Anda di halaman 1dari 43

Kesetimbangan

KELARUTAN

ANGGOTA KELOMPOK

Nur Kholifah (03031281320036)


Riza Novellin (03031381320004)
Farhah Ayu Fajrin (03031381320008)
Ahmad Rizki Juniansyah (03031381320012)
Siti Pertiwi (03031381320014)
Indra Bagaskoro Putro (03031381320016)
Chandra Fitri Kolakaningrum
(03031381320018)

Hasil Kali Kelarutan (Ksp)


Hasil kali kelarutan (Ksp) dinyatakan sebagai hasil kali ion-ion
(satuan Molar) dalam larutan jenuhnya, dengan masing-masing
konsentrasi
berpangkatkan
bilangan
koefisiennya.
Contoh
(1) AgI
Ag+ + I- Ksp Agr = [Ag+ ] [I-]
(2) PbCl2
Pb2+ + 2 Cl- . Ksp PbCl2 = [Pb2+ ] [Cl-]2
Secara umum :
A x By
x A+y + y B-x
Ksp. AxBy = [ A+y ]x [ B-x ]y
Catatan :[ J = Molar (M)

Nilai Ksp berguna untuk menentukan keadaan


senyawa ion dalam larutan, apakah belum jenuh,
tepat jenuh, atau lewat jenuh, yaitu dengan
membandingkan hasilkali ion dengan hasil kali
kelarutan, kriterianya adalah sebagai berikut :
Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan
dengan koefisiennya masing- masing kurang dari
nilai Ksp maka larutan belum jenuh dan tidak
terjadi endapan.
Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya masing-masing sama dengan nilai
Ksp maka kelarutannya tepat jenuh namun tidak
terjadi endapan.
Apabila hasil kali ion-ion yang dipangkatkan
koefisiennya lebih dari nilai
Ksp, maka larutan disebut lewat jenuh dan
terbentuk endapan

Pengaruh Ion Senama


Perubahan Kelarutan Akibat Ion Senama
Kelarutan garam dalam larutan yang telah mengandung
elektrolit lain dengan ion yang sama dengan salah satu
ion garam tersebut, akan lebih kecil dari kelarutan garam
dalam air murni.
Yang tidak berubah adalah Ksp garam tersebut.
Maka pengaruh adanya ion sejenis adalah :
memperkecil kelarutan zat yang sukar larut,
dan
makin besar konsentrasi ion sejenis, makin
kecil kelarutannya.

Memprediksi Adanya
Pengendapan
Masing-masing zat memiliki harga Ksp yang
berbeda. Selanjutnya, dengan mengetahui
harga K sp dari suatu zat, kita dapan
memperkirakan keadaan ion-ion suatu zat
dalam suatu larutan dengan ketentuan
sebagai berikut.

Jika hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc)


lebih kecil dan harga K sp maka ion-ion
tersebut masih larut.
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc)
sama dengan harga K sp maka ion-ion
tersebut tepat jenuh.
Jika hasil kali konsentrasi ion-ion (Qc)
lebih besar harga K sp maka ion-ion
tersebut sudah membentuk endapan.

Percampuran Dua Larutan

Walaupun AgCl merupakan zat yang sukar larut (mudah


membentuk endapan), campuran Ag+ (dari AgNO3) dan
Cl- (dari HCl) tidak selalu menghasilkan endapan putih
AgCl

Hasil yang mungkin terjadi dari percampuran tersebut


adalah :
belum mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] < Ksp.AgCl
tepat jenuh ; bila [Ag+ ] [Cl- ] = Ksp.AgCl
telah mengendap ; bila [Ag+ ] [Cl- ] > Ksp.AgCl.

Secara umum :
Campuran A+y dengan B-x A x By akan :
membentuk endapan jika [A+y]x [B-x ]y > Ksp-nya
tepat jenuh jika [A+y ]x [B-x ]y = Ksp-nya
belum membentuk endapan jika [A+y ]x [B-x ]y < Ksp-nya

Hubungan Harga Ksp dengan pH


Kelarutan suatu zat dapat kita tentukan dari harga
Ksp zat tersebut. Sebaliknya, harga Ksp suatu
zat dapat kita peroleh dari kelarutan zat
tersebut. Jika kelarutan suatu zat kita ketahui,
maka susunan konsentrasi ion-ion zat tersebut
dalam larutan jenuhnya dapat ditentukan.
Berarti, dengan mengetahui harga Ksp dari
suatu zat, susunan konsentrasi ion-ion zat
tersebut dalam larutan jenuhnya dapat kita
tentukan.
Dengan
demikian,
pH
larutan
jenuhnya dapat kita tentukan. Demikian juga
sebaliknya, dengan mengetahui pH larutan
jenuh suatu zat maka harga Ksp zat tersebut
dapat kita tentukan.

Kelarutan (s)
Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum suatu zat yang
dapat larut dalam suatu pelarut.
Satuan kelarutan umumnya dinyatakan dalam gramL atau
molL (M)
Contoh:

Kelarutan AgCl dalam air adalah 1,3 10M.


Kelarutan AgCl dalam larutan NaCl 0,1 M adalah 1,7
10 M.
Kelarutan Ca(OH)2 = 20 mg/100 ml, maka dalam 100 ml larutan
maksimal terdapat 20 mg (Ca(OH)2

Besarnya
kelarutan
suatu
zat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
JENIS PELARUT

Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam


senyawa polar.Misalnya gula, NaCl, alkohol, dan semua asam
merupakan senyawa polar.

Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa non


polar,misalnya lemak mudah larut dalam minyak.Senyawa non polar
umumnya tidak larut dalam senyawa polar,misalnya NaCl tidak larut
dalam minyak tanah.
SUHU

Kelarutan zat padat dalam air semakin tinggi bila suhunya dinaikkan.
Adanya panas (kalor) mengakibatkan semakin renggangnya jarak
antara molekul zat padat tersebut. Merenggangnya jarak antara molekul
zat padat menjadikan kekuatan gaya antar molekul tersebut menjadi
lemah sehingga mudah terlepas oleh gaya tarik molekul-molekul air

Satuan Kelarutan
Untuk zat yang tergolong mudah larut,
kelarutannya dinyatakan dalam gram per
100 gram air. Namun, untuk zat yang
tergolong sukar larut, kelarutannya
dinyatakan dalam mol L-1, sama dengan
kemolaran.

Derajat Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat
menjadi zat lain yang susuanannya lebih
sederhana.
Disosiasi yang terjadi karena pemanasan
disebut disosiasi termal.
Biasanya disosiasi disertai dengan
pertambahan jumlah mol.
Besarnya fraksi zat yang terdisosiasi
dinyatakan dengan derajat disosiasi, yaitu
perbandingan antara jumlah zat yang
terdisosiasi dengan jumlah zat mula-mula.

= (jumlah mol zat yang terdisosiasi) /


(jumlah mol zat mula-mula)

Hubungan Antara Kelarutan dan


Ksp
Pada larutan jenuh senyawa ion AxBy , konsentrasi zat di dalam larutan
sama dengan harga kelarutannya dalam satuan mol L.
Senyawa yang terlarut akan mengalami ionisasi dalam system
kesetimbangan.
A B
x

A x B y (s) x A y (aq) yB x (aq)

Ksp [A y ]x [B x ]y

Penggunaan Konsep Kesetimbangan Larutan


Mengurangi kadar logam berat dalam sungai (karena limbah industri)
agar air sungai tersebut tidak mencemari lingkungan dengan jalan
mengendapkan logam tersebut sebagai basa atau garamnya yang
sukar larut.

Meramal terjadi tidaknya endapan suatu zat jika dua larutan yang
mengandung ion-ion dari senyawa sukar larut dicampurkan.
Untuk meramalkan terjadi tidaknya endapan AxBy. Jika larutan yang
mengandung Ay+ dan Bx- dicampurkan digunakan konsep hasil kali ion
(Qsp) berikut ini,
y
y
Qsp A B [A ]x [Bx ]
x y

Jika Qsp > Ksp maka akan terjadi endapan


Jika Qsp = Ksp maka mulai terjadi larutan jenuh
Jika Qsp < Ksp maka belum terjadi larutan jenuh maupun endapan

Soal No. 1
Diketahui:
Kelarutan PbSO4 dalam air pada
suhu tertentu adalah 1,4 104
mol/L.
Tentukan massa PbSO4 yang dapat
larut dalam 500 mL air, nyatakan
jawaban dalam satuan milligram
(mg).
(Ar Pb = 206; S = 32; O = 16)

Pembahasan No. 1
Data
V = 500 mL = 0,5 L
s = 1,4 104 mol/L
Hubungan kelarutan, volume dan
jumlah mol dan massa (gram)adalah

dimana
s = kelarutan (mol/L) ; v = volume (L) ;
n = jumlah mol

Sehingga jumlah mol PbSO4:


n=sV
= 1,4 104 0,5 mol
= 0,7 104 mol
dan massanya adalah
Gram = n x Mr
= (0,7 x 104 mol ) x 302 gr/mol
= 211,4 x104 gram
= 21,14 mgram

Soal No. 2
Hasil kali kelarutan Ca(OH)2
dalam air adalah 4 106.
Tentukan kelarutan Ca(OH)2.

Pembahasan No. 2
Menentukan kelarutan diketahui Ksp

Soal No. 3
Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4 x 1012.
Tentukan kelarutan Ag2CrO4
dalam larutan 0,01 M K2CrO4!

Pembahasan No. 3
Menentukan kelarutan pada ion sejenis.
Tentukan dulu kandungan ion pada
K2CrO4
Larutan 0,01 M K2CrO4 mengandung:
ion K+ sebanyak 0,02 M
ion CrO42 sebanyak 0,01 M
Kembali ke Ag2CrO4
Ag2CrO4 2Ag+ + CrO42
s 2s s

Dari rumus Ksp, biarkan dulu CrO42


nya:

Isi molaritas CrO42 yang berasal dari


K2CrO4, yaitu 0,01 M

Soal No. 4
Kelarutan Mg(OH)2 dalam NaOH 0,1 M
dengan Ksp Mg(OH)2 = 1,81011
mol3 L3 adalah ...
A. 1,81013 mol/L
B. 1,81010 mol/L
C. 4,51010 mol/L
D. 1,8109 mol/L
E. 6,7106 mol/L

Pembahasan No. 4
NaOH dengan molaritas ion-ionnya:

Mg(OH)2 dengan ion-ion dan kelarutannya:

Dari Ksp Mg(OH)2 :

Soal No. 5
Larutan jenuh X(OH)2 memiliki
pOH = 5. Tentukan hasil kali
kelarutan (Ksp) dari X(OH)2
tersebut!

Pembahasan No. 5
pOH = 5 artinya konsentrasi OH nya
diketahui sebesar 105 M.
Dari
X(OH)2 X2+ + 2OH
[OH] = 105 M
[X2+] = 1/2 x 105 M = 5 x 106 M
Ksp = [X2+] [OH]2
Ksp = [5 x 106] [105]2 = 5 x 1016

Soal No. 6
50 mL larutan CaCl2 0,1 M dicampur dengan
50 mL larutan larutan NaOH 0,01 M.
Tentukan apakah terjadi endapan jika
diketahui Ksp Ca(OH)2 adalah 8 x 106

Pembahasan No. 6
Jika terjadi endapan maka endapan yang terjadi
adalah Ca(OH)2. Karena itu tentukan dulu
konsentrasi Ca2+ dan OH dalam campuran.
Untuk Ca2+

Untuk OH nya

Tentukan harga Qsp, caranya seperti


menentukan Ksp juga

Soal No. 7
Diketahui Ksp Mg(OH)2 = 2 x 10-12.
Tentukan kelarutan Mg(OH)2
dalam :
a) Aquades
b) Larutan dengan pH = 12

Pembahasan No. 7
a) Kelarutan dalam aquades.
Ksp = [ Mg2+ ] . [ OH- ]2
2 x 10-12 = ( s ) . ( 2s )2 = 4s3
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam
aquades = 7,94 x 10-5 mol/L.

b) Kelarutan dalam larutan dengan pH


= 12.
pH = 12
pOH = 14 12 = 2
OH- ] = 10-2 M
Ksp = [ Mg2+ ] . [ OH- ]2
2 x 10-12 = ( s ) . ( 10-2 )2
2 x 10-12 = 10-4 s
s = 2 x 10-8 M
Jadi kelarutan Mg(OH)2 dalam larutan
dengan pH = 12 adalah 2 x 10-8

Soal no. 8
Hitung pAg dari larutan pada titrasi 50 mL NaCl
0,1 M dengan AgNO3 0,1 M setelah penambahan
volume : 0 mL; b. 20 mL;
c. 50 mL;
d.60
mL
(Ksp AgCl = 1,83 x 10-10 )

Pembahasan
Reaksi yg terjadi : NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
AgCl Ag+ + Cla. Belum ada penambahan titrant AgNO3-, sehingga [Ag+]=0 dan
pAg tidak dapat ditentukan.
b. Setelah penambahan 20 mL AgNO3 0,1M
NaCl
+ AgNO3 AgCl + NaNO3
Mula mula
5 mmol
2 mmol
0 mmol
0 mmol
Reaksi
2 mmol
2 mmol
2 mmol
2 mmol
Sisa
3 mmol
0 mmol
2 mmol
2 mmol

Belum mencapai TE,


[Cl- ]sisa = 3 mmol /(50+20)mL = 0,043 M
Adanya Cl- dari NaCl pada pengendapan AgCl
(pengaruh ion senama)
Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]
[Ag+] = Ksp / [Cl-]
[Ag+] = 1,82x10-10 / [0,043] = 4,23x10-9
pAg = -log [4,23x10-9 ] = 8,37

c. Setelah penambahan 50 mL AgNO3 0,1M.


NaCl
+ AgNO3 AgCl +
NaNO3
Mula mula
5 mmol
5 mmol
0 mmol
0 mmol
Reaksi
5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
Sisa
0 mmol
0 mmol
5 mmol
5 mmol
Titik ekivalen tercapai , [Ag+] = [Cl-]
Harga [Ag+] dihitung dari Ksp nya.
Ksp AgCl = [Ag+][Cl-]
[Ag+] = Ksp
[Ag+] = 1,82x10-10 = 1,35 x 10-5
pAg = -log [1,35x10-5] = 4,87

d. Setelah penambahan 60 mL AgNO3.


NaCl
+ AgNO3 AgCl
Mula mula
5 mmol
6 mmol
Reaksi
5 mmol
5 mmol
Sisa
0 mmol
1 mmol

+ NaNO3
0 mmol
0 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol
5 mmol

Melewati TE,
[Ag+ ]sisa =1 mmol /(50+60)mL= 9,091x10-3 M
pAg =-log[9,091x10-3 ]= 2,04

KESIMPULAN

1.Suatu zat terlarut di dalam air, maka


zat tersebut akan terurai menjadi
partikel-partikel dasar (molekul-molekul
atau ion-ion) penyusun zat tersebut.
2.Kelarutan (solubility = s) suatu zat
dalam suatu pelarut menyatakan
jumlah maksimum suatu zat yang dapat
larut dalam suatu pelarut. Satuan
kelarutan dinyatakan dalam g/L tau
mol/L
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi
kelarutan suatu zat antara lain jenis
pelarut, pH larutan, dan suhu.

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi


kelarutan suatu zat antara lain jenis
pelarut, pH larutan, dan suhu.
4.Semakin besar harga Kspsuatu zat,
semakin mudah larut zat tersebut.
5.Bila ke dalam sistem kesetimbangan
kelarutan ditambahkan ion yang
senama akan mengakibatkan kelarutan
senyawa tersebut berkurang.

Anda mungkin juga menyukai