Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

PEKERJAAN

: PEMBANGUNAN DRAINASE LINGKUNGAN KAB. MINAHASA

UTARA
LOKASI

: KABUPATEN MINAHASA UTARAK KEC. AIRMADIDI ATAS

TAHUN ANGGARAN

: 2016

Setelah mengikuti Rapat Penjelasan Pekerjaan di kantor dan lapangan dan mempelajari
spesifikasi dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, maka kami menyusun metode Pelaksanaan
Pekerjaan, sebagai salah satu syarat teknis untuk penawaran pekerjaan PEMBANGUNAN
DRAINASE LINGKUNGAN KAB. MINAHASA UTARA. agar pekerjaan selesai dengan baik dan waktu
yang tepat sesuai spesifikasi. Dalam metode pelaksanaan ini diuraikan dan dijelaskan tahapantahapan yang akan dilakukan meliputi tenaga kerja, material dan peralatan serta teknis
pelaksanaan pekerjaan dalam waktu 240 hari kalender.
Dalam metode ini kami akan membuat tahapan/uraian pekerjaan yaitu :
A. Ruang Lingkup Pekerjaan
1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Uraian volume masing-masing item pekerjaan yang akan dilaksanakan :
-

Pekerjaan Mobilisasi dan kelengkapan SMK3

Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank

1.120 m

Pembersihan Lokasi

1.120 m

Papan Proyek

Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Unit

2. PEKERJAAN DRAINASE PRIMER PERKOTAAN


Uraian volume masing-masing item pekerjaan yang akan dilaksanakan :
a. Pekerjaan Galian dan Urugan
-

Galian tanah biasa menggunakan alat

293,86

m3

Urugan pasir

100,81

m3

Timbunan tanah menggunakan alat

249,78

m3

Penutup Saluran (Beton bertulang 1 Pc : 2 Ps : 3 Split)

106,97

m3

Dinding Saluran (Beton bertulang 1 Pc : 2 Ps : 3 Split)

235,22

m3

Lantai Saluran (Beton bertulang 1 Pc : 2 Ps : 3 Split)

151,21

m3

Plesteran

2.719,04

m2

Acian

2.719,04

m2

b. Pekerjaan Drainase

B. Struktur Pelaksanaan Lapangan


Struktur Organisasi pelkaksanaan lapangan yang kami tampilkan adalah tenaga yang
memiliki akreditas serta professional di bidangnya. Hal ini menyangkut tenaga skil sedangkan
tenaga non skil, kami berdayakan tenaga kerja local di sekitar lokasi proyek. Adapun tenaga yang
dibutuhkan adalah :
1. Pelaksana Bangunan Gedung
2. Pelaksana Bangunan Irigasi
C. Peralatan yang digunakan adalah :
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Molen
4. Theodolite
5. Stamper

D. Material yang digunakan :


1. Air (Biaya air tawar)
2. Batu kali
3. Kerikil
4. Batu Pecah
5. Baja Tulangan
6. Paku
7. Kawat Bendrat
8. Kayu Kelas II
9. Kayu Kelas III
10. Pasir Beton
11. Pasir Pasang
12. Pasir Urug
13. Semen Pc 50 kg
14. Solar
15. Multiplek 12 mm
16. Cat
17. Minyak Bekisting
18. Pipa PVC 4"
19. Tanah Urug

METODE PELAKSANAAN
1. Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan kami laksanakan sesuai prosedur karena tahapan ini sangat menentukan
-

kelancaran pelaksanaan selanjutnya. Pekerjaan persiapan antara lain meliputi :


Mobilisasi alat, bahan dan tenaga yang akan digunakan.

Membuat barak kerja sebagai kantor dan penyimpanan bahan/alat untuk keperluan proyek.

Disamping itu juga sebagai direksi keet selama pekerjaan berlangsung.


Mobilisasi alat-alat bantu dan tenaga kerja termasuk tenaga keperluan kantor/administrasi

kantor, bersamaan itu mobilisasi bahan untuk kebutuhan pekerjaan awal.


Pemasangan papan nama proyek di tempat lokasi proyek dan dipancangkan di tempat yang
mudah dilihat.Pemasangan papan nama proyek dilakukan pada saat dimulainya
pelaksanaan proyek dan dicabut kembali setelah selesai

dengan

persetujuan

Direksi.

Bentuk ukuran dan isi tulisan disesuaikan dengan spesifikasi yang ada dan petunjuk
Direksi.
2. Pekerjaan Pengukuran
Pekerjaan pengukuran mengacu pada Bench Mark (BM) yaitu titik referensi tetap yang ada
dilapangan. Pengukuran kembali (uitzet) situasi yang meliputi penampang memanjang dan
mnelintang saluran untuk disesuaikan dengan gambar pelaksanaan yang berpedoman pada titik
tetap yang telah ditentukan oleh direksi lapangan. Pada pekerjaan ini bersamaan dengan
pengambilan dokumentasi unutk fisik 0%.
Pada pengukuran ini akan dipasang kembali patok tetap yang diberi nama ukuran sebagai
pedoman elevasi dalam pelaksanaan.
Hasil uitzet tersebut akan digandakan dan diserahkan kepada pihak direksi untuk antara lain :
-

Buku Ukur (yang telah diperiksa dan disetujui)


Gambar hasil uitzet, hasil uitzet tersebut yang nantinya sebagai dasar perhitungan volume
pekerjaan (Mutual Check Awal)

3. Pekerjaan Pembersihan
Semua lokasi pekerjaan yang dibersihkan ditentukan oleh Direksi, pekerjaan pembersihan ini
seperti sampah-sampah, pohon-pohon, semak semak, serta bahan lain yang mengganggu
pelaksanaan pekerjaan.
4. Pekerjaan Tanah
- Sebelum pekerjaan tanah dimulai pada suatu bagian pekerjaan, kami akan menentukan
bentuk (dimensi) dan batas sesuai gambar rencana.

Tanah galian yang tidak terpakai untuk saluran serta material buangan lainnya, dibuang

pada tempat tertentu dan dirapikan sesuai petunjuk direksi


Pekerjaan galian dilakukan sesuai dengan elevasi gambar kerja (shop drawing)
Pekerjaan galian meliputi galian dengan menggunakan alat excavator.
Pekerjaan timbunan alat menggunakan excavator dan Stamper
Penyelesaian pekerjaan tanah sesuai dengan profil rencana dan tampak rapi sesuai dengaan

petunjuk direksi.
Pekerjaan stripping, membuang top soil yang jelek, agar timbunan tidak mengalami

penurunan.
pekerjaan galian saluran, menggali dan membentuk saluran drainase, setelah pekerjaan gali
dan timbun mencapai rata dek saluran

5. Urugan Pasir
Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug. Urugan pasir dihampar hingga
mencapai ketebalan urugan pasir yang sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis yang
ada.

6. Pekerjaan Cor Beton Bertulang


Bagian pekerjaan ini meliputi beton bertulang dengan penulangannya termasuk bekisting,
finishing dan pekerjaan-pekerjaan lain yang nyata-nyata termasuk dalam pekerjaan ini yaitu
pekerjaan Penutup Saluran, Dinding Saluran dan Lantai Saluran.
Campuran cor beton bertulang dengan perbandingan 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dalam suatu
ukuran/takaran. Material yang akan digunakan mengikuti spesifikasi dan harus disetujui oleh
direksi. Untuk semen digunakan produksi dalam negeri dan sesuai permintaan direksi. Semen
yang dalam kondisi baik tidak cacat seperti kantong sobek atau bocor, mengumpal dan
sebagainya. Pasir yang digunakan terdiri dari butiran yang keras, tajam dan bersih dengan ukuran

maksimum 2 mm dan harus memenuhi syarat. Agregat kasar memakai batu koral/batu pecah atas
persetujuan direksi dan sesuai dengan spesifikasi yang ada. Batu koral/batu pecah bergradasi
baik dan harus keras, tidak berpori, serta bersih. Semua dimensi/ukuran besi tulangan yang akan
digunakan merupakan dimensi sebenarnya sesuai keterangan gambar, spesifikasi dan petunjuk
direksi. Besi untuk tulangan penampungannya harus bebas dari kontaminasi; langsung dengan
udara bergaram, tanah lembab, aspal, olie (minyak) dan gemuk. Pengikat tulangan beton
menggunakan kawat beton yang berukuran garis tengah minimal 1 mm. Perbandingan campuran
beton untuk masing masing kelas mutu beton akan ditetapkan oleh direksi berdasarkan hasil
percobaan laboratorium.
7. Pekerjaan Plesteran
Dalam Pekerjaan ini untuk semua plesteran dinding saluran dan lantai saluran Beton dengan campuran
disesuaikan dengan spesifikasi yang ada.
Pasir untuk plesteran harus diayak cukup halus, dan pasir laut atau pasir yang memiliki kandungan tanah
tidak diperkenankan untuk digunakan. Semen yang digunakan harus baru, tidak ada bagian yang
membatu serta dalam kemasan standard pabrik dan terlindung. Sebelum pekerjaan plesteran dimulai,
semua bidang yang akan diplester harus disiram air sampai jenuh, dan siar-siarnya telah dikeruk sedalam
lebih kurang 1 cm. Tebal plesteran dinding ditentukan dengan ketebalan minimal 1 cm, dikerjakan dengan
lurus dan rata, jika terdapat bidang-bidang dinding yang berombak/retak dibongkar dan diperbaiki. Semua
bidang plesteran yang kelihatan diaci menggunakan pasta semen.

2. Pekerjaan Acian Semen


Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan bahan-bahan lainya
sesuai kebutuhan. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat
cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian. Pelan-pelan menaburkan
semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen
menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian. menyiram bidang
yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar nantinya dinding tidak banyak
menyerap air semen. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan bidang yang akan
di aci dengan menggunakan cetok. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen
sehingga permukaan benar-benar rata dan halus. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering,

bisa dengan cara menyiram air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan
dinding.

10. Pekerjaan Akhir


Setelah seluruh pekerjaan tersebut diatas selesai dilaksanakan, maka kami akan melakukan pekerjaan
pembersihan atas sisa-sisa pekerjaan dan kami juga akan merapihkan semua pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan.
Pekerjaan ini akan kami laksanakan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan selama 240 (Dua Ratus
Empat Puluh) hari kalender.
Setiap kegiatan akan diambil Dokumentasi berupa foto pelaksanaan mulai dari Nol %, sedang
pelaksanaan dan 100 %.
Demikianlah metode pelaksanaan ini dibuat, dan akan dilaksanakan sekiranya perusahaan kami ditunjuk
sebagai pelaksana pekerjaan ini.
Manado, 29 Januari 2016

Penawar
CV. Dianthe Indah Abadi

Claudio T.F. Lengkey


Direktur

Anda mungkin juga menyukai