Hyperemesis
Hyperemesis
DISFUNGSI GASTROINTESTINAL
DISFUNGSI HATI. Penurunan asam lemak oksidasi (FAO) mitokondria diduga telah
berperan dalam patogenesis penyakit hati ibu terkait dengan HG. Telah dikemukakan bahwa
wanita heterozigot yang cacat FAO memicu HG. Atau, ada kemungkinan bahwa kelaparan
yang menyebabkan lipolisis perifer dan peningkatan beban asam lemak dalam sirkulasi ibujanin, ditambah dengan pengurangan kapasitas mitokondria untuk mengoksidasi asam
lemak pada ibu heterozigot untuk FAO defect, juga dapat menyebabkan HG.
GANGGUAN METABOLIK
PERUBAHAN LIPID. ditemukan peningkatan trigliserida, kolesterol total, dan fosfolipid
pada wanita dengan HG, Namun penurunan kadar kolesterol LDL, apoA dan apoB pada
wanita HG.
INFEKSI. Helicobacter pylori adalah bakteri yang ditemukan di dalam perut yang dapat
memperburuk mual dan muntah dalam kehamilan.
VESTIBULAR DAN PENCIUMAN. Sistem penciuman yang sangat tajam dapat menjadi
faktor yang berkontribusi terhadap mual dan muntah selama kehamilan. Banyak ibu hamil
melaporkan bau memasak makanan, khususnya daging, sebagai pemicu untuk mual.
GENETIK. Sebuah studi dilakukan pada 544.087 kehamilan di Norwegia dari 1967-2005.
Penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak perempuan yang lahir dari kehamilan rumit
oleh hiperemesis memiliki risiko 3% memiliki hiperemesis pada kehamilan mereka sendiri.
Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa kecenderungan genetik mungkin memainkan
peran dalam pengembangan HG.
PENELITIAN BIOKIMIA. HG berhubungan dengan aktivasi berlebih pada saraf simpatik
dan peningkatan produksi tumor necrosis factor (TNF) alpha. Peningkatan kadar adenosine
juga telah meningkatkan produksi sitokin, sehingga menghasilkan Trofoblast yang
menginduksi sekresi hCG. Imunoglobulin C3 dan C4 dan jumlah limfosit meningkat
signifikan pada wanita dengan HG. keseimbangan T-helper 1 / T-helper 2 menurun pada
wanita dengan hiperemesis HG, yang menghasilkan peningkatan kekebalan humoral.
MASALAH PSIKOLOGIS. Dalam kasus yang sangat tidak biasa, kasus hiperemesis HG
dapat mewakili penyakit jiwa, termasuk konversi atau gangguan somatisasi atau depresi
berat.
Diagnosis
Kondisi lain yang perlu dipertimbangkan dalam diagnosis banding pasien dengan dugaan
hiperemesis gravidarum meliputi berikut ini =
1. Keracunan obat
2. Gangguan Makan/Pencernaan
3. Gastroparesin
4. Migren
5. Torsi ovarium
6. Pseudotumor cerebri
7. Gangguan psikologis
8. Tumor dari sistem saraf pusat
9. Lesi vestibular
Pemeriksaan meliputi =
Tanda-tanda vital, termasuk pemeriksaan tekanan darah dan denyut nadi saat berdiri
dan berbaring
Status volume (misalnya, kondisi selaput lendir, turgor kulit, urat leher, status mental)
Penampilan umum (misalnya, nutrisi, berat)
Evaluasi tiroid, Evaluasi perut, Evaluasi jantung, Evaluasi neurologis
Tes laboratoriumn harus mencakup sebagai berikut =
Urinalisis untuk keton dan berat jenis, Kultur urin, Panel hepatitis
Kadar serum elektrolit dan keton, Tingkat kalsium, Tingkat hematokrit
Enzim hati dan kadar bilirubin, Tingkat amilase / lipase
Thyroid stimulating hormone, tingkat tiroksin bebas
Patofisiologi
Muntah merupakan kejadian yang terkoordinasi secara sentral yang komplek dan
terdiri dari 3 tahap atau komponen yaitu mual (nausea), muntah-muntah (retching) dan
muntah (emesis).
1. Nausea/muntah
Merupakan perasaan psikis akan adanya ketidaknyamanan epigastrik yang sering
berhubungan secara bersama dengan gejala autonom, seperti kepucatan, perasaan ringan
kepala dan berkeringat.
2. Retching
Merupakan usaha yang spasmodik non produktif yang menggambarkan tekanan dalam
toraks, dilandasi dari fundus gastrik dan kontraksi pilorus dan antrum tanpa memuntahkan isi
lambung.
3. Emesis
Merupakan komulasi dari retching dengan kontraksi dari otot abdomen, disertai penurunan
diafragma yang makin bertambah dan berkontraksi kecuali pada hiatus sehingga
memudahkan terjadinya relaksasi dari spingter esofagus bagian bawah.