Anda di halaman 1dari 4

Hyperemesis Gravida alias Severe Morning

Sickness alias Pregnancy Sickness alias Severe


Nausea and Vomit During Pregnancy
What is Hyperemesis Gravidarum ?
Sebanyak 90% keseluruhan wanita hamil akan mengalami mual dan muntah pada tiga
bulan pertama masa kehamilan mereka. Hal ini biasa disebut Morning Sickness/Pregnancy
Sickness. Tetapi, biasanya terjadi lebih dari sekedar di pagi hari.
Mual dan muntah berhubungan dengan kehamilan biasanya dimulai dengan 9-10
minggu kehamilan, puncak di 11-13 minggu, dan menyelesaikan dalam banyak kasus oleh
12-14 minggu. Jika mencapai 20-22 minggu, maka termasuk dalam HG.
Sekitar 1-10% wanita hamil akan berlanjut pada kejadian Hyperemesis Gravida, yaitu ketika
mual dan muntah ini menjadi sangat parah sehingga si wanita akan kehilangan berat badan
yang drastis, yang kemudian bisa mengakibatkan kehilangan cairan di tubuh (dehydration),
ketidakseimbangan elektrolit dan asam-basa, dan ada kemungkinan tubuh tidak berfungsi
dengan baik karena kekurangan nutrisi. Jika HG menjadi sangan parah dan terlambat untuk
ditangani, bisa sangat berbahaya untuk ibu dan janin.

What Causes Hyperemesis Gravidarum ?


Penyebab dari HG belum dimengerti secara penuh, tetapi ada beberapa faktor yang
telah diteliti berpengaruh terhadap HG. Hal ini bervariasi pada setiap individu pada setiap
kehamilan : Mechanism
NORMAL. Mual dan muntah mungkin adalah merupakan mekanisme untuk melindungi
wanita hamil dan embrio dia dari zat berbahaya dalam makanan, seperti mikroorganisme
patogen dalam produk daging dan racun dalam tanaman. Dengan efek HG yang maksimal
selama embriogenesis (masa paling rentan kehamilan), Hal ini didukung oleh penelitian
yang menunjukkan bahwa wanita yang memiliki mual dan muntah kurang, kemungkinan
untuk keguguran dan kelahiran mati cukup besar.
PERUBAHAN HORMON. Wanita dengan HG sering memiliki kadar hCG yang tinggi yang
menyebabkan hipertiroidisme sementara. hCG dapat merangsang fisiologis reseptor kelenjar
tiroid, thyroid-stimulating hormone (TSH). Kadar hCG memuncak pada trimester pertama.
Namun, dalam porsi yang lebih besar (50-70%), TSH ditekan sementara dan indeks tiroksin
bebas (T4) yang ditinggikan (40-73%) dengan tanpa adanya tanda-tanda klinis
hipertiroidisme, peredaran antibodi tiroid, ataupun pembesaran tiroid. Sebuah hubungan
positif antara tingginya serum hCG dengan kadar T4 bebas telah ditemukan, dan keparahan
rasa mual tampaknya terkait dengan tingkat stimulasi tiroid. hCG tidak dapat secara
independen terlibat dalam etiologi HG, tetapi mungkin secara tidak langsung terlibat dengan
kemampuannya untuk merangsang tiroid. Untuk beberapa pasien, tingkat hCG terkait
dengan peningkatan kadar imunoglobulin M, komplemen, dan limfosit. Dengan demikian,
proses kekebalan mungkin bertanggung jawab untuk peningkatan peredaran hCG atau
isoform hCG dengan aktivitas tiroid yang lebih tinggi.
Lagiou et al mempelajari 209 wanita dengan keluhan mual dan muntah yang menunjukkan
bahwa kadar estradiol berkorelasi positif, sementara kadar prolaktin yang berkaitan secara
terbalik dengan mual dan muntah, dan tidak ada korelasi dengan estriol, progesteron, atau
sex-hormone binding globulin.

DISFUNGSI GASTROINTESTINAL
DISFUNGSI HATI. Penurunan asam lemak oksidasi (FAO) mitokondria diduga telah
berperan dalam patogenesis penyakit hati ibu terkait dengan HG. Telah dikemukakan bahwa
wanita heterozigot yang cacat FAO memicu HG. Atau, ada kemungkinan bahwa kelaparan
yang menyebabkan lipolisis perifer dan peningkatan beban asam lemak dalam sirkulasi ibujanin, ditambah dengan pengurangan kapasitas mitokondria untuk mengoksidasi asam
lemak pada ibu heterozigot untuk FAO defect, juga dapat menyebabkan HG.
GANGGUAN METABOLIK
PERUBAHAN LIPID. ditemukan peningkatan trigliserida, kolesterol total, dan fosfolipid
pada wanita dengan HG, Namun penurunan kadar kolesterol LDL, apoA dan apoB pada
wanita HG.
INFEKSI. Helicobacter pylori adalah bakteri yang ditemukan di dalam perut yang dapat
memperburuk mual dan muntah dalam kehamilan.
VESTIBULAR DAN PENCIUMAN. Sistem penciuman yang sangat tajam dapat menjadi
faktor yang berkontribusi terhadap mual dan muntah selama kehamilan. Banyak ibu hamil
melaporkan bau memasak makanan, khususnya daging, sebagai pemicu untuk mual.
GENETIK. Sebuah studi dilakukan pada 544.087 kehamilan di Norwegia dari 1967-2005.
Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak perempuan yang lahir dari kehamilan rumit
oleh hiperemesis memiliki risiko 3% memiliki hiperemesis pada kehamilan mereka sendiri.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa kecenderungan genetik mungkin memainkan
peran dalam pengembangan HG.
PENELITIAN BIOKIMIA. HG berhubungan dengan aktivasi berlebih pada saraf simpatik
dan peningkatan produksi tumor necrosis factor (TNF) alpha. Peningkatan kadar adenosine
juga telah meningkatkan produksi sitokin, sehingga menghasilkan Trofoblast yang
menginduksi sekresi hCG. Imunoglobulin C3 dan C4 dan jumlah limfosit meningkat
signifikan pada wanita dengan HG. keseimbangan T-helper 1 / T-helper 2 menurun pada
wanita dengan hiperemesis HG, yang menghasilkan peningkatan kekebalan humoral.
MASALAH PSIKOLOGIS. Dalam kasus yang sangat tidak biasa, kasus hiperemesis HG
dapat mewakili penyakit jiwa, termasuk konversi atau gangguan somatisasi atau depresi
berat.

How Can I Tell if I Have Morning Sickness or HG ?


Hubungi dokter apabila seorang wanita hamil mengeluhkan kondisi (Symptom)
seperti :
Kehilangan berat badan mencapai 2-4 kg atau lebih pada trimester pertama.
Anda kehilangan berat badan sangat cepat, lebih dari kg tiap minggu sampai beberapa
minggu selanjutnya.
Anda tidak bisa menahan makanan atau cairan dalam gaster selama lebih 24 jam.
Anda merasakan sakit pada abdomen, demam, severe weakness, or feel faint.
Anda muntah satu kali atau lebih dalam satu jam, dan setiap setelah makan berat batau
ringan.
Rasa mual anda sanag parah, sehingga anda tidak bisa makan tanpa vomit atau retching.
Anda muntah darah atau merasakan tenggorokanmu sangat nyeri (sore-throat).
Gejala umum lainnya termasuk ptialisme (air liur berlebihan), kelelahan, kelemahan,
pusing, gangguan tidur, Depresi, Kegelisahan, Sifat lekas marah, perubahan mood, dan
konsentrasi menurun.

Diagnosis

Kondisi lain yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosis banding pasien dengan dugaan
hiperemesis gravidarum meliputi berikut ini =
1. Keracunan obat
2. Gangguan Makan/Pencernaan
3. Gastroparesin
4. Migren
5. Torsi ovarium
6. Pseudotumor cerebri
7. Gangguan psikologis
8. Tumor dari sistem saraf pusat
9. Lesi vestibular
Pemeriksaan meliputi =
Tanda-tanda vital, termasuk pemeriksaan tekanan darah dan denyut nadi saat berdiri
dan berbaring
Status volume (misalnya, kondisi selaput lendir, turgor kulit, urat leher, status mental)
Penampilan umum (misalnya, nutrisi, berat)
Evaluasi tiroid, Evaluasi perut, Evaluasi jantung, Evaluasi neurologis
Tes laboratoriumn harus mencakup sebagai berikut =
Urinalisis untuk keton dan berat jenis, Kultur urin, Panel hepatitis
Kadar serum elektrolit dan keton, Tingkat kalsium, Tingkat hematokrit
Enzim hati dan kadar bilirubin, Tingkat amilase / lipase
Thyroid stimulating hormone, tingkat tiroksin bebas

How Can Hyperemesis Gravidarum Be Treated ?


Ada beberapa treatment yang biasa dilakukan pada penderita Hyperemesis
Gravidarium, mengikuti langkah dibawah ini :
1. Merubah pola makan (Dietary changes)
Makan dalam jumlah kecil setiap 2-3 jam. Makanlah porsi kecil makanan dengan
sering untuk menghindari perut kosong.
Makan kompleks karbohidrat yang rendah lemak beras, pasta, kentang, roti,
sereal, oatmeal
Makanlah makanan ber-protein yang rendah/tanpa lemak, seperti ayam, kalkun,
atau produk susu rendah lemak (including protein powders with whey or soy),
kacang panggang kering (almond), tofu, panggang atau ikan kaleng, kacang
rebus, telur karena protein bisa mengurangi rasa mual.
Makan buah dan Minum jus buah (fresh lebih baik).
Minum sup dan cairan lain (lebih baik diantara waktu makan daripada saat
makan).
Hindari makanan berminyak atau digoreng, karena mereka sulit untuk dicerna.
Makanlah kue kering, toast/roti panggang, atau sereal sebelum bangun tidur atau
ketika merasa queasy or nauseous.
Minumlah banyak air diantara waktu makan, tetapi tidak terlalu banyak ketika
sedang makan. Tunggulah sekitar 30 menit setelah makan sebelum minum.
Makanlah makanan yang mudah untuk dicerna, seperti toast, crackers, bagels,
pretzels, cereal, rice, pasta, and potatoes.
2. Perawatan medis (Farmakologi)
Anti-histamin Diphenhydramine

Vitamin Pyridoxine (Vitamin B6)


Obat untuk meningkatkan pergerakan makanan dari perut ke usus
Metoclopramide (Reglan)
Obat untuk mengurangi produksi asam lambung dan mengobati refluks, atau
gerakan isi perut mundur ke dalam kerongkongan Ranitidine (Zantac),
Lansoprazole (Prevacid)
Obat untuk menurunkan stimulasi ke pusat muntah di otak Dolasetron
(Anzemet).
Anti-emetik Metoclopramide, Ondansetron, Hydrocortisone
Herbal medications ginger
corticosteroids methylprednisolone
3. Perawatan Medis (NON-Farmakologis)
Seringlah buang air kecil.
Hindari tempat yang hangat dan tempat dengan aliran udara terbatas (kamar
pengap). Keadaan panas dapat meningkatkan rasa mual.
Duduklah setidaknya agak tegak setelah makan untuk mengurangi refluks
lambung.
Keluar dari tempat tidur dengan sangat perlahan, kemudian duduk sebentar
sebelum Anda berdiri. Hindari gerakan secara tiba-tiba.
Hindari menyikat gigi segera setelah makan, dan tidak menggunakan pasta gigi
jika hal tersebut meningkatkan rasa mual.
Istirahat sesering yang diperlukan, dengan kaki di atas dan kepala sedikit
ditinggikan.
Dapatkan banyak udara segar, beberapa sinar matahari, dan latihan ringan.

Patofisiologi
Muntah merupakan kejadian yang terkoordinasi secara sentral yang komplek dan
terdiri dari 3 tahap atau komponen yaitu mual (nausea), muntah-muntah (retching) dan
muntah (emesis).
1. Nausea/muntah
Merupakan perasaan psikis akan adanya ketidaknyamanan epigastrik yang sering
berhubungan secara bersama dengan gejala autonom, seperti kepucatan, perasaan ringan
kepala dan berkeringat.
2. Retching
Merupakan usaha yang spasmodik non produktif yang menggambarkan tekanan dalam
toraks, dilandasi dari fundus gastrik dan kontraksi pilorus dan antrum tanpa memuntahkan isi
lambung.
3. Emesis
Merupakan komulasi dari retching dengan kontraksi dari otot abdomen, disertai penurunan
diafragma yang makin bertambah dan berkontraksi kecuali pada hiatus sehingga
memudahkan terjadinya relaksasi dari spingter esofagus bagian bawah.

Anda mungkin juga menyukai