Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HEWAN (BI-2103)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Pada tahun 1950, dua orang berkebangsaan Belanda, Zacharias
Jansen dan Ayahnya, Hans Jansen bereksperimen dengan lensa. Mereka
menaruh beberapa lensa dalam sebuah selongsong dan menghasilkan suatu
penemuan besar. Objek yang berada dekat ujung selongsong tampak lebih
besar. Selanutnya, Anton Van Leeuwenhoek, seorang peneliti asal Belanda
menjadi orang pertama yang benar-benar membuat mikroskop pada abad
ke 17. Van Leeuwenhoek berhasil mencapai kesuksesan besar karena
mikroskop yang dibuatnya bisa melakukan perbesaran sampak 270 kali.
Penelitian Van Leeuwenhoek dikembangkan lebih jauh lagi oleh seorang
peneliti asal Inggris, Robert Hooke.
Memahami bidang pembelahan dan posisi anatomi sangat penting
bagi kita untuk memahami anatomi internal suatu individu. Bila kita tidak
memahami pola pembelahan, kita akan kesulitan dalam mengamati
anatomi internal suatu mahluk hidup. Ketika kita sudah memahami bidang
pembelahan kita akan memiliki bekal yang cukup untuk mempelajari
anatomi dan fisiologi pada daerah tertentu atau sistem tertentu.
Dengan mengamati anatomi hewan invertebrata, kita dapat
memahami bagaimana sistem dalam tubuh hewan tersebut bisa berjalan.
Dengan demikian kita dapat mengetahui bagaimana suatu sistem khusus
dapat berfungsi pada tubuh hewan tersebut. Sehingga kita dapat
mengaplikasikannya dalam kehidupan kita atau mengimplementasikannya
untuk membuat suatu sistem agar kehidupan manusia lebih terpenuhi.
1.2
Tujuan
Praktikum Pengenalan Mikroskop Cahaya dan Mikroskop Bedah, Bahasa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
bedah (stereomikroskop). Pada keduanya terdapat dua lensa yakni lensa okuler
dan lensa objektif. Jika kita ingin melihat sesuatu yang sangat kecil, sebaiknya
kita gunakan mikroskop cahaya, karena memiliki perbesaran dari 4 kali sampai
100 kali bahkan ada yang sampai 1000 kali. Mikroskop bedah digunakan ketika
kita akan membedah suatu individu misalnya untuk mengidentifikasi anatomi
internalnya, karena mikroskop bedah hanya memiliki perbesaran antara 4 kali
sampai 10 kali. Pada mikroskop bedah terdapat dua sumber cahaya, yakni dari
bawah dan dari atas. Cahaya dari bawah digunakan ketika kita mengamati benda
yang cukup tipis, namun jika kita sedang mengamati benda yang tidak tembus
cahay (padat) kita harus menggunakan cahaya yang berasal dari atas.
2.2
bidang pembelahan. Bidang adalah sebuah sumbu, tiga buah bidang dibutuhkan
untuk mendeskripsikan objek tiga dimensi. Bidang transversal terletak di sudut
kanan terhadap sumbu panjang tubuh, yang membagi badan menjadi bagian
superior dan inferior. Bidang frontal dan bidang sagital terletak paralel terhadap
sumbu panjang tubuh. Bidang frontal memotong secara vertikal, membagi tubuh
menjadi bagian anterior dan posterior. Bidang sagital pun memotong tubuh secara
vertikal, namun bedanya bidang sagital membagi tubuh menjadi sisi sebelah kiri
dan sebelah kanan.
2.3
berenang dengan sangat cepat dengan cara memeras air yang ada di sekitar
siphon-nya. Semua hewan moluska memiliki mantel yang berfungsi untuk
melindungi semua organ-organ vital yang ada di dalamnya. Cumi-cumi memiliki
sepuluh tangan, delapan merupakan tangan yang lebih pendek dan dilengkapi
dengan suckerdish dan dua sisanya berukuran lebih panjang yang biasa disebut
tentakel.
Udang dilindungi oleh eksoskeleton yang memiliki pelengkap bersendi.
Kebanyakan organnya terletak di ujung kepala dengan otot terkonsentrasi di ekor.
Molting atau ekdisis terjadi saat selama kehidupan udang dan berakibat pada
perbesaran ukuran tubuh. Cacing tanah merupakan anggota filum annelida. Ciri
khas dari filum ini adalah pembagian tubuh menjadi beberapa segmen. Tubuhnya
terbagi atas tiga lapisan jaringan, ektoderm, mesoderm dan endoderm. Sistem
peredarannya merupakan sistem peredaran tertutup yang berarti darah akan tetap
berada di dalam pembuluhnya.
BAB III
METODOLOGI
3.1
Alat
Mikroskop Cahaya
Mikroskop Bedah
Scalpel
Gunting Bedah
Jarum Pentul
Pinset
Jarum Jara
Papan Styrofoam
Baki
Glove
Masker
3.2
Bahan
Cumi-cumi
Jangkrik
Udang
Cacing Tanah
Cara Kerja
3.2.1 Cara menggunakan mikroskop cahaya
Lampu mikroskop dinyalakan dan digunakan perbesaran lensa
objektif terkecil. Preparat diletakan diatas meja objek dan diamati dengan
menggunakan perbesaran lensa objektif terkecil. Kemudian Lensa objektf
diturunkan sampai ke dekat permukaan preparat. Lensa objektif dinaikkan
perlahan menggunakan makrometer, sambil preparat diamati melalui lensa
okuler. Jika bayangan preparat sudah dapat dilihat, bayangan tersebut
difokuskan
menggunakan
mikrometer.
Diafragma
dibuka
sampai
3.2.5
tanah
diamati
bagian
eksternalnya.
Cacing
tanah
3.2.6
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan
Judul
Anatomi
eksternal
Foto
Sitasi
cumifin
cumi
(Integrated
mantel
Principle
Of
Zoologi, 2004)
siphon
n
kepala
arm
tentakel
Anatomi internal
Kantung tinta
cumi-cumi
siphon
perut
gonad
jantun
g
insang
(Integrated
Principle
Of
Zoologi, 2004)
Anatomi
cephalothorax
eksternal udang
abdomen
rostrum
antenula
a
mata
periopod
telson
antena
uropod
maksiliped
pleiopod
(Integrated
Principle
Zoologi, 2004)
Of
Anatomi internal
otak
udang
foregut
Cerebral
midgut
ganglion
hindgut
(Microscopic: Anatomy of
Invertebrates
Volume
10:
prostomium
cacing
klitelium
tanah
anus
(Integrated
Principle
Of
Zoologi, 2004)
Anatomi
eksternal
Cerebral ganglion
cacing
anus
jantung
tanah
prostomium
intestine
gizzard
(Integrated
Principle
Zoologi, 2004)
Anatomi
antena
thorax
abdomen
eksternal jangkrik
(Infovisual.info, 2005)
cephal
cercus
femur
tibia
tarsus
Of
Anatomi internal
antena
esofagus
lambung
jangkrik
rektum
intestine
4.2
(Infovisual.info, 2005)
Pembahasan
Mikroskop cahaya dan mikroskop stereo memiliki beberapa perbedaan,
sebagai penanda dimana mulut dan anus dari cacing tanah. Ujung yang posisinya
lebih dekat dengan klitelium merupakan lubang mulut. Gizzard merupakan suatu
organ yang berfungsi sebagai penghancur bahan-bahan makanan yang tercampur
dengan darah.
Pada struktur anatomi jangkrik terdapat bebeapa organ-organ khas
diantaranya palpus, spirakel, tubuh yang bersegmen dan dua pasang sayap serta
ovipositor dan cercus. Palpus merupakan organ yang terletak dekat dengan mulut
yang berfungsi sebagai alat perasa. Spirakel adalah lubang-lubang kecil yang
terletak pada segmen tubuh jangkrik yang berfungsi sebagai saluran masuknya
oksigen dari udara. Tubuh jangkrik terbagi atas tiga bagian, yaitu cephal, thorax
dan abdomen. Pada segmen thorax kedua terdapat sepasang sayap yang disebut
forewing yang berguna sebagai alat bantu gerak. Sedangkan pada segmen thorax
ketiga terdapat sepasang sayap yang disebut hindwing yang biasanya berguna
ketika jangkrik mengeluarkan suara. Ovipositor dan cercus merupakan suatu
organ yang bisa digunakan untuk membedakan apakah spesies itu jantan atau
betina. Jika spesies tersebut memiliki ovipositor, bisa dipastikan spesies tersebut
adalah betina, namun jika tidak memiliki ovipositor maka spesies itu adalah
jantan. Ovipositor juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur sementara.
Dengan melakukan pembedahan hewan-hewan tersebut, kita dapat
mengidentifikasi anatomi internal yang ada di dalamnya. Dengan mempelajari
anatominya, kita dapat mengaplikasikannya pada kehidupan manusia untuk
menunjang teknologi, kesehatan, energi dan lain lain yang diadaptasi dari struktur
anatomi maupun fisiologi hewan-hewan tersebut.
BAB V
KESIMPULAN
udang adalah sepasang antena, tiga buah antenula, ristrum, mata, tiga
pasang maksiliped, lima pasang pleopod, lima pasang periopod, abdomen
yang tersusun ada 6 segmen, telson dan uropod. Anatomi eksternal cacing
tanah yang dapat diamati diantaranya prostomium, klitelium dan anus.n
Sedangkan anatomi eksternal yang terdapat pada jangkrik antara lain
sepasang antena, sepasang mata majemuk, tiga buah mata oselus, sepasang
palpus, labrum,mandibula, maksila, labium, dua pasang kaki jalan, satu
pasang kaki loncat, forewing, hindwing, tubuh yang terbagi atas cephal,
thorax dan abdomen, cercus dan ovipositor.
DAFTAR PUSTAKA
The
Historu
Of
Microscope.
http://www.history-of-the-
microscope.org/history-of-the-microscope-who-invented-the-microscope.php
diakses Senin, 7 September 2015 pukul 11.46
Anonymous.
The
Beginners
Guide
To
Microscopy.
http://www.microbehunter.com/the-beginners-guide-to-microscopy-/choosing-amicroscope/what-are-the-differences-between-stereo-and-compound-microscopes/
diakses Senin 7 September pukul 21.57
Carter, J. L. Stein.1989.Earthworm Anatomy
Hickman, Cleveland P. 2004. Integrated Principle Of Zoology Twelfth Editon.
New York: McGraw-Hill
Jhonson, S. K. 2001. Handbook Of Shrimp Disease
Martini, Frederic H. & Nath. 2012. Fundamental Of Anatomy & Physiology Ninth
Edition. San Fransisco: Pearson