2
2
4

1
1
1
2
5

1
1
1
3

20

11

Bidang
Pemberda
yaan
Ekonomi
dan
sosaial
budaya
L
P

2
2
4

2
2
6

jumlah

1
7
3
9
5
25

6
2
10
2
20
1

Total

1
13
5
19
7
45
45

Sumber. Subbag Umum dan Aparatur (Januari 2013)

Berdasarkan data pada tabel diatas, terlihat bahwa pegawai yang


bertugas pada Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal Provinsi
Kalimantan Barat. terdiri dari pegawai yang tingkat pendidikannya paling rendah
SD/sederajat sampai dengan tingkat pendidikan tertinggi yaitu Pasca Sarjana (S1
dan S2). Jumlah pegawai yang berlatar pendidikan S1 merupakan jumlah
pegawai dengan jumlah yang paling banyak yang terdiri dari 19 orang pegawai.
Sedangkan pegawai yang berlatar belakang pendidikan S2 merupakan jumlah
pegawai dengan jumlah yang paling sedikit yaitu 7 orang.
Pada tabel di bawah ini merupakan gambaran mengenai jenis bidang ilmu
yang dimilki oleh pegawai diantaranya adalah :

26

TABEL 2.3
PENDIDIKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN TENAGA HONORER
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Jabatan
Kepala Badan
Sekretaris
Kabid Fisik dan Prasarana
Kabid Kerjasama Dalam Daerah dan Antar Negara
Kabid Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Budaya
Kasubbag Renja dan Monev
Kasubbag Umum dan Aparatur
Kasubag Keuangan dan Aset
Kasubbid Pembangunan Infrastruktur Fisik
Kasubbid Pembangunan Sarana dan Praasarana
Kasubbid Kerjasama lembaga Antar Negara
Kasubbid Kerjasama Antar Lembaga di Daerah
Kasubbid Pemberdayaan Ekonomi
Kasubid Pemberdayaan Sosial Budaya
Staf/Fungsional Umum

Pendidikan
Strata (s) - 1
Strata (s) - 1
Strata (s) - 2
Strata (s) - 2
Strata (s) - 1
Strata (s) - 1
Strata (s) - 1
Strata (s) - 2
Strata (s) - 2
Strata (s) - 1
Strata (s) - 2
Strata (s) - 2
Strata (s) - 1
Strata (s) - 1
S1
DIII
SMA
SD

Jumlah
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
1 Orang
12 Orang
5 Orang
13 orang
1 Orang

Sumber. Subbag Umum dan Aparatur (Januari 2013)

Berdasarkan

data

pada

tabel

di

atas,

diketahui

bahwa

badan

pembangunan Perbatsan dan daerah Tertinggal memiliki jumlah pegawai yang


terbatas dengan berbagai disiplin ilmu. Untuk meningkatkan kualitas dan
kompetensi pegawai di bidang pembangunan perbatasan dan daerah tertinggal,
perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan kemampuanya, selain itu jumlah
pegawai juga harus bertambah.
Sarana

dan

prasarana

perlengkapan

kantor

merupakan

sarana

penunjang kinerja pegawai yang cukup penting untuk dipenuhi karena terkait
dengan aktivitas dan mobilitas kerja badan. Saat ini, jumlah perlengkapan Badan
Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal (BP2DT) masih kurang, hal ini
merupakan salah satu kendala yang harus mendapat perhatian serius. Berikut
perlengkapan yang mendukung kinerja pegawai :

27

TABEL 2.4
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA PERKANTORAN
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21

Perlengkapan
Bangunan Gedung kantor
Kendaraan Roda Empat (TS)
Filling Kabinet
Meja Kerja Biro
Meja Kerja 1 Biro
Kursi Putar Sandaran Tinggi
Kursi Putar Sandaran Rendah
Note Book
Komputer
Lemari Arsip
Sofa
Papan Tulis
Meja Rapat
Kursi Rapat
Televisi
AC
Dispenser
Printer
Kamera digital
UPS
Mesin Penghancur Kertas

Jumlah (Unit)
1
4
32
77
15
15
22
15
24
26
9
7
26
222
1
17
2
18
1
15
2

Keterangan

Sumber. Subbag Umum dan Aparatur (Januari 2013)

Berdasarkan tabel diatas terlihat sarana dan prasarana kantor ada yang
belum lengkap pada Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah Tertinggal
Provinsi Kalimantan Barat.
C. Kinerja Pelayanan Badan Pembangunan Perbatasan dan Daerah
Tertinggal
1. Pelayanan Data dan Informasi
Data/informasi

mempunyai

peranan

yang

sangat

penting

dalam

menunjang kelancaran pembangunan daerah trtinggal secara nasional. Ruang


lingkup pelayanan data dan informasi yang diberikan oleh Badan Pembangunan
Perbatasan

dan

Daerah

Tertinggal

masih

sangat

terbatas,

khususnya

penyusunan tata ruang wilayah perbatasan, pembangunan prasarana dan

28

sarana dasar, pengembangan ekonomi dan sosial budaya serta keseimbangan


daya dukung lingkungan.
Data pembangunan perbatasan dan daerah tertinggal selanjutnya disebut
data adalah semua fakta, petunjuk, indikasi berupa tulisan, angka gambar baik
berupa cetakan maupun digital yang didapat dari hasil penyelidikan. Melalui
kegiatan inventarisasi yang dilakukan, minimal dapat memberikan data dan
informasi tentang keadaan/kondisi umum kawasan perbatasan dan daerah
tertinggal, karakteristik wilayah serta data dan informasi lain yang terkait dan
dapat digunakan sebagai acuan dan evaluasi pembangunan perbatasan dan
daerah tertinggal.
Kegiatan pengkajian yang telah dilaksanakan oleh Badan Pembangunan
Perbatasan dan Daerah Tertinggal adalah :
1. Program Penyusunan Rencana Kegiatan dan pengendalian
a. Profil kawasan perbatasan Kalimantan Barat dengan serawak.
b. Perancanaan pembangunan kawasan perbatasan Kalbar (stusi analisis
kebutuhan infrastruktur kawasan sajingan Kabupaten Sambas).
c. Daftar rencana induk kawasan perbatasan Kalbar-Serawak.
d. Perancanaan pembangunan kawasan perbatasan Kalbar (situasi analisis
kebutuhan infrastruktur kawasan Paloh Kabupaten Sambas).
e. Perancanaan pembangunan kawasan perbatasan kalabar (stusi analisis
kebutuhan infrastruktur kawasan Paloh Kabupaten Sambas).
2. Program Pengembangan Prasarana dan Sarana Wilayah Perbatasan :
a. Identifikasi pemanfaatan ruangan kawasan perbatasan.
b. Rencana aksi pembangunan kawasan perbatasan.
c. Penyusunan pengkajian dan pengembangan data dan informasi
pembangunan kawasan perbatasan.
d. Pemetaan potensi energy terbarukan dengan pendekatan sosio-ekologi
melalui model dinamik-spesial di kawasan perbatasan Kalbar.
e. Pemetaan rencana jaringan jalan parallel kawasan perbatasan Indonesia
Malaysia di Provinsi Kalimantan Barat.

29

f.

Rencana design master palan PPLB jasa Kecamatan Ketungau Hulu


Kabupaten Sintang.

Anda mungkin juga menyukai