KELOMPOK 3
FARMAKOTERAPI II
2
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
"Nasogastric" terdiri dari dua kata, dari bahasa Latin dan dari bahasa Yunani, Naso
adalah suatu kata yang berhubungan dengan hidung dan berasal dari Latin, “nasus”
untuk hidung atau moncong hidung. Gastik berasal dari bahasa Yunani “gaster” yang
artinya the paunch (perut gendut) atau yang berhubungan dengan perut. Istilah
“nasogastric” bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebut pada tahun 1942.
Selang Nasogastrik adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung (melewati
nasopharynx dan esophagus) menuju ke lambung. Singkatan untuk Nasogastrik adalah
NG. sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang
yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara
oral dan Juga dapat digunakan untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara
disedot
3
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
ILUSTRASI
4
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
5
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
6
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
Komplikasi
Komplikasi yang disebabkan oleh NGT
Komplikasi mekanis
Selangnya tersumbat.
Dislokasi dari selang, misalnya karena ketidaksempurnaan
melekatkatnya selang dengan plester di sayap hidung.
Komplikasi pulmonal, misalnya aspirasi. Dikarenakan pemberian NGT
feeding yang terlalu cepat
Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan selang
Yang menyerupai jerat
Yang menyerupai simpul
7
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
8
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
NGT
salah satu cara pemberian nutrisi
secara enteral. Nutrisi enteral
direkomendasikan bagi pasien-
pasien yang tidak dapat memenuhi
kebutuhan nutrisinya secara volunter
melalui asupan oral.
9
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
SIMPULAN
Hasil yang diharapkan pada terapi NGT adalah:
Klien tidak mempunyai keluhan mual atau muntah.
Klien berkurang rasa nyeri dari distensi abdomen
Distensi abdomen berkurang
Kebutuhan Nutrisi terpenuhi
Tidak terjadi aspirasi
10
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
SIMPULAN
Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga akan bertambah, bisa diajak berkerjasama dalam
melaksanakan asuhan keperawatan secara utuh baik pengkajian, menentukan masalah,
perencanaan, pelaksanaan juga evaluasi.
Kebutuhan pasien terpenuhi secara adekuat baik berupa kebutuhan nutrisi maupun cairan
Pemilihan bentuk terapi baik NGT, IV, maupun bentuk lainnya harus dikembalikan kembali
kepada semua faktor pendukung pemilihan terapi tersebut.
11
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
Canaby A, Evans L and Freeman (2002) Nursing care of Metheny, N A. & Titler, M. (2001) Assessing Placement
patients with nasogastric feedingtube. British Journal of of Feeding Tubes. American Journal of Nursing 101(5)
Nursing 11 (6 )
Payne-James, J (1995) Enteral Nutrition: Tubes and
Mallett, J & Dougherty, L (2000) Marsden Manual 5TH techniques of delivery. In: Artificial Nutritional Support
Ed Blackwell Science, United Kingdom in Clinical Practice (Payne James, J Grimble, G & Silk,
D) p197 - 213.
McConnell E A (1997) Clinical Do’s and Don’ts:
Inserting a Naso-gastric Tube Nursing Jan. 72 Edward Arnold. London. Practical Aspects of
Nutritional Supports: an Advanced Practice Guide.
NightingaleJ M D (2001) Insertion and Care of Enteral Saunders, 2004
Feeding Tubes. In Nightingale J M D (Ed) Intestinal
Failure Greenwich Medical Media, London Walley and Wong (2000) Paediatric Variations of
Nursing Interventions.Clinical Manual of Nursing
Metheny N A et al (1998) Detection of improperly Procedures, Tube feeding in children ch 21.P680-682
positioned feeding tubes, Journal of Health Risk
Management 18(3) p37-48
12
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Yarsi Fakultas Kedokteran Bagian
Pendidikan Kedokteran: Jakarta (2006)
Keterampilan Medik.
http://en.wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intubatio
n
http://www.medterms.com/script/main/art.asp?artic
lekey=9348
http://dying.about.com/od/glossary/g/NG_tube.htm
http://www.southtees.nhs.uk/UseFiles/pages/2249.
pdf
http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/06/pema
sangan-slang-nasogastrik-ngt.htm
13
FARMASI F-MIPA ISTN JAKARTA
TERIMA KASIH
14